Bab 4
Penerjemah: Raelia Namira
__________
Meja percobaan di kelas ditempatkan melingkar seperti cincin perak, dari kejauhan tampak berlapis-lapis seperti riak air[1] dengan mecha besar ditempatkan di tengah. Ini adalah ruang kelas berkapasitas 1000 orang di Universitas An Luo -Institusi Pendidikan Tinggi Antarbintang terbaik. Saat para siswa memasukkan kartu identitasnya, layar cahaya dengan tinggi setengah meter akan menyala di depan meja percobaan, sehingga terlihat spektakuler dari kejauhan.
[1] intinya kelasnya bentuknya melingkar dengan guru biasanya ada di tengah.
Seperti biasa, ruang kelas sudah penuh dua puluh menit sebelum kelas dimulai. Perbedaannya hari adalah ruang kelas agak berisik hari ini -banyak siswa yang mendiskusikan kelas Teori Dasar Mecha yang akan segera dimulai. Meskipun nama kelas memiliki kata ‘dasar’, semua orang tahu bahwa kelas ini -yang direncanakan dan ditulis oleh direktur Institut Penelitian Mecha Kekaisaran, tidak ada hubungannya sama sekali dengan kata ‘dasar’.
Bahkan di Universitas An Luo, Teori Dasar mempertahankan tingkat kegagalan yang tinggi sebesar 45% setiap tahun. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa kelas ini adalah ambang besar dalam hidup yang harus dilewati oleh perancang mecha.
“Kenapa sistem belum menunjukkan kepada kita siapa yang akan mengajar kita tahun ini ...” Seorang siswa berkata mengklik pada layar cahaya untuk mengonfirmasi lagi, dan setelah menemukan bahwa kolom guru Teori Dasar masih kosong, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya dan bertanya kepada rekannya dengan sedikit berlebihan. “Ini bukan karena tidak ada yang berani mengambil posisi ini tahun ini, kan?”
Ini bukan hanya omong kosong. Setelah Direktur Duan dari Institut Penelitian Mecha Kekaisaran mengembangkan mecha baru, industri mecha antarbintang telah mengantarkan inovasi yang komprehensif. Hingga saat ini, meskipun ada buku teks yang ditulis oleh Direktur Duan sendiri, tidak mudah bahkan bagi ilmuwan top institut untuk mempelajarinya sendiri, apalagi menceritakannya kepada para siswa.
Di luar martabat institut pendidikan tinggi antarbintang nomor satu, meskipun Universitas An Luo telah sedikit menurunkan tingkat kesulitan kelas, tetapi ujiannya masih sangat sulit. Seiring waktu, kelas ini menjadi topik hangat, dengan guru baru setiap tahun.
Murid lainnya jatuh ke meja dengan putus asa dan meratap, “Lalu apa yang harus kulakukan ...”
Saat semua orang sedang mengobrol dengan penuh semangat, mecha di tengah kelas tiba-tiba menghilang. Layar cahaya besar muncul menggantikannya -yang ada di kelas barusan bukanlah mecha asli, tapi hanya sebuah proyeksi yang disimulasikan oleh layar cahaya tipis. Setelah melihat layar cahaya, ruang kelas segera menjadi sunyi, mata semua orang diarahkan ke tengah kelas yang melingkar.
“PEMBERITAHUAN: kelas teori dasar mecha akan dimulai dalam sepuluh menit. Mohon tetap memperhatikan kedisiplinan kelas. Pertama, tidak ada suara keras atau kebisingan yang diperbolehkan ...” Layar cahaya sebenarnya ada di sini untuk menekankan disiplin kelas? Para siswa tidak bisa berkata-kata.
Tapi sebelum semua orang mulai mengeluh, mereka tidak tahu siapa yang pertama kali berseru, “lihat ke jendela”. Hal berikutnya yang mereka tahu, lewat jendela setinggi 30 m di sisi ruang kelas mereka dapat melihat mobil militer ramai diparkir di luar.
Wah, apa yang terjadi? Keamanan seluruh Bintang Duguang tidak terkonsentrasi di sini, kan?
Setelah memperhatikan pemandangan di luar jendela, ruang kelas langsung menjadi sunyi. Meskipun mereka mempelajari desain mecha hardcore, mereka tetap saja hanyalah seorang siswa. Setelah melihat sekelompok pasukan khusus bersenjata lengkap di luar jendela, semua orang menjadi gugup. Pada saat itulah logo untuk awal kelas muncul di layar cahaya di depan semua orang.
Mecha itu sekali lagi muncul di tengah kelas.
Beberapa detik kemudian, lantai logam di sebelah mecha terbuka. Sebuah hover-craft kecil muncul di depan orang-orang. Lantai berikutnya dari ruang pengajaran adalah area istirahat guru. Meskipun mereka terbiasa dengan guru yang muncul dari sini, entah bagaimana pemandangan hari ini sangat seremonial di mata orang banyak ...
Hover-craft berkedip dua kali saat palka akhirnya terbuka, seorang pria berkemeja putih keluar dari tempat itu. Secara visual, diperkirakan tingginya antara 1,8 hingga 1,85 meter, dengan kulit agak pucat. Dan penampilannya ...
“Duan ... Profesor Duan?”
“... Profesor Duan Heng ... Ye?”
Siapa sangka bahwa Universitas An Luo akan mengundang Duan Hengye -direktur Institut Penelitian Mecha Kekaisaran,, sendiri tahun ini! Sekarang para siswa akhirnya mengerti mengapa sistem tiba-tiba menekankan kedisiplinan ...
Siapa yang tidak memiliki cinta yang besar untuk mecha ketika mereka mendaftar jurusan desain mecha?
Dengan kata lain, orang-orang di kelas ini semuanya adalah penggemar sejati Profesor Duan.
Dibandingkan dengan ekspresi bersemangat yang tak terkendali dari orang-orang di kelas, Duan Hengye, yang berdiri di podium, jauh lebih tenang. Di hadapan mata yang berapi-api itu, dia hanya mengangguk ringan ke ruang kelas dengan ekspresi kosong dan berjalan keluar dari hover-craft.
Melihat mata memuja para penonton, hanya Duan Hengye sendiri yang tahu pada saat ini bahwa dia sebenarnya tidak setenang kelihatannya ...
“Halo para siswa, saya Duan Hengye. Saya adalah guru kalian untuk ‘Teori Dasar Mecha’ semester ini.” Sebagai orang dengan kelumpuhan wajah, meskipun hatinya sangat panik, dalam pandangan para siswa Duan Hengye masih memiliki gaya seorang jenderal yang tidak kenal takut pada segala hal.
Meskipun para siswa ingin membicarakan hal lain dengan master Mecha yang selalu mereka kagumi, profesor mereka jelas tidak berniat seperti itu. Dibandingkan dengan guru lain, pengenalan diri Duan Hengye sangat sederhana. Sebelum para siswa dapat bereaksi, mereka menemukan bahwa paragraf panjang teks asing tiba-tiba muncul di layar cahaya di depan mereka. Setelah membacanya dengan cermat, mereka menemukan bahwa teks yang ditampilkan di layar cahaya pada saat ini sepertinya berbicara tentang bab pertama dari buku teks teori dasar mecha! Tapi narasi teks benar-benar berbeda.
Beberapa hari yang lalu, setelah Duan Hengye menerima undangan Universitas An Luo untuk mengajar, dia mempelajari buku teks tersebut berdasarkan ingatan pemilik tubuh aslinya. Harus dikatakan bahwa pelatihan mata-mata yang dimulainya sejak kecil tidak hanya menyebabkan pemilik tubuh aslinya gagal untuk menetapkan tiga pandangan yang benar, tetapi bahkan empatinya sangat rendah. Dia tidak bisa mengerti mengapa ada orang yang tidak bisa memahami buku teks. Atau mungkin dia tidak ingin orang lain mengerti, dia menulis buku itu hanya sekadar untuk mencatat informasinya.
Buku tersebut tidak memiliki penjelasan dan panduan sederhana yang diperlukan untuk dijadikan sebagai bahan pengajaran. Bahkan dengan memori pemilik aslinya, Duan Hengye, yang disebut jenius di kehidupan sebelumnya, telah kehilangan banyak energi untuk memahaminya. Duan Hengye adalah orang yang berpikir jauh ke depan, dia tahu bahwa dia telah benar-benar mati di kehidupan aslinya. Setelah menerima kenyataan bahwa dia telah bertransmigrasi ke dalam novel, Duan Hengye tahu bahwa dia tidak hanya harus menjauh dari takdir umpan meriam pemilik asli, tetapi juga harus memiliki karier sendiri dan berintegrasi ke dalam masyarakat.
Langkah pertama adalah menulis ulang buku teks.
Meskipun mereka baru menginjak bagian pertama, tapi menilai dari reaksi para siswa, sepertinya itu tidak buruk.
Ini adalah era informasi yang sangat berkembang, hampir segera setelah Duan Hengye muncul di podium, beberapa siswa diam-diam mengambil gambar dan mempostingnya di jaringan bintang. Meskipun hampir semua orang di sekitarnya tidak tahan dengan karakter pemilik asli yang aneh, siapa pun dapat mengatakan bahwa jarak menghasilkan keindahan yang lebih tinggi. Penampilannya yang seperti bintang idola dan identitas direktur institut, dua poin ini cukup bagi mereka yang tidak mengetahui karakter sebenarnya dari pemilik asli untuk menganggapnya sebagai idola mereka -belum lagi dia memiliki status sebagai ‘Pasangan Marsekal’.
Foto Duan Hengye yang muncul di kelas Universitas An Luo langsung menyebar ke seluruh Starnet, dan bahkan pemeran utama wanita yang baru saja melihat Duan Hengye beberapa hari yang lalu di jamuan makan telah melihatnya -Profesor Duan yang sibuk dengan penelitiannya sebenarnya telah meluangkan waktu untuk mengajar kelas dasar kepada murid-muridnya, dia benar-benar pria dengan wajah yang dingin dan hati yang hangat!
Dalam kehidupan sebelumnya, Duan Hengye dapat dianggap sukses di dunia akademis, tetapi dia hanya terlibat dalam jenis penelitian yang hanya dapat membuahkan hasil dalam waktu beberapa dekade. Ketenaran pemuda itu terbatas pada teman-temannya, dan tentu saja, tidak pernah dipandang oleh ribuan orang dengan daya tarik seperti itu.
Dengan kata lain, setelah satu kelas, Bunga Gaoling ini benar-benar belum pernah terlihat di dunia. Duan Hengye sudah dipenuhi dengan bulu merinding di mana-mana, dengan keinginan kuat untuk bertahan hidup, dia dapat bertahan selama tiga jam di bawah tatapan-tatapan aneh ini.
Tetapi para siswa tidak merasakan ketegangan Duan Hengye. Melihat pria tenang dan menyendiri di tengah kelas, mereka hanya merasa bahwa Profesor Duan benar-benar seperti legenda mengatakannya, bertemperamen luar biasa dan maha tahu.
•••
Meskipun sekarang adalah masa ledakan populasi, Universitas An Luo masih menempati sepertiga dari luas planet tempat dia berada. Tidak hanya ruang kelas dan laboratorium yang diatur dengan longgar, tetapi universitas bahkan memberi setiap guru tempat tinggal, dan Duan Hengye tentu saja tidak terkecuali.
Ini adalah vila dua lantai sederhana dengan set sofa kulit berwarna krem, dia bisa melihatnya begitu dia masuk. Mungkin karena setting penulis, Duan Hengye menemukan bahwa gaya dekorasi furnitur dan pakaian di era ini sangat mirip dengan bumi tempat dia tinggal semula.
Begitu Duan Hengye memasuki ruangan, pintu perak perlahan menutup di belakangnya, dan lampu lantai yang hangat di sudut ruangan melapisi seluruh ruangan dengan lingkaran cahaya berwarna madu. Pria ramping itu mula-mula berdiri di tempat selama beberapa detik, lalu melepas jaketnya dan kemudian langsung melemparkan dirinya ke sofa ruang tamu.
Profesor Duan benar-benar orang yang mencekik!
Meskipun Duan Hengye bukanlah orang yang banyak bicara di kehidupan terakhirnya, tetapi terlalu malas berbicara dan tidak berani berbicara karena takut menghancurkan karakter seseorang adalah dua konsep yang sama sekali berbeda.
Jadi Duan Hengye, yang telah dengan serius menganalisis struktur mecha sepuluh menit yang lalu di tengah ruang kelas berkapasitas seribu orang, benar-benar merasa lega saat ini. Setelah lima atau enam menit, Duan Hengye, yang tadinya berbaring di sofa tanpa bergerak, akhirnya menyerah. Dia merosot di sofa dan menghela napas panjang, lalu membuka otak optiknya.
Setelah berhasil menyelesaikan pelajaran pertama dan memastikan dirinya tidak terekspos, Duan Hengye akhirnya teringat nafsu makannya yang telah ditekan oleh keinginannya untuk bertahan hidup selama beberapa hari terakhir. Beberapa hari ini dia sibuk mempersiapkan pelajaran, tetapi sekarang Duan Hengye akhirnya memilih untuk membuka otak optiknya sesuai dengan memori pemilik tubuh aslinya, kemudian menemukan bilah pengaturan robot rumah.
Sayangnya, kebahagiaan Tuan Duan Hengye tidak bertahan lama.
Setelah menyalakan otak optiknya, pemberitahuan pesan yang diperbarui tiba-tiba muncul di sudut kanan atas layar cahaya di depannya.
Rumah Marshal, Bintang Nanzhu:
Pembaruan rencana perjalanan Marshal ...
Oh, ternyata dalam dua hari, Meng Jinhuai akan mengambil jalan memutar ke Bintang Duguang ...
Tunggu, pergi ke Bintang Duguang dalam dua hari?
Bintang Duguang ...
Setelah melihat kata-kata familier yang tak bisa dijelaskan ini, Duan Hengye segera bangkit dari sofa. Dia mengalihkan otak optik ke antarmuka peta, dan dalam sekejap, peta tiga dimensi besar Universitas An Luo muncul di tengah ruang tamu yang semula kosong.
Mengabaikan penampakan alam, tanda legenda serta skala yang ada di bagian bawah peta, mata Duan Hengye langsung tertuju pada kata ‘Bintang Duguang’ yang tergantung setinggi satu meter di bagian atas peta.
Bagaimana Meng Jinhuai bisa menemukannya begitu cepat?!
__________