抖阴社区

04. Destroyer shadow

Mulai dari awal
                                        

Arrion melangkah kecil memasuki ruangan yang sama dimana Teresha sedang tertidur dalam keadaan menunduk.

Pria itu menatap Teresha sebentar kemudian meraup kasar wajah gadis di depannya. "Aku tak tega sebenernya, hanya saja ku rasa Kenzie rindu akan suara lirihan menyakitkan milikmu" Ucap Arrion dengan raut wajah merasa iba.

Teresha membuka matanya lebar-lebar kemudian menguap besar di depan wajah Arrion. "Aku tak bertanya dan tak peduli" Sahut Teresha memutar bola matanya malas.

Teresha membuang muka tak mau menatap Arrion yang kini menyeringai sinis mendengar ucapannya.

"Lebih baik kau tak peduli sama sekali dari pada harus terlihat pura-pura peduli, Oh––itu menyakitkan bukan?" Balas Arrion terkekeh kecil dengan nada menggoda di sertai seringai kecil di bibirnya.

"Ti––Arghh!" Teresha berteriak keras begitu benda panas langsung menempel pada pahanya.

Kepalanya menunduk melihat besi panas yang kini semakin menekan pahanya.

"Sakit Arrion" Kata Teresha menangis terisak.

Rasa panas itu seperti menyengat dirinya. Kakinya mati rasa, dirinya seperti orang idiot yang tak bisa melakukan apapun selain meratapi nasib untuk kedepannya.

Arrion terkekeh geli melihat wajah Teresha yang memelas menatapnya. Alih-alih menghentikan kegiatan itu ia justru semakin menjadi, semakin menekan besi panas pada paha gadis kurang ajar ini.

"Bagian mana lagi yg mau kau tempelkan hm?" Tanya Arrion tersenyum lebar.

"Kau gila!" Umpat Teresha dengan air mata yang terus turun membasahi wajahnya.

"Oh pipi ya!" Arrion mengangguk antusias seraya terkikik bak anak kecil yang baru di belikan mainan oleh sang ibu.

"Tidak! Jangan lakukan ini. Ku mohon.." Teresha mengangkat pandangan nya menatap wajah Arrion dengan air mata yang terus membasahi wajahnya.

"Hm, bagaimana ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm, bagaimana ya.. Tapi aku sudah terlanjur ingin" Arrion menatapnya datar kemudian menyengir kecil dan langsung menempelkan kembali benda yang masih panas itu ke pipi Teresha membuat gadis itu menjerit.

Teresha menangis, pipinya terasa kebas begitu besi panas itu di angkat dan wajahnya di tampar dua kali oleh Arrion.

"Berhentilah menangis, keluarkan lirihan mu itu karena aku ingin mendengar nya juga!" Bentak Arrion menempelkan benda panas itu keatas kepala Teresha membuat rambut gadis itu pitak sebelah.

Teresha melirik ke bawah dan menangis kembali. Rambut nya yang berwarna ke emasan itu jatuh begitu saja karena besi panas yang menempel itu. Kulit kepalanya seakan ikut mengelotok seiring Arrion menekan besi panas nya.

Arrion mengeluarkan korek api kemudian mengambil lilin yang berada di sakunya lalu meletakkan besi panas itu di bawah dan mulai menyalakan lilin itu dengan api.

Destroyer shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang