抖阴社区 - by artitanda ?mode=1&language=1&lim=&search=&utm_source=rss 抖阴社区 - Discover a World of Unlimited Stories 抖阴社区 - by artitanda https://static.wattpad.com/be/image/logo.gif?v=1753474060 ?mode=1&language=1&lim=&search=&utm_source=rss MUSE/1531142073-muse-1-bukan-toleransi?utm_source=rss<b>artitanda / 21 pages</b><br/>Pertentangan iman di antara Hebron dan Tsalisa menjadi ujian nyata bagi hubungan mereka. Ketika Hebron mulai mempertanyakan keyakinannya sendiri, lalu pelan-pelan melangkah menjadi seorang Muslim. Tsalisa di satu sisi juga sedang berjuang memenang...Pertentangan iman di antara Hebron dan Tsalisa menjadi ujian nyata bagi hubungan mereka. Ketika Hebron mulai mempertanyakan keyakinannya sendiri, lalu pelan-pelan melangkah menjadi seorang Muslim. Tsalisa di satu sisi juga sedang berjuang memenangkan hati keluarga besarnya dan keluarga besar Hebron yang meragukan mereka. Apakah perjuangan keduanya akan berujung pada kebahagiaan, atau justru membuktikan bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dipaksakan?

Start Reading
MUSE
]]>
SABDA TITAH (selesai)/1465970487-sabda-titah-selesai-1-jangan-kabur?utm_source=rss<b>artitanda / 147 pages</b><br/>Aku, Titah Cinta. Panggung demi panggung adalah duniaku, penuh tantangan yang harus kuhadapi tanpa ragu. Sebagai penyanyi aku terbiasa berdiri dengan penuh keberanian dan kepercayaan diri di bawah sorot lampu. Aku juga terlatih menghadapi banyak t...Aku, Titah Cinta. Panggung demi panggung adalah duniaku, penuh tantangan yang harus kuhadapi tanpa ragu. Sebagai penyanyi aku terbiasa berdiri dengan penuh keberanian dan kepercayaan diri di bawah sorot lampu. Aku juga terlatih menghadapi banyak tatapan memuja yang membuatku selalu berusaha jadi sosok sempurna. Untuk itu, aku punya seseorang yang selalu membantu. Dia, Sabda Rindu, manajerku yang tujuh tahun lebih tua. Sabda selalu hadir dengan pandangan hidup yang berbeda, penuh rencana dan perhitungan yang terstruktur. Kata-katanya yang tegas anehnya bisa menenangkanku. Dia adalah kompas dalam hidupku, penunjuk arah yang membuatku teguh melangkah. Dan tanpa kusadari, aku mulai terpikat oleh caranya melihat dunia. Namun, perasaan ini membuatku bingung. Haruskah aku memperjuangkannya, meskipun aku tahu risikonya besar? Ataukah aku harus membunuh perasaan ini sebelum tumbuh lebih dalam? Sementara itu, Sabda malah memilih mengejar mimpi idealisnya. Ia pergi, meninggalkanku di persimpangan yang penuh kebimbangan, antara cinta dan profesionalisme. Saat cinta dan ambisi saling bertabrakan, aku hanya bisa bertanya-tanya, bisakah aku dan Sabda menemukan jalan untuk bersama? Ataukah kami harus menerima kenyataan bahwa terkadang, hidup membawa kami ke arah yang berbeda?

Start Reading
SABDA TITAH (selesai)
]]>