��������

"Menikahlah dengan Mas Adnan, Sa," ulang Dinda dengan pelan. "Kenapa aku harus menikah dengan suami dari sahabatku sendiri? Aku gak mau Din," jelas Anisa menolak dengan secepat kilat saat permintaan tak masuk akal dari sahabatnya itu terlontar. Adinda mengangkat wajah, ia tersenyum menatap mata Anisa yang tampak berkaca-kaca. "Aku ikhlas... "Tak ada satu pun wanita yang ikhlas membagi suaminya dengan orang lain- "Tapi untuk kamu. aku ikhlas Anisa." [Follow sebelum membaca]

Hai. Selamat berpetualang di dunia Della Dunia Annadella Frasllyn tidak baik-baik saja. Kenapa? Karena ia melihat kematian dirinya dan kematian Araz beberapa kali. Mereka bilang, dunia ini hanya satu, lalu kenapa Della bertemu dunia lain hampir setiap hari? Kenapa Della tak ingat siapa dirinya? Siapa Araz dan siapa orang-orang yang berada di sekitarnya. Kenapa Della terus disiksa? Bahkan segala hal yang berdetak di dalam raganya, seolah terkoyak begitu pedih. Lalu siapa orang yang selalu berbisik di telinga Della hanya untuk satu kata. "M A T I" FOLLOW SEBELUM MEMBACA

Agnia tak menyangka, hubungan yang terjalin lebih dari 10 tahun kandas dalam waktu beberapa detik bahkan dengan satu kata. *** Agnia Pras Rysa, wanita cantik berusia 25 tahun itu seolah menyia-nyiakan waktunya untuk lelaki bernama Eric Mahesa. Perjalanan cinta mereka yang terbilang cukup aman hingga terjalin lebih dari sepuluh tahun, tiba-tiba kandas begitu saja. Tepat pada malam anniversary yang seharusnya menjadi kenangan indah, justru berubah menjadi paling buruk yang tak pernah Agnia pikirkan sebelumnya, perjanjian tentang lamaran romantis di sebuah kafe saksi kisah mereka, tergantikan dengan kata putus. Kenapa Eric nekat melakukan itu? [Cerita ini mengandung unsur pengen marah, tolong buat yang emosian, jangan dicoba 😂]

[Squel IKHLAS] "Di saat aku meyakini kamu sebagai penyembuh. Dan sekarang berakhir menjadi penyebab luka, aku bisa apa?" ••• Jika semesta terus saja bercanda. Semua seperti terulang. Darrel Atmaja Aditama, apa yang harus ia lakukan ketika berada di tengah-tengah luka yang selalu ia beri obat. "Beritahu aku bagaimana caranya?"