抖阴社区

                                        

"Teru katakan sayang"

"Mami"

"Ami"

Jimin tertawa terbahak-bahak mendengarkan percakapan rusuh keduan namja tampannya, lucu sekali melihat interaksi papi dan bayinya itu, para pelayan yg menemani jimin juga ikut tertawa.

"Ma..mi?"

"Pintaarr!!!"

"Mami"

"Iya nak bagus... nanti papi kasih hadiah"

"Mami ndut"

"Mwo?"

"Mami ndut"

Jungkook tertawa guling-guling mendengarkan kata-kata bayi mungilnya, baru saja jungmin lurus memanggil jimin dengan sebutan mami tapi sekarang anak mereka mendapatkan kosa kata baru.

"Mami ndut" jungkook mengulang kata-kata tersebut sambil terus tertawa sementara jungmin hanya melihat kegaduhan sang papi. Di dapur jimin sudah menghancurkan buat semangka yg akan di antarkan untuk jungkook dan jungmin.

Para pelayan yg ada di dapur antara ingin tertawa atau takut. Hampir 2 jam lamanya hidangan makan malam sudah tersaji diatas meja makan.

Jimin memandikan buah hatinya agar merasa segar lalu bersiap untuk makan malam, di sisi lain jungkooj juga sudah rapi dan terlihat sangat tampan. Keluarga kecil itu memulai makan malam mereka.

Jimin dengan cekatan menyuapi jungmin sementara jungkook juga sibuk menyuapkan sang istri makanan, sangat tenang melihat kebahgian keluaga tersebut.
























"Aarrrghhhh papiiiii sakit piii"

Ditengah malam yg damai dimana semua orang sedang tertidur lelap di kagetkanol3h pekikan nyaring dari jimin. Ia berteriak merasakan sakit pada perutnya.

Jungkook bangun dengan gelapan karena terkejut, ia memegang sang istri yg sudah menangis dan menjerit tidak karuan, jungkook segera membawa jimin ke rumah sakit. Sepertinya jimin akan segera melahirkan.

Jungkook membalah jalanan korea dengan kecepatan maksimal, hingga 15 menit perjalanan tubuh jimin sudah di ambil alih oleh dokter. Jungkook menunggu dengan panik di depan ruangan dimana istrinya berada.

"Tuan Jeon, sepertinya istri anda benar akan melahirkan tinggal menunggu 1 atau 2 jam lagi"

"Lalu aku harus bagaiman dok?"

"Anda hanya perlu menemani istri anda tuan, ia sangat kuat untuk melahirkan secara normal"

"Apa itu mungkin dokter"

"Tidak ada yg tidak mungkin tuan (Ini hanya FF dan yg buat FF ini kayalannya ketinggian) :D selama yg menulis cerita ini berkehendak"

"Baiklah dokter, aku akan menyemangati jimin"

Jungkook berdiri di samping jimin, ia siap mental jika jimin benar akan menghancurkan seluruh tubuhnya ketika melahirkan nanti

"Papi, sakitthh"

"Operasi ajjah ya sayang"

"Gak mau"

"Tapi kamunya sakit"

"Peluukk"

"Iyak sayang, semangat mami"

Jungkook mengecup dahi jimin yg mengeluarkan banyak keringat, air mata jimin juga terus mengalir serta jeritan-jeritan kecil yg membuat jimin terus meringis.

Sang dokter memberikan aba-aba jika sudah saatnya jimin melakukan proses melahirkan minju, jimin mengikuti semua arahan sang dokter agar persalinannya berjalan lancar.

"Tarik nafas... buang lakukan berulang kali"

Jimin mengangguk tanda mengerti, ia menggenggam tangan jungkook kuat, kuku jari jimin sudah menancap di kulit jungkook, tak dihiraukan oleh jungkook rasa sakit di badannya selama jimin bisa melewati masa kritisnya.

"Kamu bisa sayang"

"Demi jungmin"

"Demi minju"

"Demi aku"

"Tarik nafas sayaaang.. pinterr"

Jungkook juga ikut mengambil ancang-ancang seakan-akan ia ikut melahirkan minju. Jimin masih terus berteriak dan sesekali menangis menahan sakit, hingga akhirnya buah hati mereka hadir di muka bumi.

Jimin terkulai lemas tak bertenaga setelah berhasil melahirkan minju, bayi mungil itu terlihat sangat sehat, jimin tersenyum kala melihat wajah putrinya. Kali ini jungkook yg menangis tanpa henti. Ia memeluk jimin dan menghujani istrinya dengan ciuman.

Jungkook mengucapkan rasa syukur karen jimin berhasil melahirkan buah hati mereka. Jungkook menggendong minju yg masih sangat merah itu. Jungkook membelai putri kecil mereka.

Tubuh jimin di pindahkan keruangan inap pascah melahirkan. Ia mengistirahatkan tubuh setelah banyak menguras tenaga, tubuh gendut jimin menyusut setelah melahirkan.

Jungkook dengan setia menemani jimin masih dalam mengantuk. Ia mengambulkan semua keinginan sang istri, saat ini jungmin juga hadir diantara mereka.

"Mami akit?"

"Iya sayang, mami sakit sedikit" jungkook menjawab pertanyaan bayinya

"Dedek?"

"Dede minju lagi bobo"

"Mami?"

"Mami juga bobo"

"Umin?"

"Umin jagain mami sama dede arra??"

"Allaseo"

Jungmin memandangi wajah jimin dan adiknya bergantian, jungmin berkaca-kaca melihat bayi kecil yg tertidur lugu di atas tempat tidur bayi.

"Dedek milip eomma"

"Iya nak, cantik yah??"

"Anni... dedek ndut, mami ndut"

Jungmin tertawa bersama jungkook tak menghiraukan istrinya yg sedang istirahat maupun bayi mungilnya yg kaget karena mendengarkan suara tawa abang dan papinya bergantian. Suasana itu terlihat sangat mengharukan dan hangat.










Tbc

Last capt besok ya guys
Selamat menikmati :*



QaraMizuki

[END] PIED PIPER [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang