Author's Pov
"Gue jelek banget emangnya ya Div?" Tanya Nurul sembari bercermin di kamar Diva.
Habis pulang sekolah tadi, Nurul memang langsung ke rumah Diva.
"Enggak lah! Lo cuma butuh sedikit makeover! Mangkannya gue ajak Lo ke rumah gue. Bentar ya!" Diva berjalan menuju meja riasnya dan mengambil beberapa makeup. "Sini Rul!"
"Mau apa? Lo mau makeup in gue? Enggak ahhh..."
"Hehhh, udah nurut aja! Dijamin! Habis ini Yonna kelepek-kelepek sama Lo!"
"Apaan sih Div... Yakali..." Nurul tertawa kecil.
"Mangkannya sini. Sekarang, kita cuma coba-coba doang."
Nurul pun akhirnya meninggalkan cermin dan duduk berhadapan dengan Diva di atas ranjang.
"Pertama, lepas kacamata Lo dulu. Astaga Rul,,, kacamata Lo longgar begini. Mana kacanya retak dikit. Gara-gara si Yonna waktu itu nih pasti!"
"Ya gimana..."
"Lo udah pernah nyoba pake softlens gak?"
"Enggak. Gak berani. Tar kalo pas gue nyopot lensanya, mata gue ikut copot, gimana?"
"Bwahahahhaha! Kalo Lo lepas lensanya dicongkel pake garpu, dijamin mata Lo juga ikut copot! Ada caranya lah! Nanti deh gue ajarin!"
"Tapi kan, gue gak punya."
"Coba beli sekali aja. Min berapa Lo?"
"Kiri 7, kanan 7,5."
"Anjir, gede! Kalo kacamatanya dilepas, bisa liat gak ini angka berapa?" Diva mengangkat dua jarinya.
"Div... Gue rabun bukan buta." Nurul memasang tampang pasrah.
Diva cengengesan. "Heheheh, kirain gak keliatan gitu. Oke, pokoknya, nanti Lo beli softlens ya. Kakak gue juga rabun. Dia pake softlens. Kita bisa sekalian tanya-tanya."
"Tapi, gue masih suka kacamata gue..."
"Lo pake soflens kalo buat diluar rumah aja. Kalo di rumah, Lo bisa pake kacamata Lo."
Nurul mengangguk setuju.
"Oke, kita mulai makeover Lo yuk! Gila Rul... Muka Lo bisa jadi mulus sama kinclong gini..." Diva mengelus-elus pipi Nurul.
"Hehehe. Berkat bantuan Bunda juga."
"Rajin ya Lo. Gue aja yg udah mulai skincare an dari dulu, kadang masih bolong-bolong gara-gara males."
"Tapi muka Lo udah bagus Div. Bersih. Gue kan dulu kotor banget."
"Lo sih! Dari dulu, gue ajakin skincare an bareng, malah gak mau!"
"Heheheh, mager. Yaudah cepet. Jangan menor-menor!"
"Iyeee!"
Diva pun mulai mengaplikasikan makeupnya pada wajah Nurul. Ia tidak begitu menaruh banyak makeup, cukup tipis-tipis saja.
10 menit berlalu, dan Diva pun selesai dengan hasil karyanya.
"Udah! Gilaaaa!!! Lo Nurul???"
"Bukan! Nagita Slavina gue..."
"Enggak, serius! Yaampun,,, sahabat gue cakep banget! Gue jadi minder nih kalo jalan sama Lo nanti. Apalagi di depan cogan-cogan! Tar pasti gue dianggurin. Gue ingetin ya Rul, jangan terlalu cakep jadi orang. Gue iri nih!"
"Hahahah! Bisa aja ah! Gue gak secakep itu! Mana sih? Mau liat hasilnya."
"Nih!" Diva memberikan sebuah cermin pada Nurul.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Am So Pretty
Teen Fiction(Completed) "Pembully suka sama yang dibully? Yang bener aja!" #gxg