Rating 21+
Kara Periwinkle, seorang penyanyi pop terkenal yang sedang mengalami kejenuhan karier, memutuskan untuk cuti diam-diam ke Hawaii setelah konser dunia yang melelahkan. Di sebuah bengkel motor kecil di daerah North Shore, ia bertemu Zayan H...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SORE hari datang, matahari terasa mulai hangat dan memantulkan cahayanya di body motor-motor yang terparkir di depan Hadeer Garage. Zayan menaruh kunci L terakhir ke atas meja kerja lalu menepuk-nepuk tangan dan membersihkan sisa oli yang masih menempel di jari-jarinya dengan kain lap bersih.
Leon berdiri di samping Harley miliknya yang sekarang tampak jauh lebih rapi dan keren. Posisi kabel sudah diperbaiki, karburator disetel ulang, dan Zayan juga sempat menghaluskan bagian frame yang sebelumnya tergores.
“Gue nggak nyangka lo bisa benerin banyak dalam sehari,” kata Leon sambil menyalakan rokok, hanya ditempelkan di bibir tak dihisap.
Zayan mengangkat bahu. “Motor lo enak disentuh. Lo rawat bener, tinggal gue sempurnain. Tapi butuh seminggu lagi buat detailing dan repaint.”
Leon mengangguk. “Gue gak buru-buru. Gue udah pesan kamar hotel buat seminggu ke depan. Gue bolak-balik aja ke bengkel.”
Zayan melirik sebentar. “Lo yakin nggak mau nginep di garasi gue aja? Nggak bayar. Ada kopi, ada tukang bercanda, dan kadang cewek bugil di kasur gue.”
Leon tertawa pendek. “Nah itu dia alasannya. Gue gak mau ganggu. Gue gak bisa ngelihat Kara bugil tiap pagi dan tetap waras. Gue cowok lurus tapi bukan malaikat.”
Zayan ikut tertawa. “Setidaknya lo jujur.”
Leon menyalami Zayan dengan satu tangan kuat. “Gue senang akhirnya bisa ketemu lo langsung. Tangan lo emang sakti. Tapi yang bikin gue lebih respect... lo gak berubah, walau cerita lo udah gede di mana-mana.”
“Lo juga. Nggak semua orang bisa cabut dari dunia balap, dan tetap tahu cara hidup," jawab Zayan sambil membalas salam.
Leon melangkah mundur sedikit sambil memasang helm di kepalanya, lalu duduk di atas motor. Suara mesin Harley yang baru saja dinyalakan seketika menggetarkan aspal di depan bengkel.
Sebelum pergi, Leon menatap Zayan sebentar. “Sampai ketemu lagi. Mungkin nanti kalau lo ke Yorkshire. Siapa tahu, lo dan Kara mau keliling dunia pakai Harley.”
Zayan menyeringai tipis. “Kalau gue ke sana, gue mau lihat rumah lo di tengah ladang. Sama cewek cerewet lo itu.”
Leon mengangguk. “Lexa bakal senang ketemu Kara. Dua cewek gila yang bisa jadi bahan tawa atau bikin kita pusing setengah mati.”
Zayan angkat tangan. “Safe ride, brother.”
Kemudian Leon menarik gas, motor itu perlahan melaju keluar bengkel. Cahaya sore memantul di knalpot membuatnya tampak mengilap, suara Harley yang berat semakin lama semakin menjauh dan hilang di antara desiran angin.
Zayan diam sebentar, lalu masuk ke dalam bengkel, menutup pintu besi lipat hanya setengah.
“Gue dan dia... sama-sama punya cewek yang bisa bikin gila,” gumamnya sambil menyalakan lampu bengkel.