抖阴社区

                                    

"hyung?"

" ne ri " ucap taeyang sambil masih memotong apel untuk seungri makan. Setelah sadar nafsu makan seungri sangat berkurang . dia tidak bisa makan banyak dan akan muntah jika mereka memaksa seungri makan banyak. Jadi mereka sebisa mungkin berusaha sesering mungkin memberi seungri makan

" berapa lama aku disini ?"

" satu minggu lebih"

" siapa yang membayar biaya rumah sakit ?" taeyang yang sedang memotong , terhenti begitu mendengar pertanyaan seungri

"ada apa ri ?"

" siapa yang bayar hyung ?"

" kita semua bergantian membayar ri, tapi jiyong yang paling banyak mengurus masalah biaya ri" ucap taeyang menatap seungri

" kenapa tiba-tiba tanya ri ?"

" aku ingin pulang hyung " ucap seungri tiba-tiba

" ada apa ri ? kau belum sehat"

" aku ingin pulang, sekarang aku ingin pulang" ucap seungri memaksa

" seungri, nanti setelah kau sehat kita akan pulang. Tidak sekarang ya" ucap taeyang berusaha menenangkan seungri

"AKU INGIN PULANG!" ucap seungri histeris, dia mencabut infus di tangannya yang membuat taeyang panik saat melihat darah keluar dari tangan seungri

" SEUNGRI APA YANG KAU LAKUKAN" bentak taeyang saat seungri berusaha turun dari kasurnya, taeyang segera menghampiri seungri dan berusaha menahannya tetapi seungri masih terus menerus berusaha untuk turun. Tanpa sengaja seungri terjatuh dari kasur saat kakinya masih tidak mampu tubuhnya sendiri, dis terjatuh kelantai yang membuat taeyang sangat panik

"seungri !!" ucap tayeng yang masih berusaha membantu seungri berdiri tapi seungri berusaha memberontak bahkan dia berhasil mendorong taeyang yang ikut terjatuh.

Pemandangan itu yang terjadi saat jiyong kembali dari mengurus administrasi, TOP dan daesung yang juga kembali dari cafetaria begitu kaget melihat seungri menangis histeris dilantai dan taeyang yang jatuh terdorong. Jiyong dan TOP segera menghampiri seungri dilantai dan daesung membantu taeyang untuk berdiri

" ada apa ri.. hei kenapa" ucap jiyong berusaha menenangkan seungri yang histeris

" pulang.. aku ingin pulang"

" ri, nanti kamu boleh pulang , tapi bukan sekarang"

" pulang hyung,, pulang"

" kenapa ri? tenang lah jangan menangis ."

jiyong memeluk seungri dengan erat berusaha menenangkan seungri yang masih histeris sampai pada akhirnya tubuhnya begitu lemas dipelukan jiyong , sebelum jatuh pingsan seungri berbicara pelan dan hanya jiyong yang mendengarnya

mereka bertiga melihat seungri yang jatuh pingsan dan jiyong yang begitu kaget saat mendengar seungri berbicara sebelum jatuh pingsan. Ekspresi kaget yang berubah menjadi ekspresi marah jiyong mengepalkan tangannya erat sampai kukunya melukai tangannya sendiri, yongbae yang melihat itu segera berusaha mengurai tangan jiyong yang masih mengepal

" ji apa yang kau lakukan! kau gila ?!" bentak yongbae saat melihat darah mengalir dari tangan jiyong. Jiyong masih terus menerus mengepalkan tangannya dan memeluk seungri semakin erat

" aku akan lebih gila jika membiarkan si bang**t itu hidup" bisik jiyong pelan sambil menatap yongbae. Bukan tatapan bersahabat melainkan tatapan membunuh membuat yongbae bergidik ngeri.

" ji, ayo pindahkan seungri lebih dahulu dia bisa kedinginan jika terus menerus berada di lantai" TOP berusaha menenangkan jiyong , dia penasaran tapi prioritas mereka seungri apalagi melihat darah masih keluar dari tangan seungri bekas luka infus yang ditari seungri dengan paksa. Mereka memindahkan seungri kekasurnya dan membetulkan infus di tangannya dan tidak sekalipun jiyong melepaskan pandangannya dari seungri tidak saat yongbae dan daeusng memintannya mengobati tangannya dia hanya menatap seungri dengan pandangan yang tidak bisa dibaca

" kalian tau apa yang dia bicarakan sebelum pingsan tadi"

Mereka segera memusatkan perhatian kepada jiyong yang pada akhirnya membuka mulutnya setelah dari tadi terdiam dan hanya memandang seungri dengan pandangan yang tidak bisa diartikan

" aku tidak punya uang hyung, aku tidak bisa membayar rumah sakit, dia mengambil semuannya. Jadi aku harus keluar dari sini hyung, aku tidak bisa membayarnya" ucapan jiyong membuat semuannya menjadi diam. Mereka begitu kaget dan tidak bisa bereaksi apapun

" dia mengucapkan itu?" ucap TOP memecah keheningan diantara mereka

" si brengsek itu mengambil semuannya?" ucap TOP pelan

daesung hanya bisa menangis, taeyang hanya bisa diam dan baru kali ini dia tidak tau harus berbuat apa

"BA***AT" ucap TOP keras , dia segera meninggalkan ruangan seungri, daesung segera menyusulnya takut TOP membuat keributan di luar sana

" ji seungri tidak punya apa-apa ? dia mengambilnya?" ucap bae setelah dia bisa menguasai dirinnya. Jiyong hanya mengangguk

" mengambil semuannya ji? Benar-benar semuannya ?" ucap bae tidak percaya

" aku akan membalasnya bae, apa yang dia lakukan aku akan membalaskannya lebih cara bersih ataupun cara kotor aku akan melakukannya"

" ji.." yongbae mulai merasa takut, dia tidak mengenali sahabat dihadapannya

" disini dia akan tau, apa yang bisa seorang G-dragon lakukan untuk seorang lee seungri, aku akan membalaskannya lebih" ucapnya pelan.

TOP dan Daesung

TOP berlari ke taman dan segera memukul pohon dihadapannya dengan keras sampai tangannya berdarah, daesung segera menghampiri TOP dan menahannya ,TOP terus memberontak sambil terus berteriak. Suasana di taman sedang sepi karena hujan lebat sedang mengguyur kota seoul. TOP terus berteriak sambil menangis, daesung hanya bisa menahannya dan memeluk TOP untuk menenangkannya

" dia mengambil semuannya dae" ucap TOP histeris

"aku tau hyung"

" si brengsek itu mengambil semuannya"

" dia mengambil semua usaha seungri dae..mengambil semuannya..dia tidak punya apa-apa dae.. dia bisa hancur" ucap TOP menangis dengan kencang

" aku tau hyung.. kita akan membantunnya.. kita bisa membantunnya"

" aku takut justru aku yang tidak sanggup melihat seungri yang begitu terluka.."

" kita bisa hyung.. kita pasti bisa karena kita adalah BIGBANG"

To be continued..

Comment ya.. biar termotivasi aku.. hiiihihihih..

Save meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang