Sehabis dari kantin, seorang Kim Minju berjalan kearah ruang musik untuk menemui temannya.
Minju berjalan sambil ditatap orang orang yang mengagumi kecantikannya, namun ada juga yang nyinyir karena Minju itu terkenal bodoh.
Bahkan ada yang menyebutkan Minju adalah salah satu yang paling bodoh di kelas 11-6 membuat wanita itu menjadi bahan julid.
Bukan hanya itu, kenyataan bahwa Minju juga bukan anak orang kaya yang hanya memiliki restaurant makanan Jepang membuat nama Minju semakin buruk.
Namun sedikit dapat tertutupi dengan kecantikannya.
Minju berjalan terus mengabaikan ucapan ucapan nyinyir yang hampir setiap hari ia dengar hingga akhirnya dirinya sampai di ruang musik.
Minju perlahan masuk saat mendengar suara lembut bernyanyi sambil bermain piano lembut.
Seorang wanita bermain piano sambil bernyanyi lembut meresapi segala lirik yang ia nyanyikan juga merasakan setiap nada dari pianonya hingga...
Brukkk!
"Awww!" suara orang dan barang terjatuh terdengar membuat wanita itu mengehentikan permainan dan nyanyiannya.
"Murti? Lo ngapain sih? Ganggu keheningan gue aja lu ah" tanya wanita itu menatap Minju yang terjatuh dengan beberapa kardus ikut terjatuh.
"Hehe Joyul, gue suka deh, lo bagus banget mainnya" kata Minju cengengesan sambil bangun dari jatuhnya.
"Joyul, gue mau curcol nih" kata Minju cemberut menuju kepada wanita yang dipanggil Joyul itu.
Iya, Jo Yuri. Anak 11-2, pintar dan jago musik. Tapi kebalikan dari Minju, Yuri tidak memiliki wajah yang cantik seperi Minju.
Wanita itu berjerawat dan komedo yang terlihat karena memang Yuri tidak memakai make up sama sekali.
Lalu bagaimana bisa mereka berteman? Karena mereka sama sama dibully tapi dalam hal yang berbeda.
"Curcol apa lagi lo? jangan bilang cacing tanah peliharaan lu mati lagi! Belalang sembah lu melahirkan yak?" kata Yuri bergeser membiarkan Minju duduk disebelahnya.
"Bukan, tadi gue ketemu adik kelas. Dia bayarin gue makan, terus bantuin gue sama menu makanan, terus dia mau duduk sama gue. Sweet banget kan?" kata Minju senyum senyum.
"Ihh stress lu!" kata Joyul menatap kearah Minju.
"Terus ternyata dia katanya terkenal tau! Tapi kok gue gatau ya?" tanya Minju excited.
"Hah? Siapa?" tanya Joyul kepo.
"Namanya Ahn Yujin, 10-1"
Joyul melotot lalu dengan agak keras menggeplak bahu Minju.
"Ihhh sakit! Lo kok kasar sih" rengek Minju mengusap bahunya.
"Yujin?! Gila lo gatau dia! Dia itu maknae The Bad Genius! Anjirrr, dia juga ACE sekolah di team basket, renang sama atletik! Gini nih kalau otak lu nyicil flash sale!" kata Joyul ngegas.
"Bet genus.. apaan sih ituu?" tanya Minju.
"Ju, sumpah oon banget sih lu! sebel gue"
"Ihhh tadi Yujin juga bilang gue oon, emang gue segitu oonnya ya?" tanya Minju galau.
"Lu gak oon kok, Ju. Cuma bego aja" jawab Yuri menutup pianonya lalu berjalan bersiap keluar.
Minju lalu bergerak mengekor pada Yuri sambil merengek.
"Joyul, Lo bantuin gue dong!" kata Minju merengek pada Yuri.
"Bantuin apaan? Lo kira gue bisa apa? Liat gue dibully gara gara gue jelek, mau minta tolong apa lo?" tanya Yuri sambil menutup pintu ruang musik.
"Ya biar gue ga bego" kata Minju merengek.
"Ya gimana caranya, sama aja gue tanya deh, gimana caranya biar gue gak jelek dari lahir?" tanya Yuri balik.
Minju terdiam, karena dirinya terlahir cantik. Dan Yuri juga bingung karena begonya Minju bukan karena malas, tapi karena memang Minju bego natural.
"Aaaa terus gimana dong?" tanya Minju galau.
Yuri lalu bergerak mendekat menatap Minju dari arah dekat.
"Yul, ngapain? Serem ah kayak nenek payung" kata Minju pada menatap Yuri.
"Lo mau berubah biar gak bego gara gara di kritik sama Yujin?" tanya Yuri yang dijawab anggukan oleh Minju.
"Lo..."
"...suka sama dia?"
.....
Bel masuk berbunyi, Minju berjalan ke kelasnya setelah dari toilet dan mengantar Yuri balik ke kelas 11-2.
Minju berjalan melewati lapangan baseball dimana club baseball sedang berlatih untuk persiapan lomba.
Minju berjalan dengan santai hingga terdengarlah suara teriakan...
"Kodokkk awasss!"
"Iya, ada apa?" jawab Minju menoleh mendapati bola yang melayang kearahnya namun Minju hanya bisa melotot hingga...
Tekk!
"Aaaaaaaa"
Ini lah bego naturalnya seorang Kim Minju. Dirinya baru berteriak saat bola sudah di genggam seorang laki laki disebelahnya.
Bukan hanya berteriak, Minju juga menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Aaaaaaaa" tambah Minju masih berteriak padahal bola sudah berada di tangan laki laki itu.
"Ngapain masih teriak? Juga silangin tangan depan dada ngapain? Lo mau kena bola bukan mau diperkosa" jawab laki laki itu.
"Maaf, gue kaget tadi hehe" jawab Minju menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Garuk garuk, kutuan lo?" tanya laki laki itu lagi sambil melempar bola kearah pemain baseball.
"Enggak hehe, kayaknya cuma ketombe" kata Minju jujur.
Laki laki itu gedikan bahunya lalu berjalan pergi namun dengan segera lengannya ditahan oleh Minju.
"Oiya, soal perkataan lu yang bilang gue oon gara gara gue gak tau lo, jadi sekarang gue mau ngasih tau kalau gue tau soal lo!"
"Lo itu maknae bet genus...terus lo itu ACE tim basket...emmm tim bowling...emm sama...lompat tali! Jadi gue tau soal lu, dan gue gak oon lagi kan?" tanya Minju.
Yujin hela nafas berat lalu menatap Minju lekat. Minju yang ditatap hanya bisa melotot dengan pipi memerah malu sambil terus mundur hingga punggungnya menabrak tembok.
"Selamat deh kak kalau lu merasa gak oon lagi" jawab Yujin lalu berjalan pergi meninggalkan Minju yang terdiam memegangi dadanya.
"Gue harus bilang Joyul nih, akhirnya Yujin gak bilang gue oon lagi" kata Minju sambil menetralkan detak jantungnya.
To Be Continued
Terima kasih yang sudah mau membaca…
🐱🐈😸
