抖阴社区

64. One more step

1.6K 141 14
                                        

Pagi yang indah di hari Jumat, pagi yang sejuk, lembab dan... penuh keringat.

Keringat?

"Ouh! iyahh! gilakh enakh bangeth!! Ah~! Terush sayanghh!!! Ah!"

Yap tentu saja Oline benar benar menepati kata katanya. Ya walaupun tidak malam hari, dia tetap ingin bermain denganku.

Sekarang baru pukul 4 pagi, dan aku saat ini sedang menunggangi Oline dari belakang.

"Ah! Gimana! Enak ga hah!? Plak!!!" tanya ku yang memukul bongkahan bokongnya yang terus bergetar karena hentakan ku.

"iyahh!! Ah! Enakh sayangh!! Enakh bangeth! Ouh fuckh yesh!!!"

"Akh! Ahn! Aku kangen bangeth... Engh... sama kamu sayangh!! Ah! Ah! Terush sayangh~!"

"Auh! Ahn! Terush sayangh!! Kencengin lagih!! Lebih dalemh!!! Ah~! Please!! Ah~!"

Oline terus meracau dan mendesah ke enakan saat aku terus menghantam dinding rahimnya.

Tubuh Oline bergetar hebat, entah sudah berapa kali dia mengalami orgasme, tapi dia tidak mau aku berenti menggempurnya. Sama halnya denganku, entah mengapa rasanya aku tidak mau berenti menunggangi Oline.

"Ah! Kamu enakh bangeth sayang! Uh!" racauku yang merasakan nikmat dari setiap sodokan penisku ke vagina nya.

"Engh! kamu tuh..uh... yang enakh! Ah! Ah! Terush kencengin lagih!! Ah~!" balasnya seraya menggerakan tubuhnya berlawan arah dengan hentakanku.

Plok...plok...plok...plok...

Suara indah yang terdengar karena permainan kami yang kian brutal.

Aku mencengkram lehernya dari belakang dan menariknya hingga Oline sedikit tercekik dan mendongak.

"Akh! Akh! Akh! Nikmath bangeth! Akhn! Lagihh sayanghh!! Uh~!"

'Ough! Fuckh yesh! Kontol kamu enakh bangeth!! Ah! Aku gilakh sayangh!! Ouh!"

"Sayangh aku mau keluargh lagih!!! Ah! Ah! Ah!"

"Ah! Keluarin sayang! keluarin semua!" ujarku yang makin kencang memompa tubuhnya.

Aku merasakan vagina nya makin menjepit penisku hingga aku sedikit kesulitan menggerakan penisku keluar masuk tubuhnya.

Dan tak lama...

"AAAAAAAAAAAAAAAKKKKHHHHHH AKU KRLUARGGG!! AAAAAHH FUCKH"

Oline menjerit saat merasakan orgasme nya yang entah sudah keberapa kali.

Tubuhnya mengejang dan menggelinjang kesana kemari. Tapi aku tidak berenti menggerakan pinggul ku yang membuat dirinya semakin menggila.

"Sayang!! Ah! please tunggu!! Aku ga bisa berenti keluargh!! Aahh!! Sayang!!!!"

Oline memohon untuk aku berenti memompa tubuhnya, tapi aku meraih kedua tangan nya dan menariknya kebelakang seraya terus memompanya.

Aku merasakan cairan cinta Oline yang terus keluar membasahi penisku dan seisi vaginanya karena sitmulus berlebih yang aku berikan pada tubuhnya yang masih sangat sensitif.

"Ough! Ouh! Ooh! sayangh! Please! Tungguh!!! Engh! Aku bisa gilakh! Ah!"
racaunya dengan nada putus asa karena tidak bisa melakukan apa apa atas tubuhnya sendiri.

"Biarin! Ah! Ayo jadi gilakh! Kamu kangen ini kan! Uh!" ucapku yang terus memprovokasinya.

"Ouh sayangh!! Auh!"

Aku melihat kearah cermin yang memantulkan kami yang sedang memacu birahi.

Wajah Oline benar benar seperti orang yang mabuk, mabuk akan kenikmatan tiada tara yang aku berikan padanya.

Good KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang