抖阴社区

01. Move

3.6K 342 103
                                        

"Hei, kacang kedelai, kau pasti sudah sangat merindukan kami, kan? Aku tau itu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, kacang kedelai, kau pasti sudah sangat merindukan kami, kan? Aku tau itu!"

"Berisik, Gyu."

"Akui saja.."

"Kau jangan malah ikut-ikutan dia, Yeonjun."

Seperti biasa, aku selalu menggerutu jika dua manusia Choi itu sudah merusuh hidupku. Seperti saat ini, aku baru saja terbangun dari tidur panjang selama tiga jam dalam perjalanan menggunakan mobil ini, dan dua lelaki sialan ini sudah merecokiku dengan melakukan panggilan video bertiga seperti ini.

"Aku masih mengantuk, kalian benar-benar pengganggu." Aku mengucek-ucek mataku, menguap sekilas. Ayolah, aku sudah tidak memedulikan lagi statusku sebagai seorang gadis disini. Jika hanya di depan dua pemuda itu, bagiku penampilan bukanlah masalah.

"Sudah kubilang, kau pasti merindukan kami, aku bisa merasakaannya, makanya aku menghubungimu seperti ini. Berterimakasih lah, cepat." Itu Beomgyu dengan segala kenarsisan tiada tara. Dia ini sebenarnya sangat pintar, terutama untuk pelajaran Kimia. Aku sering bertengkar dengan nya setiap hari karena masalah sepele. Tapi, kalau aku sudah merasa tak berdaya dengan tugas Kimia, aku sudah punya taktik sendiri untuk berperilaku baik pada Beomgyu, agar dia mau membantuku. Namun jika aku sedang tidak butuh, aku akan kembali mengejeknya seperti biasa, dan kembali pada rutinitas pertengkaran tanpa akhir.

Ya, Never ending war. Begitu orang-orang menyebutnya.

"Diam kau. Sudah kubilang kalian hanya mengganggu. Akuilah kalau sebenarnya kau yang merindukan aku, kan? Makanya kau menelpon seperti ini. Ayo, mengaku!"

Baiklah, pertengkaran itu kembali dimulai sekarang.

"Soya, kenapa lagi? Apa itu Beomgyu dan Yeonjun?" Itu Papaku, Kim Namjoon, yang duduk di sebelahku, dan hanya menyetir nonstop sejak tiga jam terakhir.

Aku menoleh, jelas Papa tidak tahu, kendati aku menggunakan headset sejak awal mereka menghubungiku.

"Oh, iya, seperti biasa, hanya dua Choi pengganggu, Pa." Gerutuku, Papa hanya terkekeh pelan.

Kim Soya. Ya, itu namaku. Jangan tertawa dan jangan mengejeknya. Aku tahu itu agak aneh. Itulah alasan mengapa si Beomgyu sialan itu selalu memanggilku dengan sebutan kacang kedelai.

Sialan memang.

"Soya, jadi kapan kau akan sampai?" Yeonjun bersuara, dengan nada lebih tenang. Berbeda dengan Beomgyu yang rasanya seperti mengajak baku hantam setiap hari.

Aku menghendikkan bahu, "Sebentar, kutanya Papaku." Kemudian, aku menoleh lagi ke sampingku. "Pa, kapan kita sampai?"

"Lihat kedepan, kita sudah tiba di Desa nya. Kita hanya butuh sekitar sepuluh menit lagi untuk sampai ke rumah yang sudah Papa sewa."

[?] But, I Still Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang