抖阴社区

Transmigrasi Geng Motor

By anayy_lwn

17.3K 2.2K 166

Geng motor Aderfia, yang terdiri dari enam gadis tangguh dan kompak, tiba-tiba terjebak dalam dunia novel "Th... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43

Bab 31

387 36 5
By anayy_lwn

"Yah, semoga aja dia nggak bikin heboh," ujar Zea sambil menyeruput minumannya. "Biasanya kalau ada yang baru, pasti jadi perhatian banget."

"Betul banget," jawab Ziva, "Tapi ya, kalau dia asyik, kenapa nggak kan?"

Mereka semua tertawa ringan, lalu kembali fokus menikmati suasana di kafe.

"Di novel emang ceritanya ada murid baru, Ze?" tanya Archela, yang membuat Zea mengangkat bahu. "Bukannya gue udah bilang?" jawab Zea.

Archela menatapnya bingung. "Lo belum jelasin, deh. Gue nggak tau," ujarnya, membuat Sha mengangguk. "Itu Zea bilang ke gue, kayaknya kita masuk ke dalam novel yang ceritanya versi lain, ibaratnya cerita dengan ending yang beda," kata Sha, yang langsung membuat mereka terkejut.

"Serius, Lo?" tanya Jesselyn, membuat Sha mengangguk. "Makanya, alurnya agak berubah," jelas Zea.

"Pantesan aja. Setau gue, di cerita yang satunya nggak ada murid baru kan?" ujar Archela, yang disetujui oleh Ziva dengan anggukan. "Sekarang tugas kita buat cari tahu Zira transmigrasi ke tubuh siapa," lanjut Zea.

Mereka berempat mengangguk. "Semoga kita bisa ketemu Zira," ujar Ziva, disambut anggukan Jesselyn. "Iya, kangen deh dia berantem sama Lo, Cher," kata Jesselyn sambil tersenyum ke arah Archela.

Di sisi lain, Zara...

Setelah pulang sekolah, Zara memutuskan untuk pergi ke cafe yang ada di depan sekolah.

"Kamu mau kemana?" tanya Neval sambil menatapnya.

"Aku mau ke cafe depan, kamu duluan aja ke rumah sakit," jawab Zara.

Neval mengangguk, "Kabarin aku kalau Jericho ganggu kamu," katanya sambil mengusap rambut Zara.

"Iya," jawab Zara, menatap Neval sejenak. Lalu, Neval pun pergi meninggalkannya.

Zara pun melangkah menuju cafe depan sekolah. Sesampainya di sana, ia masuk dan mengedarkan pandangannya. Tak lama, matanya tertuju pada Archela dan teman-temannya yang sedang duduk bersama.

"Sial, ada mereka," gumam Zara, lalu memilih duduk tak jauh dari meja mereka.

"Semoga kita bisa ketemu Zira," ujar gadis berambut pendek itu, yang membuat Zara menoleh.

"Mereka ngomongin gue?" Zara berkata dalam hati, sambil menatap mereka dengan tatapan sedih.

"Iya, kangen deh dia berantem sama Lo, Cher," ujar gadis berambut panjang itu.

"Gue juga kangen," gumam Zara pelan, merasa sedikit tersentuh.

Zara pun segera memesan minuman untuk dirinya sendiri.

Zara duduk di sudut cafe, menikmati suasana yang tenang, meski pikirannya tetap teralihkan oleh obrolan dari meja Archela dan teman-temannya. Ia menatap ke luar jendela, mencoba menenangkan diri, tapi pikirannya terus berkecamuk.

Tiba-tiba, suara pelayan memanggil namanya. "Pesanannya, Nona Zara."

Zara berdiri dan mengambil minumannya, lalu kembali ke meja. Saat kembali duduk, matanya secara tak sengaja bertemu dengan mata Archela. Zara terdiam sejenak, lalu buru-buru mengalihkan pandangannya.

"Harusnya gue gak di sini," bisik Zara dalam hati, sambil meneguk minumannya pelan.

Zara melanjutkan meneguk minumannya, berusaha mengabaikan perasaan canggung yang tiba-tiba muncul. Namun, matanya tetap tak bisa lepas dari meja Archela. Pikirannya berputar cepat, mencoba mencari cara untuk tidak terlibat dalam obrolan mereka, tapi sesekali ia merasa tertarik mendengar percakapan mereka.

Tiba-tiba, suara Archela terdengar lagi. "Zara, kamu di sini juga?" tanya Archela dengan nada agak terkejut, membuat Zara sedikit tersentak.

Zara mengangkat wajahnya pelan, menatap Archela sejenak, lalu mengangguk ragu. "Iya, cuma mampir sebentar," jawabnya singkat, berusaha terdengar santai meski ada kegugupan yang mulai muncul.

Archela tersenyum tipis, lalu mengalihkan pandangannya ke teman-temannya. "Yuk, kita makan dulu," katanya kepada teman-temannya, lalu kembali menatap Zara. "Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya."

Zara hanya mengangguk, merasa sedikit lega karena percakapan itu berakhir. Namun, pikirannya tetap tak bisa berhenti memikirkan semua yang terjadi, dan bagaimana ia tiba-tiba merasa begitu dekat dan jauh dengan teman-temannya yang dulu.

Lalu Zara segera meninggalkan kafe itu, membuat Archela menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Gue rasa kita udah deket sama Zira selama ini," ujar Archela, membuat teman-temannya menatapnya bingung.

"Maksud lo?" tanya Jesselyn sambil mengikuti arah pandang Archela.

Jesselyn memperhatikan Zara yang baru saja pergi. "Zara?" tanyanya, membuat Archela mengangguk.

"Jangan bilang lo curiga kalau Zara itu Zira?" tanya Ziva dengan ragu.

Archela menatapnya sejenak, lalu mengangguk. "Udah dari awal gue curiga. Zara, setau gue, di novel gak begitu akrab sama orang. Tapi akhir-akhir ini dia terlihat sok akrab sama kalian," ujar Archela sambil menatap Ziva dan Jesselyn.

"Betul, gue juga sempat berpikir gitu," tambah Zea.

"Zara itu gak selalu ngelawan abang tirinya, tapi akhir-akhir ini dia sering ngelawan," lanjut Zea, membuat Sha menatapnya curiga. "Lo sering mantau dia?" tanya Sha.

Zea mengangguk, "Ya, gue pantau sedikit." Dia tertawa kecil. "Gue penasaran sampai kapan dia bakal terus menghindar dari kita."

Ting!

Notifikasi di handphone Jesselyn berbunyi, membuat semua orang menatapnya.

"Siapa?" tanya Ziva, membuat Jesselyn mengedikkan bahunya, lalu menatap handphonenya. "Zayn," jawab Jesselyn, membuat Ziva menaikkan alisnya.

"Ngapain dia ngechat?" tanya Ziva, yang langsung membuat Jesselyn menggelengkan kepala. "Gue juga gak tahu, Ziva," jawab Jesselyn.

Zayn

Dimana? Gue di apartemen Lo malah gak ada Mommy nyuruh ke butik buat nyari baju

Gue nyusul sama Ziva Lo duluan aja

Gue jemput, Sherlock

📍 Cafe Clizvee

Oke

Read

Jesselyn hanya menghela napas sambil menatap chat tersebut.

"Zayn ke sini," ujar Jesselyn, membuat Ziva menatapnya terkejut. "Ngapain??!" tanya Ziva.

"Mommy nyuruh ke butik, lo lupa besok Mommy nikah?" tanya Jesselyn, yang langsung membuat Ziva menepuk dahinya. "Lupa gue, berarti besok kita udah resmi jadi saudara tiri?" tanya Ziva, sambil menatap Jesselyn.

Jesselyn mengangguk. "Iya."

"Lo sama Jesselyn bakal jadi saudara angkat?" tanya Archela, membuat Ziva mengangguk.

"Gue diadopsi sama nyokap Jeje," jawab Ziva sambil memeluk Jesselyn.

"Baik sama gelandangan gak masalah," ujar Jesselyn, membuat senyuman Ziva meredup.

"Ahh, Jeje, Lo mah selalu gitu," ujar Ziva dengan nada kesal.

Ziva menatap Jesselyn dengan tatapan kesal, namun Jesselyn hanya tersenyum lebar, tak peduli dengan nada kesal yang ditunjukkan Ziva.

"Lo tau kan, besok kita bakal bertemu sama orang-orang yang bakal jadi bagian dari hidup kita?" ujar Jesselyn, mengganti topik pembicaraan.

Ziva mengangguk pelan, "Iya, gue juga agak deg-degan sih."

"Sama," jawab Jesselyn sambil mengelus punggung tangan Ziva. "Tapi kita bakal hadapin itu bareng-bareng, kan?"

Ziva mengangguk, senyumnya sedikit muncul lagi. "Iya, bareng-bareng."

Archela mengalihkan pandangannya ke luar jendela kafe, tampak berpikir sejenak. "Gue rasa, mulai sekarang banyak hal yang bakal berubah. Kita nggak cuma ngeliat alur cerita yang beda, tapi juga keputusan yang bakal kita ambil," ujarnya dengan serius.

"Ya, kita lihat aja nanti," jawab Zea sambil menyeruput minumannya, merasa suasana semakin berat.
















See you next chapter!!

Tandai typo, please!!!

Continue Reading

You'll Also Like

244K 8.1K 43
DAMIANOS #4 鈥 RESPEK SEDIKIT, MUSTAHIL TAKUT! 鈥 -o0o- Garendra Marcelino Mandratama, ketua Geng Motor Damianos, menyimpan luka di balik tatapannya ya...
3.5M 254K 70
[FOLLOW SEBELUM BACA] Refara, seorang gadis cantik yang hidup sebatang kara. Sejak kecil ia tinggal di panti asuhan dan memutuskan untuk hidup mandir...
67.8K 4.3K 42
Alexa Arnold diserap masuk ke dunia buku aneh. Tubuhnya bertransmigrasi ke dunia asing dan tiba tiba menjadi watak antagonis di cerita itu. Dia menja...
349K 9.2K 25
SEBAGIAN PART DI HAPUS!! Transmigrasi ke dalam novel tak pernah terbesit didalam penak seorang gadis barbar ini. Bagaimana seorang gadis manja menga...