Top : Heeseung
Bott : SunghoonNOTE!!
tinggalkan jejak 🤺
i hope you enjoy my work.
Happy Reading~
"Hoon jalan yuk, sekalian aku mau beli lipbalm baru"
"Ayo kak"
Heeseung dan Sunghoon berada di parkiran mall X. Mereka langsung masuk ke dalam mall tersebut. Sebelum memasuki toko kecantikan, Sunghoon mengadu dirinya lapar. Heeseung menariknya menuju food court kemudian Sunghoon yang memimpin untuk memesan makanan yang diinginkannya. Tidak memakan waktu yang lama untuk menunggu, makanan cepat saji itu kini telah berada di depan mata. Heeseung dan Sunghoon makan dengan sedikit bercanda karena menurut Heeseung, Sunghoon sangat lucu saat makan.
Tidak ada yang lebih lucu dari Sunghoon. Tidak ada yang lebih manis dari Sunghoon. Tidak ada yang bisa menggantikan Sunghoon-nya. Hanya Sunghoon, Sunghoon, dan Sunghoon kesayangannya setelah keluarganya.
Satu jam mereka habiskan untuk makan dan bercanda. Akhirnya mereka pergi ke toko kecantikan untuk mencari lipbalm yang diinginkan Heeseung. Namanya manusia, pasti akan tertarik dengan barang yang lain saat belanja. Heeseung tidak hanya membeli lipbalm, namun juga membeli beberapa tumpuk sheet-mask untuk dirinya dan Sunghoon. Sheet-mask yang mereka beli terdapat gambar idola mereka. 6 orang wanita cantik yang mereka idolakan, memiliki suara yang luar biasa, juga koreografi dance yang sangat indah dan tak pernah membuat bosan.
"Kak, udah semua?"
"Udah nih, ayo bayar"
Sunghoon mengangguk lalu mengekori Heeseung menuju kasir. Seperti biasa, Sunghoon merasa tidak nyaman ketika kasir memperhatikan wajah kekasihnya terus, ketimbang lebih fokus dengan pekerjaannya. Ingin rasanya Sunghoon membanting meja kasir tapi tidak memiliki tenaga yang besar dan berakhir dirinya pasrah dan pulang dalam keadaan merajuk. Heeseung juga sudah terbiasa dengan sikap Sunghoon yang seperti itu. Kekasihnya hanya sedikit cemburu, mungkin? Jangan salahkan dirinya yang terlalu tampan, salahkan saja penjaga kasir yang tidak bisa jaga mata.
Selesai membayar, namun Heeseung ditinggal lebih dulu. Rupanya Sunghoon berjalan menuju toilet. Heeseung menunggu kekasihnya itu di depan toilet. Namun terlalu lama juga Sunghoon di dalam. Apa terjadi sesuatu?
Suara keran air dimatikan. Sunghoon menatap wajahnya di kaca toilet. Ada seorang pria berkacamata tepat di belakangnya. Merasa tidak aman, Sunghoon cepat-cepat berjalan pergi. Tiba-tiba Tangannya diraih dan dirinya dicegah untuk pergi.
'Mampus'
Tanpa menoleh, Sunghoon berusaha melepaskan tangannya. Tapi, cengkraman di tangannya semakin kuat. Terasa sakit ketika kuku pria itu menancap di kulitnya. Kini dirinya menyesali perbuatannya yang meninggal Heeseung lebih dulu. Sunghoon mencoba menenangkan dirinya sejenak, sedangkan si pria berkacamata semakin berani menyentuhnya. Dengan kekuatan penuh Sunghoon melakukan tendangan yang kencang dan berhasil mengenai hidung si pria berkacamata hingga lensa kacamatanya retak. Sunghoon segera berlari meninggalkan si orang aneh yang mengaduh di dalam toilet.
"Hahh.. Hahh... Hahh.. "
Sunghoon menetralkan napasnya ketika keluar dari toilet dan menemukan Heeseung berdiri di depan lorong toilet.
"Hoon? Kamu gapapa? Ngapain aja di dalem?"
Heeseung melihat keadaan Sunghoon yang kelelahan setelah berlari jadi mengkhawatirkan Sunghoon.
