抖阴社区

                                        

Setelah berpamitan, gue pun melangkahkan kaki gue keluar dari restoran tersebut. Atensi gue teralihkan pada angkot berwarna merah yang siap mengantarkan gue menuju stasiun. Gue melambaikan tangan ke arah angkot tersebut, kemudian menaikinya saat sang sopir berhenti. Gue turun dari angkot di stasiun, dan melanjutkan perjalanan pulang dengan commuter line.

"Pemberhentian selanjutnya, Stasiun Duren Kalibata. Next station, Duren Kalibata."

Dengan sigap gue berdiri dan bersiap untuk turun. Kaki gue melangkah dengan hati-hati saat turun, gue pun melanjutkan perjalanan gue dengan jalan kaki. Jarak dari kosan ke stasiun hanya sekitar 700 meter. Gue berjalan dengan santai menuju kosan sembari menikmati embusan angin sore.

Satu langkah ...

Dua langkah ...

Tiga langkah ...

Gue merasa seperti diikuti oleh seseorang, buru-buru gue mempercepat langkah gue menuju kosan. Langkah kaki gue seperti bersahutan dengan langkah kaki seseorang. Gue semakin mempercepat langkah gue hingga akhirnya gue sampai di depan kosan dan memilih untuk menengok ke belakang.

What the fuck ini orang dari mana anjir?

"Lo siapa?!" tanya gue sambil berteriak pada orang itu. Orang yang gue teriaki terlihat kaget mendengar teriakan gue. Beberapa saat kemudian, raut wajahnya berubah menjadi bingung.

"Lo siapa?" tanya gue lagi. Dia hanya menatap gue, gue pun menatap balik dirinya.

Orang aneh.

"Sekarang gue tanya, lo siapa? Dan ngapain ngikutin gue?" ucap gue dengan nada suara yang tegas. Gue mengamati orang aneh ini dari atas hingga bawah. Orang ini memakai pakaian layaknya seorang raja, ditambah dengan mahkota di kepalanya yang membuat dirinya terlihat sangat mencolok di antara yang lain.

"Lo youtuber kan? Ngaku lo! Lo pasti lagi bikin konten prank, kan?"

Bukannya menjawab, orang itu malah berjalan mendekati gue. Gue reflek memundurkan badan gue hingga akhirnya mengenai pintu kosan.

Shit! Ini orang ngapain sih?

Tatapan orang aneh ini tiba-tiba berubah menjadi hangat. "Bicaramu tidak sopan padaku."

"Hah? Maaf ya, tapi yang gak sopan itu lo! Ngapain coba ngikutin gue kayak tadi? Lo stalker?"

Dari raut wajahnya, bisa gue tebak orang aneh ini sedang kebingungan dengan ucapan yang gue lontarkan kepadanya. Gue mendorong tubuhnya agar menjauh dari gue dan tidak ada penolakan darinya. "Lo siapa? Ngapain di sini? Dan kenapa pakaian lo aneh? Lo lagi cosplay jadi raja? Aduh makin aneh aja deh dunia."

Tidak ada jawaban dari orang itu, malah raut wajahnya menunjukkan bahwa ia sangat bingung dengan ucapan gue dari tadi. "Hah .... Lo bisu atau gimana, sih? Eh, tapi tadi lo ngomong, kan? Terus kenapa pertanyaan gue gak dijawab? Lo mau gue laporin ke Pak RT? Atau mau ke Pak RW? Duh gue laporin ke Pak Jokowi aja sekalian kali, ya?"

Dia benar-benar tidak menunjukkan ekspresi lain selain kebingungan. "Lo kenapa sih? Korban hipnotis? Apa gimana?"

Gue mulai muak dengan orang di depan gue ini. Benar-benar orang aneh! "Lo kok gak jawab juga sih? Gue bakalan ngusir lo kalau lo masih gak mau jawab! Dalam hitungan ketiga, kalau lo belom jawab juga, gue panggil satpam!"

"Satu ..."

"Dua ..."

"Dua setengah ..."

"Tiga!"

Another Time [MAJAPAHIT] (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang