Jaebum duduk dibalkon kamarnya yang menghadap halaman belakang, pagi ini terasa sangat tenang. Langit mendung menyembunyikan cahaya matahari pagi, tetapi ramalan cuaca mengatakan hari ini tidak akan ada hujan turun.
Hari ini adalah hari anak yaitu hari libur nasional dan Jaebum tidak perlu kekantor jika tidak ada hal yang mendesak. Ia menyesap putung rokok yang terselip ditangannya, menghisapnya pelan dan menghembuskan asap yang tebal dari bibirnya.
Jaebum sebenarnya tidak memiliki ketertarikan pada benda seperti rokok, selain itu Jinyoung juga akan sangat marah jika ia masih memakai benda itu. Tapi hari ini Jaebum merasa sangat bosan dan melihat sekotak rokok yang ia tinggalkan didalam laci mejanya.
"Sejak kapan kau pulang?"
Jaebum mengetuk pelan batang rokoknya, menjatuhkan abu rokok yang mengumpul diujungnya. "Aku tidur disini tadi malam."
Orang yang baru mendatangi Jaebum menghampirinya dan mengambil kursi kayu yang ada disebalahnya, mereka duduk dibatasi meja kaca kecil.
"Hyung sudah tidur semalam, aku tiba tengah malam." Lanjut Jaebum.
Setelah kegiatan rutinnya mengunjungi keluarga Jinyoung kemarin, Jaebum memutuskan untuk pulang kerumahnya dan membiarkan penthouse mewahnya kosong semalaman. "Bagaimana kabarmu Hyung?" Jaebum menoleh menatap sang kakak yang sedari tadi tidak melepas pandangan darinya.
Mark tersenyum. "Aku baik, bagaimana denganmu?" Mark melirik putung rokok ditangan Jaebum. "Apa kau ada masalah?"
Jaebum menggeleng.
Ia memperhatikan senyuman kakaknya. Senyuman yang sangat Jaebum sukai, bagi Jaebum ia memiliki dua senyuman terindah dihidupnya. Yang pertama adalah senyuman Jinyoung yang memunculkan kerutan manis dimatanya dan kedua senyuman Mark yang selalu memperlihatkan gigi putihnya membawa kesan ceria kepada semua orang.
"Lalu untuk apa kau merokok?"
"Aku sedang bosan."
Mark terkekeh. "Jika kau bosan daripada merokok, seharusnya kau menghampiriku untuk memiliki teman mengobrol."
Jaebum tersenyum lembut mendengar kakaknya yang perhatian, ia kembali menyesap rokoknya dan mengeluarkan asapnya berlawanan dari tempat duduk Mark, karena Mark tidak menyukai asap rokok.
Jaebum dan Mark adalah dua bersaudara yang memiliki perbedaan 1 tahun pada umur mereka, mereka terlahir sebagai keturunan keluarga Im. Walau memiliki waktu kelahiran yang hanya berjarak 1 tahun, Jaebum dan Mark adalah dua orang yang sangat berbeda. Semua itu terlihat dari perawakan dan sifat mereka.
Bila Jaebum adalah pria yang gagah dengan tinggi 178cm, pundak lebar, dan dada bidang porsi badan yang sangat pas untuk seorang pria gagah. Maka Mark adalah kebalikannya, Mark sedikit lebih pendek dari Jaebum yaitu 175cm, Mark juga memiliki tubuh yang jangkung dan cenderung kurus hampir lebih kurus dari Jinyoung.
Selama ini sifat Jaebum yang tertutup dari keluarganya akan tertutupi oleh sifat Mark yang selalu terbuka dan membuat orang disekitarnya merasa nyaman.
"Kau sudah bertemu dengan Eomma?"
"Belum."
Mark bermain dengan kelopak bunga yang ada divas diatas meja. "Kau tidak berniat menghampirinya? Dia sedang ada dikamar." Mark melirik Jaebum untuk melihat ekspresi adiknya. "Aku tadi menghampirinya dan ia memberitahuku jika kau pulang."
Jaebum kembali menghisap rokoknya yang tersisa setengah batang. "Bagaimana ia tahu aku dirumah?"
Mark mengedikkan bahu. "Aku juga tidak tahu."

KAMU SEDANG MEMBACA
easy to PLAY HARD TO GET
Fanfiction(COMPLETED 19 Agustus 2019 - 14 Juni 2020) Ketika sebuah hubungan dimulai dengan sangat mudah, secara konsisten dan bertahap hubungan itu bertahan lama dan semakin dalam. Tetapi semua berubah secara tiba-tiba dan membuat hubungan itu harus dimulai l...