LOVE THROUGH ENGAGEMENT || TA...

By Aobana_Lily28

19.7K 1.6K 347

Choi Beomgyu, seorang pengusaha muda sukses berkedok pengangguran yang memiliki perusahaan yang hampir menyam... More

CHAPTER 01 || DISGUSTING THINGS
CHAPTER 02 || HAPPINESS & DISASTER
CHAPTER 03 || CONCERN
CHAPTER 04 || CONFUSE
CHAPTER 05 || SECRET
CHAPTER 06 || SICK
CHAPTER 07 || HERE & THERE
CHAPTER 08 || DECISION
CHAPTER 09 || D-DAY?
CHAPTER 10 || COMPANY OWNER
CHAPTER 11 || FAMILY GATHERING
CHAPTER 12 || FIRST
CHAPTER 13 || NIECE
CHAPTER 14 || MOVE
CHAPTER 15 || DATE
CHAPTER 16 || DAY 1
CHAPTER 17 || HESITATE
CHAPTER 18 || WORST DAY
CHAPTER 19 || MADNESS
CHAPTER 20 || BACK TO ME PLEASE
CHAPTER 21 || GOOD NEWS - BAD NEWS
CHAPTER 23 || ANNOYING SISTER IN LAW
CHAPTER 24 || PASSED
CHAPTER 25 || DEATH-ALIVE (END)[✓]

CHAPTER 22 || CHOI FAMILY?

645 52 0
By Aobana_Lily28

+

+
-:: +x+ ::-
Chapter 22
---
CHOI FAMILY?
-:: +x+ ::-
+

Beomgyu menggigit kuku ibu jarinya dengan perasaan gelisah. Percakapannya dengan sang suami semalam membuat wanita itu agak was-was kalau klien baru suaminya sampai bertindak nekat dan berusaha menggoda sang suami.

"Sebaiknya ku pantau dulu. Kalau dia sampai macam-macam dengan suami ku. Tunggu saja dia" ujarnya dengan nada tenang namun syarat akan ancaman yang besar.

'Drrt... drrt... drrt... drrt...'.

Beomgyu melirik ponselnya. Ternyata mamanya menelponnya. Dengan segera wanita itu menggeser tuts hijau pada layar ponselnya.

"Halo ma?" sapa gadis itu sopan pada mamanya.

"Halo Gyu sayang. Kau dimana nak?".

"Ada di apartemen ma. Kenapa? Ada yang perlu Gyu bantu?".

"Ah, tidak. Lusa ada acara keluarga di rumah kakek mu. Kau dan suami mu bisa ikut tidak?" Beomgyu terdiam. Maniknya kemudian melirik ke arah kalender kecil yang terpajang di atas salah satu nakas di ruang tamu apartemennya.

Benar juga. Sudah jadwalnya acara keluarga papanya. Beomgyu menghela nafas sejenak.

"Kakak mungkin sedang sibuk di kantor ma, aku akan beritau dia sepulang dia kerja. Jadi... aku belum bisa memberikan keputusan sekarang" nyonya Yerin diam sejenak.

"Baiklah nak. Mama harap kalian bisa pergi. Masa iya acara keluarga Kang kalian bisa sementara acara keluarga Choi kalian tidak bisa" Beomgyu tertegun dengan ucapan mamanya. Kalau begini dia juga jadi tidak enak.

"Baiklah ma. Kami usahakan".

"Ok. Ah ya satu lagi. Jaga baik-baik kandungan mu yah. Perhatikan pola makan, jangan terlalu lelah dan jangan sampai stress. Bicarakan baik-baik dengan suami mu kalau ada sesuatu yang membebani mu".

"Iya mama. Soal kandungan ku mama jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja".

"Ya sudah. Mama tutup teleponnya yah. Sampai nanti sayang".

"Sampai nanti ma" dan setelah itu percakapan teleponnya selesai. Beomgyu menghela nafas sebelum menatap ke sekelilingnya. "Di sini sendiri benar-benar membosankan. Apa aku ke kantor kak Taehyun saja yah?" guman wanita itu. "Umm... kalau begitu sekalian ku buatkan makan siang ah. Dengan begitu, setidaknya kami punya quality time di tengah-tengah kesibukan kakak" ujar wanita itu sembari bangkit lalu berkutat di dapurnya.

Perlu beberapa saat bagi wanita itu untuk menyiapkan kotak bekal milik suaminya yang sedikit dilebihkan. Yah... sudah pasti itu karena Beomgyu ingin makan siang berdua dengan sang suami.

Senyum wanita itu merekah memikirkan akan seperti apa reaksi suaminya nanti saat dia memberikan kotak bekal itu pada Taehyun.

"Ah, ku harap kak Taehyun menyukainya".

Manik wanita itu beredar begitu kaki jenjangnya menapaki lantai loby perusahaan sang suami. Sudah beberapa kali Beomgyu ke tempat itu, namun setiap kali juga tempat itu terasa asing baginya.

"Permisi nyonya, ada yang bisa saya bantu?" sapa sang resepsionis dengan sangat ramah. Beomgyu menoleh dengan senyum lembutnya. Penjaga resepsionis itu bahkan sampai terpukau melihat visual dari Beomgyu. "Cantiknya" batin resepsionis itu.

"Umm... aku ingin bertemu presdir Kang. Apa beliau ada?" resepsionis itu terdiam.

"Oh, maaf nyonya. Tuan muda Kang sedang menerima tamu dari XIVIL Inc. sekarang. Kemungkinan beliau belum bisa diganggu" Beomgyu mengangguk paham. Wanita itu menelisik penampilan sang resepsionis. Senyum wanita itu mengembang, dilihat darimana pun... sepertinya resepsionis ini adalah karyawan baru di perusahaan suaminya.

"Apa pertemuannya masih lama?" sang resepsionis menggeleng singkat.

"Ah, mungkin sebentar lagi. Kalau nyonya ingin menunggu, nyonya bisa menunggu di kursi loby" Beomgyu tersenyum lembut yang lagi-lagi membuat resepsionis itu menahan nafas menghadapi pesona bungsu Choi satu ini.

"Terima kasih. Kau sangat ramah. Presdir Kang tidak salah menerima mu sebagai karyawannya di sini" resepsionis itu tersenyum canggung.

"Anda bisa saja nyonya" Beomgyu terkekeh sampai sebuah suara mengintrupsi pembicaraan kedua perempuan itu.

"Beomie sayang?" panggilan itu sontak membuat Beomgyu menoleh ke sumber suara. Senyum wanita itu mengembang saat mendapati sang suami bersama beberapa karyawannya juga calon kolega barunya.

"Kakak" Beomgyu berujar sebelum melangkah ke arah sang suami yang kini merentangkan tangannya lalu menarik masuk sang istri ke dalam peluk hangatnya. Beberapa karyawan baru di perusahaan itu jelas belum tau menahu pasal siapa istri boss mereka itu. Yang mereka tau boss mereka memang sudah menikah dan istrinya sedang mengandung sekarang.

"Kenapa ke sini hum? Kau tidak lelah? Bukankah sudah ku bilang untuk istirahat saja di rumah?" ujar pria itu lembut membuat banyak karyawan wanitanya jadi meleleh saat mendengarnya.

Sementara Beomgyu mengercutkan bibirnya dan menatap sebal sang suami.

"Aku hanya ingin makan siang dengan kakak. Aku juga sudah buatkan makan siangnya. Tapi... kalau memang kakak mengusir ku, aku akan pergi" pria itu jadi kelabakan mendengar penuturan sang istri.

"Ya ampun istri ku sayang. Siapa yang mengusir mu? Aku hanya khawatir dengan keadaan mu. Kau ingat kata mama? Kau tidak boleh terlalu lelah" Beomgyu semakin memberengut.

Sementara karyawan baru Taehyun agaknya terkejut saat mengetahui bahwa wanita cantik nan manis ini adalah istri boss mereka. Bahkan tuan Koo yang sejak tadi menyimak pembicaraan Taehyun dan Beomgyu cukup terkejut karena bisa melihat langsung rupa istri calon kolega-nya itu.

"Aku bosan di apartemen sendiri tau kak" Taehyun terkekeh melihat wajah bersungut sang istri sebelum merangkul pinggangnya dengan sayang.

"Maaf mengacuhkan anda sejenak tuan Koo. Perkenalkan, ini istri ku... Kang Beomgyu. Anda tentu mengenal bungsu keluarga Choi yang informasi-nya sampai di tutup-tutupi itu bukan?" pria itu terdiam. Maniknya menatap tak percaya pada Beomgyu yang sekarang menunduk sopan pada pria itu.

"Salam kenal tuan" pria itu mengangguk canggung. Pantas Taehyun tetap bersikukuh untuk tidak menerima tawarannya untuk menikah dengan putrinya. Istrinya saja modelan begini.

"A-ah... salam kenal nyonya muda Kang" Beomgyu tersenyum ramah membuat beberapa karyawan di sana tertegun melihat senyum lembutnya. "Kalau begitu... saya permisi dulu tuan muda Kang, nyonya muda Kang... senang bisa bertemu dengan anda" sepasang suami istri itu tersenyum ramah sebelum membiarkan tuan Koo pergi dari perusahaan Taehyun.

Beomgyu menatap ke arah suaminya. Pria itu tersenyum senang karena kemungkinan besar hari ini istrinya akan menemaninya.

"Aku sangat senang kau datang. Oh ya, aku masih ada kerjaan dan belum jam makan siang juga. Kau mau menemani ku bukan?".

"Tentu saja. Ayo ke ruangan kakak" Taehyun terkekeh geli sebelum membawa pergi istrinya itu ke ruangan kerjanya.

Sementara para karyawan mulai kasak-kusuk membicarakan perihal boss mereka dan istri cantiknya.

"Wah... beruntung sekali tuan muda mendapatkan istri secantik itu".

"Eiihh... kau belum tau rumornya?" ujar salah satu karyawan membuat yang lain menatap tanya padanya. "Katanya mereka itu dijodohkan. Sebelum ini tuan muda Kang memiliki kekasih".

"Whoaa! Benarkah? Tapi tuan muda terlihat sangat mencintai istrinya".

"Kalau itu memang tidak salah. Karena ternyata kekasih tuan muda hanya memanfaatkan tuan muda saja. Sementara nyonya muda itu putri bungsu keluarga Choi. Kalian sudah tau seperti apa kekayaan mereka bukan? Bahkan keluarga Kang lewat dengan kekayaan mereka. Belum lagi mereka itu masih termasuk salah satu deretan keluarga bangsawan ternama. Tidak mungkin dia mau memporoti kekayaan keluarga tuan muda".

"Kau benar. Tapi... yang membuat ku salut, nona muda tetap terlihat sangat ramah. Beliau bahkan tidak terlihat sombong sama sekali".

"Hanya sayang... nyonya muda memiliki rumor buruk. Katanya beliau itu pengangguran. Jadi banyak yang meragukannya" para karyawan itu terdiam.

"Itu hanya rumor" mereka menatap ke arah satu karyawan itu lagi. "Informasi tentang nyonya muda sangat minim, jadi banyak yang membuat rumor-rumor tidak benar seperti itu" karyawan itu nampak menganalisis situasi. "Ku pikir kalian tau pasal perusahaan besar di Jepang Tokyo.9 Corp. perusahaan itu adalah perusahaan milik nona muda".

Jelas mereka terkejut dengan fakta itu.

"Sebelum ini juga... ada insiden di perusahaan kita. Alasan kenapa tuan muda membuka lowongan pekerjaan besar-besaran adalah karena tuan muda memecat semua karyawannya yang menentang nyonya muda".

"Aww... tuan muda romantis sekali".

"Benar. Memang awalnya tuan muda menentang perjodohannya dengan nyonya muda. Tapi sekarang tuan muda sangat menyayangi nyonya muda. Kapan lagi coba bisa mendapatkan wanita hampir perfect seperti nyonya muda".

"Kau benar".

Dan seperti itulah perbincangan para karyawan di tengah waktu senggang mereka. Dan disaat mereka harus bekerja, tentu saja mereka harus bekerja dengan serius supaya tidak dipecat oleh boss garang mereka.

"Beomie sayang ku, istri ku yang paling manis dan cantik. Coba lihat sini, rambut mu berantakan" ujar Taehyun membuat sang istri terkekeh geli karena panggilannya.

"Cringe tau kak. Hentikan ah" Taehyun ikut terkekeh. Tangan besarnya bergerak membenahi surai sang istri yang agak berantakan.

"Aku mengatakan yang sebenarnya sayang. Aku benar-benar beruntung punya istri cantik dengan bonus plus-plus seperti mu" ujar Taehyun membuat Beomgyu kembali terkekeh.

"Sudah ish. Geli kalau kakak yang bilang tau" Taehyun ikut terkekeh lalu memeluk tubuh istrinya dari samping. "Kerjakan saja berkas mu gih" Taehyun menggeleng lalu mencium gemas pipi istrinya.

"Aku masih tidak sangka istri bayi ku ini sebentar lagi akan memiliki bayi juga. Tapi aku sangat senang" Beomgyu mengembangkan senyumnya.

"Oh ya kak, mama tadi menelpon ku" Beomgyu menggantungkan kalimatnya, sementara Taehyun masih setia menunggu kalimat selanjutnya yang akan dikatakan sang istri. "Katanya... lusa ada acara keluarga di Daegu. Apa kakak bisa pergi?" pemuda itu mengembangkan senyumnya.

"Tentu saja bisa sayang" jawaban Taehyun sontak membuat wanita itu menatap tak percaya pada suaminya.

"Kakak yakin? Memang kakak tidak sibuk?" pria itu menghendikkan bahunya.

"Itu mudah. Sekretaris Kwon bisa mengatasinya. Paling juga hanya seminggu di Daegu bukan? Aku juga akan curi-curi waktu untuk mengerjakan berkas ku jika sempat" Beomgyu menghela nafasnya.

"Maaf ya kak, pasti merepotkan sekali saat harus pergi di saat kerjaan menumpuk begini" Taehyun terkekeh.

"Kau ini bicara apa Beomie. Tidak apa. Lagipula ini acara keluarga. Akan lebih baik jika seluruh keluarga mu mengenal ku. Sama seperti keluarga ku yang sekarang banyak yang sudah mengenalmu. Jadi... tidak boleh tidak enakan begitu" Beomgyu menghela nafasnya. Syukurlah suaminya ini sangat pengertian. "Selain itu... kau juga sedang hamil. Mana bisa aku membiarkan mu bepergian jauh tanpa aku. Jadi ini sama sekali bukan masalah".

"Iya-iya baiklah. Kalau kakak belum mau mengerjakan berkasnya, sebaiknya kakak makan dulu makan siang kakak. Supaya energy kakak terisi penuh".

"Kedengarannya bagus" sang istri terkekeh sebelum menyiapkan makan siang untuk suaminya. Sementara itu, Taehyun menatap lamat kegiatan sang istri yang nampak serius menyiapkan makan siangnya.

Pemuda itu benar-benar bersyukur karena berhasil mempertahankan wanita sebaik Beomgyu untuk terus berada di sisinya.

"Gyu aku mencintai mu" ujar pria itu tiba-tiba membuat sang istri menoleh dengan wajah bingungnya.

"Tiba-tiba? Hari ini kau random sekali kak" kekeh wanita itu.

"Ayolah, kau tidak mau membalasnya?" Beomgyu menghela nafas kemudian menampilkan senyum lembutnya.

"Love you too, daddy" ujar Beomgyu sedikit berniat menggoda suaminya. Taehyun merengut setelah mendengar ucapan istrinya itu.

"Sayang, jangan menggoda ku di saat seperti ini. Mana aku belum bisa bermain dengan mu karena kandungan mu belum cukup kuat untuk menahannya" Beomgyu mencebik.

"Salah sendiri suka kasar kalau bermain. Tunggu saat kandungan ku lebih kuat yah. Yang sabar papa" Taehyun terkekeh mendengar ucapan sang istri.

"Iya-iya mama. Papa sabar ko" Beomgyu tersenyum lembut sembari menatap sang suami penuh kasih sayang. Selanjutnya wanita itu mulai menyendok makanan di kotak bekal lalu menyuapi suaminya.

Katakanlah hari ini Taehyun mendapat keberuntungan karena seharian full kesayangannya itu mendampinginya.

Setelah pekerjaan Taehyun selesai, barulah mereka kembali. Tapi sebelumnya mereka jalan-jalan dulu. Terlebih Beomgyu yang tiba-tiba ingin ini ingin itu... mau tidak mau Taehyun harus menuruti keinginan istri kesayangannya itu.

Hari berganti. Waktu menunjukkan pukul enam tepat di kota Daegu. Taehyun beserta sang istri juga anggota keluarga Choi yang lain baru saja memasuki area mansion mewah keluarga Choi. Bungsu Kang itu berdecak kagum melihat bangunan besar di depannya. Pemegang saham terbesar sekaligus bangsawan ternama memang tidak main-main property-nya.

"Wah... jadi ini suaminya si bungsu? Tampan sekali. Benar-benar cocok dengan Beomgyu" ujar salah seorang wanita yang tak bukan adalah bibi dari Choi bersaudara.

"Oh! Ini anak bungsunya Yeonjun? Ya ampun dia manis sekali seperti ibunya" ujar satu lagi bibi Beomgyu dan Yeonjun yang baru saja merebut Sooyeon dari gendongan mommy-nya. "Aku jadi tidak sabar melihat anak mu Gyu" Beomgyu terkekeh mendengar ucapan bibinya.

Yah... saat ini para anggota keluarga Choi tengah berkumpul di halaman untuk menyambut kedatangan mereka.

"Oh ya, beberapa waktu lalu... bukankah Beomgyu sempat ikut acara keluarga suaminya? Bagaimana mereka?" tanya nenek Beomgyu yang jelas mengkhawatirkan cucu bungsunya.

"Sama seperti di sini ko nek. Neneknya Taehyun juga sangat menyayangi ku sama seperti kakek dan nenek menyayangi ku" Yeonjun menggelengkan kepalanya.

"Kau dimana-mana juga sangat di sayang Gyu" celetuk Yeonjun membuat Beomgyu mendengus.

"Heiihh... kalian berdua benar-benar tidak berubah. Padahal sudah punya istri, suami, bahkan anak. Masih saja suka bertengkar" ujar sang nenek. Beomgyu menatap sengit pada Yeonjun yang menatap remeh padanya.

"Kak Jun yang duluan yah nek. Perasaan dari tadi aku diam" sungut Beomgyu yang sekarang bergelayutan di lengan suaminya.

"Sebaiknya kita masuk bu. Kasihan juga mereka baru sampai".

"Ah! Benar juga. Kebetulan sekali... pelayan kami juga pasti sudah selesai memasak. Ayo masuk".

Setelah itu merekapun langsung memasuki mansion mewah itu. Taehyun benar-benar dibuat mati-matian menahan kagum melihat kemewahan keluarga Choi. Pria itu menatap takjub pada istrinya. Memiliki kekayaan segini banyaknya wanita itu masih sangat humble dan peduli dengan semua orang. Tidak seperti mantannya yang sangat sombong padahal kerjaannya hanya memanfaatkan orang lain.

Begitu makan malam mereka selesai, Taehyun langsung meminta Beomgyu untuk istirahat. Kandungan istrinya itu masih terlalu muda, terlebih mereka baru saja melakukan perjalanan jauh. Jadi... untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dia meminta istrinya untuk segera istirahat. Biarlah dia dan keluarga istrinya itu terlihat kelewat posesif, tapi ini juga untuk kebaikan Beomgyu juga dua bayinya yang sedang dia kandung.

Berakhir dengan Beomgyu yang hanya bisa menurut, dan berapa saat lalu wanita itu sudah terlelap. Tangannya memeluk erat pinggang sang suami yang mau tidak mau harus melanjutkan pekerjaannya di ranjang mereka untuk menemani sang istri. Sejak awal kehamilannya memang Beomgyu susah sekali tidur kalau suaminya tidak berada di dekatnya.

Taehyun sih senang-senang saja. Toh, dia juga suka dipeluk oleh Beomgyu. Pelukan keduanya kan selalu membuat mereka nyaman satu sama lain.

Pria itu melirik istrinya sejenak. Benar kata orang-orang. Wajah istrinya jadi lebih bersinar dan makin terlihat cantik saat wanita itu hamil. Terlebih saat Beomgyu merengek manja padanya, visual menggemaskan dari istrinya menjadi poin plus untuk Taehyun. Dia tidak akan pernah bosan menatap wajah menawan istrinya itu.

"Kang Taehyun... kau benar-benar beruntung karena kau dijodohkan dengan makhluk secantik, semanis, dan semenggemaskan ini. Ku rasa aku harus berterima kasih pada ayah, bunda, kak Heeseung, dan Sunghoon yang sudah ngotot memaksaku menikah dengannya" pria itu terkekeh begitu mengingat drama penolakan dan dilemma-nya saat awal-awal dijodohkan dengan Beomgyu. "Ku rasa pada papa Taehyung dan mama Yerin juga. Kalau mereka sampai benar-benar membatalkan perjodohannya waktu itu... mungkin aku tidak bisa memiliki Beomie".

