Baekhyun terdiam cukup lama memandangi bangunan didepannya. Ada perasaan ragu menyelimuti hatinya.
"haruskah...aku...menemuimu..." ucap baekhyun terdiam sejenak. Menatap dalam bangunan tempat tinggal chanyeol saat ini.
Begitu berat rasanya hati baekhyun jika memikirkan perkataan yoona. Penjelasan yang baru iya ketahui setelah 5 tahun berlalu. Kesalahpahaman yang tak disadari berdampak pada hubungan mereka dulu, sedikit menyesal dirasakan dihatinya.
maka dari itu, langkah mantap perlahan iya langkahkan memasuki bangunan tersebut. dengan matanya yang menyiratkan kesedihan.
tepat didepan pintu apartmen namja itu. baekhyun berdiri masih dengan hatinya yang bimbang harus memilih yang mana. Iya sungguh merasa tak enak hati karena sudah menaruh benci untuk namja yang dulunya menjadi segala2 buat baekhyun, hanya karena salah paham yang baru diketahuinya tadi melalui yoona.
Namun baru saja baekhyun ingin mengetuk pintu tersebut, tanpa diduga...
*ceklek*
pintu itu pun terbuka dan menampilkan sesosok namja tinggi tepat dibaliknya. Jangan lupakan wajah lebam nya akibat perkelahian tadi dengan jongin.
"oeh...baek...kau..." terkejut ketika matanya melihat seseorang didepan pintunya.
Beda namja itu, beda juga baekhyun yang hanya bisa menatapnya nanar. Ada perasaan bersalah ketika matanya melihat wajah teduh chanyeol yang terkejut.
"......"
"baek...sedang apa kau disini. Kau tahu dari mana aku tinggal disini" ucap chanyeol lagi yang kini sudah menghampiri baekhyun.
"........." masih menatap chanyeol.
"baek..."
"kau...kau tak apa2 kan" ucap baekhyun dengan suara sumbangnya menahan airmata.
".........." Kini gentian chanyeol yang diam, iya terkejut ketika mendengar suara baekhyun yang terdengar seperti habis menangis.
Perlahan tangan baekhyun tanpa sadar terangkat bermaksud memegang wajah lebam chanyeol. Dan setelah tersentuh, rasa nyeri kembali mendatanginya.
"apa...apa ini sakit..."
"baek..." lirih chanyeol.
"seharusnya kau tak perlu membelaku tadi. Lihatlah...kau terluka"
"aku tak apa2, sungguh..."
"kau bodoh..." masih mengusap wajah chanyeol.
"......."
"kau bodoh chanyeol...kau bodoh...hikkkssss..."
"baek..." makin terkejut ketika melihat baekhyun menangis.
Baekhyun tak tahan, dengan segera iya pun mendekatkan tubuhnya menuju pelukan chanyeol yang masih terlihat terkejut.
*greepp* iya memeluk tubuh itu dengan tangisnya kian pecah.
"kau bodoh...hikkksss...bodoh..."
"baek, ada apa denganmu oeh...kau baik2 saja kan"
"hikkksss...bagaimana aku bisa baik...
kau...kau masih belum berusaha hikkksss memberitahuku tentang 5 tahun itu"
Mendengar ucapan baekhyun, chanyeol terdiam kehabisan kata2. 5 tahun lalu...apakah kejadian itu, gumam chanyeol dalam hati.
"kenapa hikkksss...kenapa kau tidak mencoba menjelaskannya padaku hikkksss hhhh...aku...aku juga berhak tahu itu hikksss..."
Dengan keadaan baekhyun yang menangis dan masih memeluk chanyeol. Secepatnya chanyeol pun membalas pelukan yeojanya.
"mian...bukan maksudku tak ingin menjelaskan. Ak-aku hanya takut kau menyangka aku akan membohongimu lagi, makanya aku memilih diam dan mencari kesempatan yang tepat untuk menjelaskannya"
"hikkkksss...kau bodoh chanyeol, hikkssss hhhh"
"oeh...aku memang bodoh baekhyun, aku memang bodoh. Dan namja bodoh yang memelukmu ini masih sangat mencintaimu"
Tangis baekhyun kian menjadi mendengar ucapan chanyeol. Entah mengapa perasaannya seperti terbang ke langit mendengarnya.
setelah merasa sedikit tenang, baekhyun pun melepas pelukannya dan menatap chanyeol lekat.
"dimana letaknya"
*mengerutkan alis bingung* "apaa..."
"dapurmu, dimana letaknya"
Mendengar itu, chanyeol pun perlahan tersenyum.
"didalam...masuklah. Mian jika aku lupa menyuruhmu masuk"
"gwenchana..."
Dan keduanya pun masuk bersama di apartment chanyeol.
*dapur chanyeol*
Baekhyun dengan telaten menyiapkan segala perlengkapan untuk mengobati lebam chanyeol, iya sudah bertekad mengobati namja itu mengingat lebam nya chanyeol adalah akibat membela dirinya dari jongin.
"kau menaruh kotak p3k mu dimana" ucap baekhyun tanpa menoleh.
Dan dibelakang sana, tepatnya dimeja pantry. Chanyeol terduduk dengan senyum lebarnya menatap punggung kecil baekhyun.
"ada didekat kulkas"
Kembali baekhyun mengarahkan tatapannya bermaksud mencari kotak p3k yang dicarinya. Dan setelah mendapatkan itu, kembali...
"kalau handuk kecil"
"ada di kamar mandi"
Dan baekhyun tanpa melihat wajah chanyeol, iya pun melangkah menuju kamar mandi bermaksud mengambil handuk kecil. Setelah didapatkan, baekhyun kembali menghampiri chanyeol.
"kajja...aku akan mengobatimu"
Mendengar itu, chanyeol menurut dan mengikuti baekhyun menuju sofanya diruang tengah.
Namun saat tiba di ruang tengah, baekhyun terdiam ketika melihat sesuatu yang sukses membuat hatinya kembali berdenyut tak karuan.
*yang dilihat baekhyun, terpajang besar foto dirinya dan chanyeol disana*
Menyadari keterdiaman baekhyun, chanyeol pun bersuara.
"hanya itu yang bisa kulihat ketika rinduku padamu datang. Aku sengaja memajang foto2 kita disetiap sudut apartmentku"
"........."
Baekhyun tertegun ketika matanya trus tertuntun melihat seisi sudut apartment ini. seperti museum dirinya dan chanyeol.
Tersadar, baekhyun pun dengan cepat beralih menatap chanyeol.
"duduklah...aku akan mengobati lukamu itu"
Chanyeol lagi2 menuruti perkataan baekhyun dan baekhyun pun dengan keseriusannya mengobati chanyeol yang terluka disudut bibirnya.
"boleh aku bertanya sesuatu" ucap chanyeol yang setengah berbaring di sofa.
"Tanya apa..." jawab baekhyun, masih focus memeras handuk kecil ditangannya.
"dari mana kau tahu cerita 5 tahun yang lalu itu"
Mendengar perkataan chanyeol, baekhyun pun seketika berhenti dan beralih menatap chanyeol.
"........"
"aku sungguh penasaran dengan seseorang yang sudah memberitahumu itu" menyadari tatapan baekhyun yang bertanya.
"dari yoona..."
"........." sedikit terkejut.
"...aku bertemu dia tadi"
"kau bertemu dimana...dan kapan..." terbangun cepat dan membuat posisi keduanya begitu dekat.
*degg*
pergerakan chanyeol cukup cepat dan membuat posisi baekhyun begitu canggung.
".........."
Dan sepertinya chanyeol masih belum menyadari.
"heii...aku bertanya..."
*tersadar* "...oeh...tadi...ak-aku bertemu dia di sungai han" ucap baekhyun gugup.
"sedang apa kau disana"
"ha-hanya menenangkan diri. Ta-tadi aku bingung mau melarikan diri kemana"
"oeh...kau melarikan diri dari sahabatmu itu" ucap chanyeol dengan kata penekanan saat menyebut sahabat.
"........"
"huufffttt...baguslah jika kau melakukannya. Dia itu sedikit gila jika mau disebut sahabat."
"ak-aku juga baru tahu jika jongin seperti itu" menunduk.
"makanya jangan mendekatinya lagi mulai sekarang. Bila perlu, jangan temui dia"
"kenapa kau mengatur" merasa tak terima dengan aturan chanyeol.
"aku mengatur untukmu. Untuk kebaikanmu baek"
"benar untuk kebaikanku" merasa curiga.
"........."
"atau itu untuk kebaikanmu pribadi"
"ini kebaikan bersama baekhyun, mengrtilah"
"........."
Chanyeol terdiam melihat ekspresi baekhyun. Dia baru menyadari posisi mereka yang begitu dekat dan hanya berjarak beberapa centi. Sampai akhirnya iya pun tersenyum merasa senang...
"kau masih cantik ternyata"
"........" terdiam mendengar ucapan chanyeol.
"tak ada yang berubah selain kau yang makin cantik..." ucap chanyeol lagi dan kembali terdiam.
"aku beruntung memiliki mu...sebentar lagi" ucapnya dalam hati menatap lekat wajah baekhyun.
Merasa dirinya begitu berada diposisi sangat dekat dengan wajah chanyeol, dengan cepat baekhyun pun mendorong tubuh chanyeol.
"aku mau mengobatimu, bukan diintrogasi olehmu...sudah berbaringlah dan diam. Jangan banyak tingkah"
Melihat tingkah baekhyun yang begitu kelihatan gugup, chanyeol hanya tersenyum bahagia. Sudah lama rasanya dia tak melihat baekhyun bertingkah seperti ini.
*setelah selesai mengobati luka chanyeol*
Baekhyun kembali focus membereskan semua peralatan kotak p3k yang berserakan. Membereskan baskom kecil serta handuk kecil yang tadi iya gunakan mengobati chanyeol, semua iya bereskan tanpa menoleh menatap chanyeol yang selalu focus menatap baekhyun dari samping.
sungguh, chanyeol sangat merindukan moment2 seperti ini.
"jangan menatapku" ucap baekhyun datar tanpa menoleh.
Menyadari perkataan baekhyun yang sinis, senyum chanyeol makin melebar.
"wae...kau malu"
"......." Diam baekhyun dengan memalingkan wajahnya.
"aku suka melihatmu malu begini"
"........"
"apalagi jika ini *mengelus pipi baekhyun* memerah. Aku begitu suka"
"ch-chan..." gugup baekhyun.
"sudah lama rasanya tak melihat semburat pipi ini ketika aku menggodamu"
Baekhyun tak tahan digoda oleh chanyeol seperti ini. dengan segera iya pun berdiri menghindari chanyeol.
"ak-aku akan meletakkan i-ini didapur mu"
Namun baru beberapa langkah, baekhyun pun tertahan ketika pergelangan tangannya di pegang chanyeol.
"baekhyun..." panggil chanyeol lirih.
".........." Diam baekhyun makin merasa gugup.
"maukah kau kembali padaku"
*degg*
"........" terkejut dan menoleh menatap chanyeol.
"aku masih mencintaimu...oeh, anni...aku selalu mencintaimu...
aku sengsara tanpamu selama ini"
"chanyeol..."
"apa...aku sungguh2 mengatakannya"
"tapi itu mustahil"
"apanya yang mustahil. Bukankah kau kesini untuk meluruskan semuanya. Itu artinya kita bisa kembali bersama lagi kan"
"kata siapa..." tegas baekhyun.
"........." chanyeol terdiam.
"kata siapa aku kemari untuk bersamamu lagi"
"baekhyun..."
"aku akui kedatanganku menghampirimu untuk meluruskan kesalahpahaman kita beberapa tahun lalu, tapi untuk bersama...mohon maaf"
"........" chanyeol terdiam memandang baekhyun dari duduknya. Iya sungguh kehabisan kata2 jika harus berdebat lagi.
"aku akan segera membereskan ini dan pulang" ucap baekhyun dan dengan cepat membereskan peralatan tadi dan menuju dapur.
Melihat itu, chanyeol pun beranjak mengikuti langkah baekhyun.
"kau meluruskan semua masa lalu kita dan menghampiriku tapi tidak ingin bersamaku lagi. untuk apa kau melakukannya"
"aku hanya ingin memperbaiki sesuatu chanyeol, mengertilah..."
"tapi masalahnya aku tak mengerti" menahan pergelangan baekhyun untuk bergerak.
Dan membuat baekhyun menoleh.
"apa yang mau kau mengerti"
"semuanya..." menatapbaekhyun lekat.
"apa yang tak kau mengerti. Aku kemari ingin meminta maaf karena sudah salah paham padamu, lalu mendengar dari mulutmu sendiri jika yang dikatakan yoona apa benar atau tidak. Lalu aku juga mau mengatakan padamu jika aku pun sudah memaafkan mu soal itu dan membantumu mengobati lukamu, hanya itu..."
"apa benar hanya itu"
"yah...hanya itu. memang apa yang kau harapkan"
"kejelasan...aku mau kejelasan hubungan kita bee"
"bukankah sudah jelas, aku tak mau...maaf..."
"........." diam chanyeol menatap baekhyun tak percaya.
"ki-kita bisa jadi teman..."
"...mwoo..." terkejut.
"......." Memalingkan wajahnya dari chanyeol.
Bukan tanpa alasan baekhyun berkata seperti itu. hanya saja, prinsip yang selalu iya pegang harus dijaga nya. Yakni, pantang balikan dengan mantan. Sangat tidak lucu jika dia tak bisa berkeyakinan dengan prinsipnya sendiri.
sejujurnya perasaan yang dulu untuk chanyeol itu masih ada, bahkan untuk hilang sedetik pun sama sekali tak ada. Baekhyun masih begitu mencintai chanyeol. Hanya saja keadaannya yang tak memungkinkan dirinya menerima chanyeol kembali.
Berbeda dengan chanyeol, yang masih enggan menerima kenyataan.
"apa2an itu tadi...aku bahkan tak pernah mengiyakan ketika dulu kau meminta putus"
"terserah apa katamu" ucap baekhyun berusaha cuek.
"tapi aku keberatan baekhyun. Kau tak bisa seenaknya padaku"
"trus kau mau apa..."
"kita masih sepasang kekasih baekhyun. Aku tak pernah menyetujui hubungan kita putus dulu."
"tapi aku sudah mengiyakan-"
"itu karena kau tiba2 menghilang setelah berkata seperti itu" sela chanyeol cepat dengan kesal.
"........."
"kau sungguh egois menyimpulkan sesuatu sesukamu"
"anggap aku seperti itu semaumu"
"dan aku tak mau jadi temanmu"
"chanyeol..." berusaha membujuk.
"aku tak peduli. Aku tak mau jadi temanmu baek, kau masih kekasihku hingga sekarang dan itu mutlak"
"........"
Baekhyun diam tak menanggapi. Chanyeol lagi2 memperlihatkan sifatnya yang tak berubah, yaitu keras kepala.
namun saat ditengah perdebatan antara chanyeol dan baekhyun terjadi...
tiba2...
*ting...tong...ting...tong...* suara bel pintu apartment chanyeol berbunyi, pertanda ada seseorang yang datang.
Mendengar itu, chanyeol pun menggerutu.
"ck...siapa lagi yang datang. Ini sudah malam, masih saja mau bertamu" menatap kesal kearah pintunya.
"yaakkk...apa kau gila menggerutu sendiri"
"aku menggerutu dengan orang dibalik pintu itu"
"kau buka pintunya dan maki orang itu, jangan disini" balas baekhyun mulai kesal.
"tapi aku tak mau...urusanku denganmu jauh lebih penting sekarang"
"astagaaa chanyeol, itu bisa kita bicarakan nanti. Pergilah dan buka pintu itu"
Baru saja chanyeol mau membalas, lagi...