抖阴社区

I'm Sorry, Head(Master)

Mulai dari awal
                                        

Yaitu lelaki dengan username @AgustDaddy, yang sialnya mampu menaikkan gairahnya dengan ketikan kurang ajarnya di sana. Ia sempat membuat Jimin untuk mengajaknya ketemuan duluan, namun apa daya. Jimin gengsi.

Seharusnya seorang Top yang mengajaknya duluan kan?

Pria sialan bernama AgustDaddy itu seakan seperti tahu apa yang Jimin inginkan selama ini. Pria itu bahkan seperti

Di ciptakan untuk memenuhi hastratnya

Jimin segera berdiri dan menuju ke toilet pria, kemudian ia melepas celananya sampai lutut, untuk melakukan hal hina dengan jemari pendeknya, sambil menggulirkan chatting panas yang ia lakukan bersama AgustDaddy. Ia memutar kembali VN yang mereka berdua kirim untuk meninggikan gairahnya masing masing. Suara raspy dan seksi sang Top begitu mudah membuatnya puas.

"Y-yesshh daddy.." rintihnya seraya pelipisnya berkeringat banyak. Tangannya bermain dengan cepat dibawah sana sampai menimbulkan suara basah didalamnya.

Ia ingin Top itu untuk menghukumnya. Ia ingin Top itu demi tuhan!

"M-mau ketemuan?" Ia mengirim Vn itu kepada sang Top. Kemudian ia melanjutkan kegiatannya sampai terdengar sebuah suara notifikasi, membuat dirinya tersadar dan menatap ponselnya kembali.

Oh, bukan suara ponselnya toh.

Kemudian ia melanjutkan kegiatannya sampai dirinya klimaks, mengotori dinding kamar mandi itu.

Nafasnya tersengal seraya ia merapikan dirinya kembali ke kantor untuk pulang.

===

Lupa

Ia lupa bahwa hari ini kuis, namun ia tak memberitahukan muridnya.

Tidak heran ia berada di lingkungan chaos seperti ini, dimana segerombolan anak orang kaya yang sekarang sedang memojokkannya.

"M-maaf.. saya lupa. T-tapi... tolong dikerjakan" ucap Jimin menunduk.

"Engga bisa gitu dong pak. Kasih tau lah kunci jawabannya. Orang ini salah bapak"

Wajah Jimin merah. Ia malu. Ia malu karena bagaimana bisa dirinya lupa untuk memberitahu anak muridnya, hanya karena dirinya diajak phone sex oleh username sialan bernama AgustDaddy?!

Jimin berjalan pelan menuju mejanya, tangannya bergetar menatap kunci jawaban yang ia pegang.

"Nomor 1... A"

"N-nomor 2..... C"

Suasana yang tadinya ramai menjadi sepi mendadak. Anak murid yang tadi melabrak Jimin cepat cepat kembali ke tempat duduknya untuk menyilangkan jawaban yang disebutka Jimin di lembar jawaban.

"N-nomor 25..-"

"Ada apa ini?"

Mata lebar itu membulat saat mendengar suara raspy yang familiar itu, berasal dari luar. Dengan kagetnya, ia melihat kepala sekolah yang sedang berdiri di daun pintu.

Tanpa bersalahnya, salah satu murid mengadukan apa yang terjadi kepada kepala sekolah, membuat pria Min itu mengeratkan giginya karena kesal.

Tamat sudah gumam Jimin dalam hati sembari dirinya memejamkan matanya erat

"Park Jimin, ikut ke ruangan saya sekarang"

Sial, benar benar tamat. Jimin menggigit bibirnya, seraya merapikan barang barangnya dengan tangan bergetar. Tatapan cemooh banyak diberikan oleh para murid. Tak jarang ada yang tertawa kecil. Oh sepertinya itu seorang murid yang memang sedari awal membenci Jimin karena Jimin yang tergolong guru baru yang masih muda.

Yoonmin RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang