☪︎⋆ Ada cinta yang tumbuh seperti pagi - lembut, perlahan, dan penuh harapan. Ada pula cinta yang datang seperti badai - menghantam, menyapu, dan tak pernah meminta izin.
Tapi cinta mereka - adalah senandung paling sunyi di antara takdir yang paling nyaring.
Di tengah takhta-takhta megah yang menjulang, di antara ribuan takdir yang saling bersilang, lahirlah sebuah cinta bukan untuk disebut, tapi untuk dikenang oleh waktu itu sendiri.
Abhimanyu, putra sang pahlawan, bukan hanya pewaris darah, tapi penjaga sunyi yang dalam dadanya menyimpan badai. Dan dia, Lopamudra, bukan hanya seorang gadis, melainkan desah pertama angin pada daun yang belum mengerti arti gemetar.
Mereka tidak saling mencari. Tapi semesta telah lama menuliskan nama mereka dalam satu baris yang tak pernah dipisah. Bukan pada batu, bukan pada kitab, tapi pada denyut detik yang memahat takdir.
Cinta mereka tidak megah. Tidak disambut tabuh genderang, tidak dijemput para dewa. Tapi cinta mereka adalah segala yang diam-diam merubah dunia. Seperti embun pada kelopak luka, seperti senyap yang menyembuhkan jerit malam. Cinta yang tahu, bahwa tidak semua yang indah harus bersuara.
Jika kau berjalan melewati lorong waktu, jika kau mendengar bisik-bisik pada bintang, jika kau merasa dada bergetar tanpa sebab - mungkin itu adalah mereka.
Abhimanyu dan Lopamudra-nya. Cinta yang tak berjanji, tapi tetap setia bahkan pada akhir.
Karena ada cinta yang hidup untuk dikenang. Tapi cinta mereka - adalah yang diciptakan agar semesta pun tak lupa, bahwa cinta bisa sangat indah, bahkan ketika tak dimenangkan.
[SELESAI]
Mencintaimu bukan perkara yang mudah. Aku harus melewati jalan berlumpur dan penuh lubang. Jika aku salah langkah sedikitpun, maka aku akan jatuh dalam kubangan lumpur yang kau ciptakan. Hingga aku memahami; betapa sulitnya sebuah perjuangan.
____________________________________
Kisah singkat untuk cerita yang panjang. Tentang dua insan yang saling cinta. Tentang persahabatan berbenih cinta yang tak biasa.
Abi bukanlah seorang laki-laki. Nama panjang yang tertulis di surat kelahiran adalah Lalisa Bintari. Ia sangat cantik untuk ukuran paras perempuan. Tidak sedikit yang menyatakan cinta meskipun itu secara diam-diam. Namun, ada satu hal yang penting. Hati Abi hanya terpaut pada satu nama. Nama yang ia kenal sejak berumur 2 tahun.
Abraham Putra Atmaja. Nama yang tidak asing untuk didengar oleh indera pendengaran para kaum hawa. Ketampanan yang mampu menarik lebah-lebah liar jatuh hati pada pandangan pertama. Meskipun Abrar dingin dengan hati yang membeku. Irit bicara. Itulah Abrar. Namun, ada satu perempuan yang mampu membuatnya berbicara panjang dari kapasitas yang telah ditentukan. Dialah Abi. Lalisa Bintari.
Hingga pihak ketiga datang. Membuat celah antara mereka. Akankah Abi dapat bertahan saat hati meraung meminta tuk berhenti? Apakah Abrar akan bijak memilih ketika hati berkeinginan memiliki keduanya?