?? (Sailing)? VKOOK ?BTS?Brothership?[end]

17. May i selfish?

.

.

Jungkook memulai pagi yang cerah ini dengan pekerjaan barunya. Awalnya semua berjalan dengan baik, sebelumㅡ

'Prang! ' Jungkook terkejut saat piring itu pecah. Berceceran di lantai dapur. Gawat!

Bos cafe bermarga Lee itu, sedang menumpu dagunya dengan leptop di hadapannya. Menonton sembari tertawa. Entah menonton apa. Ia berada di ruangannya sekarang.

'Prang! '

"Yak!!!! Siapa lagi sekarang?!!! " bos Lee itu menggebrak meja dengan dramatisnya dan melangkah keluar dengan penuh amarah.

Jungkook menatap wanita di sampingnya iba. Tubuhnya terdorong saat bosnya menyerobot masuk berdiri diantara karyawannya. "Siapa yang melakukannya?!!! " karyawan wanita disana menunduk takut. Jungkook menatap bosnya ragu.

Sesekali Jungkook menatap wanita yang lebih tua di sampingnya. "S-saya yang m-elakukannya, bos. " lirih Jungkook. Mata bosnya itu melotot tajam.

"Kau! " telunjuk pria tua itu mengacung di depan wajah Jungkook. "Belum juga sehari bekerja, kau sudah melakukan kesalahan?! " amuknya.

"Maafkan saya, bos. " ucap Jungkook seraya membungkuk. "Jika kau melakukan hal ini lagi, aku akan memecatmu! " ancamnya seraya melangkah pergi. Jungkook hanya mengangguk patuh. Syukurlah. Sedangkan wanita di sampingnya tetap menunduk takut.

"Ma-maafkan saya, Jungkook. " ucap wanita itu.

"Tidak apa-apa, Yerin noona. Aku baik-baik saja. Lain kali, kau harus lebih berhati-hati. " jelas Jungkook begitu tulus. Wanita bernama Yerin itu mengangguk pelan sembari tersenyum manis. "Terimakasih banyak, Kook-ah. "

.

.

Jungkook begitu terkejut saat apartement yang ditinggalinya sekarang penuh dengan orang lainㅡpolisi dan beberapa paparazi. Apa yang terjadi?

Bahkan ia terkejut saat mendapati tuan Bang dan mommy Hana sudah pulang. Mereka berdua terlihat sedang berbincang-bincang dengan seorang polisi dengan raut wajah Hana yang begitu tegang dan juga khawatir.

"Mom? " Hana sedikit terkejut saat menyadari kehadiran Jungkook. Jungkook memandang sekeliling apartemen yang ia tinggali di batasi police line.

"Ada apa ini? "

"Jungkook-ah, seorang mayat anak kecil di temukan di apartemen kita, nak. " ucap wanita itu lirih. Mata Jungkook membulat terkejut. "Mwo?! "

"T-tidak mungkin. S-siapa yang melakukannya? " sambung Jungkook. Matanya sudah berkaca-kaca. Ini begitu mengerikan.

Terlihat dari kejauhan,  bibi Choㅡtetangga apartemennya berlari dengan keadaan yang kacau. "APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAKKU?!!!! KAU HARUS BERTANGGUNGJAWAB!!!! " teriaknya histeris sembari menarik kerah mantel Jungkook. Tentu saja Jungkook begitu terkejut. Tapi, dengan ini ia menyadari. Bahwa anak yang meninggal itu, anakknya bibi Cho.

"KAU!! PRIA BRENGSEK! BOCAH PEMBUNUH!! " teriak bibi Cho. Polisi terus mencoba menarik tubuh bibi Cho, agar tidak ada yang terlukaㅡtermasuk Jungkook. Wanita beranak satu itu, tentu saja masih merasa shock saat mendapati keberadaan anaknya yang sudah tidak bernyawa.

"Kau salah! Bukan Jungkookie pelakunya! Dia bukan anak yang seperti itu!! " balas Hana yang tak terima anaknya di tuduh seperti itu.

"Siapa lagi? Hari ini, hanya ia yang tinggal di apartemen itu. Sedangkan Minhyuk pergi menemui temannya sejak kemarin. " jelas bibi Cho tak mau kalah. Wanita itu begitu yakin Jungkook pelakunya, karena kemarin ia berpapasan dengan Minhyuk, dan pria itu berkata akan menginap di rumah temannya selama beberapa hari-hari.

"Kau jangan mengada! " teriak Hana yang tetap tidak mau kalah. Tuan Bang menghela napas lelah, "Bagaimana jika kita mengecek kamera CCTV? " saran tuan Bang.

"Itu ide yang bagus, pak." ucap salah satu polisi.

"Baiklah, ayo ikuti aku. " ucap tuan Bang sembari melangkah memasuki rumahnya diikuti beberapa anggota polisi.

Mereka menatap serius monitor dengan teliti. Mengecek satu persatu rekaman pada hari ini.
"Sepertinya mayat ini sudah meninggal sejak tadi pagi. " ujar salah satu polisi.

"Coba kita cek sekitar pukul 5!"

"Tunggu!ㅡ"

"ㅡJungkook?? Kauㅡ"

Sejak saat itu, hidup Jungkook kembali hancur.

ㅡTBC

Di chap ini cuma nyeritain Jungkook yaa...
Maaf lama update, dengan hasil yang tidak memuaskan. :")

Aku hanya ingin bilangㅡ
Perlu doble up? :)

Kita lihat banyaknya komen, baru aku doble up!