抖阴社区

31 - Leo's Purpose

47 6 0
                                        

Los Angeles, 5 Oktober 2025

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Los Angeles, 5 Oktober 2025.

UDARA pagi masih diselimuti kabut tipis yang seolah menggantung di antara gedung-gedung tinggi. Di dalam sebuah apartemen mewah lantai dua puluh, seorang pria tampan blasteran China-Amerika tampak sedang bersiap-siap di dalam kamar, Leo Wen Zelong namanya. Pemilik nama panjang bermarga China itu sekarang berdiri di depan cermin panjang sambil memakai kaos hitam dan celana jins. Rambut pendeknya disisir rapi ke atas, dan wajahnya terlihat serius.

Sudah sebulan sejak Kara menghilang dari L.A tanpa penjelasan masuk akal. Dan sekarang, Leo bersiap-siap menyusul Kara ke Hawaii.

Terdapat koper hitam yang terbuka di samping meja, beberapa baju kasual, celana pendek, dan kemeja pantai sudah terlipat rapi. Kemudian Leo memasukkan semuanya satu per satu sambil sesekali membuka ponsel, memastikan ulang rute penerbangan dan alamat penginapan yang sudah ia booking di North Shore, Oahu.

“Kalau kamu nggak mau cerita, ya udah. Tapi gue tetap bakal dateng, Kara," ucapnya dengan nada pelan.

Ia ingat jelas bagaimana ucapan Kara waktu di chat lima hari lalu. Terlalu berbelit-belit, tak seperti Kara yang ia kenal dulu. Leo sudah kenal Kara sejak lama, bahkan lebih lama dari mantan pacar Kara yang pernah datang dan pergi selama karier musiknya. Jelas Leo tahu jika Kara berusaha bersembunyi dan merahasiakan sesuatu darinya, itu hal yang tak bisa dianggap remeh.

Leo berjalan menuju dapur, membuka kulkas lalu mengambil sebotol jus jeruk. Sembari minum, matanya terpaku pada layar laptop yang masih menyala di meja makan. Foto-foto Kara terpampang jelas di layar, foto dari masa kejayaan panggung sampai potret candid yang ia simpan sendiri. Semuanya menunjukkan satu hal pasti, Kara adalah satu-satunya perempuan yang bisa membuatnya jatuh hati sejak SMA. Meski mereka hanya sahabat, dan Kara selalu bilang, "Aku nggak mau pacaran sama kamu." Nyatanya Leo tetap tak bisa lepas dari perempuan itu hingga kini.

Lalu ia menaruh gelas yang sudah kosong,  kembali melangkah ke koper. Berlanjut mengecek paspor, boarding pass, dan power bank. Semua sudah siap.

Jam digital di dinding menunjukkan pukul delapan pagi. Pesawat akan berangkat pukul sebelas. Dia harus segera menuju bandara.

Sambil mengangkat koper, Leo menatap apartemennya sejenak. “See you in a few days, L.A.”

Kemudian ia keluar kamar, menutup pintu tanpa buru-buru. Tak ada yang tahu apa yang ia rasakan. Perasaan antara marah, khawatir, dan rindu jadi satu membuatnya gelisah. Tetapi yang jelas, ia tak akan diam saja sampai mengetahui alasan kenapa Kara pergi tanpa memberi kabar.

Saat Leo mengecek ulang semua barang bawaannya, ponselnya berdering. Nama "Blake - Manajer Kara" muncul di layar.

Leo segera mengangkat telpon.

"Halo?"

"Leo, you got a minute?"

"Yeah, gue mau jalan ke bandara bentar lagi. Ada apa, Blake?"

Harley In HawinkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang