Safety Net

By sweetiespace

453K 36.1K 10.7K

[21+] • Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Dante Alejandro Smith, pemilik perusahaan yang ber... More

BLURB
PROLOG [1]
PROLOG [2]
Safety Net | Part 1 - Don't Leave Him
Safety Net | Part 2 - Disfungsi Ereksi?
Safety Net | Part 3 - Mati Rasa
Safety Net | Part 5 - Her Addiction
Safety Net | Part 6 - Setia?
Safety Net | Part 7 - Perawat Cabul
Safety Net | Part 8 - Play Pretend
Safety Net | Part 9 - (Not) The First Met
Safety Net | Part 10 - Her Safety Net
Safety Net | Part 11 - Her Type
Safety Net | Part 12 - First Day, or First Trap?
Safety Net | Part 13 - Candle Light Dinner and A Goodnight Sleep
Safety Net | Part 14 - Adaisy Katherine Daniar
Safety Net | Part 15 - The First Tension
Safety Net | Part 16 - Back to Work
Safety Net | Part 17 - His New Toy
Safety Net | Part 18 - Siapa yang Hamil?
Safety Net | Part 19 - Better Than Better Than Sex Cake
Safety Net | Part 20 - Sick
Safety Net | Part 21 - Jelaous, Jelaous, Jelaous
Safety Net | Part 22 - Adrenaline
Safety Net | Part 23 - Long Beach Iced Tea
Safety Net | Part 24 - His Revenge
Safety Net | Part 25 - Dangerous Love
Safety Net | Part 26 - Falling With No Safety Net
Safety Net | Part 27 - Resignation Letter
Safety Net | Part 28 - Cassanova's Trick
Safety Net | Part 29 - Farewell Fight
Safety Net | Part 30 - Devil's Plan
Safety Net | Part 31 - Lustful Thoughts
Safety Net | Part 32 - It's Not Just Lust
Safety Net | Part 33 - Hate You Twice
Safety Net | Part 34 - Finally Found Her
Safety Net | Part 35 - "If you Want to Marry Me."
Safety Net | Part 36 - Devil's Plan (2)
Safety Net | Part 37 - Pregnant?
Safety Net | Part 38 - Candle Light Dinner
Safety Net | Part 39 - Kebahagiaan Sementara
Safety Net | END | Part 40 - Her Safety Net (2)

Safety Net | Part 4 - Survive

12.3K 987 423
By sweetiespace

JANGAN LUPA VOTE DULU YUK DAN KOMEN YAA.. YUK BISA YUK VOTE YUK, kan gratis😉






Cause I'm the one that you run to first

—Astrid S, Hurts So Good








SUARA langkah kaki terdengar jelas di rumah besar yang sunyi itu. Bunyi tubrukan antara mangkuk dan sendok, wajan dan spatula, hingga air yang mengalir di wastafel seakan menunjukkan bahwa ada aktivitas memasak di dapur. Siapa sangka, pada pukul 6 pagi sudah ada yang melakukan aktivitas di dalam rumah besar yang biasanya selalu sunyi bagaikan tidak berpenghuni itu.

  "Nona Kate? Kenapa pagi-pagi sudah ada di dapur?" tanya Mbok Surti—pembantu di rumah itu.

  "Hari ini aku udah mulai kuliah, Mbok. Jadi mau buat sarapan sekaligus bekal buat makan siang nanti," jelas Katherine dengan senyuman.

"Aduh, Non. Kenapa atuh, gak bangunin Mbok? Tinggal bilang mau makan apa, nanti teh Mbok masakin," ujar Mbok Surti sambil membantu teman majikannya memotong sosis untuk dijadikan nasi goreng.

"Tadi Mbok masih tidur, jadi aku masak duluan. Lagian Zavier hari ini ada rapat pagi."

Karena Mbok Surti bersikeras membantu Katherine menyiapkan sarapan, mereka berdua jadi saling membagi tugas dalam memasak. Jika Katherine bertugas membuat nasi goreng untuk makan siangnya, maka Mbok Surti bertugas untuk membuat telur mata sapi dan roti bakar untuk sarapan nanti.

"Selamat pagi semuanya," sapa sang pemilik rumah.

Katherine yang sedang menata meja makan langsung mendongak dan mendapati sahabat sekaligus tetangganya, Areos Zavier Tanukusuma berjalan menuruni tangga. Ya, ketika dia di usir dari rumah, Zavier melihatnya dan memintanya untuk tinggal bersama. Karena Katherine bukan orang yang suka membuang kesempatan emas, dia langsung menerima tawaran Zavier tanpa berpikir panjang.

  "Pagi," balas Katherine dengan mata berbinar. Bisa dibilang, Zavier adalah guardian angel-nya karena selalu menolongnya setiap dia mengalami kesulitan.

  "Gue aja yang anterin lo pagi ini," ucap Zavier setelah duduk di sebelah Katherine dan mengambil roti bakar sebagai sarapannya, ditemani dengan telur mata sapi sebagai pelengkap.

  "Bukannya lo ada rapat?" tanya Katherine bingung.

  "Rapatnya mulai jam 8 pagi. Masih sempet kok. Lagian, lo mau ke kampus atau ngeronda? Pagi banget berangkatnya," keluh Zavier heran.

  "Sebenernya gue takut ketemu temen-temen. Pasti mereka ngejek gue karena miskin," jelas Katherine sambil menundukkan kepalanya. Bayang-bayang tatapan orang yang ditujukan kepadanya ketika dia datang mendampingi Zavier dalam acara ulang tahun rekan bisnisnya saat itu kembali menghantuinya.

  "Lo masih kepikiran acara waktu itu?" tanya Zavier yang juga mengingat bagaimana Katherine di tatap jijik oleh semua perempuan di acara ulang tahun Dante Smith beberapa bulan yang lalu.

  "Ya, gue masih kepikiran. Waktu itu, gue cuma mau temenin lo doang. Tapi, kenapa semua orang mikirnya gue nyerahin tubuh gue buat cari investor?"

  "Mereka gak tahu apa-apa tentang lo, Kate. Maaf ya, gue gak bisa bujuk Laura buat balikin perusahaan Uncle Kevin."

  "Gak apa-apa. Lagian, salah gue yang terlalu emosi sampai ngatain dia. Siapa yang suka dipanggil jalang? Termasuk gue, sekarang gue dipanggil jalang sama orang-orang," keluh Katherine dengan wajah kesal, namun Zavier tahu jika raut wajah itu menyembunyikan kesedihan yang amat dalam. "It's okay. Kalau gue gak bangkrut, mungkin gue gak tahu orang yang bener-bener sayang sama gue," lanjutnya cepat ketika melihat raut wajah Zavier yang menatapnya kasihan.

  Katherine menghela napasnya ketika mengingat perjodohannya dengan Daniel Averos Martinez—pengusaha besar di negara ini—yang dilakukan Ayahnya. Saat itu, dia tentu saja menolak karena ingin mencari jodoh sendiri. Tanpa di duga, calon istri pria yang di jodohkan dengannya yang bernama Laura datang dan mengancam Ayahnya. Karena tidak terima, Katherine menghina perempuan itu dengan sebutan Jalang Egois.

  "Dan kenyataannya, gak ada orang yang bener-bener sayang sama lo, kecuali gue," balas Zavier, mengucapkan fakta yang menyakitkan.

  Katherine menunduk, berusaha menyembunyikan kesedihannya dengan tertawa pelan dan mencubit pipi Zavier pelan. "Ya, that's why I love you!" serunya penuh semangat, lalu kembali fokus pada makanannya. Gadis itu sama sekali menyadari jika pria yang berada di sebelahnya ini terpaku menatapnya.

  Setelah beberapa detik terdiam, Zavier berdehem pelan dan melahap kembali roti bakarnya. Tidak bisa dia cegah, jantungnya mendadak berdegup cepat ketika mendengar ungkapan Katherine tadi. Mungkin memang terdengar penuh candaan, tapi dia tidak dapat mengontrol jantungnya yang terus berdegup lebih cepat dari biasanya.

  "Oh ya, gue buat nasi goreng loh, buat makan siang gue nanti. Lo mau?" tanya Katherine sebelum melahap telur mata sapi buatan Mbok Sumi.

  "Lo gak beli makan aja?" Zavier bertanya dengan heran.

  "Mending gue bawa bekal aja daripada harus keluar uang lagi."

  "Gue lupa kalau lo udah miskin," ejek Zavier sambil menahan tawanya. "Mbok, tolong taruh nasi goreng buatan Kate ke kotak bekal saya ya," pintanya yang di balas ancungan jempol Mbok Surti dari dapur.

"Nyebelin," cibir Katherine kesal mendengar ejekan Zavier.

  "Oh ya, gue baru denger kalau Dante Smith kecelakaan setelah pergi dari pernikahan Laura satu bulan yang lalu," ujar Zavier setelah menghabiskan makanannya. Sudah satu bulan lebih sejak Laura menikah, dan sayangnya dia tidak menghadiri pernikahan temannya itu karena ada meeting penting di Dubai.

  "Dante Smith? Laki-laki yang acara ulang tahunnya kita datengin bareng itu?" tanya Katherine penasaran.

  "Ya, yang itu. Bukannya kita baru aja bicarain itu tadi? Nah, kebetulan orang tuanya mau beresin hotel mereka yang hampir bangrut di Las Vegas. Karena Dante lumpuh, mereka nyari perawat ngasuh Dante selama orang tuanya di Las Vegas," jelas Zavier serius. "Gue tahu kalau lo gak ada background perawat sama sekali. Tapi, tugas lo cuma ganti perban, dan urus keperluan Dante. Apa lo gak mau coba itu?"

  "Gue pikir-pikir dulu ya. Lo tahu sendiri kan, gue baru aja masuk kuliah lagi hari ini. Hari ini, gue kira-kira dulu kesibukan gue semester ini."

  "Kalau bisa, secepatnya ya, Kate. Ini juga gue dimintain Aunty Grace buat nyari perawat, dan gue yakin buat gue doang yang dimintain tolong sama dia," ujar Zavier.

  Katherine hanya mengangguk, berpikir keras tentang keuntungan maupun kerugian yang akan dia alami jika mengambil tawaran Zavier. Keuntungannya, tentu saja dia akan menambah banyak penghasilan. Jika suatu saat Zavier mempunyai kekasih, dia pasti akan sadar diri dan keluar dari rumah ini. Ketika hal itu terjadi, dia sudah harus memiliki tempat tinggal tetap yang aman dan nyaman.

  Kerugiannya, waktunya untuk bermain akan berkurang. Tapi tiba-tiba, terlintas dipikirannya tentang uang yang akan dia habiskan jika bermain ke mall sekali saja. Pasti banyak. Sedangkan sekarang, dia harus hemat karena mencari uang itu sulit sekali. Huft, sepertinya Katherine memang harus menerima tawaran itu.

🌼🌼🌼

  "MAKASIH, Zav!" seru Katherine sambil melambaikan tangannya ke arah Zavier yang langsung bergegas pergi ke kantornya. Betapa baiknya pria itu hingga mengantarnya sampai di depan gedung fakultasnya.

  Di perjalanan Katherine menuju kelasnya, tatapan seluruh mahasiswa fakultas ekonomi tertuju ke arahnya. Memang tidak ada tatapan sinis atau jijik, tapi tatapan penasaran dan penuh keingintahuan lebih mendominasi. Seperti biasanya, gadis itu tidak peduli dan berjalan langsung ke kelasnya.

  "Selin, Viona!" panggil Katherine kepada dua teman dekatnya.

  Katherine menahan napasnya ketika Selin dan Viona kompak menjauh saat dia bergerak ingin memeluk mereka. Selama beberapa bulan sejak kebangkrutannya, entah kenapa mereka berdua tidak bisa dihubungi sama sekali sehingga dia sangat merindukan sahabatnya itu.

  "Kenapa?" cicit Katherine bingung.

  "Kayaknya, kita berdua gak bisa temenan sama lo lagi deh, Kate. Akhir-akhir ini, banyak berita gak bener tentang lo yang suka tidur sama om-om buat cari uang," ujar Selin dengan rasa bersalah.

  "Terus kalian percaya itu?" tanya Katherine sambil menatap dua sahabatnya bergantian.

  "Sebenarnya, gue gak percaya. Tapi, di lihat dari baju chanel, sepatu dior, dan tas kate spade lo, gue yakin lo tidur sama om-om buat bertahan hidup," jelas Viona menganalisis outfit Katherine hari ini.

  "Ini semua udah lama," balas Katherine jengkel.

  Seorang Adaisy Katherine Daniar memang selalu memakai outfit berbeda setiap harinya. Dia tidak pernah memakai pakaian, tas, dan sepatu lebih dari dua kali. Karena itu, isi walk in closet-nya sangat penuh sehingga saat di usir Ayahnya dia hanya membawa apa yang dapat dia taruh di koper.

  "Walaupun lo gak tidur sama om-om, tapi tetep aja. Persahabatan kita ini cuma buat orang kaya, dan lo udah miskin. Gue juga udah buang semua tas Daniar yang gue punya. Jadi, gue juga harus buang lo jauh-jauh dari hidup gue, kan?" ucap Viona tanpa memikirkan perasaan Katherine.

  "Sejak kapan?" tanya Katherine heran.

  "Lo lupa? Waktu Cindy mau temenan sama kita, lo bilang begitu," jawab Viona sambil bersidekap, sedangkan Selin hanya diam.

  Katherine berusaha mengingat siapa itu Cindy. Oh, dia adalah mahasiswa jurusan akuntansi yang ingin berteman dengannya. Tapi karena tidak ingin menambah teman baru, dia menolaknya dengan alasan bahwa Cindy itu miskin, tidak seperti mereka yang kaya.

  "Terserah lo, deh. Makasih udah temenin gue selama empat tahun ini," ucap Katherine, merujuk pada pertemanan mereka sejak kelas 10 SMA.

  Tanpa melihat kembali reaksi kedua mantan sahabatnya, Katherine berjalan menuju kelas dengan perasaan kesal. Ketika dosen menerangkan materi hukum dan etika bisnis, dia hanya melamun dan memikirkan masa depannya. Tanpa dia sadari, air matanya mulai berjatuhan. Bahkan saat di usir Ayahnya, dia tidak menangis. Tapi entah mengapa, rasanya sakit sekali ketika sahabatnya pergi hanya karena dia jatuh miskin dan tidak punya apa-apa lagi.

🌼🌼🌼

Zavier dan Katherine. Cocok gak nih??

I'm sowwwyyy fot late update karena lagi ngetik Laura yang melahirkan.. yang akan ada di novel cetak:( so stay toon...

Siapa yang tertawa di atas penderitaan Kate??

Jadi, apa kalian sudah menentukan mau dukung couple yang mana di cerita ini? Komen yukk!

Ayoo spam nextt disini yaa👉🏻👉🏻👉🏻

Follow ig @naughtyspacee buat update tentang cerita-ceritaku🥰

Jaga kesehatan yaa kalian😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

73.7K 927 10
WARNING ⚠️⚠️⚠️ Cerita ini mengandung unsur dewasa dan diperuntukkan untuk usia 21+++. Anak di bawah umur dilarang mendekat dan membaca cerita ini. Do...
1.5M 102K 111
Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau me...
2.6M 91K 107
Nadine Adistya bekerja selama 4 tahun sebagai sekretaris CEO Halton & CO yaitu Arsenio Idzes Hamilton. Cantik, cekatan dan cerdas adalah label yang o...
255K 12.8K 77
OBSESSION SERIES 1.0 Darius Richard Danudihardjo, pewaris tunggal Perusahaan Danudihardjo Enterprise yang memiliki segalanya. Harta, tahta, wanita. H...