DNS
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
Saat ini doyoung duduk dikursi kelasnya sambil termenung menatap kertas ulanganya.
Matilah doyoung.
Haruto yang ada disebelahnya memukul pelan pundak doyoung.
"Kenapa lo?" Tanyanya bingung melihat tingkah doyoung yang menurutnya aneh.
"Nilai dobby jelek ruto" katanya sedih membuat haruto menaikan satu alisnya dengan bingung.
Sejak kapan Kim doyoung Nilainya jelek, diliriknya kertas ulangan doyoung dan haruto rasa mau mengumpat serta teriak ke muka doyoung.
97 dibilang nilai jelek oleh doyoung, apa kabar nilainya yang hanya 52 ini, sialan haruto rasa mau tenggelam saja saat ini melihat wajah murung doyoung.
Rasa ingin mengumpat sudah dari tadi haruto tahan, orang hebat mah beda, gue yang kentang gini mah apa.
Haruto hanya melipat kertas ujiannya kemudian pura - pura tidur menghilangkan stres dikepalanya.
Sedangkan doyoung masih dengan perasaan sedihnya, bagaimana doyoung akan mengatakan pada orang tuanya, terlebih sang ayah yang sangat ketat menyangkut pendidikan.
Doyoung dibuat mulai cemas, pertama - tama dia akan memberitahu junkyu dulu dan doyoung berharap kakaknya tidak marah serta menghukumnya.
Saking sibuknya sedang melamun doyoung terkejut ketika yedam berteriak di dekatnya.
"WOI"
Doyoung langsung sadar dan menatap yedam dengan wajah penuh tanda tanya.
"Kenapa dam?" Tanyanya pada yedam yang saat ini menatapnya dengan sorot tengil.
"Ngelamun aje lo, mau gak pergi hang out bareng" doyoung tampak berpikir dulu sebelum menjawab ajakan yedam padanya.
Melihat doyoung yang ragu - ragu yedam paham maksudnya apa.
"Gak papa doy, nanti haruto bakal ngomong sama kakak lo" ceplos yedam sembarangan mendapat respon positif dari doyoung yang langsung mengangguk setuju.
Haruto yang pura - pura tidur langsung terbangun dan menatap nyalang pada yedam yang saat ini menyengir padanya.
"Anjing kok gue sih bangsat" katanya protes.
"Lo kan strong" jeongwoo datang dan duduk disebelah yedam, seolah - olah mendukung pendapat sahabat sebangkunya itu.
"Enak aja lo pi-
"Haruto gak mau ya?" Doyoung angkat bicara ketika melihat para sahabatnya malah adu bacot dan doyoung merasa tidak enak karna dirinyalah penyebab itu semua.
"Eh bukan gitu, ya deh nanti gue ngomong" akhirnya haruto mengalah karna melihat wajah murung doyoung.
Doyoung langsung berbinar dan mengangguk lucu membuat beberapa orang yang melihatnya gemas sendiri ingin mencubit.
"Makasi Haruto" katanya manis kemudian kembali fokus pada kertas ulanganya dan doyoung simpan kedalam tas.
Bell istirahat berbunyi doyoung dan para sahabat sibuk bercerita tanpa mengetahui bahwa junkyu berdiri dibelakang doyoung.
"Ehem" semuanya langsung menoleh ketika mendengar deheman yang disengaja oleh junkyu.
"Eh kakak udah datang, dobby duluan ya" kata doyoung mendapat anggukan dari yang lainnya.
"Bentar" haruto juga berdiri menyusul doyoung dan junkyu.
"Gue mau ngomong bentar" haruto menatap junkyu minta persetujuan untuk bicara berdua.
Junkyu hanya ngangguk doang kemudian berjalan keluar kelas diikuti oleh haruto.
"Njir tegang banget muka ruto" jeongwoo ketawa ngakak keras banget.
"Bener, kayak lagi minta restu pacarin doyoung aja" yedam juga ikutan ngakak.
Doyoung cuma diam menatap punggung junkyu yang keluar kelas pikirannya takut kalau saja junkyu bakal memukuli haruto.
Sedangkan haruto dan junkyu berdiri didepan kelas dengan saling tatap, suasana agak sunyi karna para siswa dan siswi sibuk pergi kekantin.
"Kenapa?" Tanpa banyak basa - basi junkyu bertanya sambil menatap haruto dengan wajah datar.
"Em.. itu anu"
"Anu lo gede"
"Anj- bukan" kata haruto cepat dan menatap junkyu kesal.
"Cepet, ribet banget lo" kata junkyu pedas membuat haruto menghela nafas.
"Kita mau pergi hang out"
"Ya pergi aja, ngapain ngomong sama gue, gak jelas banget lo" kata junkyu hendak pergi.
"Tapi bawa doyoung" junkyu langsung berhenti kemudian berjalan mendekati haruto.
"Oke, asal adek gue gak lecet sedikitpun, minggir" junkyu menabrak bahu haruto keras kemudian masuk lagi kedalam kelas dan menyeret doyoung.
Haruto bernafas lega dan memasuki kelas kemudian memukul kepala yedam serta jeongwoo karna kesal.
"Gak lagi gue mau ngomong sama tu orang, anjing kesel banget gue bangsat"
"Anjir kepala gue bego" yedam memegang kepalanya yang puyeng karna di pukul haruto.
"Tambah goblok gue lama - lama temenan sama lu gara - gara sering di toyor" kata jeongwoo gak terima.
"Bodo, gue gak peduli, ini salah lo berdua, titik" haruto ngambek dan berakhir jeongwoo serta yedam yang kesusahan membujuknya.
♧♧♧
Sedangkan dikantin doyoung udah duduk stand by di kursinya sendirian.
Junkyu sedang memesan pesanan mereka, saking posesifnya junkyu, doyoung gak boleh ngantri pesen makanan nanti malah dikatain ganjen suka lirik sana sini, padahal mah doyoung cuma liatin makanan tapi emang dasar kakaknya aja yang suka emosian dan ujung - ujungnya doyoung bakal di hukum.
Sedang asik - asiknya melamun doyoung dikagetkan dengan seorang wanita cantik yang duduk didepannya.
"Hi dek" sapanya ramah sambil tersenyum manis pada doyoung.
Doyoung yang disapapun hanya tersenyum canggung kemudian membalas sapaannya tak kalah ramah.
"Hi juga kak"
"Lo adik kim junkyu kan?" Tanpa banyak basa basi dia malah langsung bertanya pada doyoung.
"Iya" balasnya sekenanya.
"Minta nomor kakak lo dong?" Cewek cantik itu memberikan ponselnya pada doyoung yang saat ini bingung.
Diliriknya name tag itu dan si cewek sadar kemudian menarik ponselnya lagi.
"Sorry gue lupa perkenalkan diri, gue Shin Yuna 12 IPS 5" katanya dengan wajah dibuat secentil mungkin.
Doyoung hanya bisa mengangguk kemudian hendak mengambil ponsel yuna yang kembali di sodorkanya pada doyoung.
"Minggir" pergerakan tangan doyoung terhenti saat junkyu kembali sambil meletakan makanan mereka diatas meja dan malah mengusir yuna yang ada di kursinya saat ini.
"Eh ada ayang" yuna dengan tidak tau malunya malah berdiri dan bergayut manja dilengan junkyu.
Junkyu hanya diam sambil mendorong yuna menjauh, merasa junkyu tidak keberatan yuna makin mengeratkan tanganya pada tangan junkyu.
"Ayang ki-
"Lepas atau lo gue pukul" yuna langsung cemberut kemudian melepaskan tangan junkyu dan berlalu pergi dari sana.
Doyoung sedari tadi hanya diam dan sibuk memperhatikan sikap kakaknya yang kelewat dingin itu.
Junkyu yang sadar langsung menatap doyoung dan menghela nafas kasar.
"Makan" titahnya yang langsung diangguki oleh doyoung dengan kikuk.
"Beneran mau pergi hang out?" Junkyu bertanya dengan nada serius pada doyoung yang saat ini sedang menyuap sesendok nasi goreng.
"Iya kak, kalau gak boleh do-
"Boleh" kata junkyu cepat membuat doyoung tersenyum manis banget, hampir aja membuat junkyu jantungan melihat senyum doyoung.
"Makasi kak" junkyu berdehem pelan agar menghilangkan wajahnya yang tersipu saat melihat doyoung senyum - senyum gini.
Apapun demi lo dek. Yang penting lo bahagia, semuanya bakal gue izinin asal jangan pergi dari gue. - batin junkyu.
Bersambung
Pub : 15 November 2021
TTD
DNS
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
Ini pub juga ❤