抖阴社区

                                        

"Ketua tim basket nya siapa?" tanya Karissa.

"Geraldi," jawab Viona yang kemudian di balas manggut-manggut oleh Karissa sebagai tanda mengerti.

Dengan gesit Geraldi menangkap bola dari lemparan Ryan. Geraldi menggunakan kedua tangannya untuk mendrible bola secara bergantian. Lalu ia melangkahkan kakinya untuk melakukan shooting, bola basket itu berhasil masuk kedalam ring.

Seluruh cewek yang menyaksikan Geraldi melakukan shooting, sontak bertepuk tangan.

"Geraldi hebaatt!"

"Geraldii ganteng banget sih!"

"Idaman banget ya ampun."

Begitulah ricuhan cewek-cewek yang duduk menonton disana. Tak lama kemudian Genta datang menghampiri Arleta.

"Nih minum buat lo." Arleta menyodorkan sebotol air pada Genta.

"Makasih ya," Genta mengambil botol itu lalu meminumnya.

Genta melihat ke arah Karissa. "Lo nyariin Geraldi?"

"Apaan sih, kenal juga enggak." Karissa memutar bola matanya.

"Ger! Ada yang nyariin nih!" teriak Genta membuat cowok yang dipanggilnya menoleh.

"Ih? Viona gue duluan ya." Karissa pergi dengan tergesa-gesa.

"Karissa lo mau kemana?" ujar Viona namun, Karissa tak menoleh.

"Apaan lo manggil manggil gue?" tanya Geraldi.

"Ah telat lo. Keburu orangnya pergi,"

Geraldi menaikkan satu alisnya. "Siapa yang dimaksud genta?" batinnya.

"Arleta, gue sama Viona pulang dulu ya." kata Farin.

"Sekalian nyusul Karissa," lanjutnya.

"Oh yaudah, kalian hati-hati ya." ucap Arleta. Viona dan Farin mengangguk lalu pergi menyusul Karissa.

"Ger, gue anter Arleta dulu ya." Genta menepuk bahu Geraldi.

"Yo," balas Geraldi.

---

Jam menunjukkan pukul delapan malam. Karissa baru menyelesaikan tugas sekolah nya. Tiba-tiba saja ia merasa lapar, ia memutuskan untuk keluar membeli makanan.

"Bi, Karissa mau keluar sebentar ya."

"Aduh non, dah malem."

"Deket ko bi, lagian cuman sebentar."

"Yaudah non hati-hati ya,"

Setelah itu, Karissa keluar dari rumahnya dan disambut dengan dinginnya angin malam. Karissa berjalan ke supermarket. Setelah sampai, Karissa memilih beberapa makanan lalu membayarnya.

"Totalnya 47.500," ujar petugas kasir.

Karissa mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikannya pada petugas kasir.

Karissa tengah berjalan menuju rumahnya. Angin malam kembali menyelimutinya. Tanpa Karissa sadari, ada sesuatu yang mencurigakan berada di sekitarnya. Karissa mempercepat langkahnya tanpa mengalihkan pandangannya ke depan.

Dua orang pria semakin mempercepat langkahnya, menyamakan langkah kaki Karissa. "Hai cantik, mau kemana?" tanya salah seorang pria yang memakai jaket merah.

Karissa merasa was-was. Ia berusaha untuk menghiraukan kedua pria itu. Namun, pria itu malah mencekal lengannya.

"Lepasin!" Karissa memutar lengannya. Namun, cekalan pria itu terlalu kuat.

"Buru-buru banget neng," ujar pria itu.

Karissa mulai merasa takut. "TOLONG!!!" teriak Karissa dengan kencang. Karissa menoleh ke sekeliling mencari orang yang dapat menolongnya. Namun jalanan tampak sepi. Tidak ada siapapun selain mereka.

"TOLONG!!!" teriak Karissa lagi.

"Ssstt, udah malem gak baik teriak-teriak."

Karissa tidak peduli. "TOLONG!!!"

Bughhh

Dari arah belakang, seorang cowok yang masih mengenakan seragam SMA memukul pria yang mencekal lengan Karissa. Ketika cekalan pria itu pada Karissa terlepas, cowok itu langsung menarik lengan Karissa agar berada di belakangnya.

"Lo tetep di belakang gue."

x x x

Tbc

Jangan lupa vote dan comment nya yak biar ga sider aja

Yu ajak temen-temen kalian baca cerita Geraldi


Happy reading


GERALDI [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang