" kamu cantik " .
Kata kata itu masih terngiang di telingaku. Aku memegang dadaku yang bergemuruh tak jelas. Ku ambil air yang dari tadi mengalir di wastafle toilet. Ku basuh mukaku beberapa kali. Mencoba berfikir jernih apa maksud Taehyung menulis kata kata seperti itu. Aku menatap wajahku dicermin
" Aku tampan bukan cantik "
Tapi tak ku pungkiri pujian itu sedikit membuatku merona. Aku senang. Tak tahu kenapa aku hanya merasa senang Taehyung memujiku.
Aku sedikit kaget melihat seseorang mendorong pintu toilet.
" Taehyung..."
Dia mendekat dan menarikku masuk ke dalam sebuah kamar toilet. Aku bingung tapi hanya bisa menurut.
Pintu di kunci dan aku di sandarkan di belakang pintu. Taehyung menatap ku dan tersenyum.
" Kamu cantik..aku suka..."
" Aa...pa maksudmu Tae. Aku namja aku tampan bukan cantik "
" Kau tau bagiku kau namja cantik dan sangat manis. Saking manisnya aku ingin merasakannya " .
Semakin lama wajah Taehyung semakin mendekat. Dapat ku rasakan hembusan hangat nafasnya menerpa wajahku. Aku kalut mengerti akan apa yang dia lakukan tapi kenapa aku malah menutup mata. Sejenak dapat kurasakan benda kenyal miliknya menempel di bibirku. Hanya sebuah kecupan dan Taehyungpun menarik bibirnya dari ku.
" Aku sudah memperhatikanmu semenjak hari pertama masuk kerja. Hanya saja kau tak pernah menyadarinya " .
Aku terpaku dalam diam. Setengah hatiku tak terima Taehyun menciumku karna aku dan dia sama laki laki. Ini tidak benar apalagi sesungguhnya tepat sebelum aku berangkat ke Seoul sebenarnya aku punya kekasih dan itu jelas seorang wanita. Bukan pria. Tapi setengah hatiku lagi aku tak menolak. Mungkin bisa di bilang aku menyukainya. Menyukai ciuman itu atau menyukai Taehyung.
Dia membelai pipiku dan kembali tersenyum
" Kajja kembali kerja. Nanti kita di cari leader kita "
Dia keluar dan aku masih terpaku di sana.
Aku menggelengkan kepala mencoba kembali sadar dengan apa yang barusan terjadi. Setelah menarik nafas panjang aku pun memutuskan mengikutinya kembali bekerja.
Saat bekerja perasaan dan fikiranku di penuhi oleh kejadia di toilet tadi. " Apa yang harus ku lakukan " ? . Aku mengangkat kepala ragu mencoba menolehkan kepala ke arah Taehyung yang sedang bekerja memeriksa benda benda kecil itu. Dia kelihatan serius. Mataku tak henti menatapnya. " kenapa dia terlihat tampan walaupun tertutup masker " . Aku menepuk wajahku sendiri " sadar...sadar Joen Jungkook. Kau iti punya kekasih di kampungmu. " Aku mencoba mengingatkan diriku sendiri. Tapi jujur aku juga suka saat Taehyung menciumku tadi.
Selama hampir sebulan mengenal Taehyung tak jarang dia memberikan pujian dan perhatian padaku. Bahkan sekarang panggilan padakupun mulai berubah semenjak ciuman itu.
" Yang ini rijeq dek..."

KAMU SEDANG MEMBACA
remember me... (Book 1 End)
Romancehubungan sesama jenis masih sangat tabu di negaraku namun sayangnya aku malah terjebak akan cinta dengan seseorang yang tak lain adalah teman kerjaku dan satu hal yang membuat aku takut akankah kisah cintaku bisa berakhir bahagia atau malah sebalikn...