抖阴社区

Trauma

4.4K 302 31
                                        

"Sayang?"

Jungkook baru saja kembali dari beli makan malam, tapi saat masuk ke ruang rawat Jimin ia tak menemukan pria mungil itu

"Jimin?" Jungkook mencoba melihat ke toilet, tapi Jimin tidak ada. Matanya menangkap sesuatu, selang infus menggantung begitu saja dan terlihat seperti dicabut paksa

Jungkook segera berlari keluar

"Susss!!! Susterrr!!! Jiminnnn dimaanaaa kamuu Sayangg" Jungkook berteriak membuat semua orang memperhatikannya

"Ada apa Tuan?" Tanya salah satu suster menghampiri Jungkook

"Dimana pasien yang bernama Jimin? Kenapa tidak ada dikamarnya dan selang infusnya menggantung begitu saja" ucap Jungkook, suster itu membolakan matanya

"Kami akan bantu cari Tuan" Suster itu menghubungi seluruh petugas keamanan di runah sakit itu

"Jimin Sayang kamu dimanaa" gumam Jungkook yang berlari kesana kemari mencari Jimin

***

"Aegi, eomma akan menyusulmu nde? Tunggu eomma" lirih Jimin

Saat ini Jimin berada di rooftop rumah sakit, ia berdiri di pembatas rooftop, satu langkah saja ia maju, maka ucapkan selamat tinggal pada dunia, bagaimana tidak? ini rumah sakit yang mempunyai 20 langai dan Jimin berada di lantai tertinggi

"Jungkook pasti membenciku, aku sudah membunuh anaknya, aku tak bisa menjaga anaknya"

Jimin merasa dia memang harus menyusul anaknya

"JIMINNN!!!!"

BRUKKK


























Jungkook merengkuh Jimin ke dalam pelukannya, pria mungil itu meronta

"Lepaskaaannn!! Aku akan bertemu anakku!!!" Teriak Jimin

"Jangan katakan seperti itu Sayang, aku mohon" ucap Jungkook yang sudah berurai air mata

"Aku sudah kehilangan uri aegi, aku tak sanggup jika kamu pergi dariku juga. Aku mohon, jangan seperti ini Sayang"

"Hikss.. Jungkook pasti sudah membencikuu.. aku sudah membunuh anaknya, aku tak bisa menjaga anaknya dengan baik... hikss.."

"Jiminn sadarlahhh, ini aku Jungkook, aku tidak mungkin membencimu Sayang, aku sangat mencintaimu" Jungkook menggoncangkan tubuh Jimin

"Jungkook?" Lirih Jimin sambil menatap wajah Jungkook

"Ya Sayang, ini aku"

"Hiksss.. maafkan akuu, maafkan akuu, aku tidak bisa menjaga uri aegi" ucap Jimin sambil menangis dalam pelukan Jungkook

"Tidak sayang, ini bukan salahmu, ini salah Lisa dan Taehyung, mereka membuatmu celaka. Tapi kamu tenang saja, mereka sudah mendapat balasannya" ucap Jungkook mengelus punggung Jimin lembut

"Maafkan aku, jangan tinggalkan aku"

"Aku disini Sayang, aku tidak kemana-mana" Jungkook mengecup pelipis Jimin

Setelah itu Jungkook menggendong Jimin kembali ke ruang rawatnya

"Makan dulu ya Sayang" Jungkook mengambil semangkok bubur yang sudah diantar oleh pihak rumah sakit

Jimin hanya mengangguk, dengan telaten Jungkook menyuapi suaminya itu dan pada saat suapan keempat

"Sudah ya, aku sudah kenyang" ucap Jimin

"Tapi kamu baru makan sedikit Sayang" Jungkook khawatir jika Jimin akan kekurangan nutrisi jika tidak makan dengan baik

"Aku sudah kenyang Hubby" rengek Jimin

"Baiklahh baiklahhh... sekarang minum obatmu yaa" Jungkook menyodorkan beberapa butir obat dan juga segelas air. Jimin pun meminum obatnya dengan cepat

"Sudah Hubby"

"Baguss, cepat sembuh ndee" ucap Jungkook mengambil gelas yang Jimin pegang lalu menaruhnya di meja

"Oke, sekarang istirahat yaa.."

"Tapi aku belum mengantuk Hubby, aku mau menonton TV saja" ucap Jimin dengan wajah memelas

"Baiklah princess... ini remote nyaa" Jungkook memberikan remote TV pada Jimin

"Hubby"

"Ya sayang? Menginginkan sesuatu?"

"Aku ingin dipeluk olehmu" Jimin lalu menggeser sedikit badannya agar Jungkook bisa ikut berbaring di kasur rumah sakit itu

"Baiklah Sayang" Jungkook tidur di ranjang itu bersama Jimin

Terima kasih kepada Jihoon karena ia memilih kamar dengan ranjang yang cukup besar

Jungkook membiarkan satu tangannya untuk dijadikan bantal oleh Jimin dan tangan yang satu lagi memeluk pinggang Jimin

Jimin pun menyamankan posisinya berada dalam rengkuhan Jungkook

Tak lama Jungkook mendengar suara dengkuran halus, ia pun menengok melihat Jimin, ternyata pria manis itu sudah terlelap

"Ini yang kamu bilang tadi belum mengantuk eoh? Baru beberapa menit saja sudah tidur" kekeh Jungkook

Cup~

Jungkook mengecup kening Jimin dan tak lama ia juga menyusul Jimin ke alam mimpinya

***

Drttt drttttt

"Halo?" Ucap Jungkook dengan suara khas bangun tidurnya

"Maaf sajangnim, ada rapat yang tidak bisa digantikan nanti siang. Ini klien sangat penting"

"Tidak bisakah kau undur rapat itu sekretaris Kim?"

"Maaf sajangnim, tapi mereka bilang tidak bisa diundur dan tidak bisa diwakilkan"

"Baiklah aku kesana"

"Bagaimana ini? Setelah kejadian kemarin aku masih belum tenang meninggalkan Jimin" monolog Jungkook sambil melihat Jimin yang masih tertidur pulas

Tiba-tiba Jungkook teringat seseorang, ia segera menelpon orang itu untuk segera datang

Setelah menunggu, akhirnya orang yang dimaksud datang juga

"Maaf sudah mengganggu waktumu" ucap Jungkook

"Tidak masalah Jungkook, aku senang bisa menjaga Jimin. Aku benar-benar bersyukur tapi juga tak menyangka ternyata Jimin masih hidup. Kalau saja Baekhyun eomma tidak menceritakan semuanya mungkin aku hanya menganggap ini bualan semata"

"Akupun sama, kalau begitu aku pergi dulu, kalau ada apa-apa telpon aku ya. Terima kasih Yoongi" ucap Jungkook lalu berlalu pergi

"Astaga Jimin, aku pikir aku benar-benar kehilanganmu" monolog Yoongi

"Nghhh"

"Jimin? Sudah bangun? Kau butuh sesuatu?" Tanya Yoongi

"Yoongi? Hiksss... Jungkook pasti membenciku karena aku tak bisa menjaga anaknya" isak Jimin

"Apa yang kau katakan Jim, Jungkook hanya pergi sebentar"

"Tidakk dia pasti membencikuu" Jimin mulai histeris

Jimin bangun dari tempat tidurnya, ia meraih gelas dan memecahkannya

PRANGG

"JIMINNN!! Apa yang kau lakukan" Yoongi merengkuh tubuh sahabatnya itu

"Lepaskannn!! Lepaskann akuu!!"

TBC

Kalo cerita ini gak ada konflik, dan ceritanya cuma happy-happy aja pada masih mau baca gak sih?

Atau di end in aja setelah masalahnya selesai? Aku udah gak tega ni ngasi konflik banyak-banyak

How? (Jikook/Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang