Heartbeat

"tambah lagi sayang, dari tadi eomma perhatikan kamu makan cuman sedikit" ucap jisoo eomma nya jungkook

Jungkook dan lisa kini berada dikediaman rumah keluarga besar jeon. Jungkook menerima telepon dari seokjin kalau jisoo sangat merindukan mereka berdua.

"lisa sudah kenyang eomma" tolak lisa halus sembari tersenyum

"kau sakit honey?" jungkook menempatkan telapak tangan nya pada kening lisa, sejak diapartemen hingga diperjalanan menuju ke rumah orang tuanya lisa jadi banyak diam

"aku tidak papa kok, hanya nafsu makan ku sedang kurang saja"

"sayang, apakah jungkook selalu merepotkan saat tinggal diapartemen mu?" jisoo mengambil sepotong daging dan memberikan nya pada seokjin suami nya

"tidak eomma, yaa meskipun sesekali dia bersifat menyebalkan" kekeh lisa

"honey~" rengek jungkook disela makannya

"lagian kau punya rumah sendiri kenapa malah tinggal di apartemen lisa? Merepotkan orang saja" sarkas jimmy, anak sulung keluarga jeon

"aku tidak mungkin membiarkan kekasih ku tinggal sendirian, aku harus menjaganya bukan kah begitu appa?"

"tentu saja, apalagi lisa seorang perempuan tidak baik jika ditinggalkan sendirian" balas seokjin

Lisa adalah blasteran korea dan thailand, ibunya korea sedangkan ayahnya thailand. lisa juga memiliki seorang adik yang bernama kim yeji, mereka semua tinggal di thailand sedangkan lisa menetap dikorea sendirian untuk karirnya.

Yah, dulu lisa menyandang profesi sebagai model. Namun jungkook menyuruhnya untuk berhenti, alasannya karna jungkook selalu mendapati lisa yang sakit atau pingsan saat pemotretan, ia berbikir bahwa lisa lelah bekerja, untuk itu ia menyuruh lisa untuk berhenti dalam dunia modelling nya.

Awalnya gadis itu menolak, jadi seorang model adalah impiannya. Apalagi dirinya masuk dan bekerja sebagai model sudah sekitar 7 tahun lamanya, itu bukanlah waktu yang singkat agak sulit untuk mengakhirinya. Namun mengingat penyakit yang dimilikinya akhirnya ia berlapang dada menuruti permintaan jungkook, ia juga takut jika suatu saat jungkook curiga dengan penyakit nya.

"jimmy, bagaimana dengan perusahaan mu?" tanya seokjin pada anak sulungnya ini

"semuanya baik appa, kau tak perlu khawatir, aku handal diurusan memimpin" sombong jimmy, pemuda itu sudah bisa membangun perusahaan nya sendiri

"kau pandai diurusan memimpin tapi tak pandai dalam urusan wanita" sinis jungkook

"sialan kau! Wanita akan datang dengan sendirinya jika kita sudah mapan!" umpat jimmy

"lalu dengan kau jungkook? Appa mendapat telpon dari taehyung bahwa kau membatalkan meeting tadi" seokjin mengalihkan pandangannya pada anak bungsu nya

"aku tidak suka dengan klien nya" balas jungkook cuek

"kau harus profesional, appa dengar perusahaan dari klien mu itu sedang naik daun, sangat bagus untuk saham perusahaan"

"jika aku tidak mau bagaimana?" jungkook menatap appanya dingin

"jungkook dengar, kau adalah pemimpin perusahaan kau harus bisa membuat perusahaan kita berkembang" ucap jisoo lembut

"sudah ku katakan aku ingin membuat perusahaan ku sendiri eomma, aku ingin seperti jimmy hyung yang memiliki perusahaan nya sendiri" balas jungkook

"jungkook, jika kau ingin membangun perusahaan sendiri maka siapa yang akan memimpin jeon company? Appa sudah tua, jika tidak diwariskan padamu maka appa harus wariskan pada siapa lagi?"