Setelah menyelesaikan sarapan, baekhyun dengan santainya kini terduduk di ruang tamu rumahnya. Sungguh dirinya bosan berdiam seperti ini, ditambah chanyeol yang tak disini. Benar2 membuatnya bosan. Namun saat dirinya sedang sendirian, tiba2...
*drrrrttt...drrrrrtttt~*
suara ponselnya pun bordering. Dan dengan cepat iya pun melihat siapa sang pelaku yang menghubunginya saat ini.
*no tak dikenal*
*mengerutkan dahi*
"tak ada namanya tapi dia menghubungiku. Siapa ini..." monolog baekhyun sendiri. Tapi karena merasa penasaran, iya pun menjawab panggilan telfon itu.
*telfon*
"yoebseo..." ucap baekhyun terlebih dahulu.
"nde, annyeong haseyo...apakah benar ini nomor dari nona byun baekhyun" ucap seseorang diujung sana.
"oeh...annyeong haseyo. Nde, benar...ini aku sendiri. Ada apa yah" bingung.
"aaa...mianhaehamnida jika saya mengganggu waktu ada siang ini nona baekhyun. Kami hanya di minta oleh presdir kami untuk segera menghubungi anda perihal sesuatu"
"sesuatu...memang apa yah"
"begini nona baekhyun. Saya adalah perwakilan perusahaan kim corp tempat dimana anda dahulu magang 2 bulan yang lalu. Apakah anda ingat"
"aaa...kim corp. tentu saya ingat"
"nah...ini adalah permintaan presdir kami untuk menghubungi anda untuk segera datang lagi kemari untuk sebuah jalinan kerja"
"m-mwooo...ap-apa maksudnya"
"presdir kami menyukai cara anda bekerja saat anda magang terdahulu. Dan beliau ingin merekrut anda untuk menjadi bagian dari perusahaannya"
"........" terkejut.
"dan lusa anda diminta datang ke perusahaan kami untuk menandatangani surat kontrak kerja anda"
"ka-kau seriuss nyonya..." ucap baekhyun gugup.
"tentu saja nona. Itu lah perintah presdir saya yang meminta untuk anda datang kemari lusa nanti. Dan sekalian membicarakan jadwal2 anda masuk bekerja. Presdir kami mengerti jika anda masih berstatus mahasiswi, makanya anda akan diberi shift sendiri"
"........." masih syok.
"nona...apa nona masih disana"
*tersadar* "oeh...nde, saya masih disini"
"jika anda tertarik, anda akan kami tunggu kedatangannya. Namun jika-"
"TENTU SAYA MAUU...SAYA SANGAT MAU DAN BERSEDIA" ucap cepat baekhyun dengan bahagianya.
"aaa...baiklah nona. Saya akan tunggu kehadiran anda datang ke perusahaan kami untuk kelanjutannya. Terima kasih untuk waktu anda nona byun baekhyun"
"nde...terima kasih kembali nyonya. Terima kasih..." tuuuuuttt~
Baekhyun bahagia, sangat bahagia. Apakah ini mimpinya di siang2 panas ini. kenapa sangat indah hingga membuatnya tak mau beranjak bangun.
akan tetapi...
"baekhyun..." panggil eomma yang duduk disampingnya.
"........" menoleh.
"kau kenapa, dan siapa yang menghubungimu"
"oemma..."
"hemmmm..." tanpa menoleh.
"cubit aku"
Mendengar ucapan sang anak, taeyeon pun beralih dengan cepat menatap baekhyun.
"kau kenapa nak"
"kumohon...cubit aku oemma..."
"iyaa...tapi kenapa dulu"
"eommaaaaa~..." jerit baekhyun
Dan disaat itu juga...
"AAAAAAA...EOMMAA...APPOO..." teriak baekhyun karena cubitan taeyeon yang keras.
"kau yang memintanya" santai taeyeon menanggapi.
"........." terdiam.
"aiiiissss...heii, sebenarnya kau kenapa" khawatir.
"berarti aku tak mimpi"
"mwwooo...mimpi..." bingung.
"AAAAA...EOMMAAAAA...AKU TAK MIMPIIII..." jerit baekhyun tiba2.
"YAAAKKKK...ADA APA DENGANMU HAHH..."
"eomma...apa eomma tahu...
yang menghubungiku siapa"
"eomma tak tahu. Tadi kan eomma bertanya, tapi kau tak jawab. Jadi eomma tak tahu"
"issss...eommaa...ini kan aku mau bilang."
"yang menghubungi ku tadi adalah seorang perwakilan perusahaan kim corp. tempat dimana aku magang 2 bulan lalu"
"terusss..."
"dia menghubungiku untuk di rekrut eomma"
"......." Diam penasaran.
"aku akan bekerja disana eomma"
Mendengar perkataan baekhyun, taeyeon pun dengan berbinar bahagia tersenyum.
"jinjjah..."
"......" mengangguk.
"omoo...ini berita besar, ini berita bahagia. Aigooo...selamat anakku" memeluk baekhyun.
"nde eomma...gomawo..."
*melepas pelukan* "jika begitu, eomma akan kesuper market sekarang. Eomma harus masak yang enak2 untuk merayakannya" dengan cepat berlalu pergi.
Baekhyun tersenyum melihat eommanya pergi dengan perasaan bahagianya. Begitu pun dia, hatinya juga gembira dengan kabar itu. namun kabar itu nyatanya membuat fikiran baekhyun mengingat chanyeol seketika.
"aaa, iya...aku harus segera memberitahu namja itu. aku yakin dia pasti senang..."
Barusaja iya ingin mencari no. kontaknya.
"ehh...tapi jangan deh. Aku akan jadikan ini kejutan saja..." tersenyum bahagia ketika membayangkan betapa bahagianya iya bisa membagi perasaan ini dengan chanyeol.
"hari interview nya lusa. Waahhh...berarti..."
Baekhyun terdiam sejenak berfikir.
"bukankah aku tak memiliki pakaian resmi. Aigooo...kenapa aku tak terfikir ini sebelumnya. Bukan kah ini kesempatan bagus belanja pakaian untukku dihari itu nanti"
"pokoknya penampilanku harus sempurna dihari aku akan interview nanti...harusss...aku akan bergerak sekarang. Fighting baekhyun-ah..." ucap baekhyun semangat dan berlalu berganti pakaiannya dikamar dan keluar dengan rapinya.
"aku akan ke butik dan berbelanja. Ahhh...sudah lama rasanya tak berbelanja hihihihi..." dan dengan langkahnya yang ringan iya pun pergi untuk memenuhi kebutuhan pribdinya itu.
*skip*
Kini baekhyun tengah berjalan sendirian setelah tadi dia asik memilih2 baju resmi untuknya dipakai ke perusahaan kim corp lusa nanti. Dengan senyum yang terus terpancar dari wajahnya, iya melangkah girang dengan sebelah tangannya yang menenteng kantung belanja dari butik ternama itu.
"akhirnya aku memilikinya. Aaaa...jadi tak sabar menunggu hari itu hihihihi..." dialog baekhyun sendiri dengan pandangan menunduk melihat belanjaannya itu.
Namun saat dirinya akan mendongak dan melanjutkan jalannya...
*degg*
tiba2 matanya terbelalak dan jantungnya nyaris meloncat keluar akibat terkejut pada sesuatu didepannya.
hatinya berdenyut sakit dengan tangannya yang bergetar, sebelah tangannya yang terkepal kuat menandakan dirinya emosi. Tanpa terasa pula matanya pun ikut berkaca2 melihat pemandangan didepannya.
"c-chanyeol..." ucapnya dalam hati dengan mata yang masih tersirat kekecewaan.
Bagaimana tidak, didepan sana. Atau lebih tepatnya di seberang jalan tempat baekhyun berdiri sekarang sudah terlihat seorang aaaa...ralat sepasang anak manusia tengah bergandengan dan berjalan bersama. Sepasang yang salah satunya adalah namja kesayangannya dan yeoja yang mengaku sahabatnya. Chanyeol dan yoona...
kini tengah asik berjalan dengan bergandengan tangan mesra tepat didepan umum. Dengan tawa masing2 mereka tercetak, sangat mesra jika mau disebut sebatas sahabat.
Tanpa sadar baekhyun melangkah dengan cepat menghampirinya. Mengabaikan berbagai teriakan yang mengarah untuknya yang menyeberang asal tanpa melihat lampu lalu lintas yang sudah ingin berganti hijau. Iya hanya mau segera mencapai kearah 2 anak manusia munafik itu tanpa mau kehilangan jejaknya. Iya ingin meluruskan ini dan segera menyelesaikannya.
Sampai akhirnya...
sebelah tangan baekhyun terlihat kasar meraih bahu sempit yeoja itu terlebih dulu dan
*plaakkk* sebuah tamparan mendarat disaat yeoja itu berbalik akibat tarikannya.
Melihat aksi itu, chanyeol pun dengan cepat berbalik dan mendapati wajah kekasihnya sebagai pelaku penamparan yoona.
"baekhyun-ah...apa2an kau..." jerit chanyeol tak terima.
Menerima jerit chanyeol seperti itu, segera juga baekhyun beralih menatap chanyeol dengan emosi.
"apa kau bilang. Apa2an...mestinya itu untukmu. Apa2an semua ini chanyeol..." jerit baekhyun tak kalah.
"kau tak semestinya seperti ini. kau menyakitinya"
"dia memang pantas mendapatkannya. Dasar perebut, bitch..." ucap baekhyun dan mendorong bahu yoona hingga tersungkur.
"BAEKHYUN-AH...HENTIKAN..." teriak chanyeol dan segera menolong yoona yang sudah menangis akibat merasa malu.
"hikkkksss..." isak tangis yoona yang sungguh menahan sakit itu.
"noona...kau tunggu disini dulu yah. Aku akan berbicara dengannya." Lembut dan juga disertai elusan di surainya, membuat baekhyun seketika mendengus kasar.
"......." Mengangguk mengiyakan.
Setelah mendapat persetujuan yoona, chanyeol pun dengan cepat beralih menatap marah baekhyun.
"ikut aku..." dan selanjutnya iya pun menarik pergelangan tangan baekhyun untuk menjauh dari hadapan yoona.
untuk mencoba membicarakan masalah ini dengan keadaan tempat yang sepi.
*di lorong tepat disamping gedung2 mewah itu*
"kau keterlaluan baekhyun" ucap chanyeol yang masih menyeret baekhyun untuk mencari tempat yang cocok untuk bericara.
Mendengar ucapan namja itu, baekhyun jelas tak terima. Iya pun dengan kasar menghempaskan tangan chanyeol.
"apa...kau bilang apa tadi. Keterlaluan...kau yang keterlaluan. Kau yang memulai semuanya"
"tapi kau tak harus se bar2 itu kasar pada nya. Itu perilaku tak baik baekhyun"
"lalu perilakumu apa jika perilaku ku yang tadi tak baik. Bajingan...brings*k, begitu..."
"baekhyun..."
"kenapa kau harus berbohong tadi terhadapku, kenapa..."
"......." Diam chanyeol menatap baekhyun kesal.
"KENAPA KAU DIAM...JAWAB..."
"kita bisa selesaikan ini baik2 baekh, jangan seperti ini. kajja kita pulang dan kitaselesaikan semuanya" berusaha menahan emosinya untuk menghindari sesuatuyang diluar keinginan.
"AKU BERTANYA...BUKAN UNTUK PULANG. TOLONG BERITAHU AKU KENAPA KAU HARUS BOHONG SOAL MEETING SIAL MU ITU"
"aku punya alasan baekhyun. Kau takkan mengerti"
"AKU MEMANG TAK AKAN MENGERTI JIKA KAU TERUS MENGHINDARINYA"
"ok...aku akan bilang. Alasanku berbohong kepadamu itu hanya untuk menjaga perasaanmu. Kau sudah bilang saat kau sakit jika kau tak suka aku dekat dengan yoona noona-"
"apa karena itu kau membohongiku. Apa karena dia lagi kau berbohong hahh" ucap baekhyun cepat menyiratkan kekecewaan.
"bukan itu...tolong dengarkan aku dulu..."
"kau bahkan selalu mengutamakan dia daripada aku. Sekarang kauberbohong juga demi dia..."
"baekhyun..." berusaha tenang untuk tak terpancing emosi.
"kau jahat..." ucap baekhyun dengan tangisnya yg memburu.
"anniya...baek, aku mohon dengarkan aku dulu..." bujuk chanyeol.
"apalagi yang ingin kau jelas kan, hahh...APAAA..."
"kau salah paham"
"DIMANA LETAK SALAHNYA, AYO JAWAB...JELAS2 AKU MELIHAT KALIAN BERPEGANGAN, LALU APALAGI..."
"itu tak seperti kelihatannya chagi. Semuanya salah..."
"....." diam baekhyun dengan isakkannya.
"aku tak pernah menhkianatimu, aku bersumpah"
"TAPI KAU BERBOHONG PADAKU...
MUNGKIN AKU BISA MENERIMA PERILAKUMU YANG MENGUTAMAKAN DIA SELAMA INI, TAPI TIDAK UNTUK KEBOHONGAN..." teriak baekhyun setelah menghempas tangan chanyeol.
"....." diam chanyeol menatap baekhyun dalam.
"jika memang yang ku lihat salah, sekarang katakana padaku. Mengapa kau berbohong tentang meeting mendadak itu"
"......"
"AYO JAWAB..."
"b-baek..." berusaha menyentuh baekhyun.
"JANGAN SENTUH AKU" mundur beberapa langkah.
"......"
"hikkkssss...aku tahu chan, aku tahu. Hari ini kau berbohong padaku. Berbohong kau mendapat meeting dadakan dan tiba2 kau di minta untuk kembali kekantor oleh sekretarismu. Aku tahu semuanya bohong.
tapi mengapa kau bisa berbuat demikian kepadaku yang tidak pernah menyembunyikan apapun kepadamu"
"...."
"apa tak cukup kau menyakitiku dengan kau bersikap dia yang utama untukmu. Mementingkan dia disaat ada aku dihadapanmu. Apa semua itu tak cukup membuatmu puas sudah membuatku sakit..."
"......"
"sakit yeol, sakiiiit...hiksss
aku hanya ingin mengetahui hikkssss...alasannya..."
"baek..."
"apa kau bosan denganku"
"mwo..." kaget chanyeol.
"yah...hikss...tak ada alasan lagi kecuali itu hikksss..."
"an-anniyo baek. Aku tak pernah seperti itu terhadapmu. Aku sangat mencintaimu, sangaat dan sangaaat...kau yeoja ketiga yang kucintai setelah oemma dan noonaku"
"hikksss...jangan bohong, cukup katakan yang ku bilang benar. Kau bosa-" terpotong.
"AKU MENCINTAIMU BAEKHYUN. AKU SANGAAAAT MENCINTAIMU.
KAU HANYA SALAH PAHAM DENGAN SEMUANYA..."
"......" diam menatap chanyeol.
"aku memohon maaf jika kau merasa sakit hati dengan perilaku ku yang selama ini trus mengutamakan dia dihadapanmu. Aku sungguh tak memiliki niat untuk menykitimu chagii...tolong maafkan aku"
"......"
"kali ini percaya aku baek. Hanya kamu...dan akan selalu kamu..."
Setelah mengatakan hal itu, baekhyun pun tiba2 menunduk dengan aliran air mata yg mengalir.
"aku tahu semua ini akan terjadi. Aku tahu semuanya akan berubah dengan segera. Aku tahu jika sekarang kau pun bosan dengan ini dan aku juga tahu, didalam hubungan persahabatan antara yeoja dan namja tidak ada yang mutlak akan terus menjadi sahabat.
kau hanya belum menyadari, kau mencintainya"
*menggeleng* "anniya baek..." lirih chanyeol.
"kau membohongiku hanya untuknya. Kau merusak kepercayaanku hanya untuknya.
kau lebih memetingkan dia disaat ada aku yang lebih membutuhkanmu.
aku sebenarnya yeojachinggumu atau hanya simpanan mu"
"baek..." memegang bahu baekhyun dan menatapnya dalam.
"mengapa kau tidak jujur saja kepadaku. Kenapa harus berbohong..."
"........"
*mendongak menatap chanyeol* "apa bisa aku mempercayai kata2mu yang mencintaiku. Setelah apa yang kau lakukan, bahkan kau sudah berjanji untuk tidak terlalu mementingkan dia. Tapi apa...kau ingkar dan lagi2 kau memilihnya..."
"......"
"ayo jawab aku...apa bisa..."
"........"
"wae...kau diam. Bukankah kau ingin aku percaya padamu."
"......."
Baekhyun menunduk kembali setelah semua terlontar. Sampai ketika...
"aku ingin...kita...berakhir..." ucap baekhyun.
Ucapan baekhyun yang sederahana namun memiliki arti tersendiri untuk chanyeol sukses membuat namja itu melotot dan seakan tak terima.
"baek...anni-anniya...kau pasti salah berbicara kan, chagii..." gelagapan chanyeol ingin memastika jika baekhyun salah pada ucapannya.
"anni...aku tak salah. Aku mau...kita-"
"andwae, baekhyun-ah...andwaeee..."
"........"
"kumohon, jangan berkata seperti itu. aku mohon hikkksss..."
Chanyeol menangis hanya karena ucapan baekhyun. Bukan ini yang dia mau. Sungguh...bukan seperti ini.
"ak-aku mohon dengarkan aku hikksss...dulu"
"hikksss..." isak baekhyun menggeleng dan membuang mukanya dari chanyeol.
"chagii...aku mohon dengarkan aku dulu. Dengar penjelasanku...hikkksss..."
"jangan membuang waktu mu untuk menjelaskan apapun yeol hikkksss...sudah cukup hikkkssss, semua sudah jelas dimataku"
"hikkkksss...andwaee baekhyun-ah, andwaeee..."
"yeol, bukankah seperti itu lebih baik hikksss. Kau bisa terbebas dariku dan bebas pergi kemanapun dengan yoona tanpa harus berbohong lagi hikksss...tanpa harus menyakitiku juga"
"...hikkkssss..." menggeleng tak terima.
Chanyeol rapuh dengan tangisnya yang pecah. Perlahan iya pun membawa tubuh kecil baekhyun untuk didekapnya. Iya kembali menangis dengan deras ketika menghirup aroma khas tubuh yeoja itu.
"hikkksss...aku tak mau baekhyun. Sungguh...jangan seperti ini hikkksss hhhhh..."
"........." diam baekhyun menikmati pelukan chanyeol yang menurutnya terakhir iya rasakan.
"ak-aku tak bisa baek...hikkkksss...aku tak bisa tanpamu hikkksss...maafkan aku..."
"yeol...aku yakin kau pasti bisa. Ini jalan terbaik untuk kita" ucap baekhyun melepas pelukannya.
"sampai saat ini aku masih mencintaimu, sangat mencintaimu chanyeol-ah. Tapi untuk melanjutkan hubungan kita, sepertinya itu akan mustahil. Hubungan kita sudah tak bisa dipertahankan lagi"
"hikkksss...anniya baek, jeballl..."
"jaga dirimu baik2 yeol. Aku yakin kau akan segera melupakan aku dengan cepatnya."
"tidak...baek...jeballl...hikkksss hhhh..."
"aku harus pergi" ucap baekhyun dan dengan cepatnya pergi dari hadapan chanyeol.
"ANNIYA BAEK...AKU MOHON, ANNIYA...HIKKKSSS...BAEKHYUN...
BAEKHYUN-AAAA..." teriak chanyeol prustasi.
Bukan ini yang chanyeol inginkan. Chanyeol sangat mencintai baekhyun. Semuanya kacau dan itu adalah kesalahannya.
"baekhyun-ah...mianhae...joengmal hikkkssss..." chanyeol terduduk tepat diujung lorong tersebut. menangis dan terus menangis menyesali semua yang sudah terjadi.
Sementara itu...
Didalam sebuah taksi,di kondisi yang sama ada seorang yeoja yang juga menangis meraung. Hatinya sakit, kecewa dan marah kini bercampur aduk menjadi satu. Tak ada yang perlu disesali karena semuanya sudah terlanjur terjadi. Iya yang berucap terlebih dahulu keputusan itu.
Dengan segera iya pun merogoh saku celananya dan mengambil hp nya, dan secepat itu juga iya mengetikkan sesuatu terhadap seseorang.
"eomma...ini aku baekhyun. Bisakah aku meminta bantuan eomma untuk segera mengemas seluruh barang2ku dikamar. Seluruh pakaian dan segalanya tolong kemas semuanya dan segera kirim ketempatku. Mulai hari ini, aku takkan tinggal disana lagi dan itu sudah mutlak keputusan baekhyun. Mianhae jika baekhyun memutuskan secara sepihak keputusan ini yang menurut eomma sangat mendadak. Tapi baekhyun sungguh memiliki alasannya...
dan juga, tolong jangan beritahu siapapun aku akan tinggal dimana. Termasuk chanyeol...
aku akan selalu mendatangi eomma jika nanti aku memiliki waktu.
annyeong eomma..."
Baekhyun menangis mengirim pesan itu. sungguh hatinya teriris mengingat betapa jahatnya dia meninggalkan eommanya tinggal sendirian nanti. Tapi jika tak begitu, maka dial ah yang merasa tak sanggup. Tidak menutup kemungkinan chanyeol akan mendatanginya dan berusaha menemuinya nanti, dan itu lah baekhyun tak inginkan. Iya belum siap jika harus bertemu chanyeol lagi nantinya.
Dan kembali baekhyun mengetikkan sesuatu di ponselnya sebelum mengeluarkan kartu ponselnya itu dan membuangnya.
"soojung-ah...bantu aku. Aku akan tiba di sana 30 menit lagi"
*flashback end*