Yang beku bisa menjadi cair!
Yang cair juga bisa beku!
Ini hukum timbal balik!
_kay_
Pagi ini kay siap dengan setelan santainya, dia memakai hoodie warna pink dengan logo love di lengan sebelah kiri.
Hoodie ini adalah pemberian Egi, dan couple dong dengan Egi tapi, kay belum tau warna hoodie Egi. Apa jangan-jangan pink juga ya?
Ngomong-ngomong soal Pangerannya ini, kay sedikit bingung dengan sikapnya. Kadang-kadang baik, kadang-kadang kayak singa, kayak setan pun pernah, apalagi kayak jelangkung behh itu paling parah datang tak diundang pergi tak dianter.
"Kay cepat turun! Nanti telat loh."
"Iya bun, ini udah siap kok," kay turun dengan tas ransel yang lumayan besar, maklum kan kau camping bukan shopping.
"Sarapan dulu baru kita berangkat ya!" Kay hanya mengangguk setuju dan mulai melahap makanannya.
"Bunda udah selesai?"
"Udah, yuk berangkat!"
“okehhhh!”
Diperjalanan mereka mengobrol ringan, seperti Nara yang bertanya mengenai sekolah kay, bagaimana nilai kay, siapa teman kay, dan tak lupa menanyai cowok yang menjabat sebagai pacarnya. Ini sih bukan ngobrol tapi introgasi.
Tak terasa mereka sudah sampai didepan gerbang sekolah.
“Kay, ingat kan pesan bunda tadi?”
“kay harus jaga diri, gak boleh pergi sendiri, kalau ngerasa sakit langsung minum obat, jaketnya di pake, dan makan gak boleh telat. Kay ingat bun.”
“Kamu lupa bagian terpentingnya sayang,” kening Kay mengerut karena ia rasa semua sudah ia ingat.
“Kamu harus selalu bawa ponsel dan jangan lupa hubungi bunda!”
“Hehehe, siap komandan! Kay gabung sama yang lain ya bun, bunda hati-hati nyetirnya,” lalu mencium punggung tangan nara dan pergi menuju teman-temannya.
“Kayraaa siniii!” itu suara Airin yang sedang melambaikan tangan kearah kay, dan kay melangkah untuk menghampirinya.
“Lo kemana aja sih? Sebel gue gak ada temen.”
“Tiga manusia di samping kamu gak dianggap?”tunjuk Kay dengan dagunya.
“Apaan, gue aja dianggap kambing congek sama mereka, dari tadi gue ngajakin ngomong cuma dianggap nyamuk. Sebel gue.”
“Nyamuk terlalu indah buat lalat kayak lo ai,”ejek Neo.
“Mulut lo mau gue tampol hah?”
“Kalian itu cocok deh, kenapa gak pacaran aja sih?”
“Ogah!”jawab Airin dan Neo serentak.
“Tuh kan kompak, fix kalian jodoh!”
“Gue lebih baik jomblo seumur hidup dari pada punya pacar model kayak dia.” Tolong dicatat ya permisa!
“Emang lo doang, gue juga ogah punya pacar model cewek kayak lo.”
“Awas kemakan omongan sendiri gak enak loh!”
“Gak bakalan!” saut mereka masih barengan, tanda-tanda nih ahay.
“Gak usah ribut lagi! Mau ditinggal bus?” ujar Egi.
“Ya gak lah,” Saut Airin.
“Kalau gak buruan kumpul!”
Semua siswa-siswa telah berkumpul didepan bus masing-masing sesuai keinginan mereka.
Setelah mendengar pengarahan dari guru pembina, sekarang mereka sedang antri untuk masuk kedalam bus. Hidup budayakan antri!
Kay dan Airin telah merencanakan duduk bersama namun seribu kali sayang, disaat mereka masuk kedalam bus kursi yang kosong hanya tinggal di samping Neo, Egi, dan Ujang yang kalau tidur suka ngorok.
“Egi, lo pindah duduk sama Neo aja sono!”
“Lo ngatur gue?”
“Habis lo duduk mencar-mencar sama babu lo, gue mau duduk bareng Kay!”
“Eh, nenek lampir! Siapa yang lo bilang babu hah?”saut Neo yang muncul dibelakang kursi Egi.
“Yang nyaut barusan lah,”
“Woi, udah diskusinya!”ujar Rangga yang sedari tadi pusing mendengar perdebatan gak bermutu temannya ini. Btw Rangga duduk sama Tio ya. Masih ingat Tio kan?
“Egi, mau ya duduk sama Neo,”ujar Kay.
“Gak!”
"Kenapa gak mau? Neo bau ya? Iya sih dia bau!"
"Woii, Ratu bucin! Lo kalau ngomong iya lembut tapi pedes! Sebel gue, padahal kemaren malam udah mandi tujuh kembang gue."
"Masih bau! Emang pakai bunga apa sih mandinya?”
"Pake bunga bangkai kalau dia mah," jawab Airin
“Lo nyebelin amat," ujar Neo.
"Bodo!"
"Neo, kamu deh yang pindah ke Egi!”
"Lo siapa kay? Ngatur-ngatur gue? Emak gue juga gak lu,"
"Kalian kenapa sih? Musuhan? Berantem? Atau lagi ngambek?”
“Ck, Egi mau duduk sama Kayra. Gitu aja gak ngerti,”ujar Neo.
“Egi mau duduk sama aku? Beneran? Gak boong? Suer takewer-kewer? Demi apa?”cerocos Kay. Ini anak siapa sih gini amat mulutnya.
“Lo gak mau duduk sama gue?”
“Mauuuuu dongggg! Ai duduk sama Neo aja ya! Gak gigit kok dia,”ujar Kay dan langsung duduk disebelah Egi.
“Gue gak mau duduk sama monyet Kay,” rengek Airin. Nangis aja sekalian neng.
“Kalau gitu sama Ujang mau?”Tanya Kay lagi.
“Tambah ogah gue Kay,” bentar lagi nangis nih.
“AYO SEMUANYA SILAHKAN DUDUK DI KURSI! MASING-MASING KARENA KITA AKAN BERANGKAT,” komando pak Selamet.
“AIRIN KENAPA MASIH BERDIRI, APA SUARA SAYA GAK KEDENGARAN SAMPAI KE KUPING KAMU?”
“Gak ada tempat kosong pak.”
“MATA KAMU JATOH DIMANA? ITU DIDEPAN ADA YANG KOSONG, DUDUK DI SANA!” ngomong masih pakek pengeras suara. Malunya Airin.
Mau tak mau, suka tak suka, Airin harus duduk di samping musuh terbesarnya sejagat raya ini, “Mimpi apa gue semalam.”
Bus mulai bergerak dan ciitttttttttt, bus berhenti lagi, Ngapain sih ni bus?
“Masih ada kursi kosong kan pak?”
“Bentar, saya cek dulu!”
“PERHATIAN-PERHATIAN! APA MASIH ADA YANG DUDUK SENDIRIAN? KALAU ADA TOLONG ACUNGKAN TANGAN!”
Ujang mengangkat tangannya karena memang hanya dia yang masih sendiri. Ngenes lo jang-jang.
“Kamu bisa duduk di kursi itu!”
“Makasih pak,” Dafa pun segera menuju tempat duduknya yang bersebelahan langsung dengan Kay dan Egi.
“Hai Kay! Kita ketemu lagi,”sapa Dafa dan duduk di kursinya. Sepertinya perjalanan ini cukup menyenangkan.
“Eh, iya Dafa,” balas Kay kikuk.
Tangan Egi mengepal melihat siapa yang duduk di kursi sebelah sana, “Lo pindah ke pinggir Kay!”
“Lah, bukannya tadi Egi gak mau pindah?”
“Gue berubah pikiran.”
“Siap pangeran!” Kay dan Egi pun bertukar posisi, dan itu membuat Dafa jengkel.
“Ini akan membosankan”gumam Dafa yang masih dapat didengar Egi.
“Gue harap lo gak macam-macam!"
Bus kembali bergerak dan perjalanan dimulai.
“Egi!”
“Egi!”
"Egi!"
"Egi!"
"Hmm?"
"Kok Egi gak pakek Hoodie pink kayak aku?"
"Pink? Gue cowok kay!"tegas Egi.
"Ya kan couple sama aku."
"Ini udah couple lukayra!"
"Lah gak mirip, couple dari mananya? Aku pink Egi hitam. Black pink dong."
Egi menunjukkan lengan kirinya pada kay, "tuh liat!"
"Cuma mirip simbol aja?"
"Penting ada miripnya, bersyukur lo udah gue beliin!" Noh kay bersyukur diperbanyak.
"Egi kenapa gak milih warna pink juga sih?”
"Gue cowok!"
"Apa hubungannya?"
"....."
"Egi!"
"Diam kay! gue mau tidur."ucap Egi lalu menutup matanya.
"Dasar nyebelin!" Gerutu kay
"Gue dengar!"
"Bagus dong."
Egi tidak menanggapi ucpan kay lagi, mungkin dia sudah tidur pikir kay. Secepat itu? Dasar kebo!
"Perjalanan yang membosankan, kalau aku duduk sama Airin pasti seru, gak garing gini. Emang ya penyesalan datang terakhir,"gerutu kay.
Kay mengalihkan pandanganya kearah jendela bus, dengan mulut yang masih komat-kamit menyumpah serapah hi cowok disampingnya.
Masa iya dia di tinggal tidur, gak ada temen ngombrol dong. Untung gak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya ahay.
Merasa bosan memandangi jalanan, akhirnya kantuknya pun datang.
Kay memilih menyandarkan kepalanya pada kaca jendela dan mulai tertidur.
Bukan sekali dua kali kepala Kay terbentur kaca akibat jalan yang tidak selalu mulus, kayak kisah kita tapi, itu tidak mengganggu tidurnya.
Egi membuka matanya saat tidak lagi mendengar gerutu gadis disampingnya. Ya dari tadi Egi memang tidak tidur, cuma akting aja kok guys dan dia mendengar semua sumpah serapah yang tertuju padanya. Mampus lo kay.
"Pantesan diam,"gumam Egi saat melihat Kay yang tidur dengan posisi yang sangat tidak nyaman. Gimana mau nyaman, dari tadi kepalanya ke bentur-bentur manja sama kaca jendela.
Egi memindahkan sandaran Kay dari Jendela ke bahunya, duh nyaman dong kay.
"Kasihan jidat lo tambah jelek." Masih sempat-sempatnya ngehina, dasar Egi.
Melihat Kay yang tidur begitu nyenyak dan damai membuat Egi juga merasa mengantuk.
Akhirnya Egi menjatuhkan Kepalanya di atas kepala Kay yang bersandar di bahunya.
"Selamat tidur Ratu."
"Kay bangun!"
"Woiii kayraaaaa bangunnnnnnnnn!" Teriak Airin tepat didekat telinga kay.
"Airinnnnnnnnnn, bisa nggak banguninnya baik-baik! Sakit nih kuping aku,” kesal kay sambil mengusap-usap telinganya.
"Salah lo tidur kayak orang mati, dari tadi udah dipanggil-panggil gak bangun- bangun lo."
"Egi mana?” tanya kay saat tidak menemukan pacarnya.
"Udah duluan turun, lo sih udah dibangunin sama dia gak mau bangun. Cantik-cantik kebo!" Ucap Airin lalu turun dari bus.
"Lah, aku ditinggal nih?”
"Makannya cepetan!”
Kay mengambil tasnya dan menyusul Airin.
"Kayra!"
Kay berbalik saat namanya dipanggil orang.
"Iya?”
"Bantuin gue bisa?” ucap Dafa yang masih duduk di kursinya.
"Bantu apa daf?” tanya kay mendekat.
"Lo bisa bangunin orang di samping gue gak? Gue mau turun tapi bocah ini megangi tali tas gue gak mau lepas."
"Oh, bangunin Ujang?, Bisa dong!"ujar kay dengan senyum miringnya.
Satu dua tiga.
"UJANG BANGUN! SITI LAGI JALAN SAMA COWOK LAIN!!!” teriak kay didepan ujang.
"Mana siti mana?”
"Tuh bangunan kan,"ucap kay sambil ketawa, gini nih kalau bucin. Kayak lo gak aja kay.
"Woi kay! Sitinya mana?" Tanya ujang.
"Udah pergi, susul sana!” Ujang pun keluar dari bus untuk menyusul siti yang entah dimana.
"Gila lo kay!" Ucap Dafa sambil geleng-geleng. Yang dibalas cengiran oleh kay.
"Turun yuk!" Ajak kay dan di iya kan oleh Dafa.
Mereka berjalan beriringan menuju teman lainnya yang sudah berkumpul.
"Aku ke teman-teman dulu ya."
"Iya, gue juga mau gabung sama yang lain."
Mereka berpisah untuk pergi ke teman masing-masing.
"Woi kay darimana aja lo? Molor lagi di bus?”
"Yakali aku tidur lagi, tadi barengan sama Dafa turunnya."
"Dafa? Yang bener? Kok bisa?"
"Kok kamu kayak Neo sih ai? kepo banget.” Airin mengecurutkan bibirnya kesel mendengar nama curut satu itu.
"SELAMAT SIANG SEMUANYA!"
"Siang pakkkkkkkk."
"Masih semangat? Apa udah capek?”
"Capek pakkkkk."
"Masih muda udah capek! Lemah kalain. Dulu waktu bapak seumuran kalian bapak itu paling..."
"Pak ceritanya nanti aja deh pak! Ini panas banget pak, ntar kalau kulit saya belang emang bapak mau tanggung jawab?”ucap Mayang yang dari tadi sibuk mengipas-ngipasin tangannya.
"Baiklah, semua boleh mulai mendirikan tenda dan beristirahat! Nanti sore kita berkumpul lagi disini untuk memulai acara pembukaannya." Perintah pak selamet.
"Buat yang motong cerita saya tadi, harap tetap berdiri disini selama lima belas menit."
Semua tertawa melihat muka mayang yang sudah memerah.
"Pak, gak adil dong. Masa saya disuruh berjemur. Bapak tau gak perawatan saya ini mahal pak!"
"Eh, saya ini pembinan aliah guru kamu disini, bantah lagi saya tambah hukumannya."
"Tapi pak!"
"Dafa mana?”
"Saya pak."ucap Daya mengacungkan tangannya.
"Tolong awasi dia, jangan sampai dia pergi sebelum hukumannya usai!”
"Baik pak."
"Yang lain boleh bubar!"
Mendengar komando pak Selamet, semua orang bubar dari barisannya dan mulai membangun tenda sesuai arahan pembina lainnya.
Sedangkan Dafa memilih duduk dibawah pohon yang tak jauh dari posisi mayang yang sedang dihukum.
"Dafa!"
"Dafa!"
"Woiii Dafa! Budek lo ya?"
"Apa?"
"Udah ya hukumannya, gue capek!"
"Salah lo sendiri."
"Kalau bukan karena gue kalian masih berjemur sambil dengerin cerita pak tua bangka itu."
"Biarin!"
"Ck, nyebelin banget sih lo." Sedangkan Dafa hanya sibuk memainkan ponselnya.
"Dafa!"
"Ck, apa sih?”
"Lo suka ya sama si luka itu?” Dafa mengalihkan pandangannya kepada mayang.
"Maksud lo apa?”
"Gak usah sok bego lo, gue tau lo suka sama si Luka tapi sayang lo keduluan si Egi,"ucap Mayang dengan senyum meremehkan.
Dafa berdiri dan mendekat kearah mayang, "Ngomong ke intinya aja!"
Senyum Mayan merekah, "gue mau kita kerja sama!"
"Buat?”
"Ck, pantesan lo selalu kalah oleh Egi, otak lo cetek."
"Egi gak ada apa-apanya buat gue.”
"Hahhaa, buka mata lo lebar-lebar! Lo sama Egi itu beda jauh. Jika Egi rajanya lo itu babunya!"
Rahang Dafa mengeras mendengar itu, "Lo gak tau apa-apa tentang gue, kalau lo mau aman maka diam!"Dafa menatap tajam cewek didepannya.
"Hahaha, slow boy! Jadi lo mau gak kerjasama dengan gue? Gue bantu lo dapetin Luka dan lo bantu gue dapetin Egi?”
"Ck, segila itu lo sama Egi?”
"Gak ada yang boleh dapetin Egi selain gue! Termasuk si Luka.”
"Hahaha, lo itu beda jauh sama Kayra dan gak akan pernah lo sebanding dengan dia. Kayra itu ratu dan lo cuma pembantu!" Satu sama dong.
"Ck, gak usah bacot lo!"
"Panas kan lo?”
"Diam!"
Dafa tersenyum miring
"Gimana sama tawaran gue? Deal?”
"Deal!"
Hoodie Kaygi
Selamat menjalankan Ibadah Puasa bagi yang Puasa ya😘😘
Setelah baca jangan lupa tinggalkan jejak kalian
⬇️⬇️
Vote+comen
Terimakasih, next part? Pastii,🤣🤣