Taehyun bergidik ngeri begitu memikirkan kemungkinan terburuk kalau misal hari itu dia tidak mengangkat telepon kakaknya dan tidak mengetahui kalau keluarga Choi berniat membatalkan perjodohannya dengan sang istri.

"Haah... memikirkannya sekarang membuat saat-saat itu terasa sangat menakutkan" Taehyun kembali menatap lamat wajah wanita kesayangannya. "Kau tau sayang... usaha mu membuat ku mencintai mu sepertinya sangat berlebihan. Sekarang dampaknya benar-benar ku rasakan. Sepertinya kau akan semakin sulit lepas dari ku. Karena rasanya sekarang, tiap detiknya rasa cinta ku untuk mu terus tumbuh. Jadi, kau harus tanggung konsekuensinya. Kau harus terus mendampingi suami mu ini... sampai maut memisahkan" ujarnya dengan netranya terus menatap lembut sang istri.

Taehyun terkekeh geli mengingat ucapannya barusan. Sejak masalah terakhir mereka selesai, dia jadi sangat manja pada istrinya dan selalu mengatakan kata-kata cringe. Terlebih sekarang pria itu tidak akan sungkan untuk mengungkapkan rasa cintanya pada sang istri, kapanpun, dan dimanapun. Diperhatikan orang sekitarpun Taehyun masa bodoh. Yang penting istrinya selalu tau kalau dia sangat mencintainya... sampai kapanpun.

"Coba lihat, aku sampai mengacuhkan pekerjaan ku lagi karena rasanya sulit sekali memalingkan wajah ku dari mu" celetuknya.

Tidak ingin pekerjaannya tidak selesai, akhirnya Taehyun kembali fokus membaca berkas-berkas laporan yang masuk ke email-nya. Sementara sebelah tangan pria itu sesekali mengusap sayang surai istrinya, atau tidak menepuk-nepuk lembut lengan sang istri agar istrinya itu tidur semakin nyenyak.

'Tok... tok...'.

Bunyi ketukan pintu di kamar mereka sontak membuat Taehyun menoleh ke arah pintu. Siapa yang mengunjungi mereka malam-malam begini?

'Tok... tok...'.

Sekali lagi terdengar suara ketukan pada pintu kamar mereka. Pria itu melirik istrinya sejenak. Tidak ingin bangkit, tapi takutnya itu orangtua Beomgyu dan mungkin saja ada hal penting yang harus sampaikan pada mereka. Jadi perlahan Taehyun menyingkirkan tangan Beomgyu dari pelukannya lalu beranjak pelan dari kasur... takut-takut kesayangannya itu akan bangun. Taehyun melangkah dengan hati-hati menuju pintu kamar mereka.

'Kriet'.

Taehyun membuka pelan pintu kamarnya dan Beomgyu. Pria itu menemukan seorang wanita yang nampak tersenyum sumringah saat tau bahwa Taehyun yang membuka pintu. Pria itu mengernyit heran.

"Umm... siapa?".

"Ah aku Dahye, salah satu kakak iparnya Beomgyu" Taehyun mengangguk paham sambil sesekali melirik ke arah istrinya yang syukur masih terlelap.

"Baiklah... ada perlu dengan Beomie yah?" wanita itu menggeleng. "Lalu?" tanya Taehyun dengan raut bingungnya.

"Umm... dia sudah tidur kan?".

"Maksud kakak... Beomie?" wanita itu mengangguk. "Ya" Taehyn mengernyit saat wanita di depannya itu tiba-tiba menggenggam sebelah tangannya. Pria itu jelas tidak nyaman dan langsung menarik pelan tangannya. "Katakan saja... kakak ada perlu apa di sini?" tanya Taehyun dengan nada dinginnya. Dia tidak suka disentuh sembarangan seperti itu. Terkecuali untuk istrinya tercinta.

"Aku ingin bicara dengan mu sebentar di luar. Apa bisa?" Taehyun mengangkat sebelah alisnya. Pria itu mulai curiga dengan gelagat wanita di depannya ini.

"Kak Hyunnie?" Taehyun menoleh ke arah Beomgyu.

"Maaf kak, aku tidak bisa meninggalkan Beomgyu sendiri di sini. Lagipula ini juga sangat larut. Aku khawatir anggota keluarga yang lain akan salah paham nanti" Taehyun menolak dengan nada yang sedikit tegas. Pria itu nyaris mencebik kesal saat wanita di depannya itu lagi-lagi menarik tangannya.

"Ayolah... sebentar saja. Istri mu itu juga tidak akan bangun" Taehyun menghela nafasnya.

"Ku mohon kak. Aku juga butuh istirahat dan sudah ku katakan aku tidak bisa meninggalkan istri ku. Sebaiknya kakak kembali ke kamar kakak" ujar Taehyun.

"Tapi-".

"Seo Dahye!" keduanya tersentak saat mendengar panggilan itu.

"N-nenek?" Taehyun berguman. Cepat-cepat pria itu melepas genggaman tangan wanita aneh di depannya itu dari tangannya. Dia jelas khawatir kalau nenek dari istrinya itu sampai salah paham padanya.

"Apa yang kau lakukan malam-malam di sini? Jangan mengganggu istirahat adik ipar mu" wanita itu mencebik.

"Aku hanya ingin menyapa mereka sebentar nek" ujar wanita itu malas.

"Kau tidak lihat sekarang jam berapa. Jangan melakukan hal-hal aneh dan membuat keluarga ku kembali dipermalukan karena ulah mu. Sebaiknya kau pergi istirahat dan jangan membuat onar".

