"Kumohon Tuan Park pinjamkanlah aku sedikit dana untuk memperbaiki semua masalah pada perusahaanku" ucap Tuan Kim sambil memohon-mohon.
"Apa jaminanmu jika aku akan meminjamkanmu dana bagi perusahaanmu yang sialan itu?" Tuan Park menatap wajah Tuan Kim yang seperti sudah tidak berdaya lagi dengan senyum smirknya.
"Anakku. Ya anakku, Kim Hyerin. Kau bisa menjodohkan anakmu dan Anakku" ucap Tuan Kim
"Bagaimana kalau anakmu menolak perjodohan ini?"
"Bagaimana pun caranya akan ku pastikan anakku akan menikah dengan anakmu asalkan kamu mau meminjamkan aku dana untuk perusahaanku"
Tak butuh waktu lama bagi Tuan Park seorang yang mempunyai perusahaan diberbagai negara untuk meminjamkan dana. Sebuah kertas cek sudah berada tepat dihadapan Tuan Kim dengan nominal yang cukup banyak.
"Mianhe, Hyerin-ah. Appa tidak bermaksud menjualmu. Appa melakukan ini semua demi perusahaan kakekmu. Lagipula Appa percaya suatu saat kamu akan bahagia bersama Park Jimin anak dari Tuan Park."
¤¤'MINE'¤¤
From : Appa
Selepas pulang sekolah datanglah kekantor ada yang ingin Appa bicarakan denganmu
Ponsel Hyerin berdering menandakan pesan masuk saat dirinya baru menyalakan ponselnya setelah tadi dimatikannya sebentar untuk fokus belajar.
"Hyerin-ah kau ingin pulang denganku?" Tanya Lee Seulgi yang nampak sudah bersiap-siap untuk pulang.
"Mianhe. Ku rasa hari ini aku belum bisa pulang bersamamu. Appa menyuruhku pergi ke kantor. Mianhe Lee Seulgi" ucap Hyerin tak enak hati pasalnya setiap pulang sekolah dia dan Seulgi selalu pulang bersama.
"Gwenchana. Aku bisa pulang sendiri lagipula siapa juga yang akan menculik gadis tomboy seperti ku ini? Kalau memang ada berarti mereka sedang berjalan kearah maut"
Hyerin tertawa mendengarkan ucapan lelucon dari sahabat karibnya itu. Seulgi adalah seorang gadis tapi sering melalukan olahraga beladiri yang membuat dirinya terlihat seperti seorang lelaki.
Saat kecil Seulgi pernah berkata alasannya mengikuti olahraga beladiri itu untuk menjaga Hyerin sahabatnya karena Seulgi sangat paham betul dengan Hyerin. Hyerin adalah gadis lemah dan cengeng. Jadi Seulgi ingin menjagannya. Karena Seulgi sudah menganggap Hyerin sebagai adik kecil yang harus dilindungin seorang kakak walaupun umur keduanya sama.
Keduanya berjalan keluar kelas yang mulai tampak sepi menuju ke halte yang berada 10 meter dari gerbang sekolah mereka. Hyerin memperhatikan Seulgi yang mulai masuk kedalam taxi memastikan kalau sahabatnya itu akan baik-baik saja dan setelah itu dirinya segera naik kedalam Bus yang baru saja tiba setelah taxi yang ditumpangi Seulgi meningggalkannya 5 menit yang lalu.
Kini Hyerin sudah berada di kantor sang ayah. Banyak para karyawan yang menyapannya dan banyak juga yang memuji kecantikannya dengan berbisik namun masih didengar oleh Hyerin.
"Eonni. Apakah Appa ada diruangannya?" Tanya Hyerin pada Yura sekretaris sang ayah dan juga merupakan kekasih kakaknya, Kim Taehyung.
"Appa sedang berada diruangnya bersama rekan bisnis dari kanada. Mungkin sebentar lagi selesai lebih baik kau menunggu saja disini bersamaku." Ucap Yura.
Yah! Yura sudah mengaggap bosnya itu adalah ayahnya. Walaupun memanggil ayah pada atasannya sangatlah tidak sopan baginya tapi Tuan Kim memaksa agar Yura tetap memanggilnya ayah. Bukan karena Yura adalah kekasih Taehyung tapi Tuan Kim sangat menyayangi Yura mengingat Yura yang sudah tidak mempunya orang tua sejak dia masih kecil.
"Hm. Eonni apakah kau masih berpacaran dengan si alien gila itu?" Tanya Hyerin membuka percakapan yang membuat kening Yura mengkerut. "Ck. Kakakku. Kim Taehyung. Aku sering memanggilnya alien gila karena dia memang gila" lanjut Hyerin
Yura tampak menggelengkan kepala menatap anak bungsu Tuan Kim yang sudah dianggapnya sebagai adik kandung itu. "Eoh. Aku masih dengannya. Memangnya kenapa?"
"Tidak apa-apa. Hanya saja aku sedikit heran kenapa gadis secantik Yura eonni bisa jatuh cinta pada si alien gila itu" tawa Yura meledak dengan pernyataan Hyerin yang dianggapnya sangat lucu. Pasalnya Hyerin sangat terang-terangan menghina kakaknya.
"SIAPA YANG KAU BILANG ALINE GILA?!"
suara berat mengintrupsi gelak tawa Hyerin dan Yura. Keduanya tampak menelan saliva dengan sekuat tenaga.
Hyerin segera membalikan posisinya dan menghadap pemilik suara berat tersebut dengan perasaan harap-harap cemas. "Eh oppa" ucap Hyerin memperlihatkan cengiran khasnya dengan sebelah tanganya menggaruk tengkuk yang tak gatal
"KU TANYA SIAPA YANG MEMANGGILKU ALIEN GILA?!" Kini suara Taehyung meninggi membuat Hyerin maupun Yura menunduk ketakukan dan tak berani menatap Taehyung.
"Mianhe" hanya itu yang mampu keluar dari bibir mungil Hyerin karena Hyerin tau kalau kakaknya sedang marah itu bukan marah yang main-main.
"Sudahlah Taehyung-ie kenapa kau harus marah-marah begini. Lagipula dia menggilmu begitu mungkin itu nama kesayangannya untukmu sebagai kakaknya" ucap Yura menengahi keduannya.
"Siapa juga yang marah. Aku hanya berakting saja. Bagaimana akting ku bagus tidak? Harusnya produser film Hwarang mengajakku bermain film itu bukan V bts yang jelas-jelas aktingnya sangat tidak bagus dibandingku." Hyerin dan Yura tampak melongo dengan penuturan Taehyung barusan. Tak sadarkan dirinya kalau perkataanya itu membuat Hyerin ingin melemparinya dengan meja kebesaran sang ayah dan Yura yang siap-siap ingin menendangnya ke samudra antartika kalau saja Yura tidak menyadari kalau Taehyung adalah kekasihnya.
"YA! tingkat kepercayaan dirimu sangat tinggi oppa. Eonni kurasa kau harus cepat-cepat mengajak oppa ku ini ke dokter syaraf. Dasar alien gila!" ucap Hyering yang dibalas anggukan tanda setuju oleh Yura.
"Beraninya kau memanggil oppa tampan mu ini dengan sebutan alien gila" Taehyung mengejar Hyerin yang terlihat tertawa terbahak-bahak mengitari meja sofa yang berada diruangan Yura dan setelah Taehyung mendapatkannya Taehyung langsung menggeliti Hyerin.
"Hahahaha oppa ber haha henti hahaha" Hyerin tertawa saat Taehyung masih terus menggelitiknya tampa ampun sementara Yura hanya menggelengkan kepala dengan kelakuan kakak beradik itu yang menurutnya sangat lucu dan tak lupa ia mengabadikan moment tersebut kedalam kamera ponselnya.
From : Appa Kim
Yura-ya beritahu Hyerin untuk keruangan Appa sekarang dan jangan lupa beritahu Taehyung untuk membelikan makanan untuk Appa dan kau juga. Appa tau kau juga sangat lapar
"Sudah-sudah berhentilan. Taehyung-ie berhentilah menggelitik adikmu kasihan Hyerin dia sudah sangat lelah. Oh yah Hyerin Appa menunggumu di ruangannya dan untuk kau Taehyung Appa menyuruhmu membelikannya makanan juga aku" ucap Hyerin
"Baiklah" ucap Taehyung yang kemudian berdiri dari lantai diikuti oleh hyerin yang keadaannya sudah sangat kacau karena Taehyung menggelitiknya sangat brutal mengakibatkan peluh berceceran didahinya dan seragam sekolahnya yang sudah sangat kusut dan berantakan.
"Oppa belikan aku ice cream dan coklat" teriak Hyerin saat melihat Taehyung yang sudah melenggang pergi keluar ruangan Yura. "Eonni. Aku keruangan Appa dulu" lanjutnya berpamitan dan langsung melenggang pergi keruangan sang ayah yang berada tepat di samping ruangan Yura.
¤¤'MINE'¤¤
"Appa" sapa Hyerin pada sang ayah yang tampak sibuk dengan tumpukkan berkas-berkas kerja saat dirinya sudah berada diruangan sang ayah.
"Ah. Hyerin-ah duduklah dulu. Appa akan menyelesaikan ini terlebih dahulu" Hyerin hanya mengangguk kemudian menuju sofa coklat mewah dan mendudukan dirinya.
30 menit menunggu sang ayah membuat Hyerin mulai bosan. Hyerin ingin bangkit dan pergi ke ruangan Yura kembali tapi diurungkannya kala melihat sang ayah yang berjalan kearahnya sambil melonggarkan dasinya. Wajah penat menghiasi wajah sang ayah yang sudah mulai tampak beberapa garis keriput.
"Hyerin-ah"
"Hhmm"
Tuan Kim tampak berfikir. Sesekali dia menghembuskan nafas gusar melihat wajah Hyerin yang sangat cantik turunan dan istrinya.
"Mianhe mianhe mianhe" Tuan Kim mengambil nafas dan membuangnya dengan hati-hati sebelum melanjutkan ucapannya. "Appa akan menjodohkanmu dengan anaknya Tuan Park. mianhe, tapi kau tau kan perusahaan kita ini sedang dalam masalah besar jadi appa meminjam sedikit dana kepada Tuan Park dan beliau meminta appa untuk memberikannya jaminan. Saat itu apa sudah tidak dapat berfikir dengan jernih lagi jadi appa menjadikan perjodohanmu dan anaknya sebagai jaminan"Tuan Kim menjelaskan tanpa mau menatap sang anak. Sungguh dia sangat malu dan terus memaki dirinya yang sangat bodoh.
Sementara Hyerin menatap sang ayah tidak percaya. Bisa-bisanya sang ayah melalukan perjanjian bodoh hanya demi menyelamatkan perusahaan.
Hei. Hyerin masih sekolah. 3 bulan lagi dia akan mengikuti ujian kelulusan. Seharusnya sang ayah memberikannya hadiah tiket liburan ke jepang atau tiket konser BTS boygrup favoritenya bukan dengan perjodohan. Bahkan Hyerin tidak mengetahui siapa anak Tuan Park tersebut.
"Aku tidak ingin menikah dengan pria yang tidak aku cintai appa. Bagaimana kalau setelah kita menikah dia akan menyakitiku terus? Oh ayolah appa lagi pula aku masih sekolah dan sebentar lagi aku akan menjadi mahasiswa. Kau ingatkan ucapanku saat masih kecil? Aku akan menikah kalau sudah menjadi dokter" Hyerin terus menangis. Ayahnya begitu jahat padanya.
"Hyerin-ah kau bisa menjadi dokter setelah kau menikah. Appa mohon!. Apa kau tidak menyayangi appa?" Ingin rasanya Hyerin memaki kalau saja dia tidak mengingat orang didepannya ini adalah orang tuannya. Hey, disini seharusnya Hyerin bertannya apakah ayahnya menyayinginya atau tidak bukan malah sebaliknya.
"TERIMALAH PERJODOHAN ITU KALAU KAU MASIH INGIN MELIHAT APPA"
Hyerin berlari keluar kantor menghiraukan panggilan sang ayah. Percuma saja dia menolak dan memohon-mohon sambil bersujud ayahnya tidak akan luluh. Para karyawan menatap dan saling pandang melihat Hyerin yang terus melangkahkan kakinya keluar kantor dengan air mata yang terus mengalir dengan deras.
"Hyerin benci appa. Bahkan appa lebih menyebalkan dari Taehyung oppa" umpatan demi umpat dikeluarkan oleh Hyerin yang terus saja menangis.
Bug
Bunyi benturan tubuh membuat Hyerin tersungkur ketanah dan membuat beberapa coklat, icecream, dan makanan lainnya yang berada dalam tas plastik berhamburan ke tanah.
"Mianhe aku tak sengaja" ucap Hyerin dengan datar tanpa mau melihat korban yang ditabraknya dan melenggang pergi namun lenganya ditahan.
"Gwenchana?" Tanya orang tersebut yang tidak lain adalah Taehyung.
Hyerin tidak menjawab dan langsung berhamburan ke pelukkan sang kakak memukul badan sang kakak menumpahkan kekesalannya. Sebenarnya Taehyung ingin menendang sang adik karena berani-beraninya memukulnya yang tak memiliki kesalaham tapi diurungkannya karena dirinya paham dengan keadaan sang adik. Pasti sang ayah sudah membicarakannya dan Hyerin pasti menolaknya.
"Appa jahat" satu pukul ditangan kanan Taehyung
"Appa tidak menyayangiku lagi" satu pukulan tepat di dada kotak Taehyung
"Hyerin benci Appa" Hyerin ingin memberikan satu pukulan lagi namun ditahan oleh Taehyung.
Taehyung mendekap tubuh kecil Hyerin menenggelamkannya untuk memberikan rasa hangat. Walaupun Hyerin sudah besar tapi bagi Taehyung Hyerin tetap adik kecilnya yang cerewet dan manja.
"Hyerin tatap oppa" titah Taehyung memegangi pundah Hyerin agar mau menatapnya "HYERIN TATAP OPPA" Taehyung meninggikan suaranya membuat Hyerin langsung menatapnya dengan mata sembab.
"Oppa tau ini sangat menyakitkan bagimu. Dijodohkan dengan pria yang tidak kau kenal dan tidak kau cintai itu memang menyakitkan. Tapi oppa tahu appa menjodohkanmu dengan pria yang baik. Percayalah pada oppa calon suamimu itu tidak akan menyakitimu" Taehyung menjelaskan panjang lebar. Memberi pengertian lebih untuk adiknya.
"Tapi oppa, mengenal calon suamiku saja aku tidak bagaimana Appa melakukan perjodohan ini? Bahkan dia membuat perjodohanku ini sebagai jaminan untuk perusahaan ini. Bukannya kau pernah bilang padaku kalau pernikahan itu sangat saklar dan tidak bisa main-main" ucap Hyerin yang masih terus menangisi di dekapan Taehyung. "Appa sudah tidak menyayangiku, Appa telah menjualku, aku sangat benci Appa. Sangat!!" Hyerin menjerit dan Taehyung langsung mendekap tubuh mungil Hyerin lebih dalam menyalurkan kehangatan.
Taehyung menangis dalam diam. Merasakan kesedihan sang adik juga. Kenapa ayahnya tega pada adik kecilnya?. Dengkuran halus membuat Taehyung sedikit terkekeh geli. Mungkin Hyerin sangat lelah menangis jadi dia langsung tertidur di dekapan Taehyung.
Tanpa alibi lagi Taehyung langsung menggendong tubuh Hyerin menuju mobil dan membiarkan begitu saja makanan yang baru saja dibelinya berserahkan di atas tanah.
Taehyung membawa mobil white Galardo sport membela jalanan malam kota seoul. Sesekali melirik Hyerin yang tidur di kursi penumpang.
"Ya Tuhan. Ku mohon berikanlah yang terbaik pada Hyerin. Walaupun dia cengeng, menyebalkan dan sering membuatku marah dan kesal tapi dia tetaplah Hyerin adik kecil ku" batin Taehyung.
...
My first Fanfiction🎉😂
Kurang feel? Mianhe. Soalnya baru belajar.
Bigluv dari Istrinya Taehyung, selingkuhan Jungkook, pacar Jhope❤
Ppai Ppai
~p~