Haiii
Back lagi
Seperti biasa..
Vote and commentnya jangan lupa
Gomawo
Happy Reading~~~
[>>>>>>>>>>>>>>>▪︎¤▪︎<<<<<<<<<<<<]
Jeonghan's part
•
☆
•
"apa yang kau lakukan? Kau ingin mati hah?!" Tatap tajam seungcheol pada Jeonghan yang ada di depannya yang tengah bersimpuh sembari memegangi pundaknya
" a...aku ingin kembali..aku tak mau menikah denganmu..." sahut jeonghan dengan menatap takut ke arah seungcheol
" kembali kemana? Apa kau tak tau disini berbahaya jika kau pergi sendirian?" Seungcheol mendekat ke jeonghan dan berjongkok di depannya
" aku ingin bertemu adikku...aku takut disini..." Jeonghan yang tak berani menatap Seungcheol hanya bisa menunduk sembari berbicara dengan nada yang pelan
" hhhh...kau yakin ingin kembali?" Ucap Seungcheol mengangkat dagu Jeonghan agar menatapnya
" i..iya" jawabnya gugup
" baiklah...aku akan mengantarmu...tapi, bagaimana dengan anakku?" Tatap Seungcheol pada Jeonghan
" apa kau yakin aku sedang mengandung anakmu? Tapi aku tak pernah melakukan itu denganmu kan" tatap Jeonghan bingung pada Seungcheol
" nde...(ngangguk) kau ingin mengetahuinya?"
" iya" sahutnya yakin
" baiklah...sebelumnya..berdirilah.." Seungcheol membantu jeonghan untuk berdiri dari posisinya
" yak...aku tak yakin jika kau adalah raja iblis" ucap Jeonghan sembari berpegangan pada Seungcheol
" mwo? Kenapa kau berpikir seperti itu?" Bingung seungcheol
" ya...mana ada raja iblis sebaik ini..." ucap jeonghan menatap ke arah depan
" kau ingin mengetahui sesuatu?"
" apa?" Tanya jeonghan
" aku sebenarnya tak baik" bisik pelan Seungcheol di telinga Jeonghan yang langsung membuat jeonghan merinding
" yak...jangan berbisik itu geli" protes jeonghan pada Seungcheol
" .... " Seungcheol hanya tersenyum melihat jeonghan yang protes padanya
" kau gila..." ucap Jeonghan singkat kemudian menatap kembali ke arah depan
" .... " Seungcheol hanya menggeleng mendengar perkataan yeoja cantik yang tengah berdiri dan berjalan bersamanya di sampingnya saat ini
" heii...katakan kenapa kau hanya diam...bagaimana ini terjadi" Jeonghan mengehentikan langkahnya menagih janji seungcheol yang akan mengatakan semuanya
" ah..nde nde...akan kukatakan" ucap Seungcheol yang tiba tiba menggandeng tangan jeonghan yang membuatnya langsung terkejut
" yak...apa yang kau lakukan?" Kejut jeonghan
" kita harus tetap berjalan jangan diam disini...berbahaya" tatap Seungcheol tajam
" a..aku paham" jeonghan kembali menlanjutkan perjalanannya
" apa kau tak mengingatnya?" Tanya seungcheol tiba-tiba
" mengingat apa?" Bingung jeonghan
" mimpi itu..."
" mimpi apa? "
" hhhh....mimpi saat kau bersama dengan namja yang tak kau ketahui, setelah kau mengalami mimpi itu kau tak bisa pergi ke sekolah waktu itu"
" tu...tunggu bagaimana kau tau, aku pernah tak sekolah " bingung Jeonghan
" ... itu terjadi karena mimpi itu...dan namja itu adalah aku" Seungcheol kemudian hanya tersenyum menatap Jeonghan yang masih kebingungan
" aa...namja itu kau? Kau memaksaku melakukan itu...t..tapi itu sudah lama bagaimana bisa kita bertemu sekarang?" Tanya Jeonghan lagi
" heum? Mungkin takdir? " ucap Seungcheol sembari menghendikan bahunya
" takdir? Tapi...kenapa aku? Banyak yeoja di dunia...kenapa aku yang harus bertemu denganmu?"
" karena hanya kau yang masih tersisa.." jawabnya singkat
" tersisa? Apa magsudmu?"
" kau lahir pada 04 oktober bukan?"
" bagaimana kau mengetahuinya?" Kejut jeonghan
" aishh...karena kau lah Yeoja terakhir yang ditakdirkan untukku Yoon Jeonghan!" Ucap Seungcheol dengan nada yang sangat serius kali ini
" t..tapi apa hubungannya dengan tanggal lahirku?" Jeonghan masih belum bisa mengerti apa yang dimaksud oleh seungcheol kali ini
" apa kau tau? Tanggal lahirmu jika dibaca akan dibaca 천사 ( Cheonsa) dan itu berartikan malaikat"
" mwo? Karena itu...aku ditakdirkan untukmu? Begitu magsdumu?"
" heum...tanggal lahirmu istimewa...karena itu Noona ku mengatakan bahwa takdirku ada di bumi...dan bukan disini"
" ..... " Jeonghan hanya terdiam mendengar apa yang seungcheol katakan dari tadi, ia masih belum bisa menerima apakah ini nyata atau tidak...
" kau berpikir ini tak nyata? " ucap seungcheol tiba-tiba
" ah..i..iya...ah aniya..aniya..aniya ...." Jeonghan yang mulanya mengangguk langsung merubah gerakan kepalanya dengan cepat menjadi menggeleng dan menatap seungcheol yang berada di sampingnya
" aishh...terserah apa yang kau pikirkan ..aku akan melindungimu dan mengantarkanmu kembali ke duniamu" Seungcheol secara tiba-tiba menggenggam tangannya Jeonghan, sehingga membuatnya langsung terkejut
" ...deg!.." Jeonghan terdiam saat tangannya di pegang oleh Seungcheol...bagaimana tak terkejut seorang Raja Iblis sepertinya bisa melakukan hal se soft itu pada seorang yeoja, tidak apa yang seperti yang jeonghan pikirkan...dia mengira seungcheol adalah orang yang kejam, namun ternyata salah
" Cheol, ternyata sikapmu tak sedingin tatapan mu ya" ucap Jeonghan
" magsudmu apa?" Baru saja ingin menatap Seungcheol, Jeonghan sudah terkejut dengan Seungcheol yang menatap dirinya dengan tatapan dinginnya lagi
" aigoo...jangan seperti itu...itu menyeramkan" ucap Jeonghan sembari menggeleng kecil karena terkejut dengan tatapan seungcheol
" kkk..lalu aku harus bagaimana? Seperti ini?"
" ....." Jeonghan yang menatap itu hanya bisa terpana dengan senyum manis yang dimiliki oleh Seungcheol
" ...yak! Kau kenapa?" Seketika ekspresi seungcheol berubah datar lagi dan menatap heran ke yeoja di depannya yang tengah menatapnya
Jeonghan masih terpana, dan tak menjawab pertanyaannya
" aku benci ini....kau ingin kembali kan...ayo..." Seungcheol menjentikkan jarinya di depan wajah Jeonghan yang langsung membuat Jeonghan tersadar dan langsung menggenggam tangan seungcheol lagi
" ah nde.. ayo" Jeonghan yang langsung menggenggam tangan Seungcheol itu kemudian menunduk sembari tsenyum-senyum tak jelas
" ....." berbeda dengan seungcheol yang hanya mengeratkan genggaman dan menatap datar ke arah depan, jalanan yang hampir bisa dibilang sepi dan gelap, itu dikarenakan ini sudah pukul tengah malam...biasanya penduduk dari daerah ini pergi ke tempat lain untuk mencari mangsa mereka
Atau jika mereka bertemu satu sama lain mereka akan saling memangsa...
" oh ya...kenapa aku tak melihat satu pun orang disini?" Bingung jeonghan yang menyadari jika dirinya dari tadi hanya berjalan berdua saja dan keadaaan sangat sepi
" itu karena sekarang pukul tengah malam, semua mencari mangsa...bahkan jika mereka bertemu satu sama lain..mereka akan saling membunuh " ucap Seungcheol
" apa? " Jeonghan yang mendengar itu pun merinding dan memeluk lengan seungcheol karena tiba-tiba dirinya merasa ada yang berjalan di sekitarnya
" kau merasakan sesuatu?" Tanya Seungcheol
" heum.." angguknya
" gwenchana..aku akan melindungimu" tangan Seungcheol yang mulanya dipeluk oleh Jeonghan langsung melingkar di pinggang Jeonghan dan kembali berjalan
♤♤♤♤♤♤♤
" enyahlah...!!"
" ..." Seungcheol langsung menarik Jeonghan yang mulanya ada disampingnya membuatnya menjadi berada di depannya dengan posisi memeluknya
" a..apa itu..." kejut Jeonghan saat sebuah kunai hampir mengenainya
" siapa itu? Keluar kau!" Bentak Seungcheol sembari menatap sekitar sampai beberapa saat kemudian whip miliknya mulai muncul dan melingkari tangannya
SLASHHH!...
SLASSHH...
" ...." Seungcheol dan Jeonghan langsung mengalihkan pamdangannya ke segala arah saat mendengar seseorang tengah berlari dati atap ke atap melewati mereka
" ayo Han.." Seungcheol tanpa memberikan abah-abah langsung berlari dengan posisi masih memeluk Jeonghan mengikuti suara tersebut
Jeonghan yang berada dalam pelukan Seungcheol hanya bisa menyender pada dada Seungcheol sembari memperhatikan Whip milik Seungcheol yang semakin menyala seperti api yang semakin membesar kobarannya
" tunggu.. dia tak memiliki detak jantung?" Gumam Jeonghan saat tak bisa mendengar detak jantung Seungcheol
" aku tak memilikinya" sahut Seungcheol yang masih berlari dengannya
" ..." Jeonghan terdiam seketika sehingga sampai suatu saat dia mendengar suara teriakan meminta tolong
" yak! Siapapun yang ada disini...tolong!!"
" aish..jangan tinggalkan aku.. !!" Teriakan yang jeonghan dengar dengan jelas
" Cheol....kau mendengarnya?" seungcheol menghentikan langkahnya karena mendengar teriakan itu juga....ia pun langsung mengikuti suara teriakan tersebut sehingga dia melihat dua orang di depannya
" siapa itu Cheol?" Bingung Jeonghan yang kemudian melepas pelukannya dan kemudian menggenggam tangan seungcheol lagi
" yak! Kenapa kau ada disini?!" Seungcheol yang tanpa berpikir panjang langsung memegang senjata Whip andalannya dan langsung mengikat Yeoja yang sedari tadi menangis minta tolong
" Cheol.." Jeonghan yang terkejut tak berani mengatakan apa apa lagi....karena kali ini seungcheol sedang dalam mode serius
" akh!..mianhae.." Yeoja yang terikat itu langsung berdiri karena tarikan seungcheol yang keras
" mi..mianhae..a..aku mohon...akh..lepaskan aku" yeoja itu meringis kesakitan karena whip yang mengikat pada dirinya sangat keras sehingga membuat kulitnya tergores, Seungcheol hanya menariknya agar mendekat lagi...
" akh...lepaskan. .aku mohon.." ringisnya menatap seungcheol, rambut yang mulanya menutupi wajahnya kini tersingkir dan memperlihatkan wajah pucatnya yang sedang menunjukkan ekspresi menahan rasa sakit
" kwan..." kejut jeonghan saat melihat Yeoja yang diikat itu adalah adiknya sendiri...yaitu Seungkwan
" lepaskan.." ringis seungkwan lagi
" Cheol...lepaskan dia Cheol" Jeonghan langsung melepas genggaman dan mematap Seungcheol
" apa? Kenapa? Bisa saja dia yang menyerang mu tadi han..." tatap Seungcheol pada Jeonghan
" aniya..bukan.." ucap Jeonghan menggeleng " Cheol...di...dia adikku" ucap Jeonghan dengan tatapan memelas
" adikmu?" Bingung Seungcheol mematap Seungkwan yang sudah lemas
" kwan..." Jeonghan langsung menghampiri dan memegangi adiknya tersebut
" Eon..ni..." ucap Seungkwan sembari berusaha menatap Jeonghan karena lama kelamaan penglihatannya mulai menburuk
" nde..i..ini Eonnie..Cheol aku mohon lepaskan..." Jeonghan mulai menitihkan air matanya menatap memohon ke seungcheol, Seungcheol yang melihat itu langsung melepas ikatan dan mengulur senjatanya itu lagi dan ia langsung menghampiri Jeonghan yang tengah menahan tubuh seungkwan agar tak jatuh
" kwan...ke..napa kau bisa ada disini?" Jeonghan memeluk Seungkwan yang sudah lemas kali ini, lengannya penuh darah karena ikatan kencang senjata milik seungcheol tadi
" Eonnie...akhirnya..ki..ta ber..temu.." ucap Seungkwan dengan terbata-bata karena menahan sakitnya
" kwan...eonnie merindukanmu.." Jeonghan menangis sambil memeluk Seungkwan
Sementara Seungcheol, ia langsung mengangakat Vernon dan membawanya mendekati mereka
" Han..a..ayo kita obati mereka di dalam" ucap Seungcheol mendekat ke mereka
" a..ayo kwan" Jeonghan melepas pelukannya dan membantu Seungkwan berjalan masuk ke dalam kerajaan milik Seungcheol
Belum mereka melangkahkan kaki masuk kedalam gerbang, tiba tiba..suara sepertu sesuatu runtuh terdengar sangat keras..Jeonghan dan yang lain langsung menghentikan langkah mereka dan menatap ke arah kerajaan yang berada di depannya
" Cheol, apa.yang terjadi?" Bingung Jeonghan dan menatap Seungcheol yang ada di sampingnya
" aku tak tau..tapi..." belum seungcheol menyelesaikan perkataannya, Kerajaan iblis yang berada di depan seungcheol dan yang lain terbakar dan langsung hancur
BRUGH!!
" aniya! Noona...Sungyeon Noona..." Seungcheol langsung panik mengingat bahwa sang Noona berada di dalam sana
" Cheol, ada apa?" Jeonghan kebingungan
" Sungyeon Noona...di..dia ada di dalam"
Seungkwan yang mulanya dipegangi Jeonghan langsung menghampiri Vernon dan memeganginya
" kau yakin?" Jeonghan langsung memegangi berusaha menenangkan Seungcheol
" iya...Noona!! " Seungcheol berusaha memanggil Sungyeon
" aku akan ke dalam" Seungcheol baru ingin melangkahkan kakinya masuk ke dalam sana langsung terhenti karena ledakan dari bangunan tersebut
" ...." Seungcheol langsung melindungi Jeonghan dengan cara memeluknya untuk menghindari dirinya terkena efek ledakan yang sangat keras
Begitu juga dengan Seungkwan, Vernon yang mulanya ia pegangi tiba-tiba memeluknya erat dan menangkis api yang hampir saja mengenai seungkwan
" Ver..non.." seungkwan terkejut
" gwenchana?" Tanya Vernon
" nde..gwenchana" Seungkwan tersenyum bahagia melihat Vernon yang sudah sadar
" ani...Noona!" Seungcheol tak bisa melakukan apa apa...ia terlambat...kerajaannya sudah hancur...begitu pun dengan noonanya yang berada di dalam sana
" ...." Jeonghan menatap kasihan seungcheol hanya bisa memegang erat tangannya Seungcheol
" yak! Itu dia!" Vernon melihat seseorang berlari keluar dari kerajaan tersebut
" hei! Berhenti!" Bentak seungcheol, amarahnya meningkat...ia tanpa abah abah menggendong dan membawa jeonghan mengejar pria itu
" ayo kwan" Vernon juga langsung menggendong seungkwan dan membawanya mengikuti seungcheol
................................................................
" kau mendengar itu horangie?"
Tbc~~~
[>>>>>>>>>>>>>>▪︎¤▪︎<<<<<<<<<<<<<]
HAII
jangan lupa Vote and comment⚠️
Gomawo
Cek cerita ku yang lain...
~♥️
Follow me
SeungTae22 Minggu,20Desember2020