Into You -yeonbin✔

By starlighttt-

501K 62.9K 5.7K

Soobin hanya berpikir jika Yeonjun datang ke rumahnya itu karena berteman dengan kakaknya dan menjahilinya, b... More

Prologue.
1. Hope.
2. Birthday.
3. Rose.
4. Proposal.
5. Plan.
6. Triangle.
7. Ring.
9. Proof.
10. Past.
11. Fight.
12. Feeling.
13. Ex.
14. Choice.
15. Believe.
16. Little Things.
17. Night.
18. Breakfast.
19. Bouquet.
20. Fact.
21. Letter.
22. Friends.
23. Obsession.
24. Sorry.
25. Smile.
26. Flowers.
27. Wedding.
28. Love.
29. Home.
30. Us.
31. Clothes.
32. Call.
33. Fallin.
34. Talk.
35. Flight.
36. Honeymoon.
37. Gift.
38. Thanks.
39. Card.
40. Meet.
41. Library
42. Photo.
43. Girls.
44. Sick.
45. Weird.
46. Happy.
47. Kidding.
48. Angry.
49. Jealous?
50. Sensitive.
51. Holiday.
52. Stop.
53. Catchy.
54. Selfish.
55. Mood.
56. Priority.
57. Family.
58. Into Me.
59. Senior.
60. Enchanted.
61. Name.
62. Cosplay.
63. Comes.
64. Finally.
65. Happiness.
66. Rampage.
67. Always Together -END.

8. Date.

9.4K 1.1K 143
By starlighttt-

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Btw, thanks ya, book ini rank 1 di tagar yeonbin, cepet amat woi😭💘

***
Soobin sudah berganti pakaiannya dan berjalan keluar dari kamar diikuti oleh Yeonjun yang berjalan di belakangnya.

"Kakak tidak tertarik ke halaman belakang?"

"Tidak, aku kesini kan untuk mengajakmu pergi, bukan buat bergabung bersana mereka," balas Yeonjun yang tiba-tiba mengarahkan tangannya ke Soobin.

Soobin menatap tangan Yeonjun dengan bingung sebelum dirinya menyatukan tangannya ke tangan cowok yang lebih tua darinya itu.

Dia tau Yeonjun pasti mengajaknya untuk bergenggaman tangan dan bodohnya kenapa Soobin malah masuk ke dalam perangkap buaya yang berada di sebelahnya.

Yeonjun hanya tersenyum kecil melihat Soobin yang peka dengan apa yang dia inginkan.

Saat menuruni tangga Soobin melihat ternyata ada mamanya sedang menonton tv di ruang tamu bersama kakaknya dan teman-teman kakaknya.

Bukankah mereka tadi di halaman belakang? Kenapa sudah berada di ruang tamu saja.

Oh tentu saja Soobin bisa melihat ekspresi kakaknya yang menatapnya dengan sangat tajam terlebih matanya juga melirik kearah tangan Soobin dan Yeonjun yang sedang bertautan itu.

"Tante, Yeonjun izin bawa pergi Soobin ya."

"Ngomong apaan sih, aku bukan anak kecil sampai harus izin ke mama dulu kalau pergi," potong Soobin yang mukanya tampak kesal apalagi mendengar ucapan Yeonjun tadi.

Yeonjun hanya menoleh kearahnya sebelum dia menoleh kearah calon mama mertuanya itu.

"Iya, silahkan, lagipula bukankah kalian harus pergi berdua biar tambah akrab," balas mamanya yang membuat Soobin menoleh kearah lain.

Akrab? Soobin emangnya bisa akrab sama cowok yang suka jahil dengannya itu? Walaupun sebenarnya mereka berdua malah terlihat seperti gak pernah musuhan sama sekali.

Ya kalau dikata musuh juga enggak sih, kan Yeonjun hanya jahil saja ke Soobin.

"Dan, orang tua Yeonjun dan keluarga yang lainnya akan datang hari sabtu kesini."

"Benarkah? Baiklah, kalau begitu tante dan om akan memberitahu ke keluarga yang lain juga."

Yeonjun sebenarnya tau kalau cewek yang duduk di sebelah wanita paruhbaya di hadapannya itu sedang menahan tangisannya.

Ya mau gimana lagi, Yeonjun memang tidak pernah suka dengan Yoobin sama sekalipun, dia hanya suka dengan Soobin.

Setelah itu, Yeonjun dan Soobin segera pergi dari rumah ini.

Soobin menunggu di depan halaman rumahnya sambil menunggu Yeonjun yang akan kembali datang dengan mobilnya.

Dan di saat ini juga Soobin bisa merasakan ada orang yang sedang mengawasinya.

Siapa lagi kalau bukan kakaknya dan teman-teman kakaknya itu, mereka tampaknya ingin sekali tau segala hal antara dirinya dan Yeonjun.

Bukankah dengan cara seperti ini akan membuat kakaknya itu tambah patah hati?

Ya mana mungkin gak patah hati melihat cowok yang dia suka malah jalan sama adiknya sendiri.

Aneh, Soobin juga tidak mengerti kenapa Yeonjun suka dengannya, bukankah selama ini cowok buaya itu sangat dekat dengan kakaknya, sangat-sangat akrab malah.

Tapi ya, cowok itukan memang buaya, jadi wajar saja bisa dengan mudah membuat cewek manapun baper.

Yeonjun saja berhasil membuat Soobin merona dengan ucapannya saja tadi saat di kamar, sialan, Soobin sepertinya memang mudah sekali di godain oleh Yeonjun.

"Malah melamun, ayo naik," ucap Yeonjun yang masih stay di mobilnya.

Soobin menoleh kearah hadapannya sambil terkejut, sialan mobil mewah siapa ini.

"Mobil siapa?"

"Mobilku, emangnya kamu pikir ini mobil siapa?" balas Yeonjun yang bingung dengan konteks pertanyaan dari Soobin barusan.

Soobin hanya menggelengkan kepalanya sambil berjalan mendekati mobil tersebut dan segera naik juga.

Tapi matanya masih melirik kearah jendela rumahnya dan kelihatan sekali kalau kakaknya dan teman-teman kakaknya itu sama kagetnya seperti Soobin.

Soalnya Soobin pernah melihat kalau mobil Yeonjun itu bukan mobil yang sedang dia naiki sekarang.

"Mobil kakak yang sebelumnya dimana?"

"Ada di rumah, kenapa? Kamu mau memilikinya?" balas Yeonjun yang malah menawarkan mobilnya ke Soobin yang melongo.

Sialan, dia nikah sama orang apa sama atm berjalan, Yeonjun benar-benar orang yang sukses di usia muda, bukan?

"Kalaupun kamu mau mobil ini juga gak masalah, aku akan memberikannya," lanjut Yeonjun tertawa kecil melihat ekspresi cowok di sebelahnya itu.

Dia mulai menjalankan mobilnya, tidak berniat menutup atap mobilnya juga, lagipula dia tertarik melihat rambut Soobin yang bergerak karena angin yang berhembus kearah mereka secara langsung.

Baiklah, Soobin gak tau mau ngomong apa dengan Yeonjun disini, karena memang kan tidak akrab tapi bodohnya Soobin malah menerima lamaran Yeonjun.

"Kakak sadar kalau kakakku dan teman-teman kakak yang lain memperhatikan kita tadi?"

"Sadar, emangnya kenapa?" jawab Yeonjun yang menyadari kalau Soobin juga sadar akan hal tadi.

Soobin hanya menggeleng, heran kenapa sih hanya Soobin yang risih di tatap seperti itu oleh kakak dan teman-teman kakaknya.

Mereka tentu saja tambah berpikir jika dirinya dan Yeonjun benar-benar ada main belakang selama ini.

Padahal gak sama sekali, dirinya gak ada main belakang sama sekali, bahkan dia juga gak pernah suka dengan Yeonjun, apalagi berniat mengambil Yeonjun dari kakaknya.

Walaupun kakaknya agak sedikit percaya diri padahal aslinya Yeonjun gak pernah tertarik sama kakaknya, menyedihkan memang.

"Kamu tidak mau bertanya apapun lagi?" tanya Yeonjun yang membuat Soobin kikuk, aduh ngomong apaan coba?

Matanya melirik kearah Yeonjun yang tampak keren dengan jasnya saat ini.

Oh iya? Jasnya? Nih cowok pulang kerja langsung ke rumahnya atau bagaimana.

Cukup berantakan sih, tapi tetap saja keren, walaupun Soobin tentu saja gak akan berkata hal itu langsung ke Yeonjun, cowok itu pasti akan sok kalau di puji olehnya.

"Kakak pulang kerja langsung mengajakku pergi?"

"Iya, kenapa? Kamu keberatan? Mau mampir ke apartemenku dulu?"

Hah? Ke apartemen Yeonjun? Soobin langsung menggelengkan kepalanya, mana mau dia.

Gila aja nih cowok, pembicaraannya dari tadi aneh terus apa hanya otak Soobin saja yang berpikiran hal yang lain terus.

"Mikir hal aneh pasti."

"Gak ya, kakak aja yang mesum."

"Kenapa jadi mesum? Kan hal aneh bukan hanya mesum," balas Yeonjun dan hal itu berhasil membuat Soobin terbungkam.

Sialan, kenapa malah dirinya yang merasa terpojokkan.

Soobin memilih diam daripada salah ngomong berujung dirinya salah tingkah lagi.

Mobil ini ternyata stop di sebuah kafe, oh cowok itu berniat mengajaknya untuk berbicara.

"Aku dengar ada roti yang enak disini."

"Terus?"

"Bukannya kamu suka roti? Kakakmu pernah bilang kamu suka roti," balas Yeonjun yang membuat Soobin mengernyitkan alisnya.

Kakaknya memberitahu apa yang dia sukai ke Yeonjun, menarik.

"Ayo masuk," ajak Yeonjun sambil mengenggam tangan Soobin agar segera ikutan berjalan di sebelahnya.

Ada beberapa pasang mata yang menoleh kearah mereka saat mereka baru saja masuk ke dalam kafe ini.

Lebih jelasnya sih kearah Yeonjun yang memang pintar sekali mencari perhatian orang-orang.

Di kata mencari perhatian itu sepertinya tidak karena cowok itu memang menarik saja untuk di pandang.

Apalagi dengan setelan jas yang dibiarkan terbuka dan dasi yang agak di longgarkan membuat Yeonjun sangat menarik untuk terus di lihat oleh banyak orang.

Berbeda dengan Soobin yang hanya memakai kemeja lalu dia gunakan juga vest karena cuaca tadi memang cukup dingin juga.

Mengingat sebentar lagi malam akan tiba.

"Mau yang mana?" tanya Yeonjun sambil menoleh kearah Soobin yang matanya sudah terfokus kearah roti-roti yang ada di hadapannya.

Matanya menoleh kearah roti yang harganya jauh lebih mahal di banding yang lain, tapi kalau dia minta beliin yang itu kelihatan sekali dia matrenya.

Yeonjun langsung menunjuk kearah roti yang sedang di tatap oleh Soobin.

"Lho? Aku belum milih padahal."

"Tapi kamu mau roti yang itu, bukan?"

Yeonjun lalu mengacak-acak rambut Soobin sambil tersenyum.

"Padahal aku sudah bilang saat lamaran saat itu, jika kamu bisa mendapatkan apapun dariku, termasuk hal ini."

Mendengar kalimat itu lagi membuat Soobin benar-benar malu, sialan Yeonjun, berkencan dengan cowok ini sepertinya akan membuat Soobin malu.

Tbc.

Kencan, sibuk lamaran, ngurus pernikahan, nikah deh:v

Walaupun tetap aja ada masalah Soobin dengan Yoobin, biasalah.

Kalau ada waktu aku bakalan double up, tapi jangan terlalu di harapkan juga sih:)

Dahlah, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.





















Salam,







Anaknya Taekook.

Continue Reading

You'll Also Like

154K 9K 40
Jung wooyoung, yang melihat kekasihnya tengah berselingkuh didepan nya langsung membuat hati wooyoung kecewa sedih dan marah menjadi satu. Namun siap...
345K 44.2K 134
Beomgyu masuk ke dunia esport karena ingin bebas dari dunia kerajaan, namun bukan hanya kebebasan yang dia dapat, tapi juga cinta. #1 in beomtae || 3...
449K 36.1K 49
Semua orang berpikir, Bagaimana cara meluluhkan Soobin yang merupakan seorang alpha dominan? Sampai dimana Soobin bertemu dengan Yeonjun yang membuat...
252K 42.5K 27
Soobin harus pergi ke Kerajaan Venus setelah kalah bermain batu gunting kertas dengan kakak-kakaknya, karena siapa yang kalah, maka dirinya yang akan...