Hai Readers!
Kalau ada typo koreksi aja yup!
Happy Reading!
🎶🎶 Risalah Hati-Hanin Dhiya 🎶🎶
"Bang Raka duduk sini ih kok malah bengong, pake senyum-senyum lagi liatin cewek itu." ucapan polos Adel itu sontak membuat Geng Elandors menoleh ke arah Raka.
"Kenapa lo semua ngeliatin gue ? mau cari mati?." ucap Raka sambil duduk di samping Adel.
Sontak semua Geng Elandors mengalihkan pandangan nya. "Abang suapin Adel yaa." pinta Adel.
"Iya sini di suapin." jawab Raka dan langsung mengambil makanan Adel dan menyuapi nya.
"Buka mulut nyaaa.. aaaaa..." ucap Raka sambil memainkan sendok seolah-olah sendok itu pesawat yang akan masuk ke dalam goa. Adel tertawa lalu membuka mulutnya dan melahap makanan nya dengan rasa gembira.
"Pinter adek Abang." ucap Raka sambil mengelus lembut puncak kepala Adel.
Sedangkan Geng Elandors hanya memperhatikan perlakuan Akbar kepada Adel. "Gile Akbar manis bat sama Adel. Coba deh pas sama kita-kita, udah kayak mau di telen, kayak mau di terkam." bisik Ken kepada Reyno namun masi terdengar jelas di telinga Raka.
"Gue denger lo ngomong apa." ucap Raka yang membuat Ken terpaku diam.
"Canda Bos elahh." sahut Ken.
Geng Elandors sudah terbiasa melihat Adel manja dengan Akbar dan Abim. Hanya saja mereka sedikit tidak percaya di balik sisi Jahat, dingin, ketus nya Raka. Raka bisa berubah menjadi hello kitty jika bersama Adel. Sifat nya berbanding balik saat bersama Geng Elandors.
"Bang, Mami tadi telfon Abim." ucap Abim.
"Terus?." tanya Raka sambil menyuapi Adel.
"Mami bilang kalau udah pulang langsung pulang. Temenin Abim sama Adel dirumah." jawab Abim.
"Oh." sahut Raka.
"Anjir lo bang panjang lebar gue ngomong jawab nya cuma oh." kesal Abim.
"Berani lo sama gue ?" tanya Raka.
"NGGAK BANG ENGGAK CANDA SUER BANG CANDA ALLAHU." jawab Abim dengan wajah ketakutan. Ia tau bagaimana nasib nya nanti jika dia melanjutkan omelan nya kepada Akbar.
***
"Ih sumpah yaa Alana kesel banget sama itu cowok!." ucap Alana sambil menghela nafas nya dengan kasar.
"Udah Al. Raka emang bgitu anak nya, sekarang lo udah tau kan kalau lo ga boleh duduk disitu lagi?." ujar Caramel.
"Iya Alana udah tau." jawab Alana.
"Ya udah di makan tu makanan Lo." sahut Dita.
***
Setelah Raka selesai menyuapi Adel. Raka dan Geng Elandors pun pergi dari kantin dan berniat untuk main basket di lapangan outdoor. Adel juga mengikuti Geng Elandors pergi. Bagi Geng Elandors, Adel adalah malaikat yang harus di jaga baik-baik.
"Abang Abim!!" teriak Adel yang membuat Abim terkejut.
"Bjirr kaget gue. Kenapa Adel hm?." tanya Abim.
"Adel cape mau di gendong" pinta Adel.
"Buset dek, ini sekolah." sahut Abim.
"Abang Raka, Bang Abim jahat." adu Adel kepada Raka. Abim pun mendapat lirikan tajam dari mata elang milik Raka.
"Bang ini sekolah Bang astaga." sahut Abim.
"Buka jaket lo." ucap Raka kepada salah satu anggota Geng Elandors yang menggunakan jaket.
Raka pun memakaikan jaket kulit dan melingkari jaket tersebut di pinggang Adel.
"Gendong Adel atau lo gue hukum." perintah Raka yang terdengar tidak ingin di bantah.
Abim pun menggendong Adel seperti bayi koala. Dan cibiran pedas dari siswi-siswi yang melihat tingkah Adel.
"Dih apaan si tu Adel manja banget."
"Tau tuh, dia ga liat apa ini sekolahan."
"Andaikan gue pacarnya Abim tiap hari kali ah gue minta gendong."
"Iri deh gue sama Adel."
Geng Elandors pun memasuki lapangan Outdoor dan mengambil bola basket. Abim duduk di pinggir lapangan dan menurunkan Adel dari gendongan nya.
"Adel duduk di sebelah abang aja ya." ucap Abim.
"Oke Bang." jawab Adel.
Semua siswi-siswi berteriak heboh ketika Geng Elandors bermain Basket.
"HAIII CANTIK." ucap Ken yang langsung di teriaki oleh ciway-ciway disana.
"Kennn gantenggg paraaahhhh."
"Kenn semangaattt!!."
" Ken! aku beliin minum yaa!!."
"AAAAAAA KEENNNN OMG"
"GILA BAR GUE UDAH KAYAK ARTIS TERKENAL ANJAY!." ucap girang Ken.
"Semerdeka lo aja Ken. Tangkap." ucap Raka sambil melemparkan bola basket ke arah Ken.
Geng Elandors pun mulai bermain basket. Raka mengelap keringat yang bercucuran di dahi nya. Setelah beberapa menit bermain basket Geng Elandors pun berlari kepinggir lapangan untuk istirahat.
"Gileee lumayan cari keringet sekalian tptp." ucap Ken sambil menyeka air yang berada di dahinya.
Raka pun langsung duduk di sebelah Adel.
"Abang capek yaaa. Adel lap yaa keringat nya Abang." ucap Adel dan ia meraih sapu tangan yang berada di kantong baju nya. Saat dia ingin mengelap tiba-tiba...
"HAI GENG ELANDORS" teriak seorang gadis sambil berlarian dan langsung duduk di sela-sela Raka dan Adel. Raka melirik malas ke perempuan itu.
Nama nya Vanesa Hadju Samantha. Gadis cantik yang selama 1 tahun mengejar-ngejar Raka namun tidak pernah di respon.
"Hai my lopelope Raka! Aduhhh capeek yaa tadi habis Basket." tanya Vanesa. Namun tidak dapat jawaban dari Raka. Adel kesal dengan kehadiran Vanesa.
"EKHEM! PERMISI YA KAK VAN. BANYAK KURSI KOSONG JANGAN DI SINI DONG! ADEL KAN MAU LAP KERINGAT BANG AKBAR!." ucap Adel dengan kasar. Sontak Vanesa menoleh ke arah Adel.
"EH! ADA ADEK IPAR. ADUH MAAF YA ADEK IPAR, KAKAK IPAR LO YG CANTIK INI GA LIAT." ucap Vanesa.
Dan dia melihat Sapu tangan yang berada di tangan Adel dan langsung merampasnya.
"Sini biar gue aja yang lap keringat nya my loplop Raka." lanjut Vanesa.
Saat Vanesa ingin mengelap keringat di wajah Akbar. Tangan mungil nya di cekal dengan tangan kekar milik Raka. Dan Raka menatap tajam mata Vanesa.
"Gak usah ganggu gue." tegas Raka. Dan langsung menepis kasar tangan Vanesa.
"Tapi Rak, gue kan cuma mau bantu—" belum selesai Vanesa berbicara namun pembicaraan nya di potong Raka.
"Gue gak butuh bantuan lo! Cabut." ucap Raka kepada Geng Elandors dan kedua Adek nya setelah berbicara kepada Vanesa.
"Ini punya Adel!." ucap Adel sambil merampas kembali sapu tangan milik nya. Dan pergi meninggal kan Vanesa.
"Duh Van mending lo beliin gue air minum. Ya itung-itung PDKT an sama gue kan." ucap Ken.
"OGAH! SANA LO PERGI." ucap Vanesa.
"ELAH SELO KALI. GAK LEPEL JUGA GUE SAMA CABE-CABEAN KAYAK LO! BYE MAKSIMAL." ucap Ken dengan nada nyolot dan pergi meninggalkan Vanesa sendirian.
"Ya ampunn Vanesa, lagi dan lagi lo di tolak mentah-mentah sama Raka." ucap Cassandra sahabat Vanesa.
"Gimana pun caranya, gue harus bisa dapetin hatinya Raka, dan tugas lo bantuin gue dapetin perhatian nya Raka." pinta Vanesa kepada Cassandra.
"Van lo itu udah ngejar Raka udah 1 tahun, ingat 1 tahunnn! 1 tahun juga Raka gak pernah nge respon lo! Jangan kan respon, ngeliat lo aja gak pernah Van." ucap Cassandra dengan nada yang ngegas.
"Bilang aja kalau lo gamau bantuin gue!." sahut Vanesa kepada Cassandra dengan mata yang sedikit sinis.
"Keras kepala banget si. IYA IYA GUE BANTUIN." jawab Cassandra.
"Bagus." ucap Vanesa.
"Lo liat aja Raka, lo bakal jatuh ke pelukan gue. Gue yakin kalau gue bisa bikin lo jatuh cinta sama gue." ucap batin Vanesa sambil menatap punggung Rak yang mulai pergi menjauh.
***
Setelah Raka mengantar Adel kekelasnya. Raka dan ke empat sahabatnya pergi ke rooftop sekolah mereka. Iya mereka berlima bolos jam pelajaran.
Raka mengambil Rokok yang berada di dalam saku celana nya. Lalu menyalakan pematik dan menghisap dalam-dalam rokok miliknya.
"Oh ya gue lupa, ada berita buat kita." ucap Reyno dengan nada serius.
"Berita apa?." tanya Raka sambil menghisap rokok milik nya.
"Lo semua tau kan Geng Aten. Geng yang songong itu." ucap Reyno.
"Mereka tadi malam gebukin Aldo." lanjut Reyno.
"Nanti malam kumpul di markas jam 7 kasih tau yang lain jangan telat kita rapat buat nyerang Geng Aten." ucap Raka sambil pergi meninggalkan teman-teman nya.
"Eh lu mo kemana?" tanya Reyno.
"Kepo." ucap singkat Akbar. Lalu pergi meninggalkan keempat sahabatnya tersebut.
bersambung...
gimana? komen apapun dong tentang cerita aku
•
•
•
Jangan lupa Follow, Vote, Comment, Share this story and Add this story in your reading list dan jangan lupa juga follow instagram aku @erika.afin dan @wattpaderikaa thank you🖤