Hyunjin masih tertidur pulas, terlalu lelah bermain dipantai bersama Jinyoung kemarin. Ketidakhadirannya pagi ini menjadi beban untuk Jinyoung karena sekarang Changmin dan Jihyun sedang menginterogasinya.
"Ya tuhan." Gumam Jinyoung pelan duduk dikursi panas. "Hyunjin dia..."
"Iya, Hyunjin sudah menceritakan semuanya." Potong Jihyun. Jinyoung menarik bibirnya tersenyum datar dalam hati mengutuk Hyunjin yang tidak membiarkan ia mempersiapkan diri.
"Apa kau serius Jinyoung?"
Jinyoung tidak bercanda saat menawarkan Hyunjin untuk tinggal bersama, ia juga tidak pernah seserius itu. "Aku sangat serius." Walaupun sebenarnya ada kekhawatiran tentang kedepannya saat merawat Hyunjin, tapi Jinyoung sangat siap.
"Sejujuranya aku belum siap," Ujar Chansung. "Aku masih belum bisa melepasnya pergi jauh dariku."
Jinyoung dan Jihyun saling memandang satu sama lain.
"Aku mengerti hyung. Semua keputusan tetap ada padamu, aku hanya menawarkan diri untuk merawat Hyunjin." Jinyoung tidak ingin memaksa, bagaimana mungkin ia memisahkan kedua saudara itu.
"Tapi kau juga harus memikirkan Hyunjin, cobalah untuk lebih mengerti tentang dirinya." Jihyun mengelus telapak tangan Chansung. "Bukankah ada baiknya jika Jinyoung menjadi orang yang menjaga Hyunjin? Lagipula Jinyoung adalah orang terfavoritnya." Chansung menoleh, tidak suka mendengar fakta jika adiknya memang lebih menyukai orang lain daripada dirinya.
Chansung menghela nafas berat, adiknya satu-satunya bagian keluarga utuh yang masih ia miliki saat ini, tidak mudah melepasnya kedunia luar yang bisa mengancamnya dari segala sisi. Seperti apa yang terjadi dengan kedua orang tua mereka, menjaga Hyunjin adalah tugas yang sudah dipercayakan oleh sang ayah padanya. Tidak mungkin ia mengingkari janjinya dulu pada sang ayah, Hyunjin tetap harus menggenggam tangannya sampai saatnya ia benar-benar bisa berdiri sendiri.
"Sepertinya aku tidak bisa..."
Keputusan akhir yang Jinyoung harus terima. Chansung belum bisa mempercayakan Hyunjin padanya, belum bisa mempercayakan mimpi yang dimiliki Hyunjin. Jinyoung menggangguk pasrah tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan selain berbicara baik-baik dengan Hyunjin agar ia tidak terlalu kecewa, hal ini bisa mempengaruhi hubungan Hyunjin dan Chansung.
Jihyun berdiri dari sofa. "Aku harap kau bisa merubah pikiranmu. Ini semua bukan tetangmu, ini semua tentang Hyunjin. Kalian berdua memiliki hidup yang berbeda dan keinginan hidup yang berbeda, tidak bisa memaksakan satu sama lain." Berjalan kedapur Jihyun menyampaikan pemikiran yang selama ini ia pendam. Melihat Hyunjin yang selalu tidak menampakkan guratan bahagia selama ini, hanya mengikuti kehidupan yang monoton tanpa gairah. Jihyun tahu ada sesuatu yang benar-benar sangat diinginkan Hyunjin, dan sepertinya disini bukanlah tempat untuk ia mendapatkannya.
Chansung tidak membohongi dirinya jika selama ini menutup mata mengenai hal itu, sejak pertama kali mereka pindah kerumah lamanya Hyunjin sudah menunjukkan ketidaktertarikan. Awalnya Chansung mengira ini hanyalah masalah lingkungan baru yang asing, namun perubahan terasa pada diri Hyunjin. Chansung tidak mengerti letak kesalahan Hyunjin tinggal bersamanya dirumah ayah mereka, karena di Mokpo keluarga dari ibu Hyunjin juga tidak terlalu memperdulikan dirinya. Pernikahan ibu Hyunjin dan sang ayah memang tidak mendapatkan persetujuan, sampai Hyunjin pun ditelantarkan.
"Aku akan coba memikirkannya kembali," Gumam Chansung, Jihyun tersenyum dari arah dapur mendengar keputusan suami yang terdengar bijak.
"Aku siap kapan saja jika hyung sudah mempercayakan Hyunjin padaku."
Cahnsung mengangguk. "Mohon bantuanmu."
Jihyun datang dengan tiga gelas teh herbal dari daun teh yang sudah ia keringkan kemarin. "Akan lebih baik jika kita membiarkan Hyunjin memutuskan keinginannya, karena ia yang menjalani hidupnya." Jihyun mengelus pundak lebar Chansung. "Kau tidak inginkan dikematianmu nanti menyesali karena membuat Hyunjin menjalani hidup yang tidak seusai kehendaknya."

KAMU SEDANG MEMBACA
easy to PLAY HARD TO GET
Fanfiction(COMPLETED 19 Agustus 2019 - 14 Juni 2020) Ketika sebuah hubungan dimulai dengan sangat mudah, secara konsisten dan bertahap hubungan itu bertahan lama dan semakin dalam. Tetapi semua berubah secara tiba-tiba dan membuat hubungan itu harus dimulai l...