"Apa yg terjadi?" Barrie menghentikan langkahnya. Memutar tubuhnya mengikuti langkah Kenzie yg berlari tergesa-gesa dengan kemeja basah.
"Tidak ada! Hei, jangan mengikutiku brengsek!" Ucap Kenzie menghentikan langkah Barrie yg sejak tadi mengekori nya.
Barrie menghela nafas nya jengkel. Ia berbalik kembali melanjutkan apa yg tertunda karena dengan bodohnya ia harus mengikuti langkah pria brengsek dan bodoh itu.
"Hubungi salah satu ranger yg menjaga perbatasan wilayah barat!" Titah Chester yg baru saja datang dengan kemeja yg acak-acakan. Dasinya ia lilitkan asal dengan mata sayu nya ia mendudukan dirinya tepat di samping Barrie yg tampak berdecak kesal karena kehadirannya.
"Apa yg terjadi padamu?" Tanya Barrie menyesap segelas kopi hitam miliknya.
"Huft.. Hari ini sangat melelahkan. Kenzie melimpahkan seluruh pekerjaannya padaku, sial! Bahkan aku harus bolak-balik ke Eropa untuk mengambil berkas yg tertinggal di sana!" Keluh Chester merenggangkan sedikit otot-otot nya yg tampak kaku akibat duduk terlalu lama di kursi kerjanya.
Chester memejamkan matanya sejenak, ia mengurut sudut matanya pelan. "Mata ku bisa buta karena terlalu lama menatap layar laptop!" Gumam nya.
"Ck, kau ini terlalu berlebihan" Decak Barrie kesal mengingat bahwa Chester memang selalu melebih-lebihkan segala sesuatu hal yg menurutnya itu adalah hal yg biasa saja.
"Hei! Aku ini lelah brengsek. Jangan membuat keributan! Cepat hubungi saja salah satu ranger yg berada di wilayah barat!" Titah Chester kesal.
Barrie mendengus kasar lalu menghubungi seseorang yg dibutuhkan pemuda itu.
"Code 111, keeper of the western region here sir!" Barrie berdehem pelan sebagai jawaban. Ia menyerahkan ponsel miliknya pada Chester yg langsung di terima oleh pria itu dengan cepat.
"Perketat penjagaan, lokasimu terlacak oleh Cellio. Turn off all app access including the computer that shows you more clearly where you are!" Titah Chester dengan tegas.
"Yes sir!"
••
"Teresha.. Hei? Bangun sayang?" Kenzie mengusap pelan pipi wanitanya yg kini mendingin seperti es.
Pria itu meneguk salivanya pelan, dengan tangan bergetar ia menghubungi salah satu dokter yg ia kenal pasti akan dapat mengobati wanitanya–Dan tentu saja itu bukan dokter laki-laki.
"Bertahan lah.." Ucap Kenzie membawa Teresha ke dalam dekapannya yg hangat. Berusaha membuat wanitanya agar tetap hangat.
Brak!
Suara pintu yg di dobrak keras dari luar mengalihkan perhatiannya. Kenzie bangkit dari tidurnya berjalan cepat ke arah luar ketika mendengar suara yg cukup ramai.
"Itu dia! Tangkap!" Teriak Cellio dengan lantang membuat seluruh ratusan manusia yg berada di sana mengalihkan tatapan nya.
Kenzie mengepalkan tangannya erat. Ia melirik Chester dan Barrie yg kini duduk di kursi dengan tubuh terikat tali.
"Sialan!" Umpat pria itu pelan menyadari bahwa dirinya benar-benar di kepung. Terlalu mendadak, ia belum mempersiapkan semuanya.
Kenzie berlari memasuki kamar wanitanya membawa wanita itu ke dalam gendongan nya. Ketika hendak keluar dari pintu kamar terdengar suara beberapa langkah kaki yg mulai mendekat.
Dahi pria itu berkerut kecil. Seutas senyum iblis muncul dari bibirnya. Dengan cekatan ia kembali menaruh wanitanya di atas ranjang kemudian ia berjalan menghampiri salah satu lemari yg tak jauh dari tempatnya. Ia tersenyum tipis seraya membuka lemari itu dan terpampang lah sebuah pintu rahasia yg sejak dahulu ia persiapkan jika sewaktu-waktu akan ia butuhkan dalam keadaan mendesak. Dan kini datanglah keadaan mendesak itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyer shadow
Mystery / Thriller[PART DI PRIVAT ACAK, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [WARNING! ?? CERITA INI AKAN MEMBUAT ANDA EMOSI BERKEPANJANGAN. KONFLIK LUMAYAN BERAT, DI HARAP MOHON BERSABAR] 17, 18+ dark romance ? #4 obsesi [24-05-2021] #1 obsession [26-05-2021] #1 dark [26-05-202...