抖阴社区

KEINAN [END]

By _libragurl

2.7M 159K 12.9K

Adult Story. BELUM DI REVISI, MASI BERANTAKAN. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kenan Aaric Addison, seorang lelaki b... More

Prolog
Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
EPILOG
JUST INFO

Part 21

49.4K 2.3K 155
By _libragurl

HAPPY READING



"WOY KALIAN BERDUA ABIS DARIMANA AJA HARI GINI BARU MASUK?" Seloroh Jodi pada Kenan dan Keisya yang baru datang.

Keisya membalas dengan senyum singkat, dia ingin segera duduk sebelum orang lain curiga dengan cara jalan Keisya yang sedikit berbeda. Sedangkan Kenan tidak memperdulikan Jodi, pasti kedua teman Kenan berniat menggodanya.

"Masa sakit barengan? Hayo kalian abis ngapain?" Elang menggoda Kenan.

"Tau nih. Kenan belom bayar uang kas dua minggu," Gebby menghampiri gerombolan geng Kenan. Dia mengecek nama Keisya di buku kas. "Keisya minggu ini belom bayar,"

"Nagih duit mulu lo kayak preman pasar. Lagian masih pagi udah narikin aja," sosor Jodi.

"Sekejam kejam nya preman pasar, masih kejaman bendahara," timpal Elang.

"BETUL." timbrung Abdul yang baru memasukki kelas.

Gebby melotot sinis. "Apa lo ikut ikutan!"

"Tanggung jawab nih, muka gue biru biru. " Gebby meringis melihat banyak lebam di wajah Abdul.

Gebby mengalihkan pandang tidak perduli. "Salah lo sendiri lah! Siapa suruh gak mau bayar uang kas, gue bongkar kan aib lo."

Abdul memandang cewek itu kesal. "Yakan besok besok masih bisa bayar Geboy, gak perlu bongkar aib juga." geram Abdul.

"Besok besok nya lo kapan?"

"Yaa..besok,"

"Bener besok ya? Langsung bayar full satu semester kalo bisa, biar gue gak repot nagih uang kas ke lo."

"Besok tuh bisa kapan aja. Besok lusa, besok minggu depan atau besok tahun depan,"

Gebby memukul Abdul kesal. Hingga terjadilah kejar kejaran antara ketua kelas dan bendahara.

"Aku mulai sekarang duduk sama kamu ya?" Pinta Kenan tiba tiba, ia menahan lengan Keisya saat ingin duduk.

"Terus Bella?"

"Duduk sama Anna," katanya lempeng.

Keisya menoleh ke Bella, sepertinya cewek itu mengerti maksud Keisya. "No problem. Gue pindah sekarang, tapi lo tetep harus,wajib,kudu,mesti kasih gue contekan ya?"

Keisya mengiyakan saja.

"BEDUL JANGAN LARI LO!!!" Gebby mengejar Abdul mengitari kelas nya.

Gebby melempar cowok itu memakai penghapus papan tulis.

Tak

Gebby melempar tidak tepat sasaran, penghapus itu mengenai tembok belakang kelas. Untung gak kena orang lain.

"MAMPUS GAK KENA!" Abdul menjulurkan lidahnya.

"GEBOY MUJAER, SINI LAH. KATANYA MAU MINTA UANG KAS," Abdul mengeluarkan uang puluhan dari kantongnya ada yang sepuluh ribu, dua puluh ribu, lima puluh ribu. "KIW..ADEK PILIH YANG MANA?" Abdul mengangkat uang tersebut ke udara seperti menyawer biduan.

"JOGET DULU SINI SAMA ABANG DI DEPAN."

Abdul menjauhi Gebby sambil berjalan joget.

"MUSIK..!"

Abdul mulai bernyayi. "AKU DUDA KEMBANG..."

"GANTENG DAN MENAWAN.."

"WALAU BUKAN PERJAKA TAPI MENGGODA IMAN..."

"JADI REBUTAN ORANG, HIIYAAA.."

Abdul menatap Jodi. "Jodi! Sini lah join sama gu--AWW,"

Telinga Abdul di tarik sama Aliya, wakil ketua kelas. "Bagus ya lo! Gak denger udah bel masuk? Sampe sekarang Bu Tuti belom ke kelas, panggil sana."

"YANG KENCENG AL." pekik Gebby saat melihat Abdul dijewer oleh Aliya.

Aliya menggeret Abdul hingga keluar Kelas. "Samperin ke ruang guru, jangan kelayapan. Awas lo!" Cewek itu menutup pintu kelas.

***

Semua siswa menatap fokus Bu Tuti yang sedang menjelaskan materi. "Teks prosedur digunakan untuk memuat informasi-informasi yang bersifat urut atau harus dilakukan satu persatu sesuai tahapan yang ada seperti bagaimana cara mendaftar sekolah, bagaimana membuat KTP dan sebagainya. Jadi Ibu ulangi lagi pengertian dari teks prosedur adalah sebuah tulisan yang berisikan tentang anjuran, tips atau langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu aktivitas mulai dari awal mengerjakan sampai selesai secara berurutan."

Bu Tuti menatap satu persatu muridnya. "Sampai sini paham?"


"Paham Bu." Sahut semua siswa serempak.

"Bener? Jangan cuma ngomong paham aja tapi gak di sangkutin ke otak. Sekedar informasi, ulangan kenaikan kelas akan diadakan dua minggu lagi. Diusahakan rajin masuk sekolah supaya tau kisi kisi soal pelajaran dari guru yang bersangkutan."

"Yey dikit lagi libur panjang," celetuk Jodi mengundang tawa.

"Libur aja yang dipikirin. Belajar gimana caranya biar nilai kamu bagus terus naik kelas," tegas Bu Tuti.

Kalo bisa nyontek, kenapa harus belajar. Batin Jodi.

"Tapi tidak dengan menyontek ya anak anak, sama aja dengan tidak bisa menghargai diri sendiri. " Bu Tuti seperti tau isi pikiran Jodi.

Tok tok tok

"Permisi,"

Orang tersebut masuk ke kelas lalu bersalaman dengan Bu Tuti. "Maaf Bu saya terlambat,"

Bu Tuti menatap lekat. "Kamu tau ini jam berapa?"

"Jam delapan Bu,"

"Nah itu tau, kamu jadi siswa baru udah terlambat aja. Jangan di ulangi lagi, udah sana duduk." Oke Bu Tuti lagi baik saat ini. Biasa nya Bu Tuti akan menghukum siswa yang terlambat, mungkin karena anak itu siswa baru jadi masih bisa dimaklumi.

Manik mata Keisya menatap siswa yang terlambat. Dia seperti baru melihat orang itu di kelas ini. Dari samping Keisya merasa tidak asing dengan wajah lelaki itu, dia terus memperhatikan siswa itu sampai duduk di tempat duduknya. Merasa di perhatikan, siswa baru tersebut menoleh ke Keisya. Sontak Keisya terkejut saat melihat siswa baru itu ternyata....Liam.

Keisya merasa ada yang menggenggam tangan nya di bawah meja. Dia mengalihkan pandang menatap muka Kenan yang memasang raut bete ditambah tatapan yang tidak santai. "Dia satu apart sama kita kan? Kok bisa sekolah disini sih,"

Keisya mengelus tangan Kenan. "Mana aku tau, aku aja kaget liat dia disini,"

Kenan mencebik. "Kaget apa seneng?"

"Demi Allah aku gak tau dia bakal sekolah disini, dua hari yang lalu dia bilang mau pindah sekolah tapi gak kepikiran bakal sekolah di SMA Angkasa,"
Oow! Keisya mengatupkan bibir setelah mengatakan itu.

Kenan menelisik mata Keisya. "Oh jadi dua hari lalu kamu ngobrol sama dia? Dimana? Kapan? Kok aku gak tau. Jangan jangan kamu suka diem diem ketemu sama dia, ya?"

Cowok itu mengalihkan pandang kesal. "Nggak gitu ih," Keisya menarik narik ujung seragam Kenan.

"Nanti aku jelasin pas istirahat, sekarang lagi ada guru takut di hukum kayak waktu itu,"

Kenan melepas tautannya dengan tangan Keisya, ia menelungkupkan wajahnya di meja. Keisya iseng menusuk nusuk lengan Kenan dengan jari telunjuknya. "Duduk yang bener nanti dihukum," bisik Keisya.

"Baik anak anak, tugas untuk materi ini kalian membuat teks prosedur dan tentukan struktur serta kaidah kebahasaannya. Masih ada waktu satu setengah jam lagi untuk istirahat, kalian kerjain dan jangan ribut. Ibu tinggal dulu karena ada urusan,"

Bu Tuti merapikan buku buku nya."Ibu tutup pelajaran hari ini, tugasnya jangan lupa di kerjain. Assalamualaikum," Bu Tuti berlalu meninggalkan kelas.

"Waalaikumsalam," jawab para murid serempak. Setelah Bu Tuti keluar seketika di kelas langsung berisik, para murid melakukan kegiatan masing masing seolah melupakan tugas yang di beri Bu Tuti beberapa waktu lalu.

Kenan melihat Keisya meminta penjelasan. "Sekarang jelasin."

Keisya melirik singkat ke cowok yang duduk di sebelah Abdul, ternyata Liam menatap balik. Kenan memegang kedua pipi Keisya agar menatapnya. "Gak usah lokit lokit."

"Dua hari yang lalu, sehabis dari gym kan aku ke apart duluan. Pas di koridor apart dia negor aku. Aku tanya 'mau kemana'. Dia jawab mau ngurus berkas ke sekolah baru. Ya gitu deh pokoknya,"

Keisya sekarang jadi takut melihat Kenan kalau lelaki itu menatapnya tajam setelah kejadian malam dimana mereka bertengkar. Sebenarnya, saat itu Keisya tidak berani melihat Kenan yang menatapnya dengan tatapan menghunus. Tetapi, dia memberanikan diri membalas tatapan Kenan agar tidak terlihat lemah. "Berapa lama ngobrolnya?"

Cewek itu tidak menatap mata Kenan. "Eum..gak ada sepuluh menit,"

"Kata kamu kalo lagi ngomong tatap orangnya, tatap aku dong." Katanya dengan nada datar.

"Gak mau ah," Keisya masih mengalihkan pandang.

"Kenapa?"

"Jangan tatap aku gitu,"

"Kenapa?"

"Takut," cicit Keisya.

Kenan mengulas senyum tipis, dia merangkul tubuh Keisya. "Jangan takut," jika mereka tidak lagi disekolah, mungkin Kenan akan mencium Keisya. Tidak tahan melihat wajah Keisya yang menggemaskan.

Gadis itu memeluk tubuh Kenan, menyembunyikan wajah di ceruk leher Kenan. "Jangan lagi,"

"Tergantung kalo kamu gak bikin aku kesel,"

Keisya memukul dada Kenan. Dia ingin membalas kejailan Kenan kemarin, Keisya menghisap leher Kenan. Jika orang lain melihat mereka, wajah Keisya tidak akan terlihat karena tertutup rambut. "Jangan mulai kalo gak mau tanggung jawab." Bisiknya.

Gadis itu langsung melepaskan pelukan dan menjauhkan wajahnya dari leher Kenan. Terlihat bekas kemerahan di leher cowok itu tapi tidak terlalu nampak.

"BUAT KALIAN YANG NGGAK TAHAN MELIHAT KE UWU AN PASANGAN INI, GUE BUKA JASA CEKEK. SIAPA SINI YANG MAU DI CEKEK ANTRI SATU SATU." pekik Jodi. Dia sedari tadi meratapi nasib melihat Kenan dan Keisya berpelukan. Jodi geleng geleng melihatnya, bener bener gak tau tempat.

Gebby bertanya kepo. "Kenan sama Keisya klarifikasi dong hubungan kalian sebenarnya apa? Dari awal Keisya jadi anak baru kalian kayak udah deket gitu, sampe sekarang malah makin nempel si Kenan. Dulu Kenan gak pernah deket sama cewek, baru lo doang. Seringnya sama dua idiot noh," Gebby menunjuk Jodi dan Elang sebagai dua idiot.

Keisya meremas tangan Kenan, dia belum siap mengumbar status sebenarnya. Iris mata Kenan menatap Liam yang menunggu jawaban darinya. Pertanyaan Gebby sangat mewakili Liam. "Dengar ya, setelah gue kasih tau hubungan gue sama Keisya, gue harap gak ada yang deketin cewek gue lagi." Kata Kenan dingin.

Cowok itu menarik nafas. "Gue sama Keisya itu---"

"Permisi kak." Seorang perempuan berdiri di ambang pintu kelas.

"Ada apa dek?" Tanya Aliya menghampiri adik kelas.

"Mau kasih tau, Kak Liam sama Kak Keisya dipanggil ke ruang kepala sekolah. Udah itu aja, aku ke kelas dulu," setelah memberikan informasi, adik kelas itu pamit.

"Makasih ya dek," adik kelas itu mengangguk lalu pergi.

Semua murid mendengar apa yang adik kelas itu katakan. Jangan tanya lagi perasaan Kenan sekarang, dia tidak rela gadisnya bersama cowok lain selain dirinya. "Harus banget ya?" Kenan memelas.

"Aku juga gak tau kenapa tiba tiba dipanggil kepala sekolah,"

"Kesempatan tuh cowok bisa deketin kamu," Kenan kesal.

"Tenang aja aku udah milik kamu seutuhnya," lirih Keisya yang masih bisa di dengar oleh Kenan.

Kenan tersenyum tipis lalu terkekeh. "Sejak malam itu." Katanya sembari menaik turunkan alis.

"Ish..apaan sih," Keisya malu malu. Pengen banget Kenan sosor Keisya sekarang.

"Ayo Kei, mau bareng gak?" Ajak Liam saat tiba di mejanya.

Kenan ikut berdiri saat Keisya beranjak dari bangku. "Jaga cewek gue! Kei, kalo dia macem macem bilang sama aku," cowok itu menatap tajam dan serius ke Liam.

Keisya pamit kepada Kenan, lalu cewek itu melangkah pergi keluar kelas.

"Gue gak ngira lo bakal satu sekolah sama gue," Keisya memulai percakapan sambil berjalan ke ruang kepala sekolah.

"Mungkin kita berjodoh, dimana mana ditemuin,"

Keisya menanggapi dengan terkekeh.

"Btw, sorry ya pas kejadian di lift kemaren. Sumpah gue gak bermaksud ngelakuin aneh aneh ke lo. Gara gara gue kalian berantem ya?" Ujar Liam merasa bersalah.

"Sans aja, yang lalu biarlah berlalu. Sekarang juga udah baikan,"

"Keliatan banget dia sayang sama lo. Bisa dilihat dari matanya,"

"Iya.. gue juga sayang banget sama Kenan,"

"Gitu ya?" Liam tersenyum miris.

"Heem,"

Di ruang kepala sekolah.

Kepala sekolah berdeham singkat. "Jadi gini, tujuan saya memanggil Keisya kesini, saya meminta nak Keisya untuk mengajarkan anak saya. Saya melihat banyak prestasi kamu di sekolah lama yang membuat Bapak semakin yakin memilih kamu. Anggap aja kamu jadi guru privat nya Liam," 

Keisya tidak mengerti maksud Pak kepala Sekolah. "Maksud Bapak?"

"Disamping kamu itu Liam, anak saya. Alasan saya memindahkan Liam ke sekolah ini supaya Bapak bisa pantau perkembangan dia selama di sekolah. Di sekolah lama nya dia terkenal pemalas bahkan pernah mendapatkan nilai terendah satu angkatan. Saya mempercayakan kamu untuk membimbing Liam di luar sekolah, tolong ajari anak saya mengingat dua minggu lagi ujian kenaikan kelas,"

Keisya sedikit terkejut tatkala Liam anak kepala sekolah. "Eum..kenapa gak bimbel aja, Pak?"

Kepala sekolah itu terkekeh. "Asal kamu tahu, saya sudah mendaftarkan les di banyak tempat tapi anak itu selalu saja berusaha kabur,"

"Pi.." tegur Liam.

"Apa? Emang gitu kan kenyataan nya?" Liam menunduk malu.

"Kalian kan sebaya, mungkin kalau Keisya  mengajari Liam bahasa nya akan lebih ringan dan mudah di pahami. Tenang aja apapun itu hasilnya terhadap Liam, saya akan memberikan kamu imbalan,"

Keisya menggosokkan kedua telapak tangan. Dia bingung, ini perintah kepala sekolah sungkan rasanya jika ditolak. Belum lagi reaksi Kenan kalau Keisya menerima sebagai pembimbing Liam.

Liam bisa melihat kegelisahan Keisya. Dia jadi merasa tidak enak pada gadis itu. "Pi, gak usah deh. Liam mau kok bimbel diluar, janji gak bakalan kabur lagi,"

Kepala sekolah itu tidak membalas sahutan anaknya. Beliau menatap Keisya menunggu jawaban dari gadis itu.

Disisi lain, Kenan tampak uring uringan ditinggal Keisya. Padahal belum ada setengah jam gadis itu meninggalkan kelas. Apalagi Keisya pergi bersama Liam, makin tidak tenang hati dan pikirannya. Sebelum Keisya pamit, Kenan sempat ingin ikut cewek itu, paling tidak mengantarkan Keisya ke ruang kepala sekolah. Namun gadis itu menolak. "Udah lah Ken, baru ditinggal bentar," kata Jodi.

"Lo gak tau nyet, gara gara dia gue ribut sama Keisya." Lontar Kenan ngegas.

Jodi langsung membenarkan posisi duduknya. "Ribut gimana? Cerita dong,"

Elang menabok lengan Jodi. "Kepo aja lo."

Jodi mengingat hari dimana dia main ke apart, malam nya dia melihat Kenan masuk kamar dengan wajah memerah menahan emosi. "Ooo...yang ini bukan, pas lo mau ambil barang di lantai bawah apart. Terus belom ada lima menit, lo balik lagi. Muka lo kayak ngajak ribut, gak lama Keisya dateng nanya--"

Kenan memotong ucapan Jodi. "Gak usah diceritain."

Kenan jadi kesal sendiri ketika mengingat kejadian itu. Bisa bisanya di lift cuma ada dua orang yang berbeda jenis. Tetapi setelah kejadian di lift, di malam itu juga Keisya resmi menjadi milik Kenan dengan seutuhnya. Dia senyum senyum sendiri membayangkan dirinya dan Keisya menikmati malam yang indah. Hanya Kenan yang sudah liat kecantikan Keisya luar-dalam.

Tadi uring uringan, sekarang senyum senyum sendiri. Jodi dan Elang bergidik ngeri melihat Kenan.

Tbc

Sorry agak lama update, soalnya aku gak yakin sama part ini🥴
Jangan lupa vote & komen.

Continue Reading

You'll Also Like

595K 19.4K 45
"Jangan terlalu membenciku, jatuh cinta baru tau rasa!" -KATHRYNXDANIEL- Kathryn, seorang gadis yang masih berusia 18 tahun itu mau tak mau harus me...
523K 28.9K 50
17+ Menikah untuk Berubah atau Menikah untuk Berulah? Aeris Florenzea, nakal, pembuat onar, bulak-balik ruang BK, dan itu sudah biasa. Asean Vareri O...
24.5M 1.4M 57
[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW BIAR BISA BACA] "Lo mau nurut sama gue ato gue halalin sekarang?" - Alaska "Halal gundulmu!!" - Jena ===========...
84K 1.3K 71
Kenzo dan Zeya sama - sama tau kalau tidak semua hal selalu berjalan sesuai dengan keinginan mereka. Hidup memang penuh kejutan bukan? Bisa saja hal...