U and I [End]

By rrhmallia

11.3K 1.5K 38

Tentang sebuah hubungan antara Ryuka dan Dyegan. "Ajarin gue buat jatuh cinta sama lo baru lo bisa milikin gu... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18 (Ending)
Extra Part

12

415 72 0
By rrhmallia

Ciitt..

Mobil hitam mahal elegan yang dibawa Dyegan dengan Ryuka bersamanya berhenti mendadak karena mendapati suatu halangan tiba tiba.

Hari minggu ini tujuan mereka adalah taman hiburan di Jakarta Pusat. Namun lihatlah, sebuah motor ninja hitam dengan pemilik yang juga memakai serba hitam terlihat menghalangi jalan Dyegan. Untung manusia itu tidak merugikan orang lain karena jalanan sangat senggang sekarang.

Ryuka mengernyit menatap depan.
Dyegan menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas namun ia tetap tak dapat mengenali postur tubuh lelaki didepan sana.

Melepas sabuk pengaman, Dyegan menoleh kearah Ryuka. "Jangan keluar, aku mau lihat dulu." Ryuka menoleh kearah Dyegan lalu mengangguk ragu.

Dyegan keluar dari mobil dan menghampiri pemilik motor yang tiba tiba memotong jalan itu.

"Punya masalah apa, ya?" tanya Dyegan menatap angkuh lelaki didepannya.

"Halo, Pengecut." suara serak berat milik lelaki didepannya membuat Dyegan terdiam dengan tangan yang mengepal perlahan.

Tatapan Dyegan menajam.

Dijalan yang sama, Ryuka yang melihat aura mencekam disana pun akhirnya melupakan ucapan Dyegan. Ia membuka pintu mobil lalu berlari menghampiri.

Namun ia kalah cepat dengan seseorang lain dari belakangnya yang datang menyuntikkan cairan bius yang membuat ia kehilangan kesadaran sebelum memanggil nama kekasihnya.

Dyegan menoleh merasakan hal yang tak baik. Matanya membola terkejut dengan jantung yang berdetak cepat disertai telapak tangannya yang tiba tiba berkeringat.

"See? Sampai jumpa nanti, pecundang." lelaki tadi dengan lihai memutar arah motornya dan melaju kencang mengikuti mobil yang sudah berjalan duluan serta meninggalkan Dyegan yang memegangi kepalanya dengan mata yang terpejam kuat.

Orang itu kembali.

◎▼◎

Di kursi belakang, Dyegan menjambaki rambutnya dengan beberapa kali bergumam takut.

"Dyegan gak berguna."

"Ryuka.."

"Maafin Dyegan, Ryu."

Di bagian kemudi terdapat lelaki berparas indah tengah menancapkan gas mobil dengan kesetanan. Regan langsung datang ketika mendengar suara ketakutan Dyegan seperti dulu terdengar lagi di telepon.

Regan mencengkram kuat setir mobil dengan mata yang menyorot tajam tak berperasaan. Yang membuat adik nya kembali seperti ini harus dilenyapkan.

"Ryuka gak akan ninggalin Dyegan kayak dia, kan?" pertanyaan lirih membuat Regan mengetatkan rahang.

Ditempat lain, tepatnya di sebuah rumah didalam perkomplekan terpencil.

Perempuan pemilik aura kuat meringis merasakan sakit di kepalanya. Ia bahkan mencoba memegang kepalanya namun tidak bisa, tangannya bahkan sulit bergerak.

Ryuka membuka matanya perlahan mencoba menetralkan rasa pusingnya.
Tempat asing ia dapati. Yang ia tahu, ia berada di sudut ruangan kamar.

Kepalanya menoleh terkejut ketika terdengar pintu terbuka.
Lebih tepatnya pintu kamar mandi.

Ryuka membulatkan matanya mendapati orang yang cukup ia kenal beberapa hari ini. Lelaki yang akan dijodohkan dengannya, Kevan.

"Siang, sweetie." dengan penampilan half naked, lelaki itu dengan santai melangkahkan kaki kearah sebuah lemari. Mengambil handuk dan baju santai.

Alis Ryuka menukik tajam tak mengerti serta tak menyukai hal ini.

"Lepasin gue, bajingan!" suara Ryuka tak terdengar bergetar karena Ryuka masih memiliki keberanian. Matanya bertemu dengan mata hitam Kevan.

Kevan menggeleng memasang wajah menyayangkan. "Cantik cantik gak boleh ngomong kotor." Kevan mendekat setelah memakai baju, handuk kecil ia sampirkan dibahu lebar itu.

Ryuka berusaha menjauh ketika Kevan hampir semakin dekat dengannya.

"Sayang banget, ternyata lo pacaran sama manusia lemah kayak dia. Coba aja lo pacaran sama gue, pasti lo selalu bisa gue lindungi." tangan Kevan bergerak menyingkirkan rambut nakal Ryuka yang sangat tidak sopan nya menutupi wajah cantik Ryuka.

"Lo tau? Tuh cowok gak akan nyelametin lo, dia lagi kabur, ngumpet. Maklum, lah, pecundang." tangan Ryuka yang berada di belakang tubuhnya terkepal.

"Orang kayak dia gak bisa di banggain. Pengecut, penakut, bocah tolol. Gue jamin selama lo pacaran, lo gak bahagia sama dia. Iya, kan?" Kevan menatap netra hitam Ryuka sembari bertanya.

Ryuka terdiam sebentar.
"Salah, bahkan bahagia gue terpusat di Dyegan. Dan lo salah nganggep Dyegan pecundang, nyatanya disini lo yang keliatan kayak pecundang. Nyulik gue yang bahkan gue sendiri gak takut sama sekali." bibir Ryuka menyinggungkan senyum miring menantang. "Kasian, salah target."

Plak!

Kepala Ryuka menoleh kesamping setelah ayunan tangan Kevan yang ringan itu menyentuh pipinya sangat kencang. Kevan mencengkram dagu Ryuka agar perempuan itu menatapnya.

"Gue bakal buat hidup lo penuh penderitaan setelah menikah sama gue nanti."

Ryuka berdecih sinis. "Sorry aja, gue maunya nikah sama Dyegan, bukan lo. Terlalu percaya diri itu gak baik, Bro."

Kevan mengetatkan rahangnya dan juga cengkraman nya pada rahang Ryuka.

"Apa perlu gue lenyapin lo juga biar Dyegan semakin menderita?" tanya Kevan dengan nada santai.

"Gue bisa lebih dulu lenyapin lo dari dunia ini. Manusia gak berguna kayak lo gak pantes ada di dunia. Beraninya sama perempuan, malu sama titit." Ryuka terkekeh tipis membuat Kevan tersulut emosi.

"Kita lihat nanti, apa cowok pengecut lo itu bakal dateng nyelametin lo atau dengan suka hati berbagi ke gue?"

Ryuka mengangguk setelah Kevan melepas cengkraman di rahangnya. "Let's see siapa yang pengecut."

Kevan menyeringai. "Selagi nunggu pahlawan lo itu dateng, gimana kalau kita seneng seneng dulu?"

Ryuka memberontak kuat ketika Kevan menarik tangan nya dan menyeretnya ke ranjang besar yang ia rasa milik lelaki itu.

"LEPASIN GUE, SIALAN!" Kevan menulikan telinganya. Ia merangkak cepat diatas Ryuka hingga wajahnya tepat didepan wajah Ryuka yang nampak ketakutan. Ia suka ekspresi menggemaskan perempuan satu ini.

"Ah, gue makin tegang liat ekspresi lo. Mau pemanasan dulu atau langsung?" tanya Kevan sembari mengusap pipi Ryuka.

Ryuka menggeleng.
"Pemanasan ginjal lo!"

Bugh.

Beruntung kaki nya tak terikat kencang sehingga ia masih bisa melepas ikatan di kaki nya dengan sendiri. Dan kini, aset lelaki itu jadi korban.

Upssie.

Kevan memejamkan mata menahan nyeri yang luar biasa.

"Cewek sialan!"

Plak.

Satu tamparan keras lagi lagi diterima Ryuka di pipi yang sama. Bibir Ryuka sobek hingga mengeluarkan cairan merah.

"Itu balesan buat lo."

Kevan turun dari ranjang lalu kembali mengikat kaki Ryuka kini dengan erat sampai Ryuka sendiri tidak dapat merasakan kakinya.

"Cukup nikmati permainan gue, lo gak akan dapetin ini dari cowok lo itu."

Kevan kembali menindih Ryuka.

Wajah keduanya saling berhadapan.

Cuih.

Ia tahu ini tidak sopan, tapi ini harus dilakukan untuk orang yang sangat mengganggunya.

Kevan memejamkan matanya emosi.

"Lo gak sabar banget, ya? Oke, langsung inti."

Kevan langsung membenamkan wajah nya di ceruk leher Ryuka lalu mengecup berkali kali leher jenjang tersebut membuat Ryuka banyak bergerak karena risih dan takut.

"JAUH JAUH DARI GUE, ANJING!" bentak Ryuka keras tepat ditelinga Kevan membuat lelaki itu terhenti dan kini kembali menatapnya.

"Sabar, sayang." Kevan menatap bibir merah muda Ryuka lalu ia pun mendekat.

BRAK.

"Jauh jauh dari cewek gue, bangsat!"

Bugh.

Bugh.

Brak.

Dyegan melempar Kevan hingga menubruk dinding. Langkahnya dengan mantap mendekati mangsa nya.

"Berani beraninya lo sentuh milik gue! Mati lo, bajingan!" Dyegan menendangi perut Kevan yang sudah terkapar di lantai.

Tatapan nya menggelap mengingat masa lalu, bagaimana kejamnya Kevan memperlakukan cinta pertamanya di masa SMP hingga perempuan itu memilih meninggalkan dunia ini selamanya.

"Lo... Uhuk.. Yang seharusnya.. Mati buat nyusul... Syahra." Dyegan semakin brutal ketika mendengar Kevan masih berani menyebut nama perempuan yang memilih bahagia di surga itu.

"Lo gak berhak nyebut nama suci itu pake bibir kotor lo. Gue harap lo masuk neraka."

Dugh.

Dyegan meninju pelipis Kevan sebagai penutup. Nafasnya terengah dengan bercak darah yang ia dapati dari mulut Kevan.

"Dyegan..."

Dyegan tersentak sadar.

♡´・ᴗ・'♡

Garing, ga nge feel, mau berentiin cerita ini aja tp udh ngetik smpe ending:))

Continue Reading

You'll Also Like

16.1K 2.2K 33
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Kayaknya kalo kita pacaran bakalan seru. Mau nyoba, gak?" fanfiction story of Haechan NCT don't plagiarisme, be original...
144K 16.3K 23
Menjadi pemimpin perusahaan membuat Lee Jeno harus merelakan waktu berharganya bersama putra semata wayangnya. Tak tega melihat Rui hanya menghabiska...
11.3K 1.3K 33
|| REVISI SELESAI || WARNING: TIDAK UNTUK DITERBITKAN MENOLAK KERAS PENERBITAN Jangan lupa voment yah! Vote lah minimal, jahat banget kalau gak follo...
912 56 18
Cerita ini berawal karena seorang siswa yang terlambat memasuki kelas di hari pertamanya. Yang membuatnya mengenal seseorang yang tak pernah ia sangk...