Story cover for Capuccino Sore Itu  ✅ [Tamat dan sudah Direvisi] by adeliasya1106
Capuccino Sore Itu ✅ [Tamat dan sudah Direvisi]
  • Reads 2,708
  • Votes 789
  • Parts 46
  • Reads 2,708
  • Votes 789
  • Parts 46
Complete, First published Aug 06, 2021
Aku tidak berani bermimpi. Mungkin ini adalah capuccino terakhir yang bisa kunikmati sambil berbincang berbagai basa-basi denganmu. Membicarakan konsep masa depan yang terlalu jauh, bagiku semacam menelan angan kosong. Lelah jiwaku bila terus berpura-pura menikmati obrolan yang membuatku ingin menghilang. Dan sore ini, setelah lama aku bersembunyi, kau pun datang lagi.

"San, kamu kemana saja?"

"Aku tidak kemana-mana hanya mengistirahatkan hati."

"Jangan pergi lagi. Kita bisa menghadapinya bersama, kan?

"Maaf, Kak. Kakak punya impian dan aku punya kenyataan. Aku tak mau menjadi perusak mimpi itu."

"Tapi kau adalah sebagian impianku."

"..."

_________________________________________

NOTE : Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila terdapat kesamaan waktu, tempat, dan suasana hanya karena terinspirasi saja
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Capuccino Sore Itu ✅ [Tamat dan sudah Direvisi] to your library and receive updates
or
#977aceh
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
AZALEA cover
Cinta dalam Hijrah #FJSTheWWG cover
HAMASAH CINTA (END) cover
Antara trauma dan kesempatan kedua cover
Our Secret [SUDAH TERBIT] cover
Ijbar [Selesai] cover
GRIZLEN {On Going} cover
Filosofi Penantian || TERBIT cover
Tertulis Dalam Doa cover
Arsyilazka cover

AZALEA

7 parts Complete

Azalea berlakon seakan diri berjalan pada kebenaran. Melakukan segala hal yang dikehendaki otak tanpa menghiraukan nasihat dari malaikat penjaga. Hingga rentetan dusta yang dahulu tersimpan rapi, kini berbuah kecewa. Amarah kian berkobar tatkala kepercayaan harus dikhianati dengan sengaja. Seperangkat luka menusuk tajam menampik segala maaf dari Ayah. Hati menjerit pilu saat kalimat perpisahan menggema memenuhi indra pendengaran, menghasilkan keretakan ikatan keluarga. Memaksa raga menjauh sebagai penebus dosa. Langit mendung mempertemukan Azalea dengan jiwa baru, membuatnya terbiasa akan kehadiran seorang yang disegani. Tiap hari berjumpa, berbincang menyuarakan hal sepele hingga penuh makna. Dalam hati menjalar rasa aneh yang belum berpihak, namun selalu disangkal paksa. Jiwa kini telah pergi menjemput kehidupan baru dipenuhi beragam karakter yang tak ia temui dari kehidupan masa lampau. Namun hati tetap bersikukuh menentang risiko terluka dengan mempertahankan kekasih. Haruskah Azalea teguh pada cinta kekasih yang belum halal atau goyah oleh keinginan yang lebih meletup di dasar dada ...