"Salah satunya?" Entah kenapa Brianna merasa menemukan sesuatu yang janggal setelah memutus kerjasama secara baik-baik dengan beberapa klien ini.
"Seperti bangunan di bawah tanah yang kakak buat bernama Nexus Core dan duplikat proyek EMP bomb milik Pak Aksel dengan versi yang lebih baru." Keyna ikut merasakan ketegangan yang dikeluarkan Brianna. Ia bisa melihat wanita itu menipiskan bibirnya menahan emosi. "Kakak tahu, kan, kalau proyek EMP bomb milik Pak Aksel sedang menjadi perbincangan hangat saat ini karena berhasil membuat keuntungan bagi perusahaan terkemuka di luar negeri. Juga dimanfaatkan oleh beberapa negara sebagai bentuk keamanan. Kegunaannya cukup penting untuk mengelabui lawan."
Akhirnya, Brianna paham. Rupanya ada kesalahan kecil yang telah diperbuat ternyata justru menjadi tonggak mereka untuk mulai menghancurkan suaminya perlahan. "Kirim data-data lengkap klien yang baru saja memutus kerjasama dengan saya hari ini. Awasi apa yang selanjutnya mereka lakukan setelah berhasil mendapatkan proyek hasil kerjasama ini."
"Baik, Kak."
Sepertinya Brianna harus turun ke ruangannya sebelum pergi ke kantor Aksel. "Keyna."
"Iya, Kak."
"Ikut saya ke ruangan bawah tanah."
Keyna terpaku mematung. Setelah sekian lama Brianna tidak lagi mengajaknya untuk masuk ke ruangan itu. Hari ini perempuan itu menyuruhnya untuk ikut.
Ruangan bawah tanah apa yang dimaksud Brianna?
Nexus Core merupakan sebuah bangunan rahasia di bawah tanah yang letaknya hanya diketahui Brianna. Ruangan berbentuk kubus yang dilapisi cermin kuat dengan kemampuan kecerdasan buatan sehingga dapat memberikan informasi melalui perintah suara. Ruangan tersebut menjadi otak bagi Brianna dalam mencari informasi rahasia mengenai klien-klien eksklusif serta apapun yang dibutuhkannya. Nexus Core dapat menemukan jawaban paling akurat atas semua informasi yang kita kumpulkan.
Sebut saja istilah mudahnya adalah AI. Jika sebelumnya hanya Inosensia yang memiliki ruangan tersebut yang dinamakan Neural Pulse. Maka secara diam-diam Brianna telah membangun hal serupa bernama Nexus Core, yang ia rancang sedemikian rupa lebih canggih dari Neural Pulse.
Hanya dengan sekali perintah ketika Brianna berbicara melalui microfon pada ruangan tersebut. Maka jawaban-jawaban akurat akan keluar sesuai dengan keinginannya.
Bangunan Nexus Core ini pun pernah menjadi tempat persembunyian bersama si kembar sebelumnya. Hingga seorang Akselio tidak mampu menembus keamanan ruangan tersebut karena hanya Brianna yang memiliki akses.
* * *
"Ada masalah apalagi kali ini?"
Brianna duduk pada kursi di hadapan Aksel. Di mana suaminya tengah duduk tegap, sembari fokus menatap layar komputer. Keadaan pria itu cukup kacau, dasi yang terpasang kendur miring tak beraturan, rambutnya acak-acakan, hanya berbalut kemeja putih tanpa jas. Guratan kelelahan tampak terlihat dari garis-garis wajah pria itu menandakan jika ia sedang memikul beban cukup berat sampai tidak bisa memerhatikan penampilannya sendiri.
Seperhatian Brianna, Aksel sangat jarang sekali menunjukkan kekacauannya secara langsung. Serumit apapun masalahnya, pria itu sangat optimis mampu mengatasi sebaik mungkin. Tapi, entah kenapa beberapa hari belakangan ini seperti ada banyak masalah yang secara bersamaan datang sampai membuat seorang Akselio Kastara Nalendra yang terlihat berwibawa menjadi tak beraturan.
Sejujurnya Brianna cukup prihatin melihat Aksel seperti ini. Dirinya tahu jika sekarang bukan lagi waktunya bersantai. Orang-orang di sekitar mereka, musuh dalam selimut, bertopeng dalam mendukung tengah mulai menjalankan aksinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DONE FOR ME
Random[FASE 3; ADULT-DARK ROMANCE ?] Dunia Aksel kembali dan Brianna sudah berada dalam genggamannya. Namun, apakah mungkin hubungan mereka setelah pernikahan atas persetujuan sepihak akan tetap berjalan lancar? Lantas bagaimanakah dengan kehadiran soso...
(59) JILID II | Titik Terang Hilangnya EMP bomb
Mulai dari awal