Benar atau salahkah tepatnya, saat kamu bahagia melalui jalur pengkhianatan?
Setelah menikah dengan Jung Jaehyun, Roseanne Park hidup dikelilingi kesempurnaan, yang justru ia anggap membosankan. Pernikahan bukanlah apa yang ia harapkan, sehingga ia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keindahan pantai itu seolah berasal dari dimensi lain.
Saat melihatnya, aku tak percaya ada orang yang mau repot-repot pergi ke terapis untuk menyembuhkan depresi mereka, padahal ada cara yang lebih sederhana. Datanglah ke pantai, hirup aroma garamnya, dan serahkan semua pada laut. Dia akan melakukan tugasnya dengan amat lembut, menyeret habis kesedihan dari benakmu yang sudah kusut.
Kemudian yakinlah, kau akan baik-baik saja.
Pantai seperti tempat ajaib一tempat yang bisa membuatmu percaya bahwa dongeng itu nyata. Memberi harapan. Menunduklah, dan sadari bahwa pasir putih itu tetap cantik meski diinjak oleh banyak kaki. Lalu dongakkan kepalamu, tengok sang matahari. Dia sendiri, tapi menjadi bintang paling terang di seluruh galaksi.
Tak ada yang tak mungkin di dunia ini.
Aku menatap semua itu sambil bicara pada ponsel, berusaha merayu Alice agar mampir ke rumah dan menjaga Lily. Dia terkejut awalnya, karena biasanya aku jarang keluar rumah, dan ketika melakukan itu pun, seringnya bertiga. Tapi setelah mengecek jadwalnya dan iming-iming imbalan makanan enak, ia setuju.
Satu masalah selesai.
Aku merasa lega usai Alice mengambil beban itu dariku, lalu menoleh pada Yuta. Waktu tak perlu dikhawatirkan sekarang. Hanya ada aku dan dia, juga cerita tentang Mina.
Namun bukannya segera membahasnya, Yuta justru berkata, "Lautnya indah, ya?"
Tangan kanannya bergerak, membungkus tangan kiriku yang sedikit dingin karena angin. Air laut yang ia maksud menjilat kaki kami, buihnya menyusup ke sela-sela jari kaki, mengingatkanku pada patung putri duyung di taman Perselingkuhan. Hal-hal ringan, aku hanya ingin memikirkan yang seperti itu. Bukan cinta yang rumit, atau gelas yang pecah di rumah. Maka aku mengangguk tanpa suara.
"Tahu apa yang lebih indah?"
"Apa?" Aku mendampinginya berjalan di sepanjang tepi pantai yang sepi pengunjung karena bukan hari libur. Pantai bukanlah tempat favorit di musim dingin, tapi karena aku mencari ketenangan, aku tidak mengharapkan tempat lain. "Batu karangnya?"
"Bukan."
"Lalu?"
"Senyumku," jawab Yuta, dengan kepercayaan diri yang rasanya lebih banyak dari ikan di laut. Ia menunjukkan senyum yang ia banggakan itu, sebelum aku memukulnya hingga hampir jatuh.
"Apaan sih!" Aku mendelik, pura-pura jengah meski itu tidak salah. Senyum Yuta memang indah. Healing smile-nya efektif menghilangkan segala resah. "Mina! Ayo ceritakan tentang Mina!"
"Haruskah?" Yuta bertanya walaupun mengerti tak bisa lagi menunda. Dia tahu aku akan terus mengungkitnya sampai rasa penasaranku luntur. "Namanya Mina Sharon Myoui. Lahir dan pernah tinggal di luar negeri sama sepertimu. Dia ... bisa dibilang princess di dunia nyata. Jenis orang yang bisa membuat orang lain iri."