Sebelum lanjut baca,kenalan dulu yuk,sama otoy Adit dan Panjul.🙊🤗
Haiii...gue
Aditya putratunggal(Adit)
Sutrisnopandi(panjul)
Matriotoy baskara(otoy)
-
-
-
"Apakah dia akan kembali lagi?kalo iya.boleh kah saya menolak nya tuhan."
-Raffandra malvino dirgantara-
Otoy,Adit dan Panjul baru selesai futsal,mereka langsung ke cafe yang Biasa mereka kunjungi.
"Ges si Rafa mana?" Otoy mulai membuka obrolan
"Inyong gatau" jawab panjul
"Lah,bukannya si Rafa lagi jalan sama temen nya"ucap adit sambil menikmati coffee
"Cewe apa cowo?"ucap Panjul
"Pasti cowo lah njul"ucap otoy
"Cewe"ucap Adit yang menggemparkan otoy dan panjul
Otoy yang tiba tiba tersedak.saat minum ketika mendengar soal rafa.
"Rafa?jalan sama cewe?ga ga mungkin banget,lu kan tau dit Rafa kaya gimana ke cewe."sentak Adit tak percaya
"Iyo bener inyong juga ora percaya.Rafa kan jutek sama cewe"ucap Panjul yang menggunakan logat Jawa nya.
"Lu pasti ngeprank kita kan dit?"
"Ngapain gua ngeprenk lupada"
Tatapan otoy yang penuh curiga,dan tak percaya dengan apa yang di omongin sama Adit barusan.karna yang mereka tau adalah Rafa sosok lelaki yang dingin sama cewe,kecuali mamanya.
"Gua serius"
"hmmm..Kalo gitu,gw harus nanya sama tu cewe.kenapa dia bisa mau sama si rafa"otoy sambil memegang dagunya heran
"Setuju!inyong juga heran,kok bisa ya Rafa punya pacar"
Brak!!!
Geprakan meja yang membuat Adit Panjul dan pengunjung cafe sekitar mereka jadi ikutan kaget.
"Fiks!kita harus menyelidiki ini semua"ucap adit sambil menggebrak meja
"Apaan sih toy bikin kaget aja!"bentak adit
"Hooh.hampir aja jantung inyong copot"
"Hahaha sorry sorry bro"
"Gimana kalian setuju ga sama usulan gua?"tanya otoy
"Setuju,inyong setuju"
"terserah kalian mau nyelidikin atau apapun itu,gw pokoknya ga ikutan"ucap adit sambil mengangkat kedua tangan nya
"Ah ga asik lu!"teriak otoy
Adit jalan menuju keluar cafe, diikuti dengan otoy dan Panjul.sementara Rafa masih dipapah oleh kurir dari toko liona,rafa mulai hampir sadar.
"Bapa siapa?"ucap Rafa sambil berusaha membuka mata nya pelan pelan
"Syukurlah mas nya udah sadar.saya pikir mas nya tadi kenapa napa"
"Saya baik baik aja pa,tapi bapa belom jawab pertanyaan saya.bapa siapa,kenapa bisa ada dirumah saya?"ucap Rafa bingung
"Ohh..saya kurir yang disuruh mba liona untuk antar kanvas di alamat ini mas"jelas kurir
"Oh,iya saya baru inget,yaudah makasih ya pa udah berusaha nolongin saya"
"Iya mas...tapi ini beneran mas nya udah ga kenapa napa?"
"Iya saya baik baik aja"
"Tapi muka mas nya pucet banget, apa mau saya anter kerumah sakit?"ucap kurir yang melihat wajah Rafa yang pucat
"Ga perlu pak,beneran saya baik baik aja"tolak Rafa sambil tersenyum kecil
"Yasudah kalo gitu saya tinggal ya mas,soalnya masih banyak barang yang harus di antar"
"Iya pak"
Kurir pergi menggunakan mobil pick up yang ia bawa untuk antar kanvas dan barang lain nya.ga lama ada wanita berparuh baya datang sambil membawa makanan,wanita itu adalah Dian mamanya Rafa.
"Sayang...kamu udah pulang"
"Mama dari mana?"tanya Rafa dengan sedikit sinis
"Biasalah..mama arisan sama temen temen mama"
"Kenapa mama ga ngabarin Rafa?"
"Iya maaf ya sayang...mama lupa ngabarin kamu,mama pikir mama akan lebih awal pulang.dari pada kamu"
"Lain kali jangan gini ya mah, Rafa khawatir.rafa takut mama kenapa napa karna cuman mama yang ada di kehidupan Rafa"
"Iya sayang..mama janji.mama ga akan bikin Rafa khawatir lagi"ucap dian sambil memeluk erat Rafa
"Ya udah Rafa ke kamar ya mah"
Sebelum Rafa melangkah,badan nya lemas dan hampir terjatuh.untung saya ada Dian yang menahan badan Rafa.
"Rafa..kamu kenapa nak?kamu sakit lagi ya?"
"Engga,Rafa gapapa mah.cuman kecapean aja"
"Rafa..mama kan udah sering bilang sama kamu.kamu itu ga boleh sampe kecapean nak"tegas Dian
"Mah,Rafa baik baik aja Rafa cuman cape nanti tiduran bentar juga sembuh"
"Engga.kita kerumah sakit sekarang ya?"
"Ga perlu..mah Rafa baik baik aja,Rafa sehat"
"Sayang...muka kamu itu pucet banget,terus tadi juga kamu hampir jatuh"
"Pliss mah kali ini percaya sama Rafa"
"Yaudah.. tapi mama bantu ke kamar ya,jangan nolak mama"peringat dian
"Iya mah"
Rafa tidak bisa lagi menolak Dian,setelah banyak permintaan yang dia tolak tadi.sebenernya ia tidak pernah mau untuk merepotkan mamanya dan juga orang yang dia sayang.
Dian mengantar Rafa sampai ke depan pintu kamarnya,setelah Dian pergi Rafa langsung membaringkan badan nya di kasurnya yang lembut.sambil melihat langit langit kamar nya ia berpikir bagaimana bisa ini muncul lagi,setelah berapa bulan ia tidak merasakannya.
"Ya Tuhan.apa semua ini akan terulang lagi?atau lebih parah dari sebelumnya"gumamnya dalam hati
Ketukan pintu kamarnya memecahkan lamunan rafa.saat ia buka ternyata orang di balik pintu itu adalah mamanya.yang sedang membawa nampan yang berisi semangkuk sup hangat dan air putih.
"Rafa?ko lama buka pintunya?"
"iya tadi Rafa ketiduran mah"sambil tersenyum menutupi kebenaran
"Kenapa muka kamu keliatan gelisah gitu?"
Dian melihat Rafa dengan raut wajah gelisah dan berkeringat.tidak seperti biasanya, seperti ada hal yang sedang Rafa pikirkan.
"Engga,Rafa gapapa"
"Jangan bohong sama mamah.kamu mikirin apa sebenarnya?"
"Engga Rafa ga mikirin apa apa ma"
"Ya udah..ini mama bawain sup.kamu makan ya,abis itu mandi terus istirahat ya nak"
Rafa menganguk dan tersenyum.
Ga lama dian pergi dari kamar Rafa,Rafa langsung bisa nafas dengan lega dan kembali menutup pintu kamarnya.
***
Nadifa baru selesai mengerjakan tugas nya,setelah selesai mengerjakan tugas.ia berpikir untuk memanjakan dirinya dengan merawat muka dengan beberapa krim yang ia punya.
Nadifa jalan menuju meja rias nya dan mulai mengeluarkan semua botol botol krim yang biasa ia pakai.sekarang gadis itu sedang memakai masker wajah rasa matcha nya.
Setelah masker merata di wajah nya,ia Langsung ngambil ponsel nya dan mulai berpose.foto nya untuk di kirim ke seseorang yang biasa ia jadikan bahan pap an wajah nya itu.
Rafa sedang menikmati sup di sofa kamarnya dan ga lama ia mendapatkan pesan dari nadifa,yang ternyata isinya sebuah foto wajah nadifa yang tak ia duga akan membuatnya tertawa.
Nadifa memang sering mengirim pap an wajah nya ke rafa.sampai sampai memori Rafa hampir rafa,itu semua tak masalah baginya karna.itu semua adalah bagian kecil yang membuat Rafa semangat menjalani hari harinya.
2 messenge to📨
Nadhifa(si pemburu es krim)
"Gw cantik kan ka?😚"
Rafa langsung membalas pesan dari gadis itu.
"Ko mirip Hulk ya?"
"Ka Rafa!!!!!😠😠😠"
"Hahaha itu make apaan sih?muka bisa sampe ijo gitu?"
"Masa Lo gatau sih ka,ini tuh namanya masker"
"Oh"
"Y"
"Gimana,gw tetep cantik ga ka,kalo muka gw kaya gini?"
"Satu hal yang harus Lo tau nadh,Lo itu selalu cantik.dengan bagaimanapun bentukan nya"
"Ka Rafa🥺🥺"
"Udah dulu ya nadh,gw ngantuk mau tidur"
"Lo juga langsung tidur,jangan begadang.ga baik buat kesehatan"
"Bay nadh,good night"
"Oke ka,night juga"
Setelah chat selesai,nadifa menaruh ponsel nya di meja.perlahan matanya menatap jam berawarna biru yang ada di dinding.ternyata sudah menunjukkan jam 11 malam.nadifa menguap lalu menutup bibirnya dengan tangan kanannya.Ia memang sudah mengantuk sejak mengerjakan tugas tadi.
Nadifa menarik selimut birunya yang hangat,memejam kan mata dan mulai tertidur pulas.
Rafa masih terpikir kan oleh pikiran, yang terus menghantuinya sejak sore tadi.sampai akhirnya membuat ia tidak bisa tidur dengan tenang.tepat setelah adzan subuh berkumandang, akhirnya ia bisa tidur dengan pulas.
Malam sudah berganti.kini matahari yang sudah menyinari bumi bagian Bogor.Hari ini nadifa bangun lebih awal dan bersiap untuk pergi ke kampus.
Setelah semua selesai.nadifa langsung turun ke meja makan,untuk sarapan bersama bundanya.
"Morning sayang..tumben kamu jam segini udah rapih"ucap Tiara sambil menuang susu ke gelas
"Iya bun,soalnya pagi ini ada kuis"
"Yaudah kamu sarapan dulu ya,bunda udah siapin sarapan untuk kamu"ucap Tiara sambil mengolesi rotinya
"Bun..ga sempet.aku harus pergi sekarang,"
"Nad,sedikit aja ya kamu harus sarapan"
Rafa masih terlentang di kasurnya yang lembut hari ini ia telat bangun,karna semalam ia tidak bisa tidur.dan akhirnya Dian segera membangun kan nya.
"Rafaa"panggilnya sangat lembut
"bangun nak udah pagi"ucap nya sambil menggoyang kan badan Rafa
"Kamu ada jadwal kuliah ga hari ini?"
Tidak ada respon sama sekali dari lelaki itu,muka nya masih pucat dan bawah kelopak matanya hitam karna semalam kurang tidur.
"Rafa nak muka kamu masih pucet gini nak"panik Dian
Akhirnya Rafa mulai membuka matanya,dan tersadar ada Dian di sampingnya.
"Mama?"ucap nya sambil berusaha membuka matanya sempurna
"Mama disini?"lanjut nya
"Iya mama..mau bangunin kamu soalnya udah pagi"
"Udah pagi?sekarang jam berapa mah?"panik Rafa
"Jam tujuh"
"Gawat,pasti nadifa udah nungguin rafa"
"Hari ini kamu jangan ke kampus dulu ya"
"Kenapa mah?"
"Muka kamu pucet rafa,mata kamu juga kaya panda gitu.kamu pasti semalem bergadang lagi ya?"
Rafa tak langsung menjawab, pertanyaan Dian.ia terdiam sejenak.
"Rafa,mama tanya kamu"
"Engga ma,rafa sehat..yaudah Rafa mandi dulu ya mah.kasian nadifa udah nungguin"
Rafa langsung pergi ke kamar mandi untuk menghindari pertanyaan dari Dian.
Nadifa yang sedang mengikat tali sepatunya dengan buru buru,dan menaikan celananya lalu pergi keluar.hari ini nadifa memakai celana jeans abu abu,baju putih di tutupi oleh outer vets diamond navy nya.dan rambut di gerai tak lupa sepatu tali dan jam tangan putih yang biasa ia pakai.
"Seenggaknya minum susunya dulu nad"sambil membawa segelas susu
"Aku berangkat ya bun"setelah menghabiskan segelas susu yang bunda nya bawa
"Kamu berangkat sama siapa?"
"Ka Rafa bun,kaya biasa"
"Rafa nya mana?"
"Gatau nih,belom nyampe juga.mana aku lagi buru-buru lagi bun"gelisah sambil melihat terus ke jam tangan nya
"Ya udah di tunggu aja.siapa tau rafanya lagi jalan kesini"
"Iya bun"
"Yaudah bunda masuk ya..kamu hati hati di jalan"
"Inget jangan lupa sarapan disana"tambah nya
"Iya Bunda ku sayang"sambil tersenyum
Bunda masuk ke dalam rumah sedangkan nadifa masih menunggu Rafa di halaman rumahnya.
Rafa sudah selesai bersiap dan segera ke rumah nadifa,hari ini ia memakai celana panjang hitam dan sweater turtleneck warna abu abunya tak lupa jam tangan coklat kebanggaan nya.
"Rafa kamu beneran ga apa apa nak?"
"Iya ma rafa gapapa"
"Yaudah kamu hati hati ya nak"
"Iya ma"
****
Nadifa semakin Kesal menunggu rafa yang tak kunjung datang juga.sampai ia mengepal tangan nya saking kesalnya.ga lama ada mobil yang berhenti di depan nya,mobil yang sudah tak asing lagi untuknya.
Nadifa mulai dengan ocehan nya yang memarahi keterlambatan pria itu.Rafa membiarkan gadis itu mengeluarkan unek-unek kekesalan pada nya.
"Ka Rafa!!"
"Ko diemmm sih!"
"Ihhhhh bikin kesel aja!"
"Kenapa Dateng nya lama banget!!"
"Lo ga liat ini jam berapa?gw ada kuis pagi ini ka"kesal nadifa
"Terus itu juga kenapa make sendal jepit"sambil melihat kaki Rafa memakai sendal jepit
Setelah selesai nadifa mengeluarkan unek unek kekesalan nya sama Rafa.Rafa hanya balas dengan senyuman.
"Kenapa senyum senyum!"bentak nadifa
"Tuh kan..ihh makin ngeselin aja,tauu ah sebel gw"
"Udah marah nya?jadi mau berangkat apa ga?"jawab Rafa dengan santai
"Ihhhh..."
"Nadh..gw minta maaf ya.karna gw udah telat ngejemput Lo"ucap Rafa dengan nada lembut
Nadifa tak langsung menjawab,ia langsung masuk mobil rafa.mobil Rafa melintasi jalan yang lengang dan asri.di dalam mobil,nadifa duduk di samping rafa yang keduanya sama sama diam memandang ke depan dan sibuk menahan gejolak perasaan masing masing.
Tapi tiba tiba nadifa memulai membuka obrolan.
"Lo kenapa make sendal,emang boleh ya ka.ke kampus make sendal jepit?
"Siapa bilang gw mau ke kampus"
"Loh,emang lu ga kuliah?"
"Gw ga ada kelas hari ini nadh"
"Terus ngapain jemput gw,kan gw bisa naik taksi.kalo Lo lagi ga ada kelas ka"
"Gw gamau lo berangkat sendirian nadh"
"Kenapa?"
"Ya.karna bahaya,jaman sekarang itu udah ga bener nadh"
Nadifa melihat ke bangku belakang,yang ternyata ada ransel tas yang biasa Rafa bawa ke kampus.
"Itu Lo bawa tas,lo mau kemana ka?"
"Gw mau main kerumah temen gw"
"Cewe?"tebak nadifa
"Cowo lah nadh..masa iya gw main sama cewe"
"Ya kan siapa tau..gituu.."ledek nadifa
"Ga nadh"
"Lo mau tau ga nama temen gw siapa"
"Siapa?"
"Otoy"
Nadifa langsung tertawa saat mendengar Rafa menyebut nama otoy.melihat nadifa tersenyum adalah termasuk kebahagiaan buat Rafa.
"Seriusan ka.namanya otoy?
"Iya"
"Hahahaha...ada ada aja deh"
"Nah gitu dong senyum,kan enak di liat.cantik"ucap Rafa
"Apaan si lu ka"ucap nadifa malu
Tak terasa akhirnya mereka sampai juga di kampus,Rafa menurunkan nadifa di parkiran kampus.
"Makasih ya ka"sambil tersenyum
"Iya,belajar yang bener ya nadh"sambil mengacak pelan rambut nadifa
"Ihh..ka rafa,rambut gw jadi berantakan"sambil membenarkan rambutnya
"Hahaha,yaudah gw jalan ya"
"Inget! jangan lupa sarapan"
"Pasti bunda ya,yang ngasih tau Lo?"curiga nadifa
"Tanpa bunda Lo ngasih tau.gw juga udah tau,kalo Lo pasti belom sarapan.apalagi lagi buru buru kaya gini"
"Iya..nanti gw makan"
"Ya udah gw jalan ya"
"Iya hati hati ya ka"
"Kabarin kalo udah pulang!"
"Iya ka rafaaa"dengan nada akhirnya di panjangin
Mobil Rafa keluar dari gerbang kampus.nadifa masih berdiri di parkiran melihat sampai mobil itu hilang sendiri dari pandangan nya.
Tunggu chapter selanjutnya ya guys!☺️😁🙂
TBL YANG SUDAH MAU BACA
HAPPY READING GUYS!!
JANGAN LUPA VOTE KOMEN AND FOLOW YA GUYS!
SEE U NEXT CHAPTER EVERYONE
😉
UNTUK COVER NANTI DI GANTI TUNGGU AJA YA BESTI 🙏☺️