"Tolong, saya mohon jangan bunuh istri saya. Istri saya sedang mengandung, kami sudah lama menantikan anak dan sekarang berhasil dari banyak pengobatan yang dilakukan.
Keano melipatkan kedua tangannya di depan dada dan menyandarkan punggungnya ke tembok.
"Apa peduli saya?" ujar Keano pada seseorang di hadapannya
"Bunuh saja saya tapi jangan istri saya."
"Apa untungnya saya jika membunuh anda?" kata Keano
"Anda telah menghabisi semua keluarga saya tanpa terkecuali, apakah itu tidak cukup hingga anda masih ingin membunuh istri saya dan calon anak kami?"
Keano tertawa, "Puas? apa itu puas. Saya orang yang tidak pernah merasa puas."
Orang itu, Razendra bersujud di hadapan Keano memegang kedua kakinya, "Tolong. Saya mohon jangan bunuh istri dan anak saya."
"Saya" ujar Razendra menepuk dadanya, "Bunuh saja saya sekarang sebagai gantinya."
Keano menunduk, mencengkram dagu Razendra dengan tangan kokohnya lalu tersenyum miring, "Membunuh mu?" kata Keano tertawa, "Saya tidak akan membunuh kamu. Saya ingin kamu mati secara perlahan disini walaupun sampai 1000 tahun."
Razendra menangis, tubuhnya gemetar. Ia salah telah menganggap bahwa Keano manusia nyatanya ia benar benar seorang iblis yang sangat jahat.
"Anak dan istri saya tidak memiliki kesalahan apa apa."
"Semua orang yang memiliki hubungan darah denganmu telah membuat kesalahan." kata Keano tegas, "Senja" panggilnya
"Iya tuan." ujar Senja lalu mengotak atik remote di tangannya yang mengarah pada layar monitor di hadapan mereka
Layar monitor itu memancarkan cahaya putih yang sangat terang lalu kemudian berganti dengan sosok yang sangat dikenali oleh Razendra
"W-wulan." gumamnya tidak percaya lalu bangkit dari posisinya
"Wulan. Kamu gak papa?" tanya Razendra menatap wajah Wulan---istrinya, dibalik layar monitor.
Keano menatap Wulan, ia mengeryitkan dahinya saat melihan perut wanita itu yang rata tidak ada tanda tanda kehamilan disana, bukannya tadi Razendra bilang bahwa istrinya sedang hamil? apa memang umur janinnya masih sangat muda?
Sekarang Wulan berada di tangan anak buah Keano yang mencarinya hingga ke Afghanistan.
"Ada pesan terakhir?" kata Keano menatap Wulan.
Wulan--perempuan itu menangis menatap suaminya, "Terimakasih atas semua kasih sayang dan cinta yang sudah kamu berikan sama aku. Aku akan tetap berada di dekatmu, sampai ketemu di surga, Razendra."
Dor
Dor
Dor
3 peluru bersamaan masuk kedalam tubuh Wulan membuat perempuan itu langsung ambruk kelantai.
"W-wulan."
Tubuh Razendra merosot kebawah, kakinya terasa sangat lemas bahkan untuk menopang tubuhnya pun tidak sanggup. Tidak pernah terbayangkan di hidupnya bahwa ia akan melihat secara jelas orang yang ia sayangi terluka, tanpa bisa membantunya.
Razendra menggelengkan kepalanya, "Enggak, wulan."
"WULAAANNNNNNNNNN!!!!" pekiknya kencang lalu diiringi dengan tangisan yang pecah saat itu juga.
Keano menajamkan pendengarannya lalu membisikkan sesuatu ke arah Senja yang di angguki wanita itu sebelum layar monitor mati.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
KEANO [COMPLETED]
Teen Fiction[ WAJIB FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] ? Keano Alezandro, siapa yang tidak mengenalnya? Ketua gang Draco yang memiliki prinsip, Membantai bukan di bantai. Sifat Keano yang terkenal sangat dingin dan sangat datar itu membuat dirinya semakin di gilai oleh...