抖阴社区

Sakti 10

313 42 0
                                        

Pukul 20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 20.15 WIB. Kediaman Sakti ramai karena anak-anak bukan geng ada di sana untuk belajar bareng. Rutinitas yang selalu mereka lakukan setiap seminggu sekali, kalau lagi mau. Biasanya jadwal tempat belajar akan di putar, dan kali ini rumah Sakti yang menjadi tempat anak-anak itu belajar.

"Gue ada teka-teki nih," ujar Elang tiba-tiba. Teringat teka-teki yang dia temukan di game hago.

"Apaan?" sahut Bima dengan sebelah alis terangkat.

"Tebak, ya, ikan apa yang gak bisa renang?" tanya Elang dengan menaik-turunkan alisnya.

"Ikan apa?" tanya Joe, bingung sendiri.

"Ih, Cika mana tau," celetuk Cika.

Sebenarnya Cika tidak mau bergabung. Tapi, teman-teman Sakti sedikit memaksanya duduk di sini agar suasana makin ramai. Dengan suka cita cewek yang notabenya masih smp itu bergabung sampai keenam cowok itu mulai belajar.

"Sumpah nih gak tau?" Semua yang menyaksikan hanya menggeleng, benar-benar tidak tahu.

"Ikan goblok," kata Elang. Cringe.

Bosan juga, sering kasih teka-teki tapi tidak ada yang tahu jawabannya. 

"Hah?"

"Hah heh hah heh, udah itu jawabannya," kata Elang, jengah.

"Apaan sih, gak jelas. Udah lah, Cika mau ke kamar," anak itu bangkit dari duduknya, lalu berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai atas.

"Gak asik ternyata," gumam Elang. Sekarang dia menopang dagu dengan kedua tangannya.

"Gue punya teka-teki nih," kata Malik, mendekat.

"Apaan?" seru Elang, tertarik.

"Di sini, ada orang. Bukan hewan, tapi dibilang manusia juga dia gak punya akhlak. Apa itu?"

Malik tersenyum kala teman-temannya sibuk berpikir. Sedangkan Arga diam-diam menggelengkan kepala. Dia tahu teka-teki itu.

"Apa ya?" tanya Elang.

"Ah, gue tau!" seru Bima. Cowok itu tertawa pada Malik membuat Joe yang tadinya tidak mengerti jadi tahu.

"O-ooh, gue juga tau," ujar Joe, menjentikkan jarinya.

Sedangkan Elang masih sibuk berpikir. Teman-temannya sudah tahu, kenapa dia sendiri tidak tahu, ya?

"Nyerah nggak?" tanya Malik.

"Nyerah gue," ujar Elang, mengeluh.

"Lo," jawab Malik.

"Hah, gue, kenapa?" tanyanya bingung sendiri.

"Iya, elo. Hewan bukan, dibilang manusia juga gak ada akhlak," ujar Malik, lantas tertawa keras.

"Anjir, kok gue?" ucap Elang tidak terima.

SAKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang