Ketika pria yang tertutup awan itu bangkit dari tanah, suasana di kamar tidur utama sangat keras.
Namun, Jiang Dai bersandar di tempat tidur dengan lengan melingkar, dan dia berjalan bebas, tanpa rasa bersalah di wajahnya.
Dia menggunakan sedikit kekuatan, tetapi dia tidak berharap untuk menendangnya dari tempat tidur Kedengarannya seperti jatuh dengan keras, tetapi dengan karpet, pria besar tidak akan rusak.
Jiang Dai memiliki rasa kuai untuk balas dendam.
Setelah mengamati untuk waktu yang lama, dia menemukan bahwa lelaki anjing itu sedikit melengkung setelah dia berdiri, wajahnya (warna) biru, bibirnya putih, dan matanya yang suram mengungkapkan pertanyaan yang luar biasa ...
Jiang Dai berpikir sejenak dan kemudian menyadari setelah itu-dia sepertinya menendang ke bagian pria yang tak terlukiskan?
Ini agak memalukan.
Dia terbatuk dan kembali tenang: "Dalam setengah bulan terakhir dirawat di rumah sakit, saya memikirkan kembali departemen (guanguan) kami dan membuat keputusan. Dokter berkata saya tidak bisa begadang, jadi saya harus (tidur Shui) sekarang. Saya akan berbicara dengan anda besok."
Wajah (warna) Huo Rongshen sulit dilihat secara ekstrim, dia bahkan dengan jelas merasakan kuil itu melompat tiba-tiba.
Wanita ini Jiang Dai ... memiliki temperamen kecil, tapi secara keseluruhan dia lembut dan bijaksana.
Kebrutalan menendang suami sahnya dari tempat tidur memberinya alasan untuk mencurigai ada sesuatu yang salah dengan otak wanita itu.
Bibir (bao tipis) pria itu sedikit mengerucut, dan ada sedikit sarkasme dalam nada dinginnya: "Kamu terkena kecelakaan mobil. Aku tidak peduli denganmu. Pergi ke rumah sakit besok dan lakukan pemeriksaan baru."
Jiang Dai telah lama bersamanya, dan tentu saja dia tahu bahwa dia bukan orang yang temperamen baik. Perintah tanpa paruh seperti ini (cium wen) sepertinya marah, dan 80% masih menunggu dia mengambil inisiatif untuk membujuk.
Itu semua hal sialan yang biasa dia lakukan!
Jiang Dai mendengus dalam hatinya, membalikkan badan dan berbaring, dan membungkus selimut dengan lembut: "Huo Rongshen, aku terlalu malas untuk peduli padamu. Tolong keluar dan jangan mempengaruhi kualitas tidurku."
...
Jiang Dai (tidur di Shui) bangun secara alami pada jam 11, dan dia merasa nyaman secara keseluruhan, dan dia tidak peduli apakah pria yang sangat marah untuk pergi di tengah malam dapat (tidur di Shui) di kamar tamu.
Setelah mencuci dan merawat, dia turun ke ruang makan.
Itu adalah waktu makan siangnya yang biasa, dan makanan mewah sudah di meja.
Jiang Dai mencium bau harum tembakau yang baru diawetkan (daging rou), nafsu makannya melebar, dan dia benar-benar lapar.
Sangat disayangkan bahwa tamu tak diundang sedang duduk di meja, yang sedikit banyak mempengaruhi mood makannya.
Nyonya Huo yang berhias permata mengangkat dagunya begitu tinggi, dia menatap menantu perempuannya dan berkata tanpa eufemisme: "Jiang Dai, kudengar kau mengantar Rong Shen ke ruang tamu (Shui) tadi malam?"
Jiang Dai menggigit kecil telur segar (susu Nai) dan menyesap kopi perlahan, tidak terkejut dengan reaksi Nyonya Huo.
Nyonya Huo memakai eyeliner di vila pengantin baru mereka, dan sedikit angin dan rumput akan segera mencapai telinganya, Jiang Dai sudah terbiasa dengan hal itu tahun ini.
Di masa lalu, dia tega menjalankan sistem Guanguan dengan baik, dan Huo Rongshen tidak punya waktu untuk memperhatikan perselisihan di antara wanita mereka, tetapi dia tidak pernah menyukai ibunya, jadi mentalitas Jiang Dai sangat stabil.
Dia adalah orang dengan tujuan yang jelas (hubungan seksual) tidak peduli apa yang dia lakukan.
Tiga tahun lalu, dia sangat tersentuh oleh Huo Rong, dia ingin pria yang luar biasa ini menjadi pacarnya, jadi dia mengambil inisiatif untuk pertama kalinya dan mencapai apa yang dia inginkan.
Belakangan, hubungannya stabil, dan dia merasa bahwa Huo Rongshen adalah suami yang paling puas, jadi dia mengatur pernikahannya dengan membumi, termasuk hubungan interpersonal yang rumit dari keluarga Huo, dan bahkan ibu mertua yang berprasangka buruk.
Tapi sekarang tampaknya pernikahan yang dia kelola dengan hati-hati adalah lelucon besar, Dia hanyalah mantan istri yang kejam dalam setting komik untuk mempromosikan hangatnya hubungan antara tuan pria dan wanita.
Jiang Dai tenang dan diam.
Nyonya Huo merasa dia akan berpura-pura menjadi bawang putih, jadi dia menelepon pengurus rumah tangga dan berkata dengan tajam, "Bibi Zhao, tolong beritahu saya dengan hati-hati apa yang terjadi tadi malam."
Bibi Zhao, yang berusia lima puluhan, adalah pelayan lama keluarga Huo. Dia telah membantu mengurus Rumah Jinghu setelah menikah. Meskipun dia adalah orang kepercayaan Madam Huo, dia menghormati Jiang Dai di permukaan. Jiang Dai terlalu malas untuk menjadi kenyataan. .
Bibi Zhao berkata dengan hormat: "Nyonya, pertengkaran antara Shao (奶 Nai) (奶 Nai) dan tuan muda tidaklah kecil tadi malam. Banyak pelayan telah mendengarnya. Seseorang melihat bahwa Shao (奶 Nai) (奶 Nai) mengambil tuan muda. Keluar dari kamar tidur utama. "
Ad
Sudut bibir Jiang Dai bergerak-gerak: "Apakah makna kehidupan Madam Huo bertujuan untuk bercampur dengan kehidupan pernikahan putra Anda?"
Wajah (warna) Nyonya Huo menjadi putih Kemarin dia melihat ke arah Jiang Dai bahwa ada sesuatu yang salah, tapi dia tidak berharap sikapnya menjadi lebih buruk hari ini!
Dia memarahinya dengan tegas: "Jiang Dai, apakah ini sikap yang harus Anda miliki ketika Anda berbicara dengan orang yang lebih tua? Apa yang Anda maksud dengan mengganggu hidup Anda? Rong Shen sibuk dengan pekerjaan, dan saya adalah ibu dari Huo, dan saya memiliki tanggung jawab untuk mendorong Anda kaum muda! Anda berjanji untuk memiliki tiga anak dan saya mengangguk dan membiarkan Anda melewati pintu. Sekarang Anda sedang mendorong Rong Shen keluar dari kamar tidur utama, seperti apa kelihatannya? Anda telah lulus dari perguruan tinggi sekarang, dan serius untuk memiliki bayi dengan damai. "
Sebelum menikah, Nyonya Huo memang menanyakan pandangan Jiang Dai tentang kesuburan. Keluarga tradisional Huo juga merupakan keluarga terkemuka, dan dapat dimaklumi bahwa dia menghargai anak. Jiang Dai mengatakan bahwa dia tidak membenci anak dan akan melahirkan pada waktu yang tepat. Adapun janji tiga kelahiran, Tidak ada apa-apa.
Jiang Dai makan sepotong ham tanpa terburu-buru: "Maaf, kamu akan kecewa."
Mata Nyonya Huo langsung membelalak, dan dia keluar dengan tidak percaya, "Kamu tidak berencana untuk punya bayi lagi? Jiang Dai, kamu ... beraninya kamu! Sebelum menikah, kamu dengan jelas mengatakan bahwa kamu akan melahirkan, kamu pembohong!"
Orang terkaya, Kuotai, yang biasanya membutuhkan angin dan hujan, dicekik oleh menantu perempuannya Jiang Dai memandangi penampilan Nyonya Huo, dan menganggapnya sedikit manis.
Jiang Dai menggodanya dan berkata perlahan, "Saya masih muda dan bodoh, tapi sekarang pikiran saya telah berubah."
Di mata Nyonya Huo, nada suara Jiang Dai serius, tanpa sedikitpun bercanda.
Ketika dia mengira Jiang Dai benar-benar tidak ingin melahirkan, dan Rong Shen adalah putra tertua dan pewaris ... Ini adalah ritme pemusnahan keluarga Huo!
"Jiang Dai, jangan berpikir bahwa kamu akan melanggar hukum jika You Rongshen terbiasa denganmu! Ahli waris adalah prioritas utama. Jika kamu benar-benar tidak ingin punya anak, keluarlah dari keluarga Huo kami secepat mungkin dan jangan tunda Rongshen."
Ad
Nyonya Huo tidak ragu-ragu untuk berbicara, meskipun nadanya berat, hatinya kosong.
Meskipun anak laki-laki tertua adalah miliknya, dia telah menjadi bijaksana sejak dia masih muda, dan dia tidak terlalu mendengarkan dia. Dia bersikeras untuk menikahi Jiang Dai tanpa mengacu pada pendapat orang yang lebih tua sama sekali ketika dia menikah.
Jika Jiang Dai benar-benar menolak untuk melahirkan, dan Rong Shen bersedia memanjakannya, maka keluarga mereka dari cucu tertua Huo ... Bukankah benar dupa itu akan dihancurkan?
Nyonya Huo hanya merasakan embusan darah mengalir ke atas kepalanya, dan dia membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu yang serius.
Jiang Dai menyela sambil tersenyum: "Jangan khawatir, Huo Rongshen tidak akan memotong anak dan cucunya. Dia punya uang dan status, dan dia terlihat baik. Bukankah banyak wanita yang ingin melahirkannya? Aku melihatnya kemarin. Qi Yao tidak buruk. Meskipun IQ-nya lebih rendah, dia penuh kasih sayang dan tulus kepada Huo Rong. "
Madam Huo sedikit bingung, menatapnya dengan tatapan kosong: "... apa yang kamu katakan?"
Jiang Dai tersenyum lebih cerah: "Saya katakan Anda dapat yakin, saya tidak akan menunda anak Anda, karena saya akan segera menceraikannya."
Nyonya Huo: "???" Dia bahkan mengulurkan tangannya (menyentuh Mo) (menyentuh Mo) telinganya, bertanya-tanya apakah dia terlalu tua untuk mengalami halusinasi pendengaran.
"Jiang Dai, kamu ... apakah kamu minum obat yang salah?"
Jiang Dai mengucapkan setiap kata: "Anda mendengarnya dengan benar, saya ingin bercerai dan menikahi Huo Rongshen."
Nyonya Huo: "..."
Huo Rongshen yang membukakan pintu baru saja mendengar kalimat ini, dan wajah Jijun tiba-tiba tampak seperti dipukul oleh embun beku.
Dia membeku di tempat selama beberapa detik, dan berjalan langsung ke restoran dengan wajah lurus, "Apa katamu?"
Mata Jiang Dai tertuju pada wajah pria itu, dia menarik kembali senyumnya dan menyesap jus jeruk. Ketika dia menggoda mantan mertuanya, dia ditabrak oleh calon suaminya. Pencuri itu malu, tapi dia tidak peduli.
Ad
Huo Rongshen sangat peduli. Dia melangkah maju dengan kaki yang panjang dan meraih pergelangan tangan ramping wanita itu: "Jiang Dai, katakan dengan jelas, apa yang kamu ingin (gan), cerai?"
Kedua kata itu keluar dari mulutnya dan bahkan mengubah nadanya, membuat pengucapannya menjadi aneh.
Dia sangat marah tadi malam (tidur di Shui) sehingga dia bergegas ke perusahaan untuk mengadakan pertemuan pagi, memikirkan wanita yang mematahkan otaknya di rumah dan bersumpah untuk mengatakan bahwa hari ini (tidur di Shui) bangun dan ingin berbicara dengannya, dan dia mengakhiri pertemuan dengan cara hantu. Terburu-buru kembali.
Akibatnya, saya mendengar omong kosong semacam ini ...
Jiang Dai mengerutkan kening dan menarik kembali pergelangan tangannya yang sakit, dan menarik napas dalam-dalam: "Karena Tuan Huo kebetulan kembali, mari kita singkat saja, mari kita bercerai. Saya sudah membuat perjanjian."
Huo Rongshen tertegun sejenak dan kemudian tersenyum marah.
perceraian?
Siapa di Kota Yanjing yang tidak tahu bahwa Jiang Dai yang mengejarnya?
Wanita ini mencintainya, mengaguminya dan terobsesi dengannya, bagaimana dia bisa punya ide untuk bercerai.
Kemungkinan matahari keluar dari barat lebih tinggi dari pada perceraian Jiang Dai!
Delapan puluh persen marah karena dia tidak pergi ke rumah sakit untuk menjemputnya kemarin, atau dia hanya membaca skandal yang ditulis oleh beberapa media yang tidak bermoral di Internet.
Kecemburuan kekanak-kanakan wanita ini membuat Huo Rongshen tersenyum. Dia berpura-pura cuek di wajahnya, dan menatapnya dengan merendahkan: "Jiang Dai, ada perasaan emosi, Anda harus tahu bahwa saya tidak makan ini."
Sudut bibir Jiang Dai bergerak-gerak, dan Huo Rongshen selalu memiliki kebajikan ini.
Sekarang dia tidak mau repot-repot berunding dengannya: "Tuan Huo, ada yang harus saya lakukan sore ini, dan saya tidak punya waktu untuk bergumul dengan Anda. Perjanjian perceraian telah dicetak dan dimasukkan ke dalam ruang belajar Anda."
Wajah (warna) Huo Rongshen sedikit berubah, dan dia menatap wajah Jiang Daicanruo untuk waktu yang lama, matanya tidak berkedip, dan dia tidak bermaksud bercanda.
Ad
Dia akhirnya menjadi sedikit bingung, dan nadanya rendah: "Apakah kamu serius?"
“Tentu saja.” Jiang Dai berkata dengan bebas (tuo), seolah membuat keputusan ini membuatnya sangat santai.
Huo Rongshen sangat terkejut, dan Nyonya Huo akhirnya pulih, dan dengan tegas berkata: "Perceraian? Keluarga Huo saya adalah bahwa Anda ingin menikah ketika Anda ingin pergi dan pergi? Saya hanya ingin melarikan diri setelah hanya satu tahun menikah, karena takut orang lain tidak akan melihat Anda. Apakah Anda di sini untuk menipu properti ?! "
Melibatkan masalah besar seperti perceraian, kecepatan otak Nyonya Huo semakin cepat. Harga saham Jiang telah anjlok akhir-akhir ini, dan tampaknya perceraian Jiang Dai berada pada titik ini, 80% di antaranya adalah untuk properti!
Huo Rongshen meraih pergelangan tangan Jiang Dai lagi, wajahnya yang suram (warna) sepertinya bisa memakan orang, "Naiklah denganku."
Jiang Dai diseret keluar dari restoran oleh Huo Rongshen, dan Nyonya Huo mengejarnya dan berteriak: "Rongshen, jangan biarkan wanita ini berhasil! Jika dia benar-benar berani bercerai, dia tidak akan bisa memberinya uang sepeser pun!"
...
Ruang kerja, di depan meja besar.
Huo Rongshen membaca seluruh perjanjian perceraian dengan kosong.
Jiang Dai duduk di hadapannya. Melihatnya membolak-baliknya dua kali, dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia mendesak dengan tidak sabar, "Apakah kamu sudah selesai membaca? Jika tidak ada masalah, tanda tangani."
Huo Rongshen meletakkan persetujuan, wajahnya (warna) tegas, dan mulutnya (wen) ironisnya: "Pengacara burung yang mana yang menyusun perjanjian ini untuk Anda?"
"..." Jiang Dai dengan marah mulai menepuk meja dan berdiri, "Sebaiknya Anda bersikap sopan!"
Huo Rongshen melihat giginya yang terkatup rapat sebelum menyadarinya, Dia pikir dia telah ditipu oleh pengacara yang tidak dapat diandalkan, tetapi dia tidak menyadari bahwa perjanjian ini ditulis oleh dirinya sendiri.
Untuk bagian yang melibatkan pembagian harta, dia bahkan tidak ingin dia membagikannya sama sekali, dan hanya menyatakan bahwa dia akan mengambil kembali mas kawinnya sendiri.
Jiang Dai tidak berniat merobek wajahnya sebelum perceraian, dan berusaha sekuat tenaga untuk menahan nadanya: "Perjanjian ini dibuat sendiri ketika saya di rumah sakit. Saya tidak punya anak dan tidak punya harta bersama. Jadi persyaratannya sangat sederhana. Tuan Huo, Anda bisa mendapat untung tanpa kehilangan uang. Tanda tangani. "
Jiang Dai berpikir dia masih sangat peka. Dia terbangun dan tahu apa yang akan dia miliki di masa depan. Dia juga tahu bahwa Huo Rongshen akan bertemu dengan pahlawan wanita yang sangat dia cintai di masa depan, tetapi Huo Rongshen belum tahu. Terlebih lagi, Huo Shi adalah orang terkaya, dan dia juga pemain yang beruntung, tidak perlu merobeknya terlalu jelek.
Jauhi (gan kering) (gan kering).
Namun, Huo Rongshen tidak berniat memberikan wajahnya.
Dia mencibir, "Jiang Dai, apakah kamu seseorang di luar?"
Jiang Dai: "...... ???"
"Kamu terlalu banyak berpikir."
Sejak keduanya berpacaran, Huo Rongshen telah mengatur agar asisten Wen Yan mengikutinya 24 jam sehari, julukannya untuk melayaninya, pada kenyataannya, dia sudah lama mengetahui bahwa Wen Yan akan melaporkan keberadaannya kepada Huo Rongshen kapan saja.
Dia bisa mengetahui apa yang dilakukan Huo Rongshen sepanjang hari (gan gan), bagaimana dia bisa memiliki wajah untuk memfitnah kecurangannya?
Huo Rongshen berkata dengan wajah cemberut: "Jika tidak ada pihak ketiga, mengapa kamu tiba-tiba ingin bercerai?"
Jiang Dai menahan keinginan untuk berteriak padanya: xing seksual) itu keluar dari karakter, kehidupan setelah menikah itu membosankan, dan suami dan istri memiliki minat yang berbeda. Anda ingin alasan. Saya bisa mengatakan ratusan macam. Yang mana yang selalu ingin didengarkan Huo?"
Huo Rongshen tampak tenang, tetapi hatinya bergejolak, dia selalu memahami Jiang Dai, tetapi saat ini dia tidak dapat melihat apa yang salah dengan wanita ini.
Satu-satunya hal yang bisa dipahami adalah keinginan wanita itu untuk pergi.
Dia tiba-tiba mengambil perjanjian itu lagi, merobek tumpukan dokumen tebal menjadi berkeping-keping, dan melemparkannya ke keranjang sampah di bawah kakinya.
Jiang Dai memutar matanya, mendengarkan kata-kata pria itu: "Saya ingin bercerai, mimpi."
"..."
"Aku akan mengirim seseorang untuk menyelidiki, Jiang Dai, lebih baik kau berdoa agar aku tidak menemukan orang liar."
Jiang Dai sangat marah sehingga dia ingin berdiri dan bersumpah, tetapi embusan darah mengalir ke pelipisnya. Kepalanya sangat menyakitkan sehingga dia hanya bisa memegang dahinya dan mencibir: "Oke, kamu bisa memeriksanya. Jika kamu tidak dapat menemukan orang yang salah ... Hati-hati dengan pembalasan. Petir!"
Dia sangat marah dan tidak dapat memilih untuk berbicara.
Ingin bisa bersama dengan baik, tetapi dianiaya seperti anjing, Jiang Dai benar-benar berdoa agar Tuhan mengembalikan ketidakbersalahannya!
Tiba-tiba, ada ledakan guntur yang keras--
Dia melihat ke luar jendela tanpa sadar, dan melihat kilat dan guntur tiba-tiba di siang bolong. Petir putih itu sepertinya menyambar melalui jendela Prancis ruang kerja ...
Detik berikutnya, tubuh tinggi Huo Rongshen jatuh ke tanah.
Guntur dan kilat kemudian surut, dan langit cerah kembali di luar jendela.
Jiang Dai menatap pria di tanah dengan ekspresi bingung.
Mantan suami anjing ini ... benar-benar tersambar petir