Sleep with the devil
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
By shanty Agatha
.
.
.
.
.
.
.
Remake Sonialavania1212
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mew Suppasit
x
.
.
.
.
.
Gulf Kanawut
.
.
.
.
.
Enjoy your reading guys
.
.
.
.
.
.
Suasana yang hingar bingar mebuat Gulf mengerutkan kening dia tidak suka suasana Ramai yang menyesakkan seperti ini. Dia merindukan kamar nya, kamar yang tenang dan damai, tempat dia biasa duduk dan membaca sambil sayup sayup mendengarkan alunan musik
Tanpa musik yang sangat keras seperi ini hampir melampaui batas toleransinya, ingin rasa nya dia pergi dari tempat ini tapi dia tidak bisa.
Lelaki itu, lelaki jahat itu dari sumber yang dia dengar akan datang ketempat ini beberapa saat lagi .
Gulf mencoba membuka kancing baju Hem ketat yang dia kenakan karena merasa tidak nyaman.
Seragam waiters ini amat tidak nyaman, dengan Hem yang sangat ngepress di badan dengan celana pendek sepaha yang dia kenakan. Gulf dipaksa menjadi seseorang yang tidak dikenal nya.
Tetapi bukan kan itu tujuan nya? Dia tidak ingin lelaki jahat itu mengenali nya, meskipun hal itu tidak perlu ditakutkan.
Mereka Hanya pernah bertemu satu kali, pada pertemuan singkat yang tidak di sengaja, saat lelaki itu menemui ayah nya diruang kerja nya.
Saat itu penampilan Gulf tidak seperti sekarang, rambut ny masih panjang dengan kacamata terbingkai dengan jelas di Wajah nya, baju nya tertutup dengan sopan , beda sekali dengan sekarang.
Gulf menyerngitkan Mata nya lagi, aku benar benar berpenampilan seperti lelaki murahan sekarang, desahnya.
Suara berisik dari arah pintu masuk mengalihkan pandangan gulf, mata nya mencari cari dan itu dia! Lelaki itu ada disana, kedatangan nya dengan begitu heboh didampingin dengan banyak sekali bodyguard dengan berbadan kekar.
Tanpa sadar Gulf mendengus, yah karna dia lelaki jahat yang suka menyakiti orang,
Dia pasti punya banyak musuh yang ingin membunuh nya.
Dengan penasaran Gulf menjingkitkan kaki nya, berusaha dengan jelas melihat sosok lelaki itu, Mew Suppasit lelaki itu sosok yang ditakuti dalam dunia bisnis karna tidak segan segan menggilas siapapun yang akan menghalangi jalan nya.
Siapa pun yang berani melawan melwan nya, akan berakhir dalam tragedi seperti ayah nya, seperti seluruh keluarga nya. Desah pahit gulf
Dulu keluarga Gulf adalah kelurga yang berada, ayah nya adalah seorang pengusaha sukses dibidang Konversi kelapa sawit.
Kebun mereka ada berhektar hektar diluar pulau dan mereka sangat kaya, bagi keluarga Gulf Mereka adalah keluarga bahagia, meskipun ibu nya adalah wanita yang lemah, sakit sakitan tetapi selain itu dia adalah ibu yang sempurna untuk Gulf.
Pikiran Gulf menerawang disaat saat bahagia seperti itu, saat dia ayahnya dan ibu nya berkumpul bersama dimeja makan, menyantap sarapan pagi dengan ayah dan ibunya Yang penuh cinta.
Ayah akan bercerita tentang pengalaman pengalaman dalam perjalanan bisnis nya, dan ibunya akan menatap sang ayah dengan tatapan yang memuja, semua terasa begitu bahagia.
Semua terasa begitu sempurna.
Sampai kemudian Mew datang dalam kehidupan mereka.
Mew Suppasit tertarik dengan perkembangan pesat bisnis ayah Gulf dan befikiran untuk menjalin suatu hubungan kerjasama, pada awalnya ayahnya tida tertarik, dia sudah cukup puas dengan bisnis yang dijalankan nya sendiri. Tapi Mew tidak menyerah dia dengan berbagai cara melakukan segala nya untuk mendekati ayah Gulf. Dan entah kenapa ayah nya akhirnya menyerah kedalam kuasa Mew Suppasit, kedalam kuasa iblis kegelapan yang ketika mencengkram tidak akan melepaskan nya lagi.
Mew menghancurkan keluarga nya secara harfiah, entah kenapa kepemilikan ayah nya atas bisnis itu dimentahkan begitu saja, semua bisnis nya diambil alih oleh Mew dan dikendalikan dibawah tangan nya. Ayah nya tidak punya hak apa apa lagi selain jatah bulanan untuk nya dan keluarganya.
Keluarga Gulf jatuh miskin seketika, rumah mewah mereka disita paksa, mereka harus pindah kerumah mungil sederhana. Merek berusaha memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa pelayan pelayan yang biasa nya selalu siap sedia melayani kebutuhan mereka.
Gulf kuat menanggung semua itu, tetapi ibu nya tidak. Ibunya dari kecil terbiasa bergelimang kekayaan seperti putri raja. Sampai menikah dengan ayahnya pun, ayahnya terbiasa memperlakukan seperti ratu dengan banyak pelayan yang mengelilingi nya .
Ibu nya sudah hancur ketika dipaksa memasak sendiri dengan tangan nya yang rapuh dan tidak terampil itu , karna tidak pernah memasak seumur hidup nya. Dan makin hancur ketika mereka makin miskin, makin menderita. Akhirnya penderitaan itu tak tertanggungkan lagi bagi ibu nya, dia mulai sakit sakitan hiks......
Semakin kurus, semakin sering memangis dimalam malam sepi lalu suatu pagi ibu nya meninggal begitu saja.
Gulf masih ingat ketika dia berdiri disamping ayahnya, membeku menatap wajah ibu nya yang kurus dan pucat. Ekspresi nya seperti tertidur, dan merasa sedih karena menyadari kenyataan bahwa ibunya mungkin sekarang lebih bahagia setelah meninggal dunia.
Sepeninggal ibunya ayah nya hancur, hancur total!! Dia mulai mabuk- mabukan, kadang berteriak dan menangis sendirian dimalam malam sepi.
hingga suatu hari ayahnya mengendarai mobil mereka, satu satunya harta yang tersisa, dan menabrakkan diri pada tembok pembatas jalan hingga mobil itu berguling guling beberapa kali dijalan, ayahnya tewas ditempat. Polisi mengatakan bahwa kandungan didalam tubuh ayahnya sangat tinggi hingga bisa dikatakan ayahnya memang melakukan bunuh diri.
Gulf menjadi sebatang kara dan rasa dendam yang mendalam menyeruak setelah kematian orangtuanya.
Semua ini berakar dari Mew Suppasit, sejak lelaki itu muncul di kehidupan nya semua ny hancur dan musnah.
Gulf harus membalas dendam dengan cara apapun untuk membalaskan kematian kesedihan ibu nya dan kematian sia sia ayahnya.
Sejak saat itu dia menyelidiki semua hal tentang Mew Suppasit, dimana dia tinggal, bagaimana jadwal nya, apa kesukaannya semua itu dia kumpulkan baik baik dan disusunnya, ketika Gulf mendapatkan informasi tentang Mew yang sering menghabiskan waktu dengan kekasih kekasih nya diklub atas ini, klub armany tanpa Fikir panjang Gulf meninggalkan pekerjaan nya sebagai guru ditaman kanak kanak, pindah dari tempat tinggalnya dan memilih menjadi waiters disini.
Semua butuh pengorbanan, gulf menyadari bahwa pembalasan dendam memerlukan pengorbanan yang besar.
Seperti ketika dia harus berdandan seperti seorang pria murahan, dengan celana mini dan Hem sexy.
Kadang malam demi malam harus menahan diri dari siksaan kegaduhan dan hingar bingar musik, dan harus menahan hati karena banyaknya lelaki lelaki genit yang selalu berfikir bahwa dia lelaki murahan yang bisa dibeli.
Semua butuh pengorbanan mahal harganya, tapi Gulf merasa itu akan sebanding dengan kepuasan yang nanti dia dapatkan.
Kepuasan untuk membunuh lelaki itu dalam siksaan menyakitkan, seperti yang dilakukan lelaki itu pada ayah dan ibu nya.
Dia sudah mengoleskan racun yang tidak terdeteksi, didasar gelas yang sudah disiapkan khusus untuk Mew Suppasit malam ini, Mew tidak mau menggunakan gelas yang sama dengan yang orang lain pakai, gelas ny ekslusif, khusus hanya di pakai dirinya dan tadi siang ketika berpura pura membersihkan bar dia menyelinap masuk ke tempat penyimpanan khusus itu untuk mengoleskan racun yang tidak terdeteksi kegelas tersebut. Seteguk saja minuman yang dioles oleh racun itu diminum Mew, maka seluruh dendam nya akan terbalaskan.
****
Mew Suppasit merasa muram malam ini ntar kenapa dia ingin menghajar seseorang atau kalo perlu membunuh seseorang, malam ini dia datang ke klub bukan untuk bersenang senang tetapi untuk mencari masalah. Dengan disekelilingi para bodyguard yang selalu siap menjaganya, meskipun seharusnya tidak perlu karna Mew menguasai beberapa keahlian bela diri.
Tetapi ketika kau mempunyai banyak uang memang lebih baik jika kau membiarkan orang lain melakukan segala sesuatu untukmu.
Pemilik klub sendiri yang menyambutnya. tentu saja, mengingat berapa besar hutang nya kepada Mew dengan tergopoh gopoh lelaki gendut itu menggiring nya ke kursi VIP terbaik.
"Anda bisa memilih siapapun untuk menemani anda" gumam sang pemilik klub dengan nada menjilat.
Mew menatap sekeliling dengan tidak berminat menatap semua perempuan disana yang hampir hampir seperti semut mengelilingi nya, dengan tatapan berharap untuk dipilih, terlalu murahan gumam nya dalam hati
Semua manusia di dunia ini murahan dan penjilat.
Mew memutuskan untuk tidak memilih siapapun, ketika tatapan nya terpaku pada satu laki-laki yang salah tempat di klub malam mewah ini. Mengenakan baju luar biasa ketat dan terawang tetapi tampak tak nyaman didalam nya.
Tanpa sadar seulas senyum jahat muncul di bibirnya "aku mau dia'" gumam nya sambil menunjuk lelaki itu.
****
"Aku mau dia"
Kalimat itu diucapkan dengan nada yang tenang tetapi gaungnya terdengar ke seluruh ruangan, entah kenapa suara hiruk pikuk menjadi hening dan Gulf merasa semua tatapan tertuju padanya.
Pada dirinya yang bersandar pada meja bar, sibuk dengan fikiran nya sendiri.
Dengan gugup Gulf menegakkan tubuhnya, berusaha membalas tatapan mata semua orang, lalu mata nya terpaku pada mata itu. Mata coklat pucat sehingga nyaris bening, menyebabkan pupil matanya tampak begitu hitam dan Tajam.
"Cepat kesana, dia menginginkan mu," sang bartender yang berdiri dibelakang nya berbisik padanya.
Seolah takut kalo Gulf tidak cepat cepat menuruti keinginan Mew, Gulf akan berakibat fatal.
Gulf menyerngitkan pada Mew
Mencoba menantang mata laki laki itu, yang masih menatap nya tajam tanpa ekspresi.
"Apakah... Apakah" Gulf ber dehem karna suaranya begitu serak, "Apakah anda ingin di bawakan minuman"?
Mew menatap nya beberapa saat yang menegangkan, lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Bawakan satu, minuman ku yang biasa"
Secepat kilat sang bartender meracik minuman kesukaan Mew.
minuman yang biasa, tangan Gulf gemetar ketika menerima nampan minuman itu, sedikit lagi Gulf...
Gumamnya mencoba menyemangati dirinya sendiri. "Sedikit lagi dendam mu akan terbalaskan... Sedikit lagi.
Gulf mengucapkan kata kata itu bagaikan doa, dengan langkah gemetar dia mendekati Mew yang duduk bagaikan raja, menunggunya.
Diletakkan gelas itu dimeja didepan Mew, semoga kau lekas meminumnya dan segara lekas mati. Doa Gulf dalam hati.
Tetapi sepertinya Tuhan masih menginginkan Mew hidup, karena lelaki itu tidak tertarik untuk menyentuh meminum nya.
Mata nya malahan tertuju pada Gulf dengan pandangan yang sangat tajam.
"Duduk" Mew menjentikkan jarinya
Melirik tempat duduk disebelahnya.
Sekujur tubuh Gulf mengejang menerima perintah yang begitu arogan. Tanpa sadar matanya memancarkan kebencian, siapa lelaki itu berani berani nya memerintah nya seperti ini?
Ketika Gulf termenung seorang waiters lain dengan gugup mendorongnya supaya duduk, menuruti permintaan Mew .
Sehingga dengan terpaksa Gulf duduk disebelah Mew.
"Siapa namamu?'' Mew menatap tajam kearah Gulf, sama sekali tidak melirik gelas minuman yang ada dimeja nya.
Gulf sudah siap dengan pertanyaan ini, nama samaran nya "gupi" jawabnya kaku. Mew menyerngitkan menatapnya dengan seksama, lalu jemari panjang itu tiba tiba terulur dan menarik dagu Gulf mendekat, supaya dia bisa mengamati wajah Gulf dengan cermat "aku tidak pernah melihatmu sebelum nya disini"
"Eh... Dia pegawai kami yang baru tuan Mew, maafkan ketidak sopanannya nya saya belum pernah mengajari nya bagaimana membawa minuman untuk tamu sepenting anda", sela pemilik klub dengan gugup. Wajah nya tampak cemas meliat Gulf melayani tamu penting nya dengan setengah hati.
Dengan pandangan memarahi dia memperingatkan Gulf , ayo gupi perkenalkan dirimu kepada tuan Mew. Tuan Mew telah memilih mu menjadi pelayan minuman nya. Itu suatu kehormatan untukmu, seharusnya kau berterima kasih.
Perintah itu membuat Gulf menegakkan dagu nya dengan angkuh, "saya sudah memperkenalkan diri saya dan saya sudah membawakan minuman untuk tuan Mew yang terhormat karna itu saya akan pergi"
Jawab Gulf ketus sambil berdiri dari duduknya.
Toh misinya sudah tercapai,gelas minuman beracun itu sudah ada di Meja Mew dan sebentar lagi Mew akan mati karna sesak nafas .
Tetapi sebelum Gulf sempat berdiri Mew meraih jemarinya dan menariknya kencang supaya terduduk lagi, kali ini dipangkuan Mew..
"Apa .. apaaan ...." Suara nya terhenti ketika bibir yang keras dan dingin tiba tiba melumat bibir nya.
Gulf berontak ketika menyadari bahwa Mew memangut bibir nya dengan ciuman yang basah dan panas.
Ciuman itu sungguh tak sopan karna bibir dingin mew tanpa permisi memagut bibir nya melumat nya tanpa ditahan tahan.
Lidah ny langsung menyeruak masuk merasakan keseluruhan diri Gulf, menghisap nya, menikmatinya dan menggilasnya tanpa ampun.
Sekujur tubuh Gulf terasa terbakar, panas karena dendam dan amarah karena gairah, lelaki ini sudah jelas jelas sangat ahli dalam hal mencumbu, sehingga Gulf yang belum berpengalaman pun terbawa oleh gairahnya, mengalahkan kebencian nya. Tetapi fikiran bahwa lelaki ini telah memanfaatkan begitu banyak wanita demi memuaskan rasa arogan dan kekuasan nya yang membuat Gulf begitu muak. Dan tiba tiba muncul dari mana kekuatan nya untuk mendorong Mew menjauh dan menamparnya dengan sekuat tenaga.
Plakkkkk !!!
Suasana di klub itu menjadi sangat hening, luar biasa hening, bahkan musik yang hiruk pikuk itu pun terhenti karna semua orang berhenti melakukan aktivitasnya dan menatap kearah Gulf, yang berdiri dengan terengah engah berhadapan dengan Mew yang membatu duduk di sofa VIPnya.
Sedetik kemudia sebuah tangan kasar mencengkram tangan Gulf, begitu menyakitkan hingga membuat Gulf menjerit, "kurang ajar kau berani nya memukul tuan Mew!!!" Teriak sebuah suara yang berat dan kasar.
Gulf menoleh mendapati dirinya ditikung oleh lelaki berbadan besar yang seperti nya bodyguard Mew .
Lengan lelaki itu besar dan kuat menahan nya sampai terasa kaku dan sakit, tapi Gulf tidak menyerah, dia meronta sekuat tenaga dan menggigit lengan yang terasa keras seperti batu itu. Nafasnya terengah engah dan wajah nya merah padam menahan amarah dan rasa malu sebagai seorang laki laki.
"Lepaskan dia" suara dingin mew terdengar di keheningan. Orang orang masih diam menunggu, memusatkan perhatian kepada apa yang dilakukan oleh lelaki yang terkenal luar biasa kejam itu pada laki laki yang berani menamparnya.
Seketika itu juga bodyguard Mew yang berbadan kekar melepaskan Gulf, membuatnya terjatuh karna kelelahan untuk meronta ronta.
Mereka berdiri berhadap hadapan dibawah tatapan mata banyak orang yang menanti. Mew masih berdiri dengan wajah dingin tanpa ekspresi sambil mengusap pipinya, bekas tamparan Gulf.
"Berapa harga mu?" Suara Mew terdengar tenang dan dingin.
Mata Gulf terbelalak kaget "harga?" Apa yang di bicarakan lelaki ini mata nya melirik ke gelas minuman Mew yang sudah diracuni ny dimeja.
Semua berantakan serunya menahan kekesalan pada dirinya sendiri. Semua gara gara dia tidak bisa menahan kebencian nya. Seharusnya ketika Mew melecehkan nya dia bisa menahan diri dengan berpura pura menjadi laki laki gampangan, seharusnya dia mau berkorban menaham perasaan nya
Setidaknya ketika dia menurut, Mew akan merasa senang dan lengah, lalu meminum minuman nya itu dan mati, tetapi sekarang semua sudah terlambat. Mew tampak tidak tertarik lagi pada minuman nya dan lebih tertarik sepenuhnya kepada Gulf. Lagipula Gulf tidak bisa berpura pura menyukai Mew, kebencian nya kepada Mew sangat terlalu dalam.
Gun primadona llaki laki di klub ini mendekati Mew dengan tatapan merayu, dialah orang yang biasanya dipilih Mew untuk menemani lelaki itu minum, namun ketika Mew berkunjuung hati dipenuhi rasa cemburu karna mew lebih tertarik kepada anak baru itu jauh lebih jelel dari pada dirinya. " Sudah lah Mew" gun menyentuh Mew dikerah baju nyaa. "Laki laki itu tidak akan bisa memuaskan mu, lebih baik biarkan aku yang menemanimu.... Aduh!!
Gun menggaduh karna Mew merenggut tangan nya yang meraba kerah baju Mew, jemari Mew mengcengkram dengan kekuatan tak ditahan tahan lagi. Menyakitkan hingga menusuk ke tulang.
"Menyingkir" gumam Mew kepada gun dengan tatapan ingin membunuh gun, lalu menghempaskan tangan gun dengan kasar sehingga Tubun gun terdorong menjauh.
Sambil meringis menahan nyeri dan kesakitan gun lekas lekas menjauh.
"Nah" Mew memusatkan mata dingin nya kepada Gulf "katakan berapa harga mu, dan aku akan membayar nya".
#######
Aku harus menjadikan laki laki ini milik ku .
Mew memutuskan segera ingin memiliki laki laki ini.
Tuhan tahu dia sudah menyelamatkan perempuan ini.
Tapi entah kenapa laki laki satu ini memiliki tekad yang kuat untuk mencelakainya sehingga dia lupa bahwa dia sudah menentang lelaki paling berbahaya.
Mata Mew melirik gesan yang ada diletak kan Gulf dimejanya, dia tahu kalo dia diracuni. Gulf tidak berpengalaman dalam usahanya pertamanya membunuh orang.
Tangan gemetaran dan matanya gugup, berkali kali melirik kegesan minuman itu. Dan juga nama palsu yang menggelikan itu. Gulf bahkan tidak tahu bahwa penyamaran nya sudah ketahuan sejak awal.
Sebenarnya Mew tadi memutuskan untuk menertawakan Gulf diam diam, dengan pura pura akan meminum minuman beracun itu. Tapi bibir ranum itu, penampilan itu yang luar biasa sangat seksi memunculkan sisi iblis dalam dirinya, sisi iblis yang kehausan.
Mungkin sudah waktu nya laki laki satu ini menerima pelajaran nya atas kenekatan nya.
****
Gulf tertegun masalah atas pelecehan yang dilakukan Mew atas diri nya
Berapa harganya? Hah! Dia Fikir dia raja yang bisa membeli apa saja yang dia mau?
Laki laki iblis ini harus di ajari, bahwa meskipun banyak perempuan dan laki laki bertekuk lutut di kaki nya dan memohon mohon untuk dimiliki, ada laki laki yang tidak Sudi disentuh oleh nya.
Dengan marah Gulf mendongakkan dagunya menantang Mew "saya memilih mati dari pada menjual diri saya dengan iblis seperti anda," gumam nya kasar.
Seluruh suara di klub musik itu langsung di penuhi dengungan gelisah menanti reaksi Mew .
Tidak disangka sangka Mew tersenyum, lalu melirik ke arah bodyguard nya "tidak ada satupun yang bisa menolak kalo aku ingin memiliki nya" gumam nya datar danemberikan isyarat tangan nya kepada para bodyguard nya.
Semua nya berlansung cepat, Gulf tidak dapat lari ataupun panik, karena tiba tiba bodyguard ny Mew yang berbadan paling besar merenggutnya dan mengangkat nya lalu membantingnya di pundak seperti karung beras.
Gulf sekejap merasa pusing karena posisi kepala nya dibalik mendadak, Gulf tersadar bahwa dia sudah diangkat keluar dari klub itu.
Sekuat tenaga Gulf mencoba memberontak tangan ny memukul mukul dengan keras pinggang bodyguard nya dan kaki nya menendang nendang keras sambil marah dan berteriak frustasi.
Tetapi tubuh bodyguard nya itu sekeras batu, tidak beraksi atas pemberontakan Gulf.
Percuma meminta tolong karena Gulf yakin tidak akan ada yang berniat untuk menolong nya, pengunjung klub yang pengecut itu hanya menatap kejadian didepan mereka dengan muka bodohnya. Sang pemilik klub masih memandang takjub kearah Mew yang melenggang santai meninggalkan ruangan dengan Gulf yang meronta ronta dan menjerit jerit dalam gendongan bodyguard ny
Sesampainya ditempat parkir Gulf diturunkan, sedetik setelah dia diturunkan, Gulf berlari sekuat tenaga berusaha menjauh. Tapi baru beberapa langkah menjauh tangan sekeras batu itu menangkap nya lagi Gulf meronta tapi tidak bisa berontak, dia frustasi dia menggigit sekuat tenaga tangan yang mendekap nya itu. Sang bodyguard mengaduh sambil mengumpat ngumpat, sedangkan Mew hanya menatap kegaduhan didepan sambil terkekeh geli.
Gulf mencoba berontak, menggigit dan menendang sampai kelelahan, dia menatap Mew terengah-engah dengan pandangan penuh kebencian masih dalam cengkraman bodyguard Mew.
Mew membalas tatapan nya, dengan senyum manis yang jahat.
"Kalo kau berjanji mau bersikap manis, mungkin aku akan menawari mu tempat yang nyaman di sebelahku didalam mobil",
"Mati saja kau" sembur gulf penuh kemarahan, Mew terkekeh lagi "oke Kau yang minta," dengan isyarat anggukan kepala.
Mew memberi perintah kepada bodyguard nya, "oke masukan dia ke dalam bagasi!!