Seorang wanita cantik berjalan dipinggir jalan sendirian dengan pandangan yang kosong. Sesekali air mata turun membasahi pipi putihnya. Matanya yang sembab, karena terlalu banyak menangis.
Ia pergi begitu saja meninggalkan sepasang suami istri yang pergi bersamanya. Ia pun sengaja menonaktifkannya, agar sang penelpon tidak dapat menghubunginya.
Setetes. Dua tetes. Perlahan rintikkan hujan mulai membasahi bumi. Seperti ikut merasakan kesedihan yang Irene alami. Wanita itu tetap berjalan menerobos hujan. Tidak peduli tubuhnya sudah basah kuyup sekarang.
Bayangan suaminya bercumbu dengan wanita lain tadi, terus berputar dikepalanya membuat tangisan itu kembali.
"Harusnya aku tau, kau tidak sepenuhnya berubah untukku." Ucap Irene memeluk tubuhnya sendiri dibawah derasnya hujan.
Irene berjongkok. Menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan mulai menangis kembali. Sampai ia merasa hujan tidak lagi membasahi tubuhnya. Ia mulai menatap depan. Masih hujan. Tapi kenapa ia tidak kehujanan?
Irene mendongak, sebuah payung telah melindunginya. Dan seorang gadis cantik yang sedang berdiri didekatnya dengan wajah khawatir.
"Nyonya Kim.." panggil gadis itu cemas.
"Seulgi-ssi?" Panggil Irene.
Seulgi membantu Irene berdiri. Matanya menatap Irene cemas. Takut terjadi apa-apa dengan istri bosnya ini, karena matanya sembab.
"Nyonya, apa anda tidak apa-apa?" Tanya Seulgi.
Irene menggelengkan kepalanya.
"Kenapa nyonya hujan-hujanan seperti ini? Dimana Tuan Kim?" Tanya Seulgi lagi.
Irene terdiam membuat Seulgi berpikiran yang tidak-tidak tentang rumah tangga mereka.
"Nyonya?"
Tiba-tiba Irene memeluk Seulgi. Menumpahkan air matanya lagi dipelukkan Seulgi. Seulgi yang bingung pun membalas pelukannya. Pakaian depan Seulgi menjadi basah karena Irene memeluknya dengan keadaan yang sudah basah kuyup.
"Nyonya, ayo masuk kedalam mobilku dulu.." ajak Seulgi.
Irene mengangguk. Seulgi menuntun Irene berjalan masuk kedalam mobilnya.
"Ini nyonya, mungkin ini bisa menghangatkan badanmu." Seulgi memberikan sebuah selimut yang ia bawa dimobilnya.
"Kenapa anda hujan-hujanan seperti tadi, Nyonya? Nanti anda akan sakit." Ucap Seulgi cemas.
"Terima kasih banyak atas kekhawatiranmu, Seulgi.." ujar Irene pelan, dan masih bisa di dengar oleh Seulgi.
"Aku akan mencarikan minuman hangat untukmu."
"Tidak perlu, Seulgi." Irene menolak.
"Waeyo?"
"Tidak apa-apa. Antarkan aku kerumah saja." Ucap Irene menyandarkan kepalanya pada jendela mobil.
"Baiklah." Seulgi menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari sana.
Banyak pertanyaan yang ingin Irene tanyakan pada Seulgi. Tapi ia bingung, harus yang mana. Dengan ragu-ragu, Irene mulai membuka suaranya.
"Emm.. Seulgi-ssi.." panggil Irene.
"Iya, Nyonya?"
"Apa.. apa keadaan perusahaan sedang tidak baik-baik saja?" Irene memberanikan diri.
"Ah iya. Beberapa hari yang lalu perusahaan mengalami masalah. Salah satu pegawai membawa kabur uang perusahaan dengan jumlah yang tidak sedikit." Jelas Seulgi masih fokus menatap depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble [SURENE]?
Romance"Apakah aku salah telah mencintaimu lebih dulu?" - Irene ? kimcotton_22 ? started : 28-02-2021 finished : 22-09-2021