Dahye menghela nafas. Wanita itu menatap Taehyun dengan tatapan sayu nan menggodanya sampai membuat pria itu merinding seketika. Semoga perempuan itu tidak sampai melakukan hal-hal yang aneh padanya. Istrinya bisa merajuk lagi nanti. Setelahnya wanita itu langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Tersisa Taehyun dan nenek Choi di tempat itu. Taehyun menunduk hormat memberi salam.

"S-selamat malam nenek" dengan wajah datarnya wanita itu mengangguk.

"Istri mu sudah tidur?" Taehyun mengangguk pelan.

"Ya nenek" wanita itu menghela nafas.

"Maaf atas gangguan yang dia lakukan. Lain kali kalau dia mengajak mu bicara seperti tadi, sebaiknya kau acuhkan saja. Fokus saja pada istri mu" ujar wanita itu dengan nada lembutnya. Taehyun jadi rindu neneknya sekarang.

"Baik nenek. Aku akan selalu ingat ucapan nenek" wanita itu tersenyum tipis sebelum berlalu pergi meninggalkan kamar cucunya. Taehyun menghela nafas sebelum kembali menutup pintunya.

"Kakak?" pria itu tersentak saat menemukan sang istri yang kembali terbangun dan menatapnya dengan tatapan mengantuknya.

"S-sayang? Kau bangun?" Beomgyu memberengut.

"Kakak sendiri tau aku tidak bisa tidur kalau kakak tidak memelukku" sungut wanita itu. "Memang kakak darimana? Bisa ya sekarang pergi diam-diam saat aku tidur" Taehyun kembali menghela nafas sembari naik ke ranjangnya dan ranjang sang istri. Setelah menyimpan beberapa file yang sudah diperiksanya, pria itu langsung menon-aktifkan laptopnya dan meletakkannya di sebelah nakas.

"Maaf sayang. Barusan salah satu kakak mu datang dan ada nenek mu juga. Ku pikir itu penting makanya aku bangun" Beomgyu mengangguk paham. "Sebaiknya kau tidur lagi hm? Aku juga akan langsung tidur".

Beomgyu tidak menolak sama sekali. Wanita itu langsung memeluk suaminya dan segera bersiap untuk tidur. Mencari posisi nyaman, lalu mereka saling memeluk memberi kenyamanan pada masing-masing. Waktu yang semakin larut membuat keduanya dengan cepat terlelap dan langsung terbang ke alam mimpi.

Keesokan paginya, semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang tamu setelah mereka menyelesaikan makan pagi mereka. Semuanya tampak damai bercengkrama dengan keluarga mereka. Tak berbeda jauh dengan Taehyun yang juga mulai dekat dengan anggota keluarga istrinya itu. Sampai sebuah suara membuat perhatian mereka langsung teralih.

"SEMUANYA! AKU PULANG!!" seru seorang gadis seumuran Taehyun yang baru memasuki mansion itu.

"Jieun?".

"Kak Jieun! Akhirnya kakak pulang juga".

"Masih ingat rumah rupanya kau. Ku pikir kau sudah tidak mau pulang" gadis itu terkekeh menanggapi ucapan sepupu-sepupunya.

"Kak Jun bisa saja" manik gadis itu beralih pada anggota termuda di ruangan itu yang tak lain adalah Sooyeon. Putri kecil Yeonjun dan Soobin. "Ahh! Coba lihat, lama tidak pulang ternyata aku sudah punya keponakan baru lagi" seru wanita itu sembari menghampiri Sooyeon yang tengah dipangku oleh Soobin.

"Mommy... dia siapa?" bisik Soojun yang sejak tadi bermain dengan mommy dan adiknya. Wanita berwajah manis itu terkekeh mendengar pertanyaan putranya.

"Dia bibi mu. Salah satu sepupunya daddy mu" ujar Soobin membuat perhatian Jieun teralih pada Soojun. Gadis itu tersenyum cerah pada Soojun.

"Halo tampan. Kau pasti Soojun bukan?" Soojun mengangguk dengan raut polosnya. "Kau melupakan bibi? Kita pernah bertemu sebelumnya" Soojun mengernyit bingung. Bocah itu nampak berusaha mengingat-ngingat kapan dia bertemu bibinya.

"Sudah jelas Soojun melupakan mu. Pertama dan terakhir kalian bertemu saat Soojun baru saja dilahirkan" dengus Yeonjun, gemas dengan kelakuan satu adik sepupunya itu. Jieun hanya terkekeh menanggapi ucapan kakaknya itu.

"Kalau ceritanya seperti itu jelas aku tidak tau bibi" celetuk Soojun membuat gadis itu terkekeh sembari mengusak gemas surai keponakannya itu.

"Tapi... sebentar lagi kau juga akan dapat keponakan baru dari adik kesayangan mu itu" ujar nyonya Yerin membuat Jieun terdiam dengan maniknya yang mengerjap tak percaya.

"Bibi serius? Baby Bear hamil?" yang lain mengangguk.

"Dia bahkan sedang mengandung anak kembar sekarang" tambah Soobin membuat Jieun semakin tidak bisa berkata-kata.

"Sungguh? Ya Tuhan... Baby Bear ku. Dimana dia sekarang?" Jieun langsung bangkit dari duduknya. Maniknya nampak berbinar saat melihat Beomgyu yang baru turun dengan dirangkul oleh suaminya. "Baby Bear!" seru gadis itu membuat Beomgyu mendongak.

"Eh? Kak Jieun!" Beomgyu berujar dengan ceria. Wanita itu melepaskan rangkulan sang suami baru melangkah cepat ke arah kakak sepupu kesayangannya itu. Keduanya berpelukan dengan senyum cerah mereka.

"Ya ampun Bear... aku sangat merindukan mu" ujar gadis itu sembari memeluk erat tubuh sepupunya.

"I-iya kak. Aku juga merindukan kakak. T-tapi... jangan memelukku terlalu erat, nafas ku sesak" keluh wanita itu membuat sang kakak terkekeh dan merenggangkan pelukan mereka.

Sementara anggota keluarga lain hanya geleng-geleng melihat kelakuan kakak beradik sepupu itu.

Jieun tersenyum lembut menatap si bungsu yang terlihat lebih menggemaskan. Gadis itu menatap kagum pada Beomgyu yang kian hari malah terlihat semakin cantik, manis, dan menggemaskan.

"Ya ampun... bayi kesayangan ku. Tidak sangka sebentar lagi kau akan mempunyai bayi juga" Beomgyu memberengut. Wanita itu menatap kesal kakak sepupunya.

"Kakak kemana saja? Kenapa tidak datang dihari pernikahan ku?" Jieun terkekeh gemas melihat wajah marah Beomgyu yang masih terlihat seperti bayi.

"Maaf sayang, beberapa tahun ini kakak sibuk merintis usaha kakak. Terlalu banyak masalah yang harus kakak urus sampai tidak bisa kembali ke sini" jelas Jieun membuat Beomgyu menghela nafas. "Oh ya, mana suami mu. Kakak rasa kakak harus memberinya beberapa wejangan agar dia menjaga mu dengan baik".

"Tanpa kau minta pun aku pasti akan menjaga istri ku dengan baik... Choi Jieun" ujar Taehyun membuat yang lain menoleh padanya. Pria itu tersenyum miring kala melihat raut terkejut Jieun.

"Heol! Kang Taehyun?" pekik Jieun membuat Taehyun terkekeh. Pria itu kembali menarik sang istri dari sepupunya itu dan merangkulnya posesif.

"Yah... lama tidak bertemu kau masih sangat berisik yah. Sama seperti istri ku" Beomgyu memberengut mendengar ucapan Taehyun sementara Jieun terkekeh.

"Awalnya aku sempat khawatir saat dengar Beomgyu akan dijodohkan dengan seseorang. Tapi karena pekerjaan ku aku tidak bisa menemui dan menilai langsung seperti apa calon suaminya. Dan ternyata... kau yang dijodohkan dengan adik kesayangan ku Taehyun?" pria itu terkekeh.

Melihat interaksi sang suami dengan kakak sepupunya, Beomgyu jadi penasaran akan satu hal.

"Kak Taehyun kenal kak Jieun?" tanya wanita itu dengan wajah polosnya.

"Jelas kenal Baby Bear. Dia itu teman bertengkar ku saat di kampus dulu. Kekasihnya dulu sangat menyebalkan dan aku sangat membencinya. Tapi... benar juga. Tidak ku sangka kau bisa terlepas dari nenek lampir Chaeryeong itu" dengus Jieun kala mengingat masa kelamnya saat masih dibangku perkuliahan.

"Jieun sayang, sebaiknya kau tidak usah bawa-bawa perihal pembuat onar itu. Kasihan Beomie nak" tegur nyonya Yerin membuat Jieun mengernyit.

"Mama Yerin benar. Aku sadar memiliki hubungan spesial dengan Chaeryeong di masa lalu adalah kesalahan dan kebodohan ku. Karena dia juga tanpa sengaja aku menyakiti perasaan istri ku" Taehyun menghela nafasnya. "Jieun, semua sudah berbeda sekarang. Ku harap kau bisa memakluminya, tolong jangan singgung nama pembuat onar itu lagi di depan kami. Toh sekarang... perasaan ku benar-benar hanya ku dedikasikan untuk istri ku".

Ucapan Taehyun sontak membuat para anggota keluarga Choi tersenyum lega. Tak berbeda jauh dengan Beomgyu yang sekarang tengah tersenyum sumringah sembari memeluk tubuh suaminya itu sekarang.

"Aku tau. Aku juga mencintai kakak" ujar Beomgyu dengan manik yang menatap penuh damba pada suaminya itu. Tak berbeda dengan Taehyun yang terkekeh geli menanggapi kelakukan istrinya.

'Cup'.

Pria itu memberi satu kecupan sayang pada kening sang istri. Ya, kening. Soalnya banyak balita lain di ruangan itu. Tidak mungkin dia sembarang mencium bibir istrinya itu bukan?

Jieun yang melihat itu tersenyum lembut. Dia sadar ucapan Taehyun sangat tulus. Dilihat dari sisi manapun memang jelas sekali kalau Taehyun benar-benar sangat mencintai adik sepupunya itu.

"Baiklah. Ku pegang kata-kata mu. Kalau sampai kau menyakiti kesayangan ku, habis kau" Taehyun terkekeh kemudian mengangguk pasti.

"Aku siap menerima hukuman kalau itu sampai terjadi... kakak ipar" Jieun tertawa mendengar panggilan Taehyun untuknya.

"Hahaha... benar juga yah. Kau tua beberapa bulan dari ku. Tapi, karena kau menikah dengan adik ku... kau juga jadi adik iparku sekarang" ujar Jieun yang terdengar seperti mengejek. Taehyun jadi menyesal karena memanggil Jieun seperti itu. "Oh ya, Heeseung dan istrinya bagaimana? Bukankah mereka juga sudah punya anak seumuran Soojun?" Taehyun mengangguk.

"Yah... mereka baik. Istrinya juga sedang mengandung anak kedua mereka. Kemungkinan January nanti Sunghoon sudah melahirkan. Benarkan kak Soobin?" Soobin mengangguk mengiyakan ucapan Taehyun.

"Kalau begitu aku akan menetap lebih lama di sini. Lagipula... aku juga tidak sabar melihat anak kalian. Pasti mereka menggemaskan sekali" ujar Jieun membuat yang lain terkekeh menanggapi kelakuannya.

"Perusahaan mu bagaimana?" tanya tuan Taehyung membuat gadis itu menoleh menatap pamannya, salah satu adik sepupu mendiang ayahnya.

"Baik ko paman. Berkat perusahaan peninggalan papa juga semua usaha ku berjalan lancar" pria itu tersenyum bangga.

"Kalau kau butuh bantuan, jangan sungkan untuk minta bantuan pada paman dan sepupu-sepupu mu yang lain" ujar anggota keluarga lain yang langsung ditanggapi anggukan oleh Jieun.

"Mommy Eun!!" mereka menoleh ke sumber suara itu. Jieun tersenyum cerah saat melihat seorang anak perempuan berusia delapan tahun yang tengah berlari ke arahnya.

"Aeri!!" gadis itu berseru sembari menangkap tubuh keponakannya. "Ya ampun sayang, kau sudah sebesar ini?" wajah gadis itu di tekuk.

"Mommy Eun kemana saja? Kenapa tidak pernah menjenguk Aeri?" gadis itu tersenyum dengan raut bersalahnya.

"Maaf sayang. Mommy sangat sibuk akhir-akhir ini. Kau tau... mommy sangat merindukan mu dan benar-benar ingin sekali bertemu dengan mu. Jadi... Aeri jangan marah yah?".

"Baiklah. Karena mommy juga sudah ada di sini... ku maafkan" ujar gadis kecil itu membuat Jieun tersenyum senang dan kembali memeluk Aeri.

"Ya ampun Aeri. Bagaimana bisa kau memanggil seseorang yang bukan ibu mu dengan sebutan mommy" ujar ibu dari anak delapan tahun itu dan langsung menarik sang anak dari pelukan Jieun.

"Kakak... tidak bisakah kalau kakak tidak kasar pada Aeri. Kak Jieun juga bibinya Aeri, apa masalahnya kalau dia memanggil kak Jieun dengan sebutan mommy" ujar Beomgyu yang tidak suka dengan kelakuan kasar satu kakak iparnya itu.

"Itu bukan urusan mu yah. Ayo Aeri, kau harus meminum vitamin mu" ujar Dahye lalu pergi menuju dapur.

"Maafkan sikap Dahye ya Jieun" gadis itu tersenyum lembut kemudian mengangguk.

"Ah, tidak apa-apa kak Hansol" pria itu menghela nafas lalu pergi mengejar istri dan anaknya.

"Gyu, jangan berdiri terlalu lama. Duduk sini" panggil nenek Choi sembari menepuk sisi sofa kosong di sebelahnya. "Kau juga Taehyun, Jieun" Taehyun dan Jieun mengangguk. Taehyun langsung menuntun Beomgyu untuk melangkah mendekat pada kakek dan nenek Beomgyu. Sementara Jieun bergabung dengan keponakan-keponakan lucunya.

"Kakek minta maaf untuk ketidaknyamanannya ya nak. Setiap keluarga pasti memiliki masalahnya sendiri" Taehyun tersenyum lembut menanggapi ucapan kakek Choi.

"Aku paham kakek".

Yah... tidak ada yang sempurna di dunia ini, bahkan untuk keluarga Choi yang dikenal sangat jauh dari yang namanya masalah. Tapi... segala sesuatu di muka bumi ini tetap akan memiliki yang namanya cacat. Sekecil apapun itu, pasti ada yang namanya benalu di tengah-tengah satu kelompok. Sama seperti keluarga Kang, keluarga Choi juga memiliki itu.

Yang pasti... Taehyun harus berhati-hati dan tetap harus menjaga baik-baik keluarga kecilnya.

"So... this is Choi Family? I should be careful".

-:: TBC ::-

Continue Reading

You'll Also Like

48.1K 3.5K 27
LOKAL AU📌 Dijodohin? Satu kata tapi bikin Yaka takut seumur hidup. Yaka memang tidak suka dipaksa, tapi calon nya lumayan, lumayan ngeselin maksudny...
13.5K 1.2K 17
[semi-lokal AU] keseharian Soobin dan Yeonjun yang isinya kalau gak berantem, ya cuddle. Soobin. Dom Yeonjun. Sub Notes: Penulisan semi baku. Konflik...
23.7K 1.9K 60
Beomgyu ft Jungfams ═════════•°•⚠️•°•═════════ GS / GENDER SWITCH FAMILY ROMANTIS FRIENDS DRAMA * * * Kisah tiga anak, dua perempuan dan satu laki-la...
490 67 15
WARN!!! 21+ Soobin, mahasiswi yang membuka jasa 'Bimbingan Orangtua' untuk biaya kuliahnya bertemu dengan Yeonjun, dosennya yang ternyata tertarik ke...