Tak lama suara isakkan tangis keluar dari dalam kamar Jiwon.
Kali ini Jiwon benar-benar menangis.
Dengan penuh rasa khawatir akhirnya Minhyun menerobos masuk dan memeluk Jiwon untuk menenangkannya.
"Ada apa denganmu?", tangan Minhyun memeluk erat gadis itu.
Pikiran Minhyun melayang.
Apa sesuatu yang serius terjadi padanya?Disisi lain, Jiwon membalas pelukan Minhyun sangat kuat.
Seperti seseorang yang sangat merindukan sebuah pelukan.Jiwon mengurung suaranya dengan isakan.
Bahkan ini terdengar lebih menyakitkan.
Lebih baik Minhyun mendengarnya menangis dengan mengeluarkan suaranya, daripada mendengar isakkan yang terdengar sangat dalam.
.
.
Sudah hampir setengah jam Jiwon menangis dalam pelukkan Minhyun.
'Dia bisa sakit kalau terus seperti ini'.
Batin Minhyun khawatir.Belum ada jawaban dari Jiwon atas semua pertanyaan yang Minhyun lontarkan sejak tadi.
'Sebenarnya apa yang terjadi?'.
"Cukup Jiwon-ahh, kau bisa sakit".
Pelukkannya semakin kuat, seperti tidak membiarkan Minhyun melihat wajahnya.
Jiwon menenggelamkan wajahnya pada dada Minhyun.
Rasanya seperti beribu anak panah yang datang menusuk dada Minhyun secara bersamaan.
Itulah yang Minhyun rasakan.
Dadanya terasa sesak melihat Jiwon seperti ini.
Gadis yang selalu memberi keceriaan pada oranglain ternyata memendam beribu kepedihan dalam hatinya.
"aku rindu kekuargaku", suaranya sangat mengerikan. Serak dan kelelahan.
Minhyun mencoba membelai rambut panjangnya, ditaruh kedua tangannya pada pipi Jiwon dan mengangkat wajahnya agar Minhyun dapat melihat wajahnya.
Matanya sembab, hidung dan pipinya memerah.
"Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?"
Tangan Minhyun basah oleh air mata yang masih terus mengalir dari sudut matanya yang indah.
Sangat indah, bahkan saat gadis itu menangis seekalipun.
"Aku hanya merindukan keluargaku Hyuniee", Jiwon tidak akan membiarkan Minhyun tau apa yang sebenarnya terjadi.
Tapi Jiwon tidak berbohong soal merindukan keluarganya.
"Aku tau..", Minhyun menatap Jiwon dalam.
"..dan aku juga tau kalau kau memiliki masalah bukan?, kau tidak bisa berbohong padaku".

KAMU SEDANG MEMBACA
Day Dream
Fanfiction"Berhentilah menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada hatimu. Ketika seseorang tidak membalas perasaan yang kau kirim dan membuatmu terluka, bukan berarti dia adalah orang yang jahat. Kau tau? Dia juga memiliki pilihan untuk tidak mencintai...
Chapt 4 - Uljima
Mulai dari awal