Selama cinta hadir,
Seharusnya tak ada lagi ragu.
Selama senja disini,
Semua akan tetap baik-baik saja.
-Awal sebuah kisah, SENJARA-
Kisah ini bermula dari seorang anak perempuan bernama Amaraila Putri Zhelyna yang mengalami problem kehidupan yang sangat sulit. Tentang keluarganya yang tidak pernah berpihak padanya, Tentang ibunya yang tidak pernah mengerti dirinya, Tentang ayahnya yang tidak pernah bertanya keinginannya, Tentang tekanan dari teman dan lingkungannya, serta tentang cintanya yang membuatnya kian hancur.
Kemudian senja datang, membawa secercah harapan yang tidak pernah amara fikir akan muncul dalam hidupnya. Membawa segudang kebahagiaan, yang membuat amara kecil berangsur membaik. Tanpa amara sadari, senja sudah mengambil seluruh hidupnya.
Senja Maulana As-Sidiq Rajasanagara, atau lebih akrab disebut senja. begitulah cara orang memanggilnya, satu satunya orang yang bisa membuat amara melakukan segalanya, satu satunya orang yang bisa membuat amara tersenyum, satu satunya hal yang amara pertahankan, sejauh apapun orang lain berusaha menjauhkannya. Karena, Senja adalah cintanya, kakaknya, pengganti ayahnya, pengganti ibunya, pengganti adiknya, pengganti temannya, pengganti sahabatnya, senja adalah hidupnya, dunianya, segalanya.
[Sequel Ameera]
"Jikalau kamu mengajarkan aku pergi saat pergantian hari, aku akan mengajarkanmu menunggu setiap hari."
"Tiada yang lebih indah saat berdua bersamamu saling bersujud di atas tanah yang sama, kemudian menengadahkan tangan dengan aamiin yang sama."
"Tapi, apakah selamanya akan begitu?"
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Apakah selamanya akan begitu? Bukankah jodoh, rezeki, dan maut sudah menjadi takdir yang tidak dapat diubah?"
"Percayalah. Tujuanku hanya kamu. Kamu adalah senja yang selalu kurindukan setiap hari. Kamu adalah senja yang menghangatkan dengan sinar jingga yang selalu memikat mata. Kamu adalah senja tempatku pulang sebelum aku akhirnya mengerti arti pulang yang sesungguhnya."
_________________
Senja, suatu keindahan panorama langit di sore hari di saat matahari perlahan tenggelam. Di mana ada seruan Maghrib yang teduh, dan dilanjutkan menggelar sajadah untuk menghadap pencipta.
Namun, ini Tentang Senja, Senja Alsya Assyifa, anak pertama dari Raditya dan Ameera, sekaligus sahabat yang dikagumi oleh Arrayyan Ihsan Alfakhri.
Rayyan, putra tunggal yang menjadi kebanggaan keluarganya, memilih mengikuti kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib yaitu mencintai dalam diam. Hingga akhirnya ia tak dapat memendamnya lebih lama. Ia ungkapkan segalanya walau ia sadar yang dicintai adalah sahabatnya. Namun, jalannya tak semulus kisah Sayyidina Ali setelah mengungkapkan perasaannya kepada Ayahanda dari Fatimah Az-Zahra. Ada banyak kecewa yang didapat Rayyan. Ada air mata yang terbuang dari orang-orang karena kejujurannya.
Akankah kebahagiaan akan berpihak padanya?
Akankah ia bisa duduk berdua dan saling memandang senja yang sama?
CERITA FIKSI!!!