抖阴社区

WINTER FLOWERS || MYG

By meilankim

500 95 10

ON GOING Yoongi hadir di kehidupan Ara, disaat gadis bermarga Cho itu kehilangan hasrat untuk memiliki pasan... More

SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN

SEMBILAN

28 2 2
By meilankim

Happy Reading 💜💜💜

-

-

-

Kami benar-benar sampai di Macau. Seperti yang Kak Yoongi bilang, hanya ada aku dan Kak Yoongi, tidak ada Ji-eun. Kami tidak menginap di Hotel, Kak Yoongi membawaku ke sebuah bungalow besar, dengan fasilitas lengkap juga mewah, beserta taman dan halaman yang luas. Aku sempat berfikir dari mana Kak Yoongi mendapat uang banyak untuk menyewa tempat ini? Bukankah ini terlalu berlebihan?

Aku benar-benar di buat takjub saat pertama kali aku menginjakan kaki di tempat ini. Aku yakin Kak Yoongi menghabiskan banyak uang untuk ini. Tapi untuk apa? Untuk membuatku terkesan? Dari pada terkesan, aku justru lebih khawatir jika uang kami habis. Realistis saja, harga sewa unit kamar kami di Seoul saja aku yakin tidak ada apa-apanya dengan harga sewa bungalau ini.

Sejak tadi aku hanya mengikuti langkah kaki Kak Yoongi hingga kami sampai di kamar yang akan menjadi tempat istirahat kami selama dua hari kedepan. Aku meletakan koperku lantas duduk di tepi ranjang memperhatikan Kak Yoongi yang tengah sibuk mengeluarkan isi kopernya.

"Kak Yoongi?'

"Hmmm?"

"Kau tidak salah pilih tempat kan?" aku memberanikan diri bertanya meski sedikit ragu.

"Kalau salah tempat, kita tidak akan bisa masuk kesini," timpalnya santai.

"Tapi ini terlalu berlebihan Kak, dari pada menyewa tempat ini yang harganya pasti mahal, lebih baik kau..."

"Aku tidak perlu membayar untuk datang kesini."

Kak Yoongi menyela kalimatku, dan aku mengerutkan dahi bingung tidak mengerti.

"Tapi kenapa?"

"Sudahlah cepat rapihkan pakaianmu, kau juga akan tau jawabannya nanti malam saat kita makan malam dengan orangtuaku."

Astagaaaa, aku sampai lupa jika orang tua Kak Yoongi memang tinggal di Macau. Apa mungkin ini salah satu alasan Kak Yoongi mengajakku kemari? Perlu di ingat lagi, pernikahan kami bahkan tidak di hadiri kedua orangtua Kak Yoongi. Aku bahkan tidak pernah tau wajah dan perawakan nya seperti apa, tapi anehnya kedua orangtua ku merestui kami begitu saja. Jika di pikir-pikir, bukankah aku menantu yang kurang sopan karena baru sempat menemui mertuanya?

Aku hanya mengangguk menuruti perintah Kak Yoongi. Bertanya lebih jauh pun aku yakin aku tidak akan mendapat jawabannya.

***

Lagi-lagi aku dibuat terkejut dan tertegun. Kak Yoongi membawaku ke sebuah restaurant mewah, Kak Yoongi bilang jika kami akan makan malam bersama orang tuanya disini. Aku dan Kak Yoongi sudah duduk di meja yang sepertinya sudah di booking sebelumnya. Aku rasa orang tua Kak Yoongi terlambat karna sudah hampir 15 menit kami menunggu tapi mereka belum kunjung datang.

"Kak? Apa orang tuamu benar-benar akan datang?"

"Tunggu saja, jika dalam waktu tiga puluh menit mereka tidak datang, kita makan duluan saja," ujarnya.

Aku hanya mengangguk lantas melirik jam, namun tiba-tiba Kak Yoongi berdiri dan aku refleks turut bangkit dari duduku. Mata ku menangkap dua persensi orang yang ku yakini sepasang suami istri, dengan setelan yang mewah dan glamor. Apa mereka benar-benar orangtua Kak Yonggi?

"Kau benar-benar membawa istrimu kali ini nak," ujar suara bariton yang kini ada di hadapanku bersama wanita cantik dengan gaun elegannya. Jika yang berbicara barusan Ayah Kak Yoongi, sudah pasti wanita di sampingnya ini Ibunya, kan? Tunggu, tapi kenapa aku tidak asing melihat wajah Ibunya Kak Yoongi?

Aku sempat tertegun beberapa detik, sebelum aku kembali tersadar lalu tersenyum canggung dan mambungkuk hormat pada kedua orangtua Kak Yoongi.

"Selamat malam Ma, Pa," pada akhirnya aku juga memberanikan diri untuk menyapa.

"Astagaaa, Ara sudah lama kita tidak bertemu, kau makin cantik saja, iya kan Yoon? Pantas saja anak-anak Mama sangat..."

"Bisakah makan malamnya dimulai sekarang?" sela Kak Yoongi.

Suasana mendadak canggung. Apa-apaan sih Kak Yoongi? Kenapa dia memotong kalimat Mamanya begitu saja? Tapi aku juga tidak bisa berbuat lebih selain turut duduk kembali.

Saat makan malam berlangsung sebenarnya pikiranku kemana-mana, apa lagi saat Mama Kak Yoongi bilang kalau kita sudah lama tidak pernah bertemu. Apa kita benar-benar sudah saling mengenal? Tapi dimana? Aku juga merasa sangat tidak asing dengan wajahnya. Semakin aku mencoba mengingat, semakin kepalaku terasa sakit.


***

Aku hanya bisa diam setelah acara makan malam bersama orangtua Kak Yoongi selesai. Kepalaku rasanya sakit sekali, dan energiku rasanya seperti terkuras, selain itu mungkin karna aku terlalu terkejut mengetahui fakta jika sebenarnya Kak Yoongi adalah salah satu anak dari pengusaha kaya raya. Merasa di bodohi? Sangat. Merasa dibohongi? Tentu. Ah, aku kembali tertampar kenyataan jika pernikahan ini juga sejak awal juga di dasari kebohongan.

Jadi aku harus bersikap seperti apa? Kecewa? Atau membuat semuanya terasa wajar dan baik-baik saja untukku? Entahlah, hati dan pikiranku terlalu bigung dengan situasi ini.

Aku tau sejak tadi Kak Yoongi memperhatikan ku sesekali meski iya tengah fokus menyetir.

"Kau kenapa?" tanya Kak Yoongi membuka suara.

Aku hanya meliriknya sekilas lalu kembali fokus menatap jalan.

"Sebenarnya kebohongan apa saja yang Kak Yoongi sembunyikan dariku?"

Aku bertanya tanpa menatapnya.

"Ini bukan kebohongan, ini hanya fakta yang baru ku ungkap saja," jelasnya santai.

"Tetap saja aku merasa ini semua penuh kebohongan. Kak Yoongi bilang kau hanya karyawan biasa, nyatanya kau anak dari seorang pengusaha kaya raya."

"Faktanya, aku memang bekerja di sebuah kantor biasa."

"Tapi tetap saja, di kantor itu kau pemilik dan CEO nya kan?"

"Kau yang tidak pernah bertanya dan aku hanya tidak mengatakan jika orangtuaku kaya raya."

See? Aku akan selalu kalah jika berdebat dengan Kak Yoongi. Yang Kak Yoongi katakan memang benar, dia tidak sepenuhnya berbohong, tapi tetap saja kenapa aku merasa di bodohi selama ini. Realistis saja, jika dia dari keluarga kaya raya, kenapa masih tetap mengajaku tinggal di rumah sewa yang kurasa sudah mulai sempit untuk kami berdua? Aku memang di ajarkan hidup sederhana, tapi aku pun ingin tinggal di tempat yang lebih layak.


***

Kami akhirnya sampai di hotel. Aku langsung menuju ke kamarku. Ah, maksudku kamarku dengan Kak Yoongi. Sementara Kak Yoongi? Entahlah, dia pergi kemana dulu setelah memarkir mobil, yang jelas aku bergegas turun duluan, karena aku ingin cepat-cepat berendam di bathup merendam seluruh tubuh untuk merilekskan pikiranku.

Aku berganti pakaian memakai bathrob selagi menunggu air penuh dan bathbombku mencair. Aku tengah bersilang tangan di atas dada sembari melamun memikirkan hal-hal yang tidak ingin aku pikirkan sebenarnya, sebelum tiba-tiba aku di kagetkan dengan deruan nafas yang menyapu tengkuk leherku di belakang, bersamaan dengan kedua tangan yang dengan cepat memeluk tubuhku dari belakang.

Aku tau itu Kak Yoongi, namun aku justru diam mematung untuk beberapa saat, berusaha mencerna apa yang tengah terjadi. Karena sejujurnya selama aku menikah dengan Kak Yoongi, kami tidak pernah sedekat ini meskipun tidur satu ranjang di ranjang super king. Aku menelan ludahku karna hembusan nafas Kak Yoongi lama-lama membuatku berdesir. Ada perasaan aneh yang membuatku justru ingin di sentuh lebih jauh, namun aku tengah berusaha keras untuk menepis perasaan itu.

"Kak?"

"Hmm?"

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba seperti ini?" tanyaku. Aku berusaha menetralkan perasaanku meski sebenernya jantungku sudah melompat-lompat dari tempatnya, tidak mau diam.

"Memangnya kenapa? Apa aku harus meminta izin pada istriku sendiri untuk memeluknya seperti ini?" Kak Yoongi balik bertanya.

"Bukan seperti itu, Kak. Kita tidak pernah sedekat ini sebelumnya, a-aku..."

Aku tidak bisa meneruskan kalimatku, karena Kak Yoongi semakin gencar mencium punggung leherku. Aku semakin tidak bisa menahan perasaanku.

"Aku kenapa? Hmm?"

"Kak...Aahhh..."

"Gila! Ada apa dengan diriku?" batinku

Bodohnya aku malah meloloskan sebuah desahan bersamaan dengan tangan Kak Yoongi yang mulai aktif masuk menyusup diantara bathrobs yang aku kenakan, menyentuh dua buah miliku.

"Aku menginginkanmu malam ini, Ara. Boleh ya?" ujar Kak Yoongi seraya memutar tubuhku dan meraih tengkukku lalu melancarkan ciuman untuk membungkam mulutku tanpa sempat aku mengiyakan permintaannya.

"Aahh..Kak Yoongi.."

-
-
-
-
-

To be continue. . .

-
-
-
-
-

-Meilankim, 1 Agustus 2023-


Continue Reading

You'll Also Like

1K 105 22
Ketika berawal dari persahabatan karena sebuah pertolongan. Hingga membuat gadis itu lama-kelamaan menyadari perasaannya. Selalu mengaggumi sosok yan...
628K 75.5K 30
[Sudah terbit, tersedia di Gramedia] 鉂漈erus aku tidur di mana, Yung?鉂 鉂漎a ditempat tidur, kenapa begitu saja masih bertanya.鉂 Kisah dua manusia salju...
9.1K 1K 47
Diam-diam, Im Yoongi menaruh hati pada Shin Aera-teman kuliahnya. Namun, perbedaan sosial seolah menjadi tembok penghalang bagi Yoongi untuk menyatak...
44K 451 13
鉂滽amu hidup di masa kini, bukan masa lalu. Aku di sini bersamamu.鉂 Dua belah pihak dengan perasaan yang sama, namun pikiran yang berbeda. Yang satu h...