Happy Reading 🌼
.
.
.
.
.
.
.
.
*Rumah Jisoo
Dorr... Dorr... Dorr
"Ayang Jichuuuuu"
Rose terus berteriak sambil menggedor pintu rumah Jisoo dengan brutal, semakin panik saat tak ada jawaban dari dalam rumah
"Aduuh tumben sepi banget nih rumah, apa udah pada tidur ya"
Lalu Rose melihat jam pada ponsel nya yang ternyata sudah pukul setengah 10 malam
"Masa iya sudah tidur jam segini, kayak nya harus lebih keras lagi aku ngetuk nya"
Kemudian kembali lagi menggedor pintu tanpa menyerah, semakin sunyi suara dari dalam rumah semakin keras pula gedoran Rose.
Emang gak ada akhlak!!
Sedangkan didalam rumah yang kebetulan hanya ada Jisoo dan para maid, itulah kenapa Rose berani datang dengan cara tidak ramah kerumah Jisoo, karena orangtua Jisoo lagi diluar Negeri
Maid itu terus mengipasi Jisoo yang bersandar di kasur, dia masih merasa pusing akibat pingsan dadakan nya,
Padahal dia sudah menguatkan jantung agar tidak pingsan, tapi tetep saja pengakuan Rose yang terkesan buru² membuatnya gakuat menerima deretan pertanyaan dari para sahabat nya. Termasuk Jennie
"Non seperti nya ada tamu"
"Haah, siapa yang datang malam malam begini" jawab Jisoo lemes
"Mungkin Tuan dan Nyoya"
"Mereka pulang nya masih lusa Bi, yasudah tolong bukain pintu Bi"
"Non gapapa Bibi tinggal sebentar" ujar maid masih khawatir dengan majikan nya ini
"Gapapa Bi, aku sudah lebih baik"
"Kalo gitu bibi bukain pintu dulu ya Non" ucap maid yang diangguki Jisoo,
Kemudian keluar dari kamar Jisoo untuk melihat siapa tamu ter tak sopan itu
"Ayang Jichuu ini Rosie, bukain pintunya dong"
Teriak Rose dari luar yang masih di dengar oleh maid
"Ya ampun ternyata Non Rose" pekik maid saat mendengar teriakan Rose,
Lalu berjalan cepat kearah pintu dan segera membuka pintu
"Bi, Bibi Jisoo unnie kemana, dia baik baik saja kan?" Tanya Rose sambil mengguncang kencang kedua bahu maid tersebut
"Non tenang Non bibi pusing, Non Jisoo baik baik saja, dia baru siuman dari pingsan nya" jawab maid setelah terlepas dari guncangan Rose
Tanpa menjawab maid lagi, Rose segera menuju kamar Jisoo untuk mengecek keadaan kekasih sehari nya itu
Brakk
Pintu kamar terbuka secara kasar hingga membuat Jisoo yang baru ingin mengambil ponsel nya terlonjak kaget, kemudian melototkan matanya saat sosok Rose muncul dengan penampilan yang bisa dibilang sangat berantakan
"Astagfirulloh jangan sampe pingsan lagi grgr jantungan" gumam Jisoo sambil terus mengusap dada nya
"Ayang Jichu ya ampun, kau baik² saja kan? Aku sangat menghawatirkanmu" tanya Rose yang sudah menangkup wajah Jisoo
Sedangkan Jisoo hanya diam, dia masih belum sadar apa yang terjadi saat ini, jantungnya masih berdegup kencang gara² kaget ditambah kedatangan Rose secara tiba tiba dengan wajah paniknya
"Jichu heii, ini aku Rose. Kemana Roh mu saat ini, kenapa diam saja"
Ucap Rose lagi sambil menepuk pelan kedua pipi Jisoo untuk menyadarkan kekasihnya itu
Masih tak ada jawaban dari Jisoo membuat Rose semakin panik, tanpa pikir panjang Rose mengecup bibir Jisoo tanpa lumatan. Berharap ada respon dari orang didepan nya ini
Namun bukan nya dapat respon, Jisoo malah melototkan matanya lebih lebar lagi saat menerima serangan Rose, jantungnya semakin tak terkontrol. Bahkan Roh yang mau balik masuk ke dalam tubuh Jisoo pun pergi lagi entah kemana
"Ya Tuhan apa lagi ini" batin Jisoo setelah itu kembali pingsan
"Yakk Jichuu, Jisoo unnie, Ayang Jichu kenapa malah pingsan lagi" panik Rose langsung menidurkan tubuh Jisoo diatas kasur
"Haiiss dimana mana kalo dicium bibir itu bisa membangunkan orang dari pingsan nya, lah ini malah kebalik"
Dengan wajah frustasi, Rose kemudian pergi keluar kamar Jisoo untuk meminta maid mengambilkan air hangat serta minyak angin
.
.
.
.
.
*Seulgi dan Irene pov
"Aduh kepalaku sakit sekali" keluh Seulgi baru bangun dari pingsan nya,
"Tupai sialan, dia kira lucu apa bercanda seperti itu"
"Seulgi, kamu sudah sadar? Huuff syukurlah aku sangat menghawatirkan mu" ucap Irene yang baru masuk kedalam kamar Seulgi sambil membawa susu hangat
Tentu saja keberadaan Irene dirumah nya ini membuat Seulgi bingung, kok bisa? Sejak kapan Irene ada disini, pikir Seulgi
"Kok kamu disini"
"Saat kamu tiba tiba ngilang, aku terus menelpon mu takut kamu kenapa². Karna aku kira kamu lagi otw kerumahku, eh tau nya kamu pingsan" jelas Irene
"Kok kamu tau kalo aku pingsan"
"Ya karena asisten rumah tanggamu tadi mengangkat telpon dariku, dan dia bilang kalo kamu lagi pingsan diruang tamu, langsung saja aku buru² kesini" ucap Irene sambil tersenyum
(Jangan tanyakan bagaimana Seulgi bisa berada didalam kamar, Author juga gatau. Terbang kali)
Tentu hal itu membuat Seulgi bahagia, dia gak nyangka kalo Irene bakal nyusul kerumahnya malam malam seperti ini, hanya untuk melihat keadaan nya saja
"Kamu kesini naik apa? Sama siapa? Malam banget loh ini" tanya Seulgi beruntun
"Kamu tenang saja, aku kesini ditemani sama supirku. Sesuai perintah kamu, 'jangan pergi sendiri kalo gak sama aku'," jawab Irene yang meniru suara Seulgi sambil terkekeh
"Good girl"
Ucap Seulgi sambil menyubit pipi Irene, dimana membuat Irene tersenyum malu.
*Dibaperin sama bocil mulu, - Irene
"Ini aku buatin susu hangat, diminum biar lebih enakan"
Pinta Irene menyodorkan susu putih kearah Seulgi dan langsung dituruti oleh Seulgi
"Makasih sudah mau repot² kesini dan membuatkan ku susu yang sangat nikmat" ucap Seulgi lebay
"Hahaha apapun demi kamu"
"Lagian kenapa sampe pingsan sih" tanya Irene
"Ya gimana gak pingsan sayang, orang Rose bercanda nya bikin jantungan"
"Padahal Rose serius loh"
"Ya gak mungkin dong sayang, mereka udah seperti sodara sendiri loh" ucap Seulgi masih tak percaya
"Beneran ugiii, tadi dia telpon aku dan bilang kalo dia beneran berkencan dengan Jisoo" Jelas Irene membuat Seulgi melotot
"Y-yang bener? Rose... Jisoo... Pacaran?"
Jawab Seulgi tak lupa tangan nya meragakan gaya seperti orang berciuaman
(Pokoknya itulah, masa kalian gak paham maksud Author)
"Iyaa baby bear, kenapa gak percaya gitu sih"
"A-aku... A-aku gatau mau ngomong apa, terlalu kamcaghiya buat jantungku"
"Gausa lebay deh, orang temen nya lagi jadian bukan nya di dukung malah gapercaya sampai pingsan segala"
"Ya masalahnya selama ini mereka tuh ga keliatan mau kearah sana Guruku sayang, aku juga gapernah melihat gerak gerik mereka yang mencurigakan, tiba² saja Rose mengatakan kalo sudah jadian sama Jisoo. Gimana aku gak jantungan" ucap Seulgi gak terima kenyataan
"Jadi intinya kamu gamau dukung mereka?"
"Bukan nya gamau dukung, tapi... Ah sudahlah pusing aku mikirin mereka, hufft walaupun mengejutkan tapi aku akan tetep dukung mereka seperti mereka yang selalu dukung aku saat mendekatimu" terang Seulgi lalu mengambil tangan Irene untuk dicium
"Kamu gamau cium aku di bibir?" Tanya Irene,
Karna memang selama jadian mereka belum pernah ciuman dibibir, Seulgi hanya berani mencium Irene di dahi dan pipi saja
Sontak pertanyaan Irene itu membuat jantung Seulgi berdetak kencang, kenapa Irene menanyakan hal itu, apa Irene mengharapkan ciuman nya, dan apa ini saat yang tepat untuk melakukan itu. Berbagai pertanyaan muncul diotak Seulgi
"K-kamu mau aku c-cium di-,
Seulgi melototkan matanya kala Irene langsung mencium bibirnya, dengan jantung yang terus perang didalam sana, Seulgi memejamkan matanya dan mulai membalas ciuman Irene dengan lembut
*Omaigat Poniiiiii, bibir Miss Irene sangat manis melebihi madu nya Lebah, - teriak Seulgi dalam hati
Mereka terus berciuman sampai Irene lebih dulu menarik kepala nya dan menunduk malu, dia merasa seperti ABG yang lagi kasmaran sudah berani mencium pasangan nya lebih dulu, di bibir pula
Sedangkan Seulgi yang melihat Irene menunduk dengan wajah yang merah pun terkekeh, kemudian mengangkat dagu Irene untuk mengahadap kearahnya sambil tersenyum manis
"I love you My Favorite Teacher" ucap Seulgi tulus
"I love you to My Beloved Student" jawab Irene dan diakhiri mereka tertawa bersama sampai melupakan kalo malam mulai larut,
Tak ingin membuat Irene pulang larut malam, Seulgi berniat meminta Irene untuk menginap saja dirumah nya. Tapi ditolak secara halus oleh Irene, karena selain besok harus berangkat pagi karena ada rapat dengan para guru, Irene juga kasihan pada supirnya yang sudah menunggu sejak tadi
Dan Seulgi hanya bisa pasrah, karna benar juga apa yang dikatakan Irene, masa iya suruh supirnya pulang sendiri padahal sudah menunggu kekasihnya itu hampir sejam. Kemudian Seulgi mengantarkan Irene sampai depan rumah dan menunggu kekasihnya pergi sampai tak terlihat lagi, lalu masuk kedalam rumahnya dengan senyum bahagia
See you 